PENGETAHUAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI BAB III (kelas XII)

Tags

fungsi analisis spasial SIG berupa overlay (tumpang susun) dari peta macam tanah, peta geologi, peta lereng, dan peta bentuk lahan yang menghasilkan peta satuan lahan.
Dengan SIG pembuatan peta dapat dilakukan dengan mudah dan cepat. Data disimpan secara terpadu sehingga memudahkan dalam pemanggilan kembali. Dalam bab ini akan dibahas lebih lanjut tentang SIG.


M O T I V A S I
Peta adalah suatu perangkat utama yang diperlukan oleh seorang geograf. Dalam bab ini akan dibahas tentang pembuatan peta serta pengelolaan data yang mudah dengan menggunakan metode terbaru, yaitu Sistem Informasi Geografi (SIG).
Mengingat metode ini sangat penting dan merupakan materi baru, maka simaklah benarbenar bab ini agar Anda dapat menguasainya secara benar. Mari kita belajar!
A. Pengertian Sistem Informasi Geografi (SIG)
1.Sejarah Singkat SIG
Awal dikenalnya SIG tidak lepas dari adanya kemajuan dalam bidang teknologi terutama komputer. Selama perang dunia kedua pemrosesan data mengalami kemajuan yang pesat terutama untuk memenuhi kebutuhan militer dalam memprediksi trayektori balistik. Pada awal tahun 1960-an perkembangan dalam ilmu komputer semakin pesat dan siap digunakan untuk bidang lain di luar militer. Para ahli meteorologi, geologi, dan geofisika mulai menggunakan komputer dalam pembuatan peta.
Tahun 1963 di Kanada muncul CGIS ( Canadian Geographic Information System), dan selanjutnya menjadi SIG pertama di dunia. Dua tahun kemudian di Amerika Serikat beroperasi sistem serupa bernama MIDAS yang digunakan untuk memproses data-data sumber daya alam.
2. Pengertian SIG
Pada dasarnya istilah sistem informasi geografi merupakan gabungan dari tiga unsur pokok yaitu sistem, informasi, dan geografi.
a. Sistem merupakan sekumpulan objek, ide, dan hubungannya dalam mencapai tujuan bersama.
b. Sistem informasi merupakan suatu sistem antara manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam organisasi.
c. Penggunaan istilah informasi geografi mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat yang terletak di permukaan bumi. Pengetahuan mengenai posisi di mana suatu objek terletak di permukaan bumi dan informasi mengenai keterangan dan posisi yang terdapat di permukaan bumi.
Sampai saat ini belum ada definisi baku tentang SIG. Definisi SIG selalu berkembang, hal ini terlihat dari banyaknya definisi SIG yang muncul. Berikut ini sebagian dari definisi SIG dari para ahli.
a.            Demers (1997), SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, mengintegrasikan, dan menganalisis informasi-informasi yang berhubungan dengan permukaan bumi.
b.            Esri (1990), SIG adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi, dan personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, meng-update, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan semua bentuk informasi yang bereferensi geografi.
c.             Rice (2000), SIG adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data-data yang berhubungan dengan posisiposisi di permukaan bumi.

d.            Christman (1997), SIG adalah sistem yang terdiri atas perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia (brain ware), organisasi dan lembaga yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi-informasi mengenai daerah-daerah di permukaan bumi.
e.            Foote (1995), SIG adalah sistem informasi yang dirancang untuk bekerja dengan data
GeoPrinsip
SIG merupakan sistem informasi berkomputer untuk mengelola data geografi dalam bentuk base data. Hasilnya berupa peta, grafik, tabel yang dapat digunakan dalam perencanaan pembangunan, pengembangan wilayah dan berbagai disiplin ilmu yang lain.

yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi.
f.             Purwadhi (1994) mendefinisikan SIG sebagai berikut.
1) SIG merupakan suatu sistem yang mengorganisir perangkat keras, perangkat lunak, data, serta dapat mendayagunakan sistem penyimpanan, pengolahan, maupun analisis data secara simultan sehingga dapat diperoleh informasi yang berkaitan dengan aspek keruangan.
2) SIG merupakan menajemen data spasial dan nonspasial yang berbasis komputer dengan tiga karakteristik dasar yaitu mempunyai fenomena aktual (variabel data nonlokasi) yang berhubungan dengan topik permasalahan di lokasi bersangkutan, merupakan suatu kejadian di lokasi dan mempunyai dimensi waktu.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa SIG merupakan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk pemasukan, penyimpanan, manipulasi, menampilkan, dan menghasilkan informasi geografi beserta atributatributnya.
Dari definisi tersebut maka SIG mempunyai beberapa kemampuan antara lain:
a. memasukkan dan mengumpulkan data geografi,
b. mengintegrasikan data geografi,
c. memeriksa dan meng-update data geografi,
d. menyimpan dan memanggil kembali data geografi,
e. mempresentasikan dan menampilkan data geografi,
f. memanipulasi data geografi,
g. menganalisis data geografi,
h. menghasilkan data geografi dalam bentuk peta tematik, tabel, grafik, laporan baik dalam bentuk hard copy maupun soft copy,
i. memperkecil kesalahan manusia,
j. dapat mengoverlay (tumpang susun) peta untuk aplikasi berbagai disiplin ilmu,
k. memperbarui data dengan memerhatikan perubahan lingkungan, data statistik, dan area yang tampak, dan
l. sebagai data base wilayah.
BERPIKIR KRITIS
1. Buatlah kliping tentang SIG.
2. Anda dapat mencari data dari pustaka-pustaka tentang pengindraan jauh, internet, dan media massa yang membahas tentang SIG.
3. Bentuklah kelompok 2–3 orang.
4. Kumpulkan hasil pekerjaan Anda kepada bapak atau ibu guru untuk dinilai.
B. Sistem dan Komponen SIG
SIG terdiri atas berbagai kumpulan elemen yang saling berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang disebut sistem.
1.       Subsistem SIG
Sebagai sebuah sistem SIG mempunyai beberapa subsistem yang saling berkaitan yaitu:
a.       Data input, subsistem ini berfungsi dalam pengumpulan data spasial dan data atribut. Data spasial merupakan data yang mempresentasikan fenomena-fenomena yang terdapat di permukaan bumi seper Gambar 3.1 Subsistem SIG ti data posisi dan koordinat.
Data atribut merupakan data yang mempresentasikan aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkan di permukaan bumi. Aspek deskriptif meliputi hal pokok dari fenomena di permukaan bumi termasuk dimensi waktunya.
b.      Data manajemen, subsistem ini mengorganisasikan data spasial dan data atribut InfoGeo
ke dalam sebuah basis data, sehingga Kerincian data dalam SIG terganmudah dipanggil, diupdate, dan diedit. tung pada besarnya satuan c. Data manipulasi dan analisis, subsistem pemetaan terkecil yang dihimpun oleh basis data. ini menentukan informasi-informasi yang dihasilkan oleh SIG, untuk melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
d. Data output, subsistem ini menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy seperti tabel, grafik, peta, dan lain-lain. Dari data output ini pengguna dapat memperoleh informasi yang akan membantu dalam pengambilan keputusan pada perencanaan pembangunan.
2. Komponen-Komponen SIG
Untuk menggunakan SIG diperlukan berbagai komponen-komponen penunjang sebagai berikut.
a.       Perangkat Keras
Perangkat keras SIG meliputi perangkat-perangkat fisik yang digunakan dalam komputer seperti CPU, RAM, Storage, Input device, output device, dan peripheral lainnya.
b.      Perangkat Lunak
Perangkat lunak dalam SIG digunakan untuk menjalankan tugas-tugas dari SIG. Perangkat lunak tersedia dalam bentuk paket perangkat lunak yang masingmasing terdiri atas multi program yang terintegrasi untuk mendukung kemampuan-kemampuan khusus dalam pemetaan, manajemen, dan analisis data geografi. Perangkat lunak merupakan program yang digunakan dalam SIG seperti Map Info, Arc View, dan lain-lain. c. Data dan Informasi Geografi
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data geografi yang diperlukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Data geografi yang dapat diproses dalam SIG antara lain sebagai berikut.
1) Data statistik berupa catatan dari intansi seperti BPS.
2) Data dari peta seperti peta rupa bumi dan peta topografi.
3) Data dari citra pengindraan jauh seperti foto udara atau citra radar.
4) Data dari lapangan seperti data kemiringan lereng dan ketinggian tempat.
Tipe data yang ada dalam SIG adalah sebagai berikut.
1) Data Lokasi, sebagai contoh:
(a) koordinat lokasi,
(b) nama lokasi, dan
(c) lokasi topologi (letak relatif) misal, lokasi daerah apakah di sebelah kiri danau A, atau sebelah kanan pertokoan B.
2) Data Nonlokasi, sebagai contoh:
(a) curah hujan,
(b) jumlah panen padi, dan
(c) terdiri atas variabel (tanah), kelas (aluvial), nilai luas (10 ha), dan jenis ( pasir ).
3) Data Dimensi Waktu (temporal)
Data nonlokasi di lokasi yang bersangkutan dapat berubah seiring dengan waktu, misal data curah hujan bulan Desember akan berbeda dengan data curah hujan bulan Juli.

