Contoh Fenomena Geosfer - Pelajaran Geografi adalah pelajaran yang ada dibidang IPS
(Ilmu Pengetahuan Sosial)yang meliputi tentang masalah Geosfer. kita akan
sedikit membahas tentang fenomena Geosfer itu seperti apa. Sebelum ke fenomena
alangkah baiknya kita ketahui dulu apa itu Fenomena Geosfer. Fenomena geosfer
adalah kejadian-kejadian alam yang menyangkut, litosfer, atmosfer, biosfer,
antroposfer, dan hidrosfer.
Contoh
Fenomena Geosfer
- Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah
planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar
angkasa
- Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu atau
dalam arti lain litosfer juga disebut sebagai lapisan bumi yang paling
luar atau biasa disebut dengan kulit bumi.
- Hidrosfer adalah lapisan air yang ada di permukaan bumi
yang meliputi sungai, laut, lautan, salju atau gletser, air tanah dan uap
air yang terdapat di lapisan udara.
- Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup
udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan proses biotik
berlangsung.
- Antroposfer adalah lapisan manusia yang merupakan tema
sentral diantara sfera-ftera. Sementara pengertian lain Antroposfer yang
diperkenalkan oleh Eratosthenes merupakan ilmu yang mendeskripsikan
manusia dengan lingkungan alam di wilayah-wilayah tertentu berdasarkan
data dan informasi yang diperoleh.
Contoh Fenomena Geosfer
Berikut ini adalah contoh fenomena Geosfer yang secara lengkap bisa anda pahami pada artikel dibawah ini :
1. Contoh Fenomena Geosfer (Litosfer)
- Contoh Litosfer dalam bentuk materinya yaitu: batuan
dengan berbagai jenisnya, gunung dengan tipe dan ketinggianya.
- Contoh Litosfer dalam bentuk fenomena dan gejala
geografi: gempa, pergerakan lempeng tektonik.
Litosfer Bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel Bumi yang mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet Bumi. Litosfer ditopang oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan astenosfer berubah seperti cairan kental.
Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer.
Konsep litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar Bumi dikembangkan oleh Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat (litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori tersebut.
Terdapat dua tipe litosfer
- Litosfer
samudra, yang berhubungan dengan kerak
samudra dan berada di dasar samdura
- Litosfer
benua, yang berhubungan dengan kerak
benua
Daftar isi
- 1 Material Pembentuk Litosfer
- 1.1 Batuan Beku (Igneous
Rock)
- 1.1.1 - Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
- 1.1.2 - Batuan Beku Gang/Korok
(hypabisal)
- 1.1.3 - Batuan Beku
Luar(vulkanik)
- 1.2 Batuan Sedimen (Sedimentary
Rock)
- 1.3 Batuan Malihan (Metamorf)
- 2 Struktur Lapisan Kerak Bumi
- 3 Referensi
- 4 Pranala luar
Material Pembentuk Litosfer
Litosfer tersusun atas tiga macam material utama dengan bahan dasar
pembentukannya adalah Magma
dengan berbagai proses yang berbeda-beda. Berikut merupakan material batuan
penyusun litosfer,
Batuan Beku (Igneous Rock)
Batuan
beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang membeku
menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang menyusun batuan kerak
Bumi adalah batuan beku. Berdasarkan tempat terbentuknya magma beku. batuan
beku dibagi menjadi tiga macam,
- Batuan Beku Dalam (Plutonik/Abisik)
Batuan beku dalam terjadi dari pembekuan magma yang berlangsung
perlahan-lahan ketika masih berada jauh di dalam kulit Bumi. Contoh batuan beku
dalam adalah granit, diorit, dan gabbro.
- Batuan Beku Gang/Korok (hypabisal)
Batuan beku korok terjadi dari magma yang membeku di lorong antara dapur
magma dan permukaan Bumi. Magma yang meresap di antara lapisan-lapisan litosfer
mengalami proses pembekuan yang berlangsung lebih cepat, sehingga kristal
mineral yang terbentuk tidak semua besar. Campuran kristal mineral yang
besarnya tidak sama merupakan ciri batuan beku korok.
- Batuan Beku Luar(vulkanik)
Batuan beku luar terjadi dari magma yang keluar dari dapur magma membeku di
permukaan Bumi (seperti magma hasil letusan gunung berapi). Contoh batuan beku
luar adalah : basalt, diorit, andesit, obsidin,
scoria, batuan apung (pumice).
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen
merupakan batuan mineral yang telah terbentuk dipermukaan Bumi yang mengalami
pelapukan. Bagian - bagian yang lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas
dan ditansportasikan oleh aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian
terendapkan atau tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang
menyebabkan endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen. Batuan
Sedimen berdasar proses pembentukannya terdiri atas,- Batuan
Sedimen Klastik
- Batuan
Sedimen Kimiawi
- Batuan
Sedimen Organik
- Batuan
Sedimen Aeris atau Aeolis
- Batuan
Sedimen Glasial
- Batuan
Sedimen Aquatis
- Batuan
Sedimen Marine
Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan
terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan tekanan yang tinggi
dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
Struktur Lapisan Kerak Bumi
Di dalam litosfer terdapat lebih dari 2000 mineral dan hanya 20 mineral yang
terdapat dalam batuan. Mineral pembentuk batuan yang penting, yaitu Kuarsa (Si02),
Feldspar, Piroksen, Mika Putih (K-Al-Silikat), Biotit atau Mika Cokelat
(K-Fe-Al-Silikat), Amphibol, Khlorit, Kalsit (CaC03), Dolomit
(CaMgCOT3), Olivin (Mg, Fe), Bijih Besi Hematit (Fe2O3),
Magnetik (Fe3O2), dan Limonit (Fe3OH2O).
Selain itu, litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan
lapisan Sima. Lapisan Sial yaitu lapisan kulit Bumi yang tersusun atas logam
silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO2 dan Al2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit, andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan
kulit Bumi yang tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa
SiO2 dan MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar
daripada lapisan sial karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro
magnesium dan batuan basalt. Batuan pembentuk kulit Bumi selalu mengalami
siklus atau daur, yaitu batuan mengalami perubahan wujud dari magma, batuan
beku, batuan sedimen, batuan malihan, dan kembali lagi menjadi magma.2. Contoh Fenomena Geosfer (Atmosfer)
- Contoh Atmosfer dalam bentuk materialnya yaitu: awan,
udara beserta materi penyusunnya
- Contoh Atmosfer dalam bentuk fenomena dan gejala
geografi yaitu: perubahan unsur-unsur cuaca
Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar
angkasa. Di Bumi, atmosfer terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah, sampai dengan sekitar 560 km dari
atas permukaan Bumi. Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan, yang dinamai
menurut fenomena yang terjadi di lapisan tersebut. Transisi antara lapisan yang
satu dengan yang lain berlangsung bertahap. Studi tentang atmosfer mula-mula
dilakukan untuk memecahkan masalah cuaca, fenomena pembiasan sinar matahari saat
terbit dan tenggelam, serta kelap-kelipnya bintang. Dengan peralatan yang
sensitif yang dipasang di wahana luar angkasa, kita dapat memperoleh pemahaman
yang lebih baik tentang atmosfer berikut fenomena-fenomena yang terjadi di
dalamnya.
Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%)
dan oksigen (20.97%),
dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida
(variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet
dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.
Atmosfer tidak mempunyai batas
mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Daftar
isi
- 1 Troposfer
- 2 Stratosfer
- 3 Mesosfer
- 4 Termosