PEREKONOMIAN TERBUKA bab IV (ekonomi kelas XI)

Tags



PEREKONOMIAN TERBUKA
Apakah perekonomian terbuka itu? Apa saja yang terkait dalam perekonomian terbuka? Untuk memahami segala hal mengenai perekonomian terbuka, Anda sebaiknya mempelajari materi dalam bab ini. Perhatikan gambar peta konsep berikut ini!

Neraca Perdagangan

Neraca Pembayaran
Gambar IV.1  Peta konsep perekonomian terbuka.
Perdagangan internasional telah dilakukan oleh semua negara yang menganut sistem perekonomian terbuka.  Karena kegiatan ekonomi seperti perdagangan internasional merupakan gambaran bahwa antarnegara telah melakukan suatu hubungan. Hubungan itu dicerminkan dalam kegiatan ekspor dan impor. Maka, ekspor-impor memegang peranan yang penting dalam perdagangan internasional. Mengapa demikian? Apa sajakah faktorfaktor pendorong terjadinya perdagangan internasional? Tahukah Anda, aspek-aspek apa yang terlibat di dalamnya? Bagaimana dengan kurs valuta asing? Apa hubungan perdagangan internasional dengan neraca pembayaran dan neraca perdagangan?
Meskipun perdagangan internasional memberi keuntungan bagi masingmasing negara, namun tetap saja ada negara yang membatasi kegiatan ekspor-impornya dengan menetapkan berbagai kebijaksanaan  perdagangan internasional. Apakah bentuk-bentuk kebijaksanaan yang diterapkan pemerintah tersebut? Apa tujuannya? Bagaimana pengaruh kebijaksanaan pemerintah itu terhadap devisa negara?
Tujuan Pembelajaran
Berbagai pertanyaan di depan perlu Anda mengerti apa jawabannya. Agar bisa menjawabnya, Anda perlu mempelajari materi berikut. Tujuannya, agar Anda mampu mengerti manfaat, keuntungan, dan faktor-faktor pendorong perdagangan internasional; mengerti kurs valuta asing, neraca perdagangan, dan neraca pembayaran; serta mampu menjelaskan berbagai jenis kebijaksanaan pemerintah dalam perdagangan internasional dan devisa negara.
Motivasi Belajar
Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh negara manapun. Untuk itu agar dapat menghadapinya, Anda sebagai generasi muda perlu mempelajari bab ini.
Kata Kunci
Perekonomian terbuka, ekspor, impor, perdagangan internasional, kurs, valuta asing, neraca perdagangan, neraca pembayaran, tarif, kuota, subsidi, premi, dumping, devisa
Coba Anda renungkan, mungkinkah sekarang ini suatu negara dapat mengatasi permasalahan ekonominya tanpa bekerja sama dengan negara lain? Permasalahan ekonomi kian hari semakin berkembang sedangkan sumber daya yang tersedia relatif terbatas. Demikian pula dengan kondisi setiap negara berbeda dengan negara lain. Baik dalam hal teknologi, sumber daya alam, kependu-

Sumber:  Kompas, 2 Oktober  2006
dukan, dan lain-lain. Sebagai contoh kita membutuhkan sarana komunikasi seperti handphone, tapi belum
Gambar  IV.2  Kegiatan perdagangan antarnegara biasa terjadi bongkar muat barang di pelabuhan.
mampu memproduksinya sendiri,
sehingga kita harus mengimpor dari negara lain. Di lain pihak, kita memiliki produk-produk pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang melimpah seperti kelapa sawit, cengkeh, kayu, buah dan sayur-sayuran yang kita ekspor ke negara lain. Dengan demikian, muncullah perdagangan antarnegara (ekspor-impor). Itulah yang dinamakan perekonomian terbuka, yaitu suatu perekonomian atau negara yang ekonominya terlibat secara luas dalam perdagangan internasional. Setelah Anda mengetahui tentang perekonomian terbuka, berikut ini kita bahas materi yang berkaitan dengan perdagangan internasional.
A.         Pengertian Perdagangan Internasional
Apakah perdagangan internasional itu? Perdagangan internasio-
Jendela Ekonomi
nal dapat didefinisikan sebagai perdagangan antarnegara atau lintas
Perekonomian terbuka menggam-
negara, yang mencakup ekspor dan   barkan suatu kondisi ketika impor. Perdagangan internasional di antarnegara melakukan suatu bagi menjadi dua kategori, yakni per hubungan, baik secara ekonomi dagangan barang (fisik) dan perda melalui perdagangan internasional
maupun politik.(Antyo Pracoyo,
gangan jasa. Perdagangan jasa, anta     Ekonomi Makro, 2005)
ra lain, terdiri atas biaya transportasi, perjalanan (travel) , asuransi, dan jasa konsultan asing. Kapankah bangsa Indonesia mulai melakukan perdagangan internasional?
Perdagangan internasional sebenarnya telah dilakukan bangsa Indonesia sebelum datangnya para penjajah. Waktu itu banyak saudagar dari Cina, Persia, dan India berdatangan secara damai  ke wilayah kerajaan-kerajaan seperti Kerajaan Samudra Pasai di Sumatra, Kerajaan  Ternate dan Tidore di Kepulauan Ambon, Kerajaan Banten dan  Majapahit di Pulau Jawa, Kerajaan Kutai  di Kalimantan, dan Kerajaan Gowa di Sulawesi. Mereka berlayar ke Indonesia untuk membeli hasil-hasil alam dari Indonesia untuk dijual kembali ke negara mereka dan negara-negara lain. Hingga datanglah para penjajah seperti Spanyol, Inggris, Portugis, Belanda bahkan Jepang. Indonesia dikuasai mereka  hingga berabad-abad lamanya. Produk hasil bumi dari Indonesia dikuasai untuk memperkaya negara mereka. Namun, perdagangan internasional tetap berlangsung walaupun melalui tangan-tangan para pen-
Gambar  IV.3   Produk-produk ekspor-impor.

Di masa kemerdekaan, perdagangan internasional semakin dikembangkan. Bahkan Indonesia pernah menjadi pengekspor minyak bumi, beras, dan hasil bumi lainnya. Pemerintah membuka kerja sama ekonomi dengan berbagai negara untuk memperlancar perdagangan internasional.
Anda telah mempelajari materi tentang pengertian perdagangan internasional. Perdagangan interna-
Pikirkan Sejenak
Negara-negara ASEAN dan China telah bersepakat untuk melaksanakan AFTA (Asean Free Trade Area)  pada tahun 2010. Pada saat itu apa yang akan Anda lakukan?
sional tidak akan terjadi begitu saja tanpa ada faktor-faktor yang memengaruhinya. Lalu, faktor-faktor apakah yang mendorong terjadinya perdagangan internasional? Simak lebih lanjut pada subbab berikut ini!
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Apakah yang dimaksud dengan perekonomian terbuka?
2.       Apakah yang dimaksud dengan perdagangan internasional?
3.       Sebutkan minimal empat macam produk ekspor Indonesia beserta negara tujuan ekspornya!
4.       Sebutkan minimal empat macam produk impor Indonesia beserta negara asalnya!
5.       Jelaskan manfaat dari perdagangan internasional!
B.         Faktor Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Mengapa setiap negara baik negara yang sedang berkembang sampai negara yang telah maju melakukan perdagangan internasional? Untuk mengetahui jawabannya, Anda perlu mempelajari faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut.
1.            Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Mengapa perbedaan kekayaan sumber daya alam dapat menimbulkan perdagangan internasional? Bumi tempat kita berpijak ini terdiri atas berbagai negara yang memiliki sumber daya alam yang berbeda. Sumber daya alam merupakan faktor produksi negara. Maka, setiap negara dikata-
Persiapan apa yang telah Anda lakukan untuk menyambut era perdagangan bebas?
kan memiliki keanekaragaman kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi produksi di setiap negara. Misalnya, Negara Canada memproduksi ikan salmon sedangkan Negara Indonesia memproduksi hem batik. Kedua negara tersebut dapat melakukan pertukaran. Hal seperti inilah yang menjadi faktor pendorong perdagangan internasional.
2.        Perbedaan Selera
Sumber:   Encarta Encyclopedia Gambar  IV.4  Ikan salmon, sumber daya yang tidak dimiliki Indonesia.




Ternyata perbedaan selera pun dapat mengakibatkan timbulnya perdagangan internasional. Perhatikan! Negara A dan Negara B samasama menghasilkan daging sapi dan daging ayam dalam jumlah yang hampir sama. Namun, masyarakat Negara A tidak menyukai daging sapi sedangkan masyarakat Negara B tidak menyukai daging ayam. Apa yang terjadi? Dengan adanya perbedaan selera tersebut ternyata dapat terjadi ekspor yang menguntungkan di antara kedua negara. Negara A mengimpor daging ayam dan mengekspor daging sapi, sebaliknya negara B mengimpor daging sapi dan mengekspor daging ayam.
Jadi, sekalipun kondisi produksi di semua daerah serupa, setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka berbeda.
3.        Perbedaan Iklim
Perdagangan internasional pun dapat terjadi akibat perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan keterbatasan potensi sumber daya alam di setiap negara. Akibatnya, tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi atau diproduksi sendiri. Karena itu suatu negara memilih untuk mencukupi kebutuhannya dengan mengimpor ke negara lain. Sebagai contoh, rakyat Indonesia gemar mengonsumsi tahu-tempe yang selain murah juga bernilai gizi tinggi. Bahan baku tahu-tempe adalah kedelai. Padahal tanaman kedelai tidak terlalu baik ditanam Indonesia. Kalaupun bisa hasilnya tidak akan memenuhi kebutuhan baik secara kuantitas maupun kualitas. Maka, untuk mencukupi kebutuhan kedelai Indonesia harus mengimpor atau membelinya dari negara lain.
4.        Prinsip Keunggulan Komparatif (Comparative Advantage)
Indonesia kaya dengan aneka tanaman pertanian dan perkebunan. Di antaranya perkebunan tebu. Tebu merupakan bahan baku gula. Tapi mengapa produksi gula yang dihasilkan Indonesia tidak cukup memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri? Jika Anda perhatikan, pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia merupakan peninggalan penjajah. Akibatnya, teknologi produksi gula pun terbatas sehingga biaya produksi gula menjadi tinggi. Bahkan pemerintah menutup operasi pabrikpabrik tua yang sudah tidak efisien lagi. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan gula dalam negeri pemerintah mengimpor gula. Kebijakan pemerintah dalam mengimpor gula ini berdasarkan prinsip keunggulan komparatif.
Prinsip ini mengatakan bahwa setiap negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang dan jasa yang biayanya relatif lebih rendah ( artinya lebih efisien dibanding negara lain). Sebaliknya, setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya relatif lebih tinggi ( artinya kurang efisien dibanding negara lain ).
5.        Adanya Komunikasi dan Sarana Transportasi
Perkembangan sarana telekomunikasi dan transportasi semakin memudahkan manusia untuk berkomunikasi dan memudahkan mobilitas arus barang dan jasa sehingga mendorong terjadinya perdagangan antarnegara. Karena itu; jarak geografis, batas teritorial negara, bukan lagi kendala untuk melakukan perdagangan internasional.
Umumnya, setiap negara melakukan perdagangan antarnegara atau perdagangan internasional karena faktor-faktor pendorong seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, tahukah Anda, adakah teori mengenai perdagangan internasional? Siapakah yang mencetuskan teori tersebut? Pengetahuan Anda tentang perdagangan internasional tidak akan lengkap sebelum mempelajari subbab berikut ini.
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Sebutkan faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional!
2.       Mengapa perbedaan kekayaan sumber daya alam dapat mendorong terjadinya perdagangan internasional?
3.       Faktor apakah yang mendorong pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri?
4.       Sebutkan produk-produk impor yang tidak diproduksi di Indonesia!
5.       Sebutkan pelabuhan di Indonesia yang dijadikan lalu lintas perdagangan internasional!
C.         Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional yang selama ini dilakukan oleh banyak orang tidaklah terlepas dari tokoh-tokoh yang mencetuskan adanya perdagangan internasional.
Teori perdagangan internasional dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni teori klasik dan teori modern. Teori klasik yang banyak dikenal adalah teori keunggulan absolut dari Adam Smith, dan teori keunggulan relatif atau keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo. Teori modern diwakili oleh teori faktor proporsi dari Hecksher dan Ohlin. Berikut ini adalah paparan dari teori-teori tersebut.
1.            Teori Klasik
a.   Teori Keunggulan Absolut
Teori keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut sebagai teori murni perdagangan internasional. Mengapa? Simak ilustrasi berikut!
Pikirkanlah ketika seorang petani akan mengerjakan sawahnya. Apakah ia harus membuat bajak terlebih dahulu? Berapa lama ia harus membuat bajak? Bukankah ia harus memiliki peralatan untuk membuat bajak? Membajak sawah menjadi masalah rumit bagi petani jika ia harus melakukan segalanya sendiri. Oleh karena itu, petani membutuhkan orang lain yang menjual bajak. Jadi, dikarenakan keterbatasannya, seorang petani hanya mampu memproduksi satu atau beberapa macam kebutuhannya sendiri, sedangkan untuk kebutuhan yang lain mereka membelinya dari orang lain. Demikian halnya dengan negara.
Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage)  dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage)  terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis.
Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan, seperti letak geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai teori Adam Smith, perhatikan tabel berikut ini!
Tabel IV.1
Produksi Indonesia dan Belanda
Negara
Kemungkinan Produksi
Perbandingan Dasar Tukar Dalam Negeri (DTDN)





Kain
TV
Kain/TV
TV/Kain
Indonesia
90
60
90/60 = 1,5
60/90 = 0.67
Belanda
50
100
50/100 = 0,5
100/50 = 2
Belanda dan Indonesia memproduksi dua macam barang, yaitu kain dan tv dengan tenaga kerja merupakan satu-satunya input untuk memproduksi kedua jenis barang tersebut. Indonesia mampu memproduksi maksimum 90 yard kain per satu orang pekerja dalam setahun kalau semua pekerja yang ada di dalam negeri dipekerjakan di industri tekstil. Dan mampu memproduksi maksimum 60 unit tv per satu orang pekerja dalam setahun bila semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi tv. Rasio ini menunjukkan bahwa Indonesia lebih baik dalam memproduksi kain daripada tv.
Belanda hanya mampu memproduksi sebanyak 50 yard kain dan 100  unit tv per satu orang pekerja dalam setahun. Rasio ini menunjukkan bahwa Belanda lebih baik dalam memproduksi tv daripada kain.
Harga jual tv di Indonesia lebih tinggi karena diproduksi lebih lama sehingga memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi daripada kain. Sedangkan di Belanda, kain lebih mahal daripada tv karena biaya produksi kain lebih besar daripada tv. Perbedaan harga ini merupakan kondisi utama untuk terjadinya perdagangan internasional. Bila harga dari jenis barang yang sama tidak berbeda antarnegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional karena masingmasing negara tidak akan menikmati manfaat dari perdagangan internasional.
Perbedaan rasio harga (biaya produksi) tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki keunggulan absolut atas Belanda dalam memproduksi kain atau Indonesia dapat memproduksi kain dengan lebih efisien daripada Belanda, sedangkan Belanda memiliki keunggulan absolut atas Indonesia dalam memproduksi tv, atau Belanda dapat memproduksi tv lebih efisien dibandingkan
Indonesia. Samudra:
IV.5   Adam Smith, pencetus teori keunggulan absolut.
b.   Teori Keunggulan Komparatif
Pada teori keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara hanya satu negara saja yang mempunyai keunggulan absolut atas semua barang. Maka, perdagangan tidak akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu negara saja.
Munculnya teori keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan teori keunggulan absolut. Bagaimanakah pemikiran mereka? Ikuti penjelasan berikut ini!
J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan relatif) terbesar, dan akan mengkhususkan melakukan impor barang, bila negara tersebut memiliki kerugian komparatif ( kerugian relatif). Atau dengan kata lain, suatu negara akan melakukan ekspor barang, bila barang itu dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah, dan akan melakukan impor barang, bila barang itu diproduksi sendiri akan memerlukan biaya produksi yang lebih besar.
David Ricardo mempunyai pemikiran yang senada, yaitu perdagangan internasional antara dua negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang berbeda.
Sebagai contoh perhatikan ilustrasi sebagai berikut!
Berdasarkan efisiensi tenaga kerja, di Indonesia untuk memproduksi 1  kemeja seorang pekerja hanya membutuhkan 1 hari kerja, dan untuk memproduksi 1 pasang sepatu diperlukan waktu 2 hari kerja. Di Filipina, untuk memproduksi 1 kemeja dan 1 pasang sepatu diperlukan masingmasing 4 dan 3 hari kerja. Lihat tabel berikut ini!
Tabel IV.2
Ilustrasi Tingkat Efisiensi Tenaga Kerja dari David Ricardo
Negara
Produksi : Jumlah Jam Kerja Per Satu Unit
Biaya
Relatif
DTDN



Kemeja
Sepatu


Indonesia
1
2
1/2
2
Filipina
4
3
4/3
3/4
Tabel di atas menunjukkan bahwa bila menurut teori keunggulan absolut dari Adam Smith, maka perdagangan internasional antara Indonesia dan Filipina tidak akan terjadi karena Indonesia memiliki keunggulan absolut atas Filipina untuk kemeja dan sepatu. Ini berarti hanya Indonesia yang bisa mengekspor. Jika perdagangan internasional tetap dilaksanakan maka hanya Indonesia yang akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional ( gains from trade ).
David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara kedua negara tetap dapat dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja relatif. Perhatikan tabel berikut!
Tabel  IV.3
Perbandingan Efisiensi Tenaga Kerja
Negara
Perbandingan Efisiensi Tenaga Kerja
Kemeja
Sepatu
Indonesia/Philipina
1/4
2/3
Philipina/Indonesia
4
3/2
Berdasarkan tabel di atas, tingkat efisiensi tenaga kerja di Indonesia lebih tinggi dibandingkan Filipina dalam produksi kemeja daripada produksi sepatu. Ini berarti Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan tenaga kerja Filipina lebih efisien dibandingkan tenaga kerja
Indonesia dalam memproduksi sepatu. Ini

Sumber: Encarta Encyclopedia
berarti, Filipina memiliki keunggulan komparatif dalam produksi sepatu.
IV.6   David Ricardo, pencetus teori keunggulan komparatif.
Berdasarkan perbandingan tersebut bila dilakukan perdagangan internasional maka Indonesia akan mengkhususkan pada ekspor kemeja dan Filipina ekspor sepatu.
Jadi, berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa walaupun Indonesia memiliki keunggulan absolut dibandingkan Filipina untuk kemeja dan sepatu, perdagangan internasional tetap bisa dilakukan dan saling menguntungkan keduanya, yaitu melalui pengkhususan di masing-masing negara jika ada perbedaan dalam tingkat efisiensi atau produktivitas tenaga kerja.
Anda telah mempelajari teori perdagangan internasional, yang meliputi teori klasik dan teori modern. Pada materi berikutnya Anda akan mempelajari peranan perdagangan internasional.

UGAS KELOMPOK
1.       Bentuklah kelompok dengan dua anggota siswa putra dan dua anggota siswa putri!
2.       Carilah informasi di internet mengenai produk-produk yang menjadi spesialisasi produksi di Indonesia!
3.       Apakah produk-produk tersebut memiliki keunggulan komparatif?
4.       Lakukan analisis bersama kelompokmu! Diskusikan hasil analisismu di depan kelas!
5.       Perlu Anda ingat, negara Indonesia negara yang berbhineka; jadi, ragam produk yang dimilikinya sangat banyak.
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Jelaskan tentang teori keunggulan absolut yang dikemukakan oleh Adam Smith!
2.       Sebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya keunggulan absolut!
3.       Jelaskan tentang teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh J.S. Mill!
4.       Dalam  hal apakah teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo?
5.       Bagaimanakah caranya agar
D.         Peranan Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian Nasional
Pada materi di depan telah disampaikan bahwa Indonesia telah melakukan perdagangan internasional sebelum kedatangan penjajah. Dengan demikian, perdagangan internasional mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Apakah peranannya?
Bagi banyak negara, termasuk Indonesia, perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting, yaitu sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Dengan melakukan perdagangan internasional maka akan diperoleh hal-hal berikut.
1.        Meningkatkan Cadangan Valuta Asing (Devisa Negara)
Perdagangan ekspor-impor dilakukan dengan menggunakan mata uang asing (biasanya dalam bentuk US$ dan Euro). Ekspor menghasilkan pemasukan  devisa dalam bentuk valuta asing yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor. Selain itu, pemerintah juga menarik bea atas kegiatan ekspor-impor. Bea yang dikenakan pada kegiatan ekspor-impor merupakan pendapatan negara  yang dapat digunakan untuk membiayai pembangunan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri.
2.        Pertumbuhan Output di Dalam Negeri dan Peningkatan Pendapatan Nasional
Lebih dari 63% kenaikan ekspor Januari-Agustus 2006 disebabkan oleh kenaikan komoditas-komoditas seperti karet dan barang dari karet, bahan bakar mineral, tembaga, bijih timah, kerak dan abu logam, lemak dan minyak hewan/nabati serta kertas/karton. Meningkatkan ekspor atas komoditas-komoditas tersebut berarti pula meningkatkan produksi. Peningkatan produksi berdampak pada peningkatan pendapatan.
Negara yang memproduksi barang dengan orientasi ekspor maka peningkatan permintaan dunia terhadap produk-produknya akan memberi dorongan positif terhadap pertumbuhan produksi di dalam negeri. Pertumbuhan output terjadi karena peningkatan produktivitas dari faktor-faktor produksi yang digunakan seperti tenaga kerja dan barang modal sehingga akan berdampak pula pada peningkatan pendapatan nasional.
3.        Realokasi Sumber Daya Produksi, Diversifikasi Output, dan Internal Returns To Scale dari
Perusahaan yang Mengekspor
Peningkatan produksi akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga penggunaan sumber daya produksi dapat dioptimalkan. Misalnya, pada bidang usaha konveksi, penggunaan mesin dapat dioptimalkan dengan melakukan sistem jam kerja 3 shif. Dengan demikian, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak sehingga akan dicapai efisiensi kerja yang lebih tinggi, antara lain efisiensi listrik; digunakan atau tidak tetap akan dikenai biaya tarif dasar listrik (TDL). Selain itu, waktu penyelesaian produksi juga akan lebih cepat. Jadi, apakah yang dimaksud dengan realokasi sumber daya produksi?, apakah dampaknya?
Realokasi sumber daya produksi adalah bahwa dengan adanya kegiatan ekspor maka sumber daya produksi seperti sumber daya alam dan tenaga kerja dapat digunakan secara optimal dengan cara direalokasikan ke industri-industri yang melakukan ekspor tersebut.
Dengan meningkatnya ekspor, maka industri dapat terus mengembangkan diri dengan memproduksi jenis-jenis barang lain sehingga tercipta diversifikasi produk.
Bila perusahaan atau industri dapat mencapai titik optimal (tingkat produktivitas atau efisiensi kerja yang tinggi) maka akan membuat biaya produksi per satu unit output menurun atau mencapai titik terendah (internal returns to scale).
4.            Dapat Mencukupi Kebutuhan Akan Barang-Barang dan Jasa yang Tidak Diproduksi di Dalam
Negeri
Ikan salmon mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi. Sangat bagus dikonsumsi untuk anak. Sayang Indonesia tidak mampu memproduksinya. Karena itu, Indonesia melakukan impor atas ikan salmon dari Jepang.
UGAS KELOMPOK
Kerjakan secara berkelompok!
1.       Bentuklah kelompok yang terdiri atas dua orang siswa putra dan dua orang siswa putri!
2.       Kumpulkan informasi mengenai berikut ini!
a.        Produk-produk yang dihasilkan oleh daerah (kota)mu yang diekspor ke manca negara. Sebutkan apa saja produk-produk tersebut!
b.       Produk-produk apa saja yang diperlukan di dalam negeri tetapi tidak dapat diproduksi sendiri? Sebutkan apa saja produkproduk tersebut? Mengapa produk-produk tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri?
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Mengapa perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh suatu negara?
2.       Manfaat apakah yang didapatkan suatu negara dari perdagangan internasional?
3.       Risiko apakah yang didapatkan suatu negara dari perdagangan internasional?
4.       Mengapa dengan melakukan ekspor dapat meningkatkan pendapatan nasional?
5.       Apakah yang dimaksud dengan internal returns to scale?

E.         Kurs Tukar Valuta
Pernahkah Anda pergi ke bank devisa? Cobalah pergi ke sana dan amati kurs valuta hari ini. Di sana pasti terdapat informasi mengenai kurs valuta, baik kurs jual maupun kurs beli. Kurs jual artinya harga penjualan valuta asing oleh bank, sedangkan kurs beli artinya harga pembelian valuta asing oleh bank. Selisih antara kurs beli dan kurs jual tersebut merupakan keuntungan bank dalam kegiatannya menjual dan membeli valuta asing. kurs jual maupun kurs beli. Perhatikanlah! Masing-

Sumber: Gatra 2 Agustus 2006
Gambar IV.7 Pembeli valuta asing mengamati peluang kurs valuta di bank devisa atau money changer.

masing negara memiliki mata uang dan mata uang satu negara memiliki nilai perbandingan tersendiri dengan negara lain. Hal demikian ini disebut dengan kurs valuta asing.