d. Model Dunia Nyata
Fenomena yang ada di dunia nyata dapat diklasifikasikan berdasarkan pada fenomena yang seragam/mirip. Selama proses pengklasifikasian setiap fenomena di dunia nyata harus di definisikan secara unik untuk menghindari ambiguitas. Dengan demikian suatu rumah harus didefinisikan dan dapat dibedakan sedemikian rupa pada suatu lokasi hingga berbeda dengan rumah yang berlokasi di sebelahnya atau bangunan yang ada di seberangnya.
Gambar 3.2 Model dunia nyata dalam SIG.

d. Manajemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki keahlian tertentu. Keahlian yang dimaksud berupa pengetahuan tentang geografi, geologi, geomorfologi, dan pengetahuan tentang komputer.  Diperlukannya pengetahuan geografi, geologi, dan geomorfologi karena berkaitan dengan hasilnya yang berupa peta, sedangkan pengetahuan komputer dapat dikatakan syarat utama dalam pengerjaan SIG.
Secara lebih rinci komponen-komponen dari SIG dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

2.       Tahapan Kerja SIG
Dalam melakukan suatu kegiatan dengan SIG ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut.
a. Pemasukan Data
Proses pemasukan data pada SIG dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut.
1)      Penyiaman yaitu proses pengubahan data geografi menjadi data raster. Data raster   InfoGeo menampilkan, menempatkan, dan me Model data raster digunakan unnyimpan data spasial dengan meng tuk pekerjaan dengan bentuk kongunakan struktur matrik atau pixel-pixel   tinu seperti kesuburan tanah dan yang membentuk grid. Dengan data ras penanaman sayuran.
ter data georgafi disajikan sebagai elemen matrik atau sel-sel grid yang homogen dengan ditandai bilangan elemen matrik persegi panjang dari suatu objek. Contoh sumber masukan dari data raster adalah citra satelit dan citra radar.
Model data raster memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan data raster antara lain:
a) memiliki struktur data yang sederhana,
b) mudah dimanipulasi dengan menggunakan fungsi matematis sederhana,
c) teknologi yang digunakan lebih murah dan lebih sederhana,
d) memiliki kemampuan pemodelan dan analisis spasial tingkat lanjut,
e) gambaran permukaan bumi dalam bentuk citra raster lebih aktual, dan
f) prosedur untuk memperoleh data lebih mudah dan murah.
Kelemahan model data raster antara lain:
a) memerlukan ruang penyimpanan yang besar di dalam komputer,
b) penggunaan ukuran grid akan menyebabkan hilangnya informasi dan kurangnya ketelitian,
c) satu citra raster hanya memiliki satu tema,
d) tampilan dan akurasinya sangat tergantung pada ukuran pixel,
e) sering mengalami kesalahan dalam menggambarkan bentuk dan garisgaris batas suatu objek, dan
f) transformasi koordinat dan proyeksi lebih sulit dilakukan.
2) Digitasi, yaitu proses pengubahan data             InfoGeo
geografi menjadi data vektor. Model data Model data vektor digunakan unvektor menampilkan, menempatkan, dan tuk tipe data diskrit, seperti jalan, menyimpan data spasial dengan meng- bangunan, batas daerah, atau dagunakan titik, garis, dan poligon. nau.

Model data vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan titik, garis/ kurva /poligon beserta atributnya. Data spasialnya didefinisikan oleh sistem koordinat kartesien. Pada model data ini garis/kurva  merupakan kumpulan dari urutan titik-titik yang dihubungkan. Sedangkan poligon/luas disimpan sebagai sekumpulan data/objek yang saling terkait secara dinamis.

Model data vektor memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut.

Kelebihan data vektor antara lain:
a) memerlukan ruang penyimpanan di dalam komputer yang lebih sedikit,
b) satu layer dapat dikaitkan atau mengandung banyak atribut,
c) memiliki resolusi spasial yang tinggi,
d) representasi grafis data spasial sangat mirip dengan peta garis buatan manusia,
e) memiliki batas-batas yang teliti dan tegas, sehingga sangat baik untuk pembuatan peta administrasi dan peta persil tanah, dan
f) transformasi koordinat mudah dilakukan.

Kelemahan data vektor antara lain:
a) memiliki struktur data yang kompleks,
b) datanya tidak mudah dimanipulasi,
c) proses perolehan data lebih lama, dan
d)            diperlukan perangkat lunak dan perangkat keras yang lebih mahal.

Pada data vektor data geografi ditampilkan dalam bentuk titik, garis atau poligon dengan atributnya seperti data pelanggan, jalan, dan lain sebagainya. Sedangkan data raster menggunakan matrik atau pixel yang sama/ seragam dengan bentuk gambar yang digeneralisir seperti ketinggian dan pemanfaatan lahan
3) Tabulasi, yaitu proses pemasukan data atribut melalui pembuatan tabel. Dari tabulasi akan membentuk basis data dalam komputer untuk digunakan pada pengolahan selanjutnya.
4) Penyuntingan.
5) Pembangunan topologi.
6) Transformasi proyeksi.
7)Pemberian atribut.
b. Manajemen/Pengelolaan Basis Data
Sistem manajeman basis data merupakan gabungan dari data yang saling berinteraksi dengan sekumpulan program yang mengakses data-data tersebut.

BERPIKIR KRITIS
SIG dapat menangani masalah informasi yang bereferensi geografi dalam berbagai cara dan bentuk.
Dari pernyataan tersebut jawablah pertanyaan berikut ini.
1.            Sebutkan data-data geografi dalam SIG!
2.            Sebutkan permasalahan penanganan data geografi?
3.            Bagaimana SIG mengelola data geografi tersebut?
Beberapa keuntungan dengan adanya manajeman basis data antara lain:
1)            reduksi dan duplikasi data akan mencegah terjadinya inkonsistensi dan isolasi data,
2)            kemudahan, kecepatan, dan efisiensi dalam pemanggilan data,
3)            penjagaan integritas data,
4)            data dapat menjadi self-documented dan self-descriptive,
5)            mengorganisasikan dan mengelola data dalam jumlah besar,
6)            melindungi data dari kerusakan yang disebabkan oleh akses data yang tidak sah,
7)            memungkinkan untuk mengakses data secara simultan, 8) mereduksi biaya pengembangan perangkat lunak, dan 9) meningkatkan faktor keamanan.
Pada manejemen basis data ada beberapa pengelolaan data yang dapat dilakukan oleh SIG, yaitu:
1)            pengarsipan data,
2)            pemodelan data bertingkat,
3)            pemodelan data jaringan,
4)            pemodelan data relasional, dan
5)            pencarian atribut dan data base yang berorientasi pada objek.
c. Analisis Data
Secara umum ada dua macam analisis yang dapat dilakukan dalam SIG yaitu analisis data spasial dan analisis data atribut.
1) Analisis Data Spasial
Fungsi analisis data spasial yang dilakukan SIG adalah sebagai berikut.
a)            Klasifikasi, fungsi ini mengklasifikasikan data spasial menjadi data spasial yang baru dengan menggunakan kriteria tertentu. Misalnya data spasial ketinggian di permukaan bumi dapat diturunkan menjadi data spasial kemiringan yang dinyatakan dalam nilai kemiringan. Kegunaan klasifikasi menjadi data spasial baru adalah data tersebut dapat dipakai dalam merancang perencanaan pengembangan wilayah.
b)            Network, fungsi ini merujuk pada data spasial titik atau garis sebagai suatu jaringan yang tidak terpisahkan. Penerapan fungsi network biasanya dilakukan dalam jaringan kabel listrik, telepon, pipa minyak dan gas, pipa air minum, serta saluran pembuangan.
c)            Overlay, fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari minimal dua data spasial yang dimasukkan. Sebagai contoh adalah overlay dari peta tanah, geologi, lereng, dan penggunaan lahan akan menghasilkan peta satuan lahan.
d)            Buffering, fungsi ini menghasilkan data spasial baru yang berbentuk poligon. Data titik akan menghasilkan data spasial baru berupa lingkaran-lingkaran yang mengelilingi pusat.
e)            Analisis tiga dimensi, fungsi ini terdiri atas subfungsi yang berhubungan dengan presentasi data spasial dalam ruang tiga dimensi.
Selain fungsi di atas masih banyak fungsi lain dari analisis data seperti digital image processing  dan lain sebagainya.
BERPIKIR KRITIS
Akibat gempa bumi di Yogyakarta dan Klaten, maka beberapa instansi telah melakukan pembuatan peta dengan SIG.
1.            Peta apa yang dibuat?
2.            Apa manfaatnya? Diskusikan dengan kelompok belajar Anda!
2) Analisis Data Atribut
Fungsi analisis data atribut yang dapat dilakukan SIG sebagai berikut: a) membuat dan menghapus basis data baru,
b)            membuat dan menghapus tabel basis data,
c)            mengisi dan menyisipkan data,
d)            membaca dan mencari data dari tabel basis data,
e)            mengubah dan mengedit data yang terdapat di dalam tabel basis data, dan
f)             membaca dan menulis basis data dalam sistem basis data yang lain.
d. Hasil/Keluaran
Hasil dari proses pengerjaan dengan SIG ada berbagai macam seperti dalam bentuk hard copy berupa peta, tabel, laporan dan bentuk soft copy berupa informasi digital. Berikut contoh peta dan tabel hasil dari SIG.
1)            Peta

 Gambar peta di atas merupakan contoh peta yang dihasilkan dengan SIG. Peta tersebut adalah peta penggunaan lahan. Dari peta penggunaan lahan dapat diketahui berbagai hal, seperti pemanfaatan tanah/lahan oleh penduduk pada suatu daerah. Pemanfaatan lahan antara lain untuk permukiman, persawahan, perkebunan dan tegalan.
2)            Tabel

Gambar 3.13 Tabel hasil SIG        Sumber : Sugiyanto, 2005
Tabel di atas merupakan gambaran dari keadaan administrasi di beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Karanganyar dengan metode SIG. Melalui tabel tersebut dapat diketahui tentang luas wilayah dari masing-masing desa yang ada di suatu kecamatan, baik dalam Ha maupun Km2.

C. Pemanfaatan dan Penerapan Metode SIG
1.            Pemanfaatan SIG
SIG dengan segala kemampuannya dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam berbagai bidang. Beberapa contoh penerapan dan pemanfaatan SIG adalah sebagai berikut.
a.            Bidang Sumber Daya Alam
Dalam bidang sumber daya alam SIG mempunyai peranan untuk menginventarisasi, manajemen, dan kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perencanaan tata guna lahan, menganalisis daerah persebaran tambang, dan sebagainya.
b.            Bidang Perencanaan Ruang
Dalam bidang perencanaan ruang SIG dapat digunakan untuk merencanakan pemukiman penduduk, perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kota, perencanaan lokasi dan relokasi industri, pasar, menganalisis daerah rawan bencana, dan sebagainya.
c.             Bidang Kependudukan
Dalam bidang kependudukan SIG berperanan untuk penyusunan data pokok, penyediaan informasi kependudukan dan sosial ekonomi, sistem informasi untuk pemilihan umum, dan sebagainya.

Gambar 3.14 Peta kepadatan penduduk hasil SIG.            Sumber : Sugiyanto, 2005
d.            Bidang Pertanahan
Dalam bidang pertanahan SIG digunakan untuk mengetahui persebaran dan jenis-jenis tanah, manajemen pertanahan, dan sejenisnya.
e.            Bidang Pariwisata
Dalam bidang pariwisata SIG dapat digunakan untuk inventarisasi daerah pariwisata dan analisis daerah unggulan untuk pariwisata.

Gambar 3.15 Contoh peta macam tanah hasil SIG.            Sumber : Sugiyanto, 2005
f.             Bidang Telekomunikasi
Dalam bidang telekomunikasi SIG dapat digunakan untuk inventarisasi jaringan telekomunikasi, perizinan lokasi jaringan telekomunikasi, dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi dan sebagainya.
g.            Bidang Kelautan
Dalam bidang kelautan SIG dapat digunakan untuk inventarisasi dan pengamatan daerah pasang surut, daerah pesisir pantai/laut, taman laut dan sejenisnya.
h.            Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan SIG berguna untuk penentuan kesesuaian lokasi pendidikan, sistem informasi kependidikan, alat bantu pemahaman dan pembelajaran untuk masalah-masalah geografi bagi peserta didik.
i.              Bidang Transportasi dan Perhubungan
Dalam bidang transportasi dan perhubungan SIG berguna untuk inventarisasi jaringan transportasi dan pembuaatan jalur alternatif baru untuk kelancaran arus transportasi.
j.             Bidang Kesehatan
Dalam bidang kesehatan SIG berguna untuk penyediaan data atribut dan data spasial yang menggambarkan distribusi atau pola spasial penyebaran penyakit, dan lain-lain.
k.            Bidang Militer
Dalam bidang militer SIG berguna dalam penyediaan data spasial untuk analisis rute-rute perjalanan logistik, peralatan perang, dan lain sebagainya.
Ada beberapa alasan mengapa SIG banyak digunakan dalam dalam berbagai bidang antara lain sebagai berikut.
a.            SIG dapat menurunkan data-data secara otomatis tanpa harus melakukan interpretasi secara manual.
b.            SIG dapat merubah presentasi dalam berbagai bentuk.
c.             SIG dapat memanipulasi bentuk dan tampilan visual data spasial dalam berbagai skala yang berbeda, dengan mudah, dan fleksibel.
d.            SIG memiliki kemampuan untuk analisis spasial dan nonspasial.
e.            Pengoperasian SIG dapat dilakukan secara interaktif dengan bantuan menumenu dan help yang bersifat user friendly.
f.             SIG dapat digunakan sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan unsur-unsur geografi yang ada di permukaan bumi.
g.            SIG sangat membantu dalam pekerjaan yang berhubungan dengan bidang spasial dan geoinformasi.
h.            Penanganan data geospasial menjadi lebih baik dalam format baku.
i.              Revisi dan pemutakhiran data menjadi lebih mudah.
j.             Data geospasial dan informasi menjadi lebih mudah dicari, dianalisis, dan di presentasikan.
k.            Menjadi produk yang mempunyai nilai tambah.
l.              Mempunyai kemampuan menukar data geospasial.
m.           Penghematan waktu dan biaya.

SIG dapat dimanfaatkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dalam bidang pemanfaatan sumber daya alam, perencanaan ruang, militer, kesehatan, transportasi dan perhubungan, kependudukan, pariwisata, kelautan, pendidikan, dan telekomunikasi.


Artikel Terkait