Cara Merangkum Isi Wawancara
Bagaimana prestasi Tim Nasional (timnas)
Indonesia ketika Anda menjabat Ketua Umum PSSI, setelah adanya program
Primavera?
|
Meski ketika itu dinilai gagal, tapi kita
masih bisa mencapai final SEA Games 1997. SEA Games 1999 kita dapat perunggu.
Kemudian, mencapai final Piala Tiger tahun 2000, sementara tahun 1998 kita
hanya meraih perunggu. Tahun 1996 untuk pertama kalinya Indonesia lolos ke
putaran final Piala Asia di Uni Emirat Arab. Bahkan, kita mampu menahan imbang
2–2 juara Teluk ketika itu, Kuwait. Tak hanya itu, gol Widodo C. Putro saat
melawan Kuwait dengan tendangan saltonya dianggap gol terbaik ketika itu.
Wawancara merupakan tanya jawab dengan
seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapat mengenai
suatu hal. Dalam wawancara narasumber menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan dan memberikan gagasan-gagasan yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang dibahas. Bagaimana cara Anda mengetahui isi pembicaraan dalam
wawancara?
Anda dapat mengetahui isi pembicaraan dalam
wawancara dengan menyimak dan mencatat pokok-pokok pembicaraan wawancara
tersebut. Cara mengetahui pokok-pokok pembicaraan tersebut dengan menyimpulkan
setiap pertanyaan beserta jawaban yang diajukan pewawancara dalam beberapa
kalimat.
Kesimpulan penggalan wawancara di atas
sebagai berikut.
Prestasi Tim Nasional (timnas) Indonesia
ketika H. Azwar menjabat ketua Umum PSSI setelah program Primavera dinilai
gagal. Padahal, sebetulnya banyak prestasi yang diraih timnas.
|
Setelah Anda menemukan pokok-pokok
pembicaraan, Anda dapat merangkum isi wawancara. Caranya, Anda dapat menyatukan
pokokpokok pembicaraan yang telah Anda catat menjadi paragraf yang runtut dan
padu.
A. Setelah
Anda mendengarkan peragaan wawancara tersebut, lakukan kegiatan berikut!
1.
Bentuklah kelompok
diskusi yang terdiri atas 4–5 orang!
2.
Diskusikan dan
catatlah pokok-pokok pembicaraan dalam wawancara tersebut!
3.
Rangkumlah
pokok-pokok pembicaraan tersebut menjadi kesimpulan isi wawancara!
1.
Sampaikan
pokok-pokok isi kutipan buku tersebut secara lisan kepada teman sebangku dengan
memerhatikan hal-hal berikut! a. Kelengkapan isi buku
b.
Ketepatan penggunaan
bahasa
c.
Ketepatan intonasi
d.
Kejelasan ucapan dan
Kesesuaian volume suara
Membaca Hikayat
Anda
akan membaca dan menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat.
Hikayat
adalah karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita,
undang-undang,
dan silsilah. Hikayat bersifat rekaan, keagamaan, historis, atau
2.
Kemukakan hal-hal
menarik dalam kutipan buku tersebut dengan disertai alasan!
Lakukan
kegiatan berikut ini!
1.
Buatlah kelompok
yang terdiri atas 5–6 orang!
2.
Carilah buku
pengetahuan di perpustakaan!
3.
Pilihlah salah satu
buku tersebut!
4.
Datalah pokok-pokok
isi buku yang Anda pilih!
5.
Sampaikan
pokok-pokok isi buku dan hal-hal menarik dalam buku di depan kelompok lain!
biografis. Hikayat dibaca untuk pelipur lara, pembangkit
semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Hikayat
Hikayat merupakan karya sastra yang berasal
dari semenanjung Melayu. Bahasa dalam hikayat kadang-kadang sulit dipahami
karena diceritakan dengan bahasa Melayu. Saat ini sudah banyak kata dalam
hikayat yang sudah tidak digunakan dalam percakapan atau tulisan seharihari.
Cerita hikayat dimulai dengan kata-kata sebermula, arkian, syahdan, alkisah, hatta, atau tersebutlah.
Kata-kata seperti itu sudah tidak digunakan saat ini, kecuali kata tersebutlah. Cerita hikayat juga
didukung unsur intrinsik dan ekstrinsik.
1.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya
sastra dari dalam. Unsur intrinsik meliputi beberapa hal berikut.
a.
Plot atau alur merupakan rangkaian peristiwa yang
mengandung hubungan sebab akibat.
b.
Tema merupakan
gagasan atau ide sentral yang menjadi pangkal tolak penyusunan karangan dan
sekaligus menjadi sasaran karangan tersebut.
d.
Penokohan
berkaitan dengan sifat-sifat tokoh yang digambarkan dalam cerita oleh
pengarang.
c. Tokoh merupakan individu yang ada dalam
karya sastra.
e.
Amanat merupakan
pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karya sastra.
f.
Latar merupakan
gambaran tempat, waktu, dan suasana terjadinya peristiwa dalam sebuah karya
sastra.
g.
Sudut pandang
merupakan cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah karya sastra.
2.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang
berada di luar sastra, namun tetap memengaruhi karya sastra. Unsur ekstrinsik
meliputi: a. religi,
b.
latar belakang
sosial budaya pengarang,
c.
latar belakang
pendidikan pengarang,
d.
adat istiadat, dan
e.
status ekonomi.
Bacalah
penggalan hikayat berikut ini!
Hikayat Patani
Bismi-iLâhi-rrahmân-irrahîm. Wabihî nasta’înu, bi-ILâhi
al-a’lâ Inilah suatu kisah yang
diceterakan oleh orang tua-tua, asal raja yang berbuat negeri Patani Darussalam
itu.
Adapun raja di Kota Maligai itu namanya Paya Tu Kerub Mahajana.
Maka Paya Tu Kerub Mahajana pun beranak seorang laki-laki, maka dinamai
anakanda baginda itu Paya Tu Antara. Hatta berapa lamanya maka Paya Tu Kerub
Mahajana pun matilah. Syahdan maka Paya Tu Antara pun kerajaanlah menggantikan
ayahanda baginda itu. Ia menamai dirinya Paya Tu Naqpa.
Selama Paya Tu Naqpa kerajaan itu sentiasa ia pergi berburu.
Pada suatu hari Paya Tu Naqpa pun duduk di atas takhta kerajaannya dihadap oleh
segala menteri pegawai hulubalang dan ra’yat sekalian. Arkian maka titah
baginda: ”Aku dengar khabarnya perburuan
sebelah tepi laut itu terlalu banyak konon.” Maka sembah segala menteri: ”Daulat Tuanku, sungguhlah seperti titah
Duli Yang Mahamulia itu, patik dengar pun demikian juga.” Maka titah Paya
Tu Naqpa: ”Jikalau demikian kerahkanlah
segala rakyat kita. Esok hari kita hendak pergi berburu ke tepi laut itu.” Maka
sembah segala menteri hulubalangnya: ”Daulat
Tuanku, mana titah Duli Yang Mahamulia patik junjung.”
Arkian setelah datanglah pada keesokan harinya, maka baginda pun
berangkatlah dengan segala menteri hulubalangnya diiringkan oleh rakyat
sekalian. Setelah sampai pada tempat berburu itu, maka sekalian rakyat pun
berhentilah dan kemah pun didirikan oranglah. Maka baginda pun turunlah dari
atas gajahnya semayam didalam kemah dihadap oleh segala menteri hulubalang
rakyat sekalian. Maka baginda pun menitahkan orang pergi melihat bekas rusa
itu. Hatta setelah orang itu datang menghadap baginda maka sembahnya: ”Daulat Tuanku, pada hutan sebelah tepi
laut ini terlalu banyak bekasnya.” Maka titah baginda: ”Baiklah esok pagi-pagi kita berburu”.
Maka setelah keesokan harinya maka jaring dan jerat pun ditahan
oranglah. Maka segala rakyat pun masuklah ke dalam hutan itu mengalan-alan
segala perburuan itu dari pagi-pagi hingga datang mengelincir matahari, seekor
perburuan tiada diperoleh. Maka baginda pun amat hairanlah serta menitahkan
menyuruh melepaskan anjing perburuan baginda sendiri itu. Maka anjing itu pun
dilepaskan oranglah. Hatta ada sekira-kira dua jam lamanya maka berbunyilah
suara anjing itu menyalak. Maka baginda pun segera mendapatkan suara anjing
itu. Setelah baginda datang kepada suatu serokan tasik itu, maka baginda pun
bertemulah dengan segala orang yang menurut anjing itu. Maka titah baginda: ”Apa yang disalak oleh anjing itu?”
Maka sembah mereka sekalian itu: ”Daulat Tuanku, patik mohonkan ampun dan karunia. Ada seekor pelanduk
putih, besarnya seperti kambing, warna tubuhnya gilang gemilang. Itulah yang
dihambat oleh anjing itu. Maka pelanduk itu pun
lenyaplah pada pantai ini.”
Setelah baginda mendengar sembah orang itu, maka baginda pun
berangkat berjalan kepada tempat itu. Maka baginda pun bertemu dengan sebuah
rumah orang tua laki-bini duduk merawa dan menjerat. Maka titah baginda suruh
bertanya kepada orang tua itu, dari mana datangnya maka ia duduk kemari ini dan
orang mana asalnya.
Maka hamba raja itu pun menjunjungkan titah baginda kepada orang
tua itu. Maka sembah orang tua itu:
”Daulat Tuanku, adapun patik ini hamba juga pada kebawah Duli Yang Mahamulia,
karena asal patik ini duduk di Kota Maligai. Maka pada masa Paduka Nenda
berangkat pergi berbuat negeri ke Ayutia, maka patik pun dikerah orang pergi
mengiringkan Duli Paduka Nenda berangkat itu. Setelah Paduka Nenda sampai
kepada tempat ini, maka patik pun kedatangan penyakit, maka patik pun
ditinggalkan oranglah pada tempat ini.”
Maka titah baginda: ”Apa
nama engkau?” Maka sembah orang tua itu: ”Nama patik Encik Tani.” Setelah sudah baginda mendengar sembah
orang tua itu, maka baginda pun kembalilah pada kemahnya.
Dan pada malam itu baginda pun berbicara dengan segala menteri
hulubalangnya hendak berbuat negeri pada tempat pelanduk putih itu. Setelah
keesokan harinya maka segala menteri hulubalang pun menyuruh orang mudik ke
Kota Maligai dan ke Lancang mengerahkan segala rakyat hilir berbuat negeri itu.
Setelah sudah segala menteri hulubalang dititahkah oleh baginda masing-masing
dengan ketumbukannya, maka baginda pun berangkat kembali ke Kota Maligai.
Hatta antara dua bulan lamanya, maka negeri itu pun sudahlah.
Maka baginda pun pindah hilir duduk pada negeri yang diperbuat itu, dan negeri
itu pun dinamakannya Patani Darussalam [negeri yang sejahtera]. Arkian
pangkalan yang di tempat pelanduk putih lenyap itu [dan pangkalannya itu] pada
Pintu Gajah ke hulu Jambatan Kedi, [itulah. Dan] pangkalan itulah tempat Encik
Tani naik turun merawa dan menjerat itu. Syahdan kebanyakan kata orang nama
negeri itu mengikut nama orang yang merawa itulah. Bahwa sesungguhnya nama
negeri itu mengikut sembah orang mengatakan pelanduk lenyap itu. Demikianlah
hikayatnya.
Hatta antara berapa tahun lamanya baginda diatas takhta kerajaan
itu, maka baginda pun berputera tiga orang, dan yang tua laki-laki bernama
Kerub Picai Paina dan yang tengah perempuan bernama Tuanku Mahajai dan bungsu
laki-laki bernama Mahacai Pailang. Hatta berapa lamanya maka Paya Tu Naqpa pun
sakit merkah segala tubuhnya, dan beberapa segala hora dan tabib mengobati
tiada juga sembuh. Maka baginda pun memberi titah kepada bendahara suruh memalu
canang pada segala daerah negeri: barang siapa bercakap mengobati baginda,
jikalau sembuh, raja ambilkan menantu.
Arkian maka baginda pun sangat kesakitan duduk tiada ikrar. Maka
bendahara pun segera bermohon keluar duduk di balairung menyuruhkan temenggung
memalu canang, ikut seperti titah baginda itu. Arkian maka temenggung pun
segera bermohon keluar menyuruhkan orangnya memalu canang. Hatta maka canang
itu pun dipalu oranglah pada segerap daerah negeri itu, tujuh hari lamanya,
maka seorang pun tiada bercakap.
. . . .
Sumber:
www.kisah.united.net.kg
A.
Setelah Anda membaca penggalan ”Hikayat Patani”, jawablah
pertanyaanpertanyaan berikut ini!
1.
Apa yang diceritakan
dalam hikayat tersebut?
2.
Bagaimana asal mula
negeri Patani Darussalam?
3.
Bagaimana raja dalam
hikayat tersebut memerintah negerinya?
4.
Apa titah raja
ketika sakit merkah? Mengapa raja menitahkan hal tersebut?
5.
Ceritakan secara
ringkas ”Hikayat Patani”!
B.
Tentukan unsur-unsur intrinsik ”Hikayat Patani”. Sertai
jawaban Anda dengan kutipan hikayat yang mendukung jawaban!
Unsur-unsur tersebut antara lain:
1.
Alur 4. Sudut
pandang
2.
Tema 5. Latar
3.
Penokohan 6. Amanat
C.
Tentukan pula unsur-unsur ekstrinsik ”Hikayat Patani”.
Sertai jawaban Anda dengan kutipan hikayat yang mendukung jawaban!
Menulis
Proposal
Anda
akan menulis proposal untuk berbagai keperluan. Setelah itu, Anda akan
mempelajari bahasa baku dan tidak baku. Pembinaan
sepak bola dapat dilakukan sejak dini. Pembinaan ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan
pertandingan pertandingan di sekolah, Anda perlu membuat proposal agar kegiatan
berjalan lancar.
Unsur-Unsur Proposal
Proposal disebut juga usulan kegiatan. Proposal adalah
rencana kegiatan yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Proposal
diajukan dengan tujuan mendapatkan izin atau persetujuan atas kegiatan yang
akan dilaksanakan. Adakalanya proposal diajukan untuk memohon bantuan dana. Isi
proposal harus menampilkan hal atau masalah yang diusulkan dengan baik agar dapat
meyakinkan penerima proposal untuk menyetujui proposal tersebut.
Unsur-unsur
dalam proposal sebagai berikut.
1.
Pendahuluan (Latar Belakang Masalah)
Pendahuluan dalam proposal berisi latar belakang masalah
yang menjadi dasar diadakannya suatu kegiatan. Oleh karena itu, latar belakang
menguraikan dengan jelas dan singkat pokok permasalahan. Latar belakang masalah
harus berdasarkan isi dan tujuan proposal. Latar belakang masalah juga
menunjukkan pentingnya permasalahan tersebut untuk segera diselesaikan. Anda
perlu tahu bahwa ada juga proposal yang tidak mencantumkan latar belakang. Akan
tetapi, dalam proposal tersebut dicantumkan dasar pemikiran.
2.
Masalah atau Perumusan Masalah
Masalah yang diungkapkan harus berkaitan dengan objek
penelitian atau kegiatan. Penetapan masalah harus berdasarkan apa yang
digambarkan dalam bagian pendahuluan, dasar pemikiran, atau latar belakang.
3.
Tujuan
Tujuan mengungkapkan maksud diadakan kegiatan atau acara.