Nah, jika Anda terlibat perdagangan dengan orang asing yang pembayarannya dengan menggunakan mata uang asal mereka maka di manakah Anda dapat menukarkan uang rupiah anda?  Anda dapat datang ke  bank devisa, di tempat penukaran resmi valuta asing (authorized money changer)  atau  makelar valuta asing (exchange brokers) yang ada di kota Anda. Bagaimanakah prosesnya? Amati bagan berikut dan simak keterangannya!
PT Asia Chemical Indonesia yang bergerak di bidang industri pembuatan lem menggunakan bahan baku kimiawi yang dibeli dari Korea Selatan. Bahan baku tersebut dibeli dengan menggunakan mata uang US$ (US Dolar/ USD). Oleh karena itu, PT Asia Chemical pun harus membayar dalam US$. Maka, PT Asia Chemical datang ke bank devisa, misalnya Bank BNI; untuk membeli/meminta US$ dengan menjual/menawarkan rupiah. Bila kurs jual yang berlaku pada waktu itu di BNI sebesar Rp8000,00/US$ maka untuk mendapatkan 10,000.00 US$, PT Asia Chemical Indonesia membayar rupiah pada Bank BNI sebanyak 10,000.00 US$ × Rp8000,00/US$ = Rp80.000.000,00. Sebaliknya, PT Indah Makmur di Jakarta yang bergerak bidang garmen, menjual produknya ke Malaysia melalui perusahaan Johor Perkasa Corp. PT Indah Makmur menerima pembayaran dalam bentuk US$ sebesar 10 ,000.00. Namun, untuk keperluan membayar berbagai pengeluaran di dalam negeri seperti membayar gaji karyawan, pajak, membeli bahan baku, dan berbagai macam biaya lainnya; PT Indah Makmur harus menukar US$ yang diterimanya dengan uang rupiah kepada bank devisa, misalnya BCA. Bila kurs beli yang berlaku pada waktu itu di BCA adalah Rp7.900,00/US$ maka uang rupiah yang diperoleh PT Indah Makmur adalah US$ 10,000.00 × Rp7.900,00 = Rp 79.000.000,00.
Dari dua kejadian tersebut, dapat Anda ketahui perbedaan kurs jual dan kurs beli.
Perlu Anda perhatikan pula bahwa penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi bank devisa. Apabila Bank BNI memerlukan jumlah valuta asing yang banyak untuk memenuhi permintaan nasabahnya maka Bank BNI dapat menghubungi bank devisa lain atau Bank Indonesia ( Bank Sentral) untuk membeli valuta asing. Perhatikanlah tabel berikut ini!
Tabel  IV. 4
Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Mata Uang
Beli (Rp)
Jual (Rp)
US$
9.164,00
9.256,00
Pound
17.282,39
17.460,52
Aust$
6.831,76
6.904,98
Sin$
5.784,62
5.845,28
MYR
2.483,13
2.509,42
HK$
1.176,06
1.187,98
Yen
77,87
78,67
Euro
11.637,36
11.757,90
Sumber: Harian Kompas, 6  Oktober  2006
Mengapa antara kurs jual dan kurs beli ada selisih? Dalam hal ini, kurs jual suatu mata uang akan selalu lebih tinggi dari kurs belinya. Hal ini disebabkan pihak bank selalu  berusaha untuk memperoleh keuntungan dari selisih penjualan dengan pembelian atau yang juga dikenal sebagai biaya transaksi. Itulah sebabnya mengapa kurs jual dan kurs beli pada setiap bank berbeda-beda.
 Anda telah mempelajari tentang kurs valuta asing dalam perdagangan internasional. Pada subbab berikut ini, Anda akan mempelajari mengenai neraca perdagangan dan neraca pembayaran internasional yang akan melibatkan kurs valuta asing.
UGAS KELOMPOK
1.       Buatlah simulasi kegiatan perdagangan internasional di dalam kelasmu!
2.       Bagilah temanmu dalam satu kelas menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok bank devisa, pedagang dalam negeri, dan pedagang luar negeri!
3.       Bentuklah formulasi kegiatan perdagangan internasional seperti contoh bagan dalam materi!
4.       Buatlah laporan mengenai hasil simulasi di kelas Anda!
5.       Jika Anda belum paham, ulangi lagi dengan petunjuk gurumu!
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Apakah yang dimaksud dengan kurs valuta asing (valas)?
2.       Bedakan antara kurs jual dan kurs beli?
3.       Kurs valuta asing di Bank Central Asia sebagai berikut:
Beli      Jual
US $ 2165    2178
Singapure $  1474    1480
Poundsterling £        3516    3550
Jika Susi menukarkan uangnya sebanyak US$ 1975 dan  £ 250 dengan uang rupiah, maka berapakah yang diterima Susi?
4.       Di mana  kita dapat menukarkan valuta asing?
5.       Hari ini, sebelum berangkat haji Tuan Ramdan pergi ke bursa valas dengan membawa uang sebesar Rp50.000.000,00 untuk ditukarkan dengan riyal Arab Saudi. Pada saat ini, kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut: Kurs jual :  1 riyal = Rp5.600, 00 Kurs beli :  1 riyal = Rp5.495, 00
Berapa riyal yang diterima Tuan Ramdan dari bursa valas?
F.         Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Internasional
Seperti telah diuraikan di depan, perdagangan internasional terjadi karena beberapa faktor yang mengakibatkan terjadinya perdagangan internasional. Setiap kegiatan perdagangan internasional antarnegara pun memerlukan pencatatan. Di mana pencatatannya dilakukan? Apa nama pencatatannya? Anda telah mempelajari materi APBN di depan, bukan? Coba Anda cari tahu kaitannya dengan perdagangan internasional dan pembayaran internasional! Transaksi ekspor-impor barang antarnegara dicatat dalam suatu neraca perdagangan (balance of trade) . Neraca ini memuat nilai ekspor dan impor barang yang biasanya dinyatakan dalam dolar AS. Pencatatan ini dilakukan dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun). Dengan neraca ini dapat diketahui kondisi perdagangan ekspor impor yang dilakukan; mana yang lebih besar, nilai perdagangan ekspor ataukah nilai perdagangan impor? Pada umumnya, pedagang menginginkan keuntungan karena itu dalam transaksi perdagangan internasional ini setiap negara menginginkan neraca perdagangannya aktif. Apakah yang dimaksud dengan neraca perdagangan aktif? Artinya, nilai ekspor lebih besar daripada impor. Dengan demikian, cadangan devisa negara dapat terus bertambah. Dalam neraca ini biasanya dibedakan antara ekspor dan impor primer (produk pertambangan dan pertanian) dengan ekspor dan impor  nonprimer. Di Indonesia, dikenal menjadi dua kategori, yaitu ekspor dan impor migas serta ekspor dan impor nonmigas.
Perhatikanlah tabel berikut ini dengan saksama!
Tabel IV.5
Neraca Perdagangan Luar Negeri Indonesia 1994/95 – 1998/99 ( Juta dolar AS )

Perincian
94/95
95/96
96/97
97/98
98/99*)
Perubahan(%)
97/98 - 98/99
1
Ekpor (fob) - migas
- non migas
+42.161 +10.445 -31.716
+47.754
+10.616 +37.138
+52.038
+12.771
+39.267
+54.605 +11.019 +43.586
+59.084 +10.232 +49.252
+8,9
-7,1 +13,0
2
Impor (fob)
-  migas
-  non migas
-24.122
-3.646 -30.476
-41.502
-3.905
-37.597
-45.819
-4.693 -41.126
-45.957
-3.804
-42.153
-48.067
-3.385 -44.682
+4,6
-11,0 +6,0
Keterangan: *) angka perkiraan realisasi
Sumber: Tulus Tambunan.  2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran:Teori dan Temuan Empiri. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa selama tahun fiskal 1994/95 Indonesia mengalami surplus (nilai ekspor dikurangi nilai impor). Hal ini disebabkan karena nilai ekspor migas per tahun lebih besar daripada nilai impor migas per tahun. Namun, sejak tahun 1995/96 dan tahun-tahun setelah itu, bila nilai ekspor impor migas tidak dihitung, maka nilai ekspor nonmigas lebih kecil daripada nilai impornya (neraca perdagangan bersaldo negatif atau disebut defisit) sekitar 0,459 miliar dolar AS.
Jika neraca perdagangan internasional memerlukan pencatatan yang disebut dengan neraca perdagangan internasional, apakah neraca pembayaran juga seperti itu? Untuk lebih jelasnya, bacalah uraian berikut ini!
Neraca pembayaran internasional (balance of payment /BOP)  adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Atau dengan kata lain, neraca pembayaran internasional (international balance of payment)  suatu negara merupakan laporan keuangan negara yang bersangkutan atas semua transaksi ekonomi dengan negara-negara lain yang disusun secara sistematis. Neraca ini menghitung dan mencatat semua arus barang, jasa, dan modal antara suatu negara dengan negara lain. Apakah kegunaan neraca pembayaran ini? Bagaimanakah sistem pencatatannya?
Neraca pembayaran internasional memiliki berbagai kegunaan, antara lain, sebagai berikut.
1.       Untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri.
2.       Untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
3.       Untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4.       Mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara.
5.       Sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan BOP.
6.       Sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi satu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan GDP, dan sebagainya.
Balance of payment (BOP)  disusun berdasarkan suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai “double-entry bookkeeping”. Apakah artinya? Setiap transaksi internasional yang terjadi akan dicatat dua kali, yaitu sebagai transaksi kredit dan sebagai transaksi debit. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri.  Hal-hal yang termasuk dalam transaksi kredit adalah sebagai berikut.
1.       Export  of goods and services ( ekspor barang dan jasa )
2.       Income receivable ( penerimaan dari hasil investasi )
3.       Offset to real or financial recources received ( transfer )
4.       Increases in liabilities
5.       Decreases in finacial assets
Lalu, apakah yang dimaksud dengan transaksi debit? Transaksi debit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Apa saja yang termasuk dalam transaksi debit ini? Transaksi debit terdiri atas hal-hal berikut: 1. import of goods and services ( impor barang dan jasa),
2.       income payable (pembayaran atas hasil investasi),
3.       offset to real or financial resources provide ( transfer),
4.       decreases in liabilities, dan 5.       increasses in financial assets.
Setelah Anda mengetahui hal-hal yang termasuk dalam transaksi debit dan kredit, komponen-komponen apakah yang termuat dalam BOP (balance of payment)  itu?
Penyusunan BOP harus menggunakan aturan internasional seperti yang telah ditetapkan dalam “Balance of Payment Texbook” yang diterbitkan oleh IMF. Komponen-komponen yang termuat dalam “Balance of Payment Texbook” adalah sebagai berikut.

1.         Current Account ( Neraca Transaksi Berjalan )

a.       Current account terdiri atas neraca perdagangan (balance of trade) , neraca jasa (service account), dan neraca transaksi sepihak  (unilateral account).
b.       Transaksi ekspor pada current account dicatat sebagai transaksi kredit atau positif karena menghasilkan devisa.
c.        Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debit atau negatif karena mengeluarkan devisa.

2.         Balance of Trade (Neraca Perdagangan)

Dalam neraca ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang dengan ketentuan sebagai berikut:
a.        sebagai transaksi kredit atau positif;
b.       impor barang dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.

3.         Service Account (Neraca Jasa)

a.        Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah seluruh transaksi ekspor dan impor jasa yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1)       pembayaran bunga,
2)       biaya transportasi,
3)       biaya asuransi,
4)       remittance (jasa TKI/TKW/TKA, fee/royalty teknologi dan konsultasi), 5) tourisme.
b.       Neraca jasa Indonesia hingga saat ini selalu tercatat dalam posisi negatif atau debit. Mengapa? Karena transaksi impor lebih besar daripada transaksi ekspor, khususnya untuk pembayaran bunga, biaya transportasi, biaya asuransi, dan remittance. Satu-satunya jasa yang positif adalah jasa dari turis karena banyak turis asing yang datang ke Indonesia daripada turis Indonesia yang ke luar negeri.
c.        Posisi negatif atau defisit dari neraca jasa ini juga mencermintkan masih relatif rendahnya kualitas SDM Indonesia sebagai penghasil jasa, walaupun secara kuantitatif lebih banyak TKI/TKW Indonesia yang bekerja di luar negeri (tetapi dengan penghasilan yang rendah dibandingkan dengan TKA yang bekerja di Indonesia dengan bayaran yang lebih tinggi.

4.         Unilateral Account (Neraca Transaksi Sepihak)

Neraca ini merupakan transaksi sepihak yang umumnya terdiri atas bantuan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke luar negeri, tanpa kewajiban untuk membayar kembali.

5.         Capital Account (Neraca Modal)

a.        Capital account  ini terdiri atas ekspor dan impor modal, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
b.       Penjumlahan saldo current account ditambah saldo transaksi impor/ ekspor modal jangka panjang.
c.        Berbeda dengan pencatatan pada current account maka dalam capital account berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit atau positif, 2) transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi debit atau negatif.

6.         Reserve Account ( Perubahan Cadangan Devisa )

a.        Reserve account adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account.
b.       Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa (dR) dari tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada current account dan capital account.
c.        Jika saldo reserve account menunjukkan angka positif (dR > 0), maka dapat dikatakan bahwa posisi BOP dalam keadaan surplus dan sebaliknya jika menunjukkan angka negatif (dR < 0) dikatakan BOP dalam keadaan defisit.
Dari penjelasan materi di atas, tahukah Anda apa hubungan antara neraca perdagangan internasional dengan neraca pembayaran internasional? Neraca perdagangan merupakan salah satu komponen penting dalam neraca pembayaran.
UGAS INDIVIDU
Untuk menguji pemahaman Anda akan materi yang telah Anda pelajari di depan maka selesaikan tugas berikut ini pada lembar tersendiri! Setelah selesai, kumpulkan pada guru dan mintalah nilai pada beliau!
Tabel
Neraca Perdagangan Nonmigas Indonesia dengan beberapa negara mitra dagang Tahun 1997 dan 1998 (juta dolar AS)
1997             1998
No       Negara      Ekspor          Impor             Neraca           Ekspor          Impor             Neraca
1 Jepang 6.939,7 8.232,2 -1.292,5 5.338,6 4.278,7 1.059,9 2 AS 6.701,5 5.387,3 1.314,2 6.697,8 3.486,8 3.211,0 3 Singapura 4.823,6 1.933,9 2.889,7 5.355,1 1.485,3 3.869,8 4 Belanda 1.839,6 559,8 1. 279,8 1.510,0 336,9 1.173,1
5 Hongkong 1.778,8 318,8 1.460,0 1.863,6 257,2 1.606,4 6 Jerman 1.465,7 2.624,8 -1.159,1 1.401,3 2.360,2 -958,9 7 Malaysia 1.323,6 701,9 621,7 1.333,4 383,2 950,2
8 Cina 1.313,9 1.328,2 -14,3 1.454,5 871,0 583,5 9 Korsel 1.272,3 2.259,2 -986,9 1.049,3 1.362,1 -312,8 10 Taiwan 1.249,5 1.576,3 -326,8 1.286,3 991,1 295,2
11 Inggris 1.238,1 1.081,8 156,3 1.143,1 917,9 225,2 12 Spanyol 888,1 370,2 517,9 868,7 159,6 709,1 13 Belux 788,1 335,2 452,9 874,4 276,0 598,4 14 P.E. Arab 745,8 64,6 681,2 653,6 31,1 622,5
15 Australia 721,3 2.188,4 -1,467,1 865,9 1.652,4 -786,5 16 Filiphina 700,6 113,1 587,5 582,6 59,5 523,1 17 Italia 689,3 903,7 -214,4 756,5 470,9 285,6 18 Thailand 675,6 850,6 -175,0 885,1 827,4 57 , 7 19 India 606,4 686,5 -80,1 671,7 292,9 378,8 20 S. Arabia 575,6 130,9 444,7 503,6 109,1 394,5 21 Prancis 499,3 1.007,8 -508,5 547,3 558,2 -10,9
22              Kanada          399,7             682,0             -282,3            411,7             497,2             -85,5 23        Vietnam        390,2             82,9                307,3             350,3             359,7             -9 , 4
24 Brazil 255,9 352,3 -96,4 159,4 203,5 -44,1 25 Mesir 187,8 5,5 182,3 249,1 6,1 243,0
Sub total 38.0703 3.777,9 4.292,1 36.812,9 22.234 14.578,9 Lainnya 49,9 3.977,8 -3.927,9 4.162,5 2.449,2 1.713,3
Total       38119,9        37.755,7       364,2             40.975,4       24.683,2       16.292,2
Sumber: Tulus Tambunan, Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran:Teori dan Temuan Empiris, 2001, Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Instruksi:

Berdasarkan tabel di atas, cobalah untuk mencari negara-negara yang mengalami surplus perdagangan internasional dengan Indonesia dan negara-negara yang menyebabkan Indonesia mengalami surplus perdagangan internasional!
G.         Kebijaksanaan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional hendaknya dilakukan dengan penuh perhitungan, mengingat hal ini akan sangat memengaruhi kondisi perekonomian nasional. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan tertentu dalam mengatur pelaksanaan perdagangan internasional. Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi cara atau strategi tertentu yang sifatnya protektif untuk menyelamatkan dan melindungi perekonomian dalam negeri.
Kebijakan perdagangan internasional yang biasa dilakukan pemerintah adalah tarif atau bea masuk, kuota, larangan ekspor, larangan impor, subsidi, politik dumping, dan diskriminasi harga.
1.            Penetapan Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang impor. Tarif atau bea masuk ini juga biasa disebut dengan pajak atas barang-barang impor. Setiap barang yang masuk ke dalam pasar dalam negeri dikenai bea masuk. Apakah tujuan penetapan tarif atau bea masuk dalam perdagangan internasional? Tujuan penetapan tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut.
a.     Menghambat Impor Barang-barang/Jasa Luar Negeri dengan Penetapan Pajak yang Tinggi Atas Barang-barang Impor
Terutama atas barang-barang impor yang tidak mempunyai nilai guna dan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Misalnya, impor barangbarang mewah. Bila nilai impor lebih besar daripada nilai ekspor maka akan mengganggu perekonomian nasional. Persediaan devisa negara akan terkuras untuk membiayai impor bila tanpa diimbangi dengan adanya ekspor. Negara memerlukan devisa yang cukup untuk membiayai pembangunan.
b.     Melindungi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri
Untuk melindungi produk dalam negeri yang lebih mahal daripada harga barang impor maka pemerintah menetapkan tarif yang tinggi. Dengan demikian, harga jual barang impor di dalam negeri menjadi lebih tinggi daripada harga barang produksi dalam negeri sehingga produk dalam negeri tetap dapat bersaing. Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor.
c.     Menambah Pendapatan Pemerintah dari Pajak
Penarikan tarif pajak barang/jasa impor merupakan pemasukan bagi anggaran pendapatan dan belanja negara khususnya dalam subpenerimaan pajak. Dahulu APBN kita sangat ditopang dengan adanya pemasukan dari hasil ekspor migas. Namun, karena keterbatasan jumlah persediaan migas di negara kita dan semakin meningkatnya kebutuhan migas di dalam negeri maka pemerintah mengurangi ekspor migas, dan sebagai gantinya adalah pengejar pendapatan dari sektor pajak. Untuk itu kebijaksanaan perpajakan diperbaharui melalui intensifikasi dan diversifikasi pemungutan pajak. Salah satu pajak ditarik adalah penarikan bea masuk untuk barang-barang impor.
Kebijakan tarif ada tiga macam, yaitu bea ad. valorem atau bea harga, bea specific, dan bea compound, yang perbedaan di antaranya adalah sebagai berikut.
a.        Bea ad. valorem adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar persentase tertentu terhadap nilai barang impor ( atau persen tarif dikalikan harga barang). Misalnya, tarif bea masuk mobil mewah adalah 200 persen. Harga mobil itu misalnya 5 juta dolar AS dan dengan kurs rupiah Rp10.000 per 1$ AS, sehingga harga mobil itu di pasar dalam negeri Rp50 miliar. Maka, bea masuk barang mewah tersebut adalah 300% ×  Rp50 miliar = Rp150 miliar.
b.       Bea specific adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar satuan/ukuran fisik tertentu dari barang yang diimpor. Misalnya, bea masuk kulkas Rp50.000 per unit, TV Rp25000 per unit, dan seterusnya.
c.        Bea compound atau disebut juga specific ad valorem adalah kombinasi antara bea masuk ad. valorem dan bea masuk specific. Misalnya, untuk jenis barang tertentu dikenakan bea masuk hanya 5% dari harga barang tersebut ditambah dengan Rp200 per unit.
Tabel IV. 6
Beberapa Keuntungan dan Kerugian dari Sistem Pengenaan
Tarif Ad. Valorem dan Specific
Tarif ad. Valorem
                     Keuntungan       Kerugian
1.       Dapat mengikuti inflasi (fluktuasi 1. Memerlukan sistem penggolongan harga)    barang dengan lebih lengkap
2.       Terdapat diferensiasi produk menu- 2. Beban administrasi lebih berat karena rut kualitasnya memerlukan sistem pendataan harga
barang yang lengkap
Tarif Specific
euntungan          Kerugian
1.       Mudah dilaksanakan karena tidak   1. Tidak ada diferensiasi barang menumemperhatikan perbedaan kualitas   rut kualitasnya
barang      2.            Tidak dapat mengikuti perkem-
2.       Relatif lebih mudah digunakan   bangan tingkat harga sehingga sebagai alat kontrol proteksi atas   fungsinya hanya sebagai alat konindustri dalam negeri   trol proteksi yang sifatnya statis.
2.        Kuota
Kuota merupakan salah satu cara melakukan proteksi yang sifatnya nontarif. Kuota adalah suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor. Hal ini dilakukan apabila pemerintah tidak melakukan pelarangan impor suatu barang tetapi tidak juga ingin menarik bea masuk atau tarif karena khawatir akan menaikkan harga dalam negeri.
Kuota ada empat macam, yaitu kuota mutlak, kuota negociated, tarif kuota, dan mixing kuota. Satu per satu dijelaskan berikut ini.
a.        Kuota mutlak (absolute/unilateral quota)  yaitu penentuan kuota secara sepihak
b.       Negociated/bilateral quota, yaitu penentuan kuota menurut perjanjian antara kedua belah negara pengimpor dan pengekspor.
c.        Tarif quota, yaitu pemerintah mengizinkan pemasukan barang ke dalam negeri dengan jumlah tertentu dengan  tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu
d.       Mixing quota, yaitu campuran dari ketiga macam kuota tersebut dimana pemerintah mengizinkan barang atau komoditas tertentu masuk dan dalam jumlah tertentu melalui suatu perjanjian dengan negara mitra dagang dalam jangka waktu tertentu.
Dampak dari pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan naik dan permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat.
Menurut GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut:
a.        untuk melindungi hasil pertanian;
b.       untuk menjaga keseimbangan  balance of payment;
c.        untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
3.        Larangan Ekspor/Impor
Mengapa kegiatan ekspor/impor dilarang? Jika demikian, bukankah hal ini berarti meniadakan perdagangan internasional?
Dalam perdagangan internasional dikenal prinsip-prinsip perdagangan bebas. Artinya, perdagangan yang dilakukan sepenuhnya didasarkan pada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sehingga ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa kebijakan proteksi ekspor/ impor justru akan merugikan kedua belah pihak (negara eksportir dan importir). Untuk itu, dalam pertemuan World Trade Organization (WTO) di Maroko disepakati untuk menghapuskan proteksi paling lambat tahun 2020. Proteksi yang biasa dilakukan, yaitu dengan pemberlakuan larangan ekspor/impor produk/jasa tertentu.  Misalnya, di Indonesia pernah terdapat larangan ekspor rotan yang berasal dari hutan alam dalam bentuk asal atau setengah jadi. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk jadi rotan asal Indonesia di pasar internasional dan untuk mengatasi kelangkaan bahan baku rotan untuk industri. Di bidang impor, misalnya larangan impor gula, beras, dan tekstil. Larangan ini bertujuan untuk melindungi produsen di dalam negeri.
4.        Subsidi
Apa alasan pemerintah memberikan subsidi dalam perdagangan internasional? Agar produksi di dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi kepada produsen. Misalnya, di pasar dalam negeri terdapat produk elektronik buatan dalam negeri dan buatan luar negeri (impor). Kedua jenis barang tersebut mempunyai kualitas yang sama baiknya. Maka, produsen diberikan subsidi agar dapat menjual produknya dengan harga murah sehingga daya saing produk dalam negeri meningkat. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan, tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dan sebagainya.  Apakah tujuan pemberian subsidi? Apa pula manfaatnya?
Gambar IV.9  Migas dan listrik, di  antara aspek yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Tujuan pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di dalam negeri dan agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap barang-barang impor maupun di pasar ekspor dan dapat mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri.
Manfaat yang dapat diperoleh dari subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan konsumen karena jumlah konsumsi tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri tetap bahkan dapat turun. Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga konsumen/masyarakat dapat menilai besarnya manfaat dan kerugiannya secara langsung, subsidi bersifat lebih adil karena dapat dibiayai oleh pemerintah dengan penggunaan pajak pendapatan yang progresif terhadap wajib pajak yang potensial.
5.            Politik Dumping
umping adalah suatu kebijakan diskriminasi harga se Jendela Ekonomi
cara internasional (international   Politik dumping merupakan bentuk price discrimination) yang dilaku kebijakan diskriminasi harga. kan dengan menjual suatu ko Kebijakan ini biasanya dilakukan
untuk melindungi produknya di luar moditi di luar negeri dengan harga   negeri.
yang lebih murah dibandingkan     Antyo Pracoyo, 2005.
yang dibayar konsumen di dalam negeri.
Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut.
a.        Persistant dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (continous)  dari suatu perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh laba maksimum dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada di luar negeri.
b.       Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih murah untuk sementara (temporary), sehingga dapat mematikan atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga kembali dinaikkan untuk mendapatkan laba maksimum.
c.        Sporadic dumping, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga yang lebih murah secara sporadic dibandingkan harga di dalam negeri karena adanya kelebihan produksi di dalam negeri.
Pelaksanaan politik dumping dalam praktik perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak terpuji  (unfair trade)  karena dapat merugikan negara lain. Untuk itu, WTO sebagai organisasi perdagangan dunia menganut prinsip nondiskriminasi (Nation Treatment Clause/NTC). Nation Treatment Clause/NTC merupakan prinsip memberi perlakuan yang sama terhadap produk luar negeri maupun produk dalam negeri. Sesuai ketentuan WTO, bagi negara yang dirugikan dapat mengambil tindakan anti dumping duties (tindakan anti dumping), misalnya pemerintah Amerika Serikat melarang udang dari Cina masuk ke negaranya sebagai akibat  dari politik dumping  yang dilakukan pemerintah Cina terhadap udang yang diekspor ke AS.
6.        Premi
Premi adalah “bonus” yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk para produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan oleh pemerintah.
Premi akan mengurangi harga jual produk karena oleh pengusaha biasanya digunakan untuk mengurangi beban produksi dengan harapan bila harga jual produk murah maka permintaan masyarakat akan meningkat sehingga produksi akan meningkat dan pada akhirnya keuntungan perusahaan akan meningkat pula.
7.        Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah kebijakan perdagangan internasional dengan cara penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih yang berbeda terhadap barang yang sama. Penetapan harga ini dapat berupa harga barang yang dijual di pasar internasional lebih mahal sedangkan di pasar dalam negeri lebih murah, atau sebaliknya.  Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan keuntungan. Jika permintaan pasar internasional terhadap suatu barang meningkat terus sedangkan permintaan di dalam negeri relatif tetap, maka untuk memaksimalkan keuntungan, ada kecenderungan untuk meningkatkan harga barang ekspor.
Diskriminasi harga ini dapat ditemukan misalnya pada penjualan gas bumi yang di ekspor ke Jepang  harganya lebih mahal karena harus menyesuaikan dengan standar harga internasional sedangkan yang dijual di dalam negeri lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah untuk mengalihkan tingginya pemakaian minyak bumi.
UGAS BEDAH KASUS
Buatlah kelompok yang beranggotakan lima orang yang terdiri atas putra dan putri! Kemudian diskusikan artikel berikut ini! Carilah permasalahan apa saja yang ada di dalamnya! Buatlah kesimpulan tentang bagaimana cara mengatasinya!

Penerimaan Bea Masuk Terancam Turun

13 /09/ 05
 (Jakarta, Indopos) Kondisi perekonomian Indonesia yang kurang baik menjadi tantangan yang berat bagi Dirjen Bea dan Cukai. Penerimaan bea masuk dari barang-barang impor diprediksikan akan mengalami penurunan. Sementara penyelundupan barang-barang dari luar negeri bertambah marak.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Edy Abdurrahman mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penerimaan bea masuk, di antaranya,  melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang mengakibatkan berkurangnya barang-barang impor. Selain itu katanya, ada kecenderungan kebijakan tarif bea masuk yang ditetapkan pemerintah selalu menurun. “Langkah yang sekarang kita lakukan adalah bagaimana agar faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan bea masuk itu harus kita kompensasi  dengan upaya-upaya kita untuk bisa meningkatkan demand tadi,” ujar Edy.
Edy tetap optimistis target penerimaan bea masuk pada tahun ini yaitu sebesar Rp16,95 triliun akan bisa tercapai. “Sampai saat ini bea masuk  sudah mencapai sekitar 62 persen dari target dalam APBN-P yang sebesar  Rp16,95 triliun. Sementara cukai lebih bagus lagi mencapai 64 persen,” ujar Edy seusai serah terima jabatan para pejabat eselon II di lingkungan  Departemen Keuangan RI, kemarin. Sementara target dalam APBN sebelumnya hanya mencapai Rp12 triliun.
Ia juga mengungkapkan, penyelundupan barang-barang ke Indonesia sampai  saat ini masih cukup marak. Dirjen Bea Cukai sudah menerapkan beberapa langkah antisipasi walau belum bisa menghentikan penyelundupan. Kebanyakan barang-barang yang diselundupkan katanya, adalah barangarang yang diatur dalam tata niaga atau barang-barang yang dibatasi atau dilarang, seperti tekstil, gula, beras, dan daging. “Kawasan yang sangat rawan penyelundupan adalah pelabuhan di Sumatera  bagian Timur. Sejak dulu, pelabuhan itu rawan penyelundupan karena masyarakatnya sudah menganggap penyelundupan sebagai mata pencaharian,” ujarnya.
Langkah-langkah yang dilakukan Dirjen Bea dan Cukai untuk mengatasi penyelundupan itu katanya, adalah dengan meningkatkan frekuensi patrolipatroli laut untuk menghambat aktivitas penyelundupan.
“Tetapi mereka (para penyelundup, Red) biasanya menggunakan armada seperti  semut, sementara sarana kita tidak mungkin memagari garis pantai yang begitu luas. Tetapi kita akan berupaya mengantisipasi,” ujarnya. Sedangkan di pelabuhan besar tambahnya, yang dilakukan adalah dengan memperketat tingkat pemeriksaan yang kita lakukan, khususnya untuk perhitungan-perhitungan bea masuk lebih akurat lagi. (ran)
 Sumber: Indopos, 13 September 2005
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Sebutkan kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif!
2.       Apakah yang dimaksud dengan politik dumping?
3.       Mengapa politik dumping tidak populer dalam perdagangan internasional?
4.       Apakah yang dimaksud dengan penetapan kuota impor?
5.       Apa tujuan pemerintah memberi subsidi bagi produk dalam negeri?
H.         Devisa
Kegiatan ekspor-impor yang dilakukan oleh  berbagai negara dapat berlangsung dengan lancar karena adanya suatu alat pembayaran yang diakui secara internasional. Alat pembayaran internasional itulah yang disebut sebagai devisa.
Devisa ini dapat berupa valas, emas, bill of exchange, dan traveller cheque.
1.        Valuta asing (Valas)
Valuta asing adalah mata uang asing yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional. Di antaranya, Dolar-Amerika, Euro-Eropa, Yen-Jepang, Yuan-Cina, dan Riyal-Arab Saudi.
2.        Emas
Apakah semua jenis emas dapat menjadi devisa? Emas yang dapat digunakan sebagai devisa adalah emas dalam bentuk batangan dengan kadar 24  karat.
3.        Bill of Exchange (Wesel)
Bill of Exchange (wesel) adalah surat perintah dari nasabah kepada banknya untuk melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu.
4.        Traveller Cheque (TC)
Traveller Cheque (TC) adalah cek khusus untuk digunakan dalam perjalanan biasanya untuk turis dan dapat dicairkan pada bank-bank yang ditunjuk di negara yang dituju.
Setiap negara yang melakukan perdagangan internasional menginginkan untuk memperoleh devisa sebanyak-banyaknya. Mengapa? Karena devisa dapat digunakan untuk membiayai pembangunan, membiayai impor, dan menyeimbangkan neraca pembayaran agar tidak mengalami defisit sehingga perekonomian di dalam negeri  stabil.
Tahukah kamu, dari manakah sumber-sumber perolehan devisa itu? Suatu negara dapat memperoleh devisa dari kegiatan perdagangan internasional, yaitu dengan mengekspor barang/jasa ke luar negeri, bea masuk barang-barang impor, dan  transfer penghasilan. Misalnya, devisa yang diperoleh dari para tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke dalam negeri.
Total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara disebut sebagai cadangan devisa. Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi balance of payment (BOP) atau neraca pembayaran internasionalnya. Makin banyak devisa yang dimiliki oleh pemerintah dan penduduk suatu negara maka berarti makin besar kemampuan negara tersebut dalam melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat pula nilai mata uang negara tersebut.
Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokkan atas cadangan devisa resmi dan cadangan devisa nasional. Keduanya adalah berikut ini.
a.        Cadangan devisa resmi, yaitu cadangan devisa yang dimiliki oleh negara (pemerintah). Cadangan devisa ini dikelola, dikuasai, diurus, dan ditatausahakan oleh Bank Sentral.
b.       Cadangan devisa nasional, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional (termasuk milik bank umum nasional).
Dari penjelasan di atas, dapatkah Anda ketahui apa fungsi devisa?
I.          Sistem Pembayaran Internasional
Kegiatan perdagangan internasional tidak lepas dari sistem pembayarannya. Pelaksanaan pembayaran ekspor-impor berbagai negara dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pembayaran internasional. Sistem pembayaran internasional ini, antara lain, berupa cash in advance, open account, dan private compensation. Masing-masing sistem tersebut dijelaskan berikut ini.
1.       Cash in advance, yaitu cara pembayaran secara tunai yang dilakukan pembeli/importir kepada penjual/eksportir sebelum barang dikapalkan.
2.       Open account, yaitu pembayaran dilakukan setelah produk dikirim  atau setelah jangka waktu tertentu. Cara ini biasa dilakukan oleh penjual atau pembeli yang sudah saling percaya.
3.       Private compensation, yaitu cara pembayaran yang dilakukan antara pembeli dan penjual dengan cara melakukan kompensasi atas utang-piutang sehingga mengurangi atau meniadakan transfer valas ke luar negeri. Misalnya, ada importir X dan eksportir Y di Malaysia yang  masing-masing melakukan hubungan dagang dengan importir A dan eksportir B di Indonesia. Suatu ketika importir X menerima sejumlah barang yang telah dikirim oleh eksportir B dari Indonesia. Demikian juga importir A di Indonesia telah menerima kiriman barang dari importir Y dari Malaysia. Untuk transaksi ini importir X tidak perlu melakukan transfer valas untuk melakukan pembayaran kepada eksportir B di Indonesia, ia cukup melakukan transfer domestik kepada eksportir Y di negaranya. Demikian juga importir A di Indonesia tidak perlu melakukan transfer valas ke Malaysia, ia cukup melakukan transfer domestik kepada eksportir B di Indonesia. Untuk lebih jelas lagi, perhatikan bagan mekanisme private compensation berikut ini!
Gambar IV.10  Mekanisme private compensation.
4.       Letter of Credit ( L/C) yaitu suatu surat pernyataan yang dikeluarkan oleh issuing bank atas permintaan pembeli/importir yang ditujukan kepada penjual/eksportir melalui advising/confirming bank dengan menyatakan bahwa issuing bank akan membayar sejumlah uang tertentu apabila syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C telah dipenuhi. Mekanisme pem-
Gambar IV.11 Mekanisme LC.
Keterangan:
a.        Pembuatan sales contract antara importir dan eksportir
b.       Importir mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada BNI selaku issuing bank
c.        Issuing bank mengirimkan L/C kepda eksportir melalui Bank of Johor sebagai confirming bank
d.       Advising/confirming bank memberikan advise atau pemberitahuan kepada eksportir tentang kedatangan L/C dan meminta eksportir untuk menunjukkan bukti pengiriman barang/surat muat barang atau bill of lading (B/L) untuk dapat menerima pembayaran
e.        Eksportir mengirim barang kepada importir melalui perusahaan pelayaran dengan mendapat surat tanda muat atau bill of lading (B/L) dan sertifikat pemeriksaan barang atau certificate of inspection dari perusahaan surveyor atau bea dan cukai
f.        Perusahaan pelayaran menyerahkan B/L kepada eksportir
g.        Eksportir menyerahkan B/L dan dokumen lainnya kepada Bank of Johor untuk mendapatkan pembayaran
h.       Bank of Johor menyelesaikan pembayaran kepada eksportir atas dasar penyerahan
B/L
i.         Bank of Johor meneruskan B/L dan dokumen lainnya kepada BNI untuk diteruskan kepada importir Indonesia
j.         BNI menyampaikan B/L kepada importir untuk penyelesaian pengeluaran barangnya di pelabuhan setelah membayar bea masuk dan pungutan impor lainnya yang diwajibkan di kantor bea dan cukai
k.       Importir menyelesaikan pelunasan pembayaran dengan BNI
l.         Clearing atau penyelesaian pembayaran antara BNI dan Bank of Johor.
L A T I H A N
Kerjakan dengan benar!
1.       Sebutkan sistem pembayaran internasional!
2.       Apakah pengertian letter of credit?
3.       Sebutkan pelaku yang terlibat dalam L/C!
4.       Jelaskan proses pembayaran menggunakan L/C!
5.       Jelaskan mekanisme private compensation!
Rangkuman
           Perdagangan internasional adalah perdagangan antarnegara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor.
           Faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional di antaranya adalah perbedaan kekayaan sumber daya alam, perbedaan selera, perbedaan iklim, prinsip keunggulan komparatif, serta adanya komunikasi dan sarana transportasi
           Adam Smith mengemukakan teori keunggulan absolut yang berbunyi bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis.
           Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan, seperti letak geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan IPTEK, jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
           J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan relatif) terbesar, dan akan mengkhususkan mengimpor barang bila negara tersebut memiliki kerugian komparatif ( keunggulan relatif ).
           David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara dua negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang berbeda.
           Pendapat yang dikemukan oleh J.S. Mill dan David Ricardo di atas disebut teori keunggulan komparatif.
           Peranan perdagangan internasional terhadap perekonomian nasional adalah meningkatkan cadangan valuta asing, pertumbuhan output di dalam negeri dan peningkatan pendapatan nasional, realokasi sumber daya produksi, diversifikasi output dan internal returns to scale dari perusahaan yang mengekspor, dan dapat mencukupi kebutuhan akan barang dan jasa yang tidak diproduksi di dalam negeri.
           Pada umumnya, kurs tukar valuta asing tercatat dua macam kurs, yaitu kurs beli dan kurs jual. Kurs beli artinya harga pembelian valuta asing oleh bank atau pedagang valas, sedangkan kurs jual artinya harga penjualan valuta asing oleh bank. Selisih antara kurs beli dan kurs jual tersebut merupakan keuntungan bank dalam kegiatannya menjual dan membeli valuta asing.
           Neraca perdagangan adalah catatan transaksi ekspor-impor barang antarnegara yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu (biasanya satu tahun)
           Neraca perdagangan aktif bila nilai ekspor lebih besar daripada nilai impor, sebaliknya neraca perdagangan pasif bila nilai ekspor lebih rendah daripada nilai impor.
           Neraca pembayaran internasional (balance of payment /BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident)  suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world)  untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
           Kegunaan neraca pembayaran antara lain, untuk membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri dan penduduk luar negeri, untuk mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara, untuk mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional, untuk mengetahui posisi keuangan internasional suatu negara, sebagai salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh
IMF atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan BOP, sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi satu negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan GDP, dan sebagainya.
           Kebijaksanaan perdagangan internasional terdiri atas penetapan tarif atau bea masuk, kuota, larangan ekspor/impor, subsidi, diskriminasi harga, politik dumping, dan premi.
           Devisa (foreign exchange)  adalah suatu alat pembayaran yang diakui secara internasional.
           Devisa dapat berupa valuta asing (valas), emas, bill of exchange (wesel), traveller cheque (TC)
           Cadangan devisa adalah total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara
           Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokkan atas cadangan devisa resmi, dan cadangan devisa nasional
Pelaksanaan pembayaran ekspor-impor berbagai negara dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pembayaran internasional, yang berupa cash in advance, open account, private compensation and  letter of credit ( L/C

Artikel Terkait