4.
Sasaran
Sasaran mengungkapkan ditujukan kepada siapa kegiatan
tersebut dilakukan.
5.
Pelaksanaan atau Teknik Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan adalah cara menyelesaikan permasalahan
yang diajukan dalam proposal. Teknik pelaksanaan ini disampaikan untuk
meyakinkan penerima proposal bahwa permasalahan tersebut dapat diselesaikan
secara logis dan tepat.
6.
Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan dibuat berdasarkan waktu, jenis
kegiatan, dan orang yang menangani kegiatan. Jadwal pelaksanaan ini memberikan
gambaran tentang kegiatan dari awal hingga akhir.
7.
Anggaran
Anggaran adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan
permasalahan yang diungkapkan dalam proposal. Bagian ini menyajikan anggaran
yang diperlukan secara efisien, objektif, dan logis. Artinya, biaya disesuaikan
dengan kebutuhan dan kondisi yang diperlukan. Biaya yang diperlukan dirinci
berdasarkan jenis kegiatan dan memerhatikan harga yang sesuai.
8.
Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman, dan
harapan terhadap apa yang disampaikan. Selain itu, penutup juga berisi tempat,
tanggal penyusunan proposal, dan tanda tangan serta nama penanggung jawab
proposal.
berikut contoh proposal kegiatan secara terperinci
Proposal Kegiatan
Pertandingan Persahabatan Sepak Bola SMA Karya Bangsa
A. Pendahuluan
Sepak bola merupakan olahraga yang diminati
banyak orang, termasuk para pelajar. Bahkan, hampir setiap anak lelaki menyukai
permainan sepak bola. Di berbagai tempat mudah ditemukan anak laki-laki atau
pria dewasa yang bermain sepak bola. Tidak harus di lapangan sepak bola
sesungguhnya mereka bermain sepak bola, tetapi mereka dapat memanfaatkan
tanah-tanah kosong atau lapangan sekolah. Selain itu, hampir setiap tayangan
pertandingan sepak bola baik nasional maupun internasional yang ditayangkan di
televisi ditonton berjuta-juta orang. Itu menandakan bahwa olahraga sepakbola
merupakan olahraga favorit.
Salah satu ciri khas olahraga sepak bola
memerlukan banyak pemain. Dalam satu permainan diperlukan 22 orang pemain dari
dua kelompok. Dalam waktu dua kali 45 menit para pemain berusaha untuk
memasukkan bola ke gawang lawan.
Karena memerlukan banyak pemain, olahraga
sepak bola sangat sesuai dijadikan sarana menggalang persahabatan. Caranya
dengan mengadakan kegiatan pertandingan sepak bola. Kegiatan pertandingan ini
diharapkan perkenalan, pergaulan, dan persahabatan antarpemain dalam satu
kelompok bahkan antartim tergalang dengan baik.
SMA Karya Bangsa sangat memperhatikan
persahabatan yang dapat digalang melalui kegiatan pertandingan sepak bola. Oleh
karena itu, SMA Kartika Bangsa bermaksud mengadakan pertandingan sepak bola
sebagai sarana untuk menggalang persahabatan antarsiswa.
B. Perumusan Masalah
SMA Karya Bangsa merupakan salah satu SMA
yang peduli akan hubungan harmonis antarsiswa. Selama ini pergaulan siswa-siswinya
dibatasi lokasi sekolah. SMA Karya Bangsa yang memiliki enam belas kelas ini
menempati tiga lokasi yang tidak saling berdekatan. Setiap jenjang kelas
menempati satu lokasi. Ini menyebabkan pergaulan yang
terjadi hanyalah antarsiswa di jenjang yang
sama. Kelas X hanya bergaul dengan sesama kelas X. Begitu juga dengan siswa
kelas XI dan XII hanya mengenal teman-teman sejenjang.
Keadaan ini tentu sangat memprihatinkan para
guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, pertandingan sepak bola diadakan. Pertandingan
tersebut diadakan untuk mengatasi permasalahan berikut.
1. Bagaimana
cara membina kerukunan antarsiswa SMA Karya Bangsa yang tidak berada dalam satu
lokasi?
2. Bagaimana
cara mencari pemain sepak bola yang muda dan berbakat?
C. Tujuan
Tujuan diadakan pertandingan sepak bola SMA
Karya Bangsa antara lain sebagai berikut.
1. Menjalin
dan membina kerukunan antarsiswa SMA Karya Bangsa yang tidak berada dalam satu
lokasi.
2. Membentuk
tim sepak bola yang andal SMA Karya Bangsa.
D. Sasaran
Sasaran kegiatan ini siswa SMA Karya Bangsa
baik kelas X, XI, maupun kelas XII.
E. Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan pertandingan sepak bola
dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Setiap
kelas mengirimkan satu tim.
2. Diadakan
pengambilan undian permainan yang dimulai dari awal pertandingan, perempat
final, semifinal, dan final.
3. Pelaksanaan
pertandingan sepak bola.
4. Pengumuman
pemenang dan acara ramah tamah.
F. Jadwal
Pelaksanaan
No.
|
Kegiatan
|
Pelaksanaan
|
|
|
||
Hari
|
Tanggal/Bulan
|
Waktu
|
Tempat
|
|
||
1.
2.
3.
|
Pendaftaran peserta
Pertandingan
Pengumuman dan
perayaan persahabatan
|
Senin–Minggu
Senin–Sabtu
Minggu
|
3–9 September 2007
10–15 September 2007
16 September
2007
|
07.00–14.00 WIB
08.00–15.00 WIB
09.00–12.00 WIB
|
Ruang
OSIS SMA Karya Bangsa I Jalan Bhayangkara 25 , Surabaya
Lapangan SMA
Karya Bangsa I
Aula utama
SMA
Karya Bangsa I
|
|
G. Anggaran
Pelaksanaan
Anggaran untuk melakukan kegiatan pertandingan futsal
tersaji dalam tabel berikut.
No.
|
Jenis Anggaran
|
Rincian Jumlah (Rp)
|
1.
2.
3.
4.
|
Makanan kecil dan minuman @ Rp5.000,00
x 240 pemain sepak bola
Makanan dan minuman @ Rp10.000,00 x
600 peserta ramah tamah
Peralatan
Lain-lain
|
1.200.000,00
6.000.000,00 300.000,00
200.000,00
|
|
Jumlah Anggaran
|
7.700.000,00
|
H. Penutup
Demikian proposal ini kami ajukan. Semoga proposal ini
dapat disetujui.
Surabaya, 27 Agustus 2007
Agung Sasmito Dewi Lestari
Ketua Panitia Sekretaris
Mengetahui,
Imam Prayoga
Pembina
OSIS SMA Karya Bangsa
|
|
A.
Daftarlah komponen-komponen proposal tersebut. Diskusikan
dengan teman Anda. Bagaimana simpulan Anda? Sesuaikan simpulan Anda dengan
penjelasan berikut ini!
B.
Buatlah proposal dengan ketentuan sebagai berikut!
1.
Isi proposal
mengenai penyelenggaraan kegiatan di sekolah Anda ( kegiatan pentas seni, karya
wisata ).
2.
Struktur proposal
kegiatan sesuai dengan penjelasan di depan.
Lakukan kegiatan berikut ini!
1.
Bergabunglah dengan
teman sebangku Anda!
2.
Bahaslah proposal
Anda mengenai hal-hal berikut!
a.
Kelengkapan unsur
proposal
b.
Urutan penyajian
proposal
c.
Ejaan serta kebakuan
bahasa
3.
Perbaikilah proposal
Anda sesuai dengan tanggapan yang diberikan oleh teman Anda!
Menggunakan Bahasa Baku
dan Tidak Baku
Proposal yang Anda tulis harus menggunakan
bahasa baku. Bahasa baku merupakan bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah
atau ketatabahasaan.
Perhatikan
contoh kalimat berikut!
Perkembangan sepak bola Indonesia mengalami penurunan
prestasi.
|
Kalimat di atas merupakan kalimat baku. Ada
beberapa hal yang menyebabkan kata menjadi tidak baku.
Tidak
Baku
|
Baku
|
a.
Senen
b.
pilem
c.
males
d.
makroni
e.
primari
|
Senin film malas makaroni primer
|
1.
Dari segi fonologi
(menyangkut penggunaan vokal atau konsonan) Contoh:
Tidak Baku
|
Baku
|
a.
maha guru
b.
purna bakti
c.
non aktif
d.
supra natural
e.
mahapengasih
|
mahaguru purnabakti nonaktif supranatural maha pengasih
|
2.
Dari segi
pembentukan kata Contoh:
Tidak Baku
|
Baku
|
a.
organisir
b.
pipanisasi
c.
mawas
d.
mengfitnah
e.
menteledorkan
|
organisasi pemipaan mewaswas memfitnah meneledorkan
|
3.
Dari segi ejaan Contoh:
C. Klasifikasikan
kata-kata berikut dalam kata baku dan tidak baku. Ubahlah kata tidak baku
menjadi kata baku dan buatlah kalimat! Gunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sebagai pedoman!
1.
sentausa 5. sutera 9. sintesis 13. kongkrit
2.
kaidah 6. koordinasi 10. jum’at 14. lemari
3.
apotik 7. tauladan 11. museum 15. faedah
4.
syah 8. perduli 12.
frekwensi 16. praktek
Wawancara merupakan sarana atau alat untuk menggali
informasi dari narasumber. Banyak topik yang dapat digali dari wawancara. Dari
topik tersebut dapat dijabarkan menjadi pokok-pokok wawancara. Anda dapat
menentukan pokok-pokok wawancara. Anda harus mendengarkan dengan saksama
wawancara tersebut. Kemudian, menentukan pokok-pokok masalah yang dibahas dalam
wawancara tersebut. Anda dapat membuat rangkuman wawancara dengan menyatukan
pokok-pokok masalah ditemukan. Setelah itu, kembangkan pokok-pokok wawancara tersebut
dalam beberapa kalimat.
Bagaimana cara menambah wawasan tentang sesuatu, misalnya
sepak bola? Salah satu caranya dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan
topik yang bersangkutan. Anda akan mendapatkan informasi dari buku. Informasi
tersebut dapat disampaikan kepada orang lain. Catatlah pokok-pokok isi buku,
lalu rangkumlah. Rangkuman pokok-pokok isi disampaikan kepada orang lain.
Hikayat merupakan karya sastra yang berasal dari Melayu.
Hikayat dibangun atas unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik meliputi:
alur, tema, penokohan, tokoh, amanat, latar, dan sudut pandang. Unsur
ekstrinsik misalnya, pengarangnya, latar belakang sosial budaya saat karya
sastra dibuat, latar belakang kehidupan, adat istiadat, dan status sosial.
Anda harus membuat proposal untuk menyelenggarakan
kegiatan. Proposal merupakan rencana kegiatan yang dituangkan dalam rencana
kerja. Proposal memuat beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut meliputi
pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, masalah atau perumusan masalah,
tujuan, sasaran, pelaksanaan, jadwal pelaksanaan, anggaran, dan penutup.
Kegiatan dapat berjalan dengan baik jika direncanakan
dengan baik. Oleh karena itu, sebelum melakukan kegiatan sebaiknya membuat
perencanaan yang baik. Setelah melakukan kegiatan, buatlah pertanyaan untuk
merefleksi hasil kegiatan yang Anda lakukan.
1.
Sudahkah Anda
mencatat dengan baik pokok-pokok wawancara yang Anda dengarkan?
2.
Bagaimana cara Anda
menyampaikan isi wawancara kepada orang lain?
3.
Pengetahuan apakah
yang Anda dapatkan dari buku yang Anda baca? Apakah Anda dapat menerapkan
pengatahuan itu dalam kehidupan Anda sehari-hari?
4.
Nilai moral apakah
yang dapat Anda teladani dari hikayat yang Anda baca?
5.
Apakah Anda optimis
bahwa kegiatan yang Anda tuangkan dalam proposal dapat dilaksanakan dengan
baik?
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Dengarkan
pembacaan teks wawancara berikut ini!
Teks Mendengarkan (halaman 174)
Rangkumlah
isi pembicaraan dalam wawancara yang telah Anda dengarkan!
2. Pahami
isi penggalan buku berikut! Kemudian rangkumlah!
Bab II
Faktor-Faktor Kesuksesan
Dari
pengalaman penulis baik sebagai pemain maupun pelatih, ada beberapa faktor yang
menentukan kesuksesan seorang pemain di dalam usahanya untuk menjadi seorang
pemain sepak bola yang terampil. Faktor-faktor kesuksesan sebagai berikut.
A. Faktor
Genetik
Ilmu genetika atau penelitian mengenai perwarisan genes dari satu generasi ke generasi
berikutnya mengajarkan bahwa kemampuan fisik dan postur tubuh seseorang banyak
dipengaruhi oleh warisan genes dari
orang tuanya. Dengan demikian postur tubuh yang kelewat kecil atau pun besar
dapat berpengaruh buruk terhadap keterampilan seseorang bermain bola. Apabila
seorang pemain berpostur tubuh sangat kecil, maka ia akan mudah dijatuhkan,
mengalami kesulitan menjangkau bola-bola atas, dan sebagainya. Di lain pihak, apabila
pemain terlalu tinggi maka ia akan kesulitan bergerak dengan lincah, sulit
menguasai teknik individu, dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, penulis sendiri memiliki tinggi badan 191 cm.
Ditinjau dari sisi teknik bermain hal ini tentu tidak mendukung. Apabila pemain
lain hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk menguasai trik tertentu,
penulis membutuhkan waktu dan kemauan yang lebih. Sebaliknya, pemain Indonesia
pada umumnya merasa tinggi badannya kurang mendukung karena berpostur pendek.
Romario, misalnya. Penyerang tersubur Brazil sepanjang sejarah bersama Pele ini
memiliki tinggi badan yang sangat pendek. Begitu juga dengan Diego Maradonna,
Owen, Haessler, Littbarski dan masih banyak lagi pemain berkualitas tinggi yang
berpostur tubuh pendek. Littbarski dan Haessler berposter begitu pendek
sampai-sampai Franz Beckenbauer, pelatih Jerman di Piala Dunia 1990,
berkelakar: ”Littbarski dan Haessler sudah pasti tidak sekamar. Kalau mereka
satu kamar, siapa nanti yang bisa meraih ganggang pintu kamar?”
Memang berat bagi seorang pemain yang pendek untuk berhasil.
Thomas Haessler sempat tiga kali ditolak saat mengikuti seleksi dengan Herta
BSC Berlin. Baru pada kali keempat Haessler diterima! Sekarang siapa tidak
kenal Haessler si gelandang mungil Jerman yang lincah itu? Jadi, walaupun Anda
atau pemain Anda berpostur tubuh kurang mendukung, jangan putus asa sebab masih
banyak faktor lain yang menentukan keberhasilan seorang pemain di luar faktor
genetik.
. . . .
Sumber:
Dasar Sepak Bola Modern, Timo
Scheunemann, 2005, Malang,
Dioma
3.
Sebutkan
komponen-komponen proposal!
4.
Ubahlah kata tidak
baku yang terdapat dalam kalimat berikut!
a.
Para pemain dikasih
tahu bahwa pertandingan ditunda minggu depan.
b.
Apa yang Anda
dapetin dari melihat permainan sepak bola?
c.
Dengan trampil para
pemain itu mengoper bola.
d.
Banyak
wartawan-wartawan meliput pertandingan Liga Indonesia.
e.
Kesebelasan itu
beranggotakan pemain muda yang handal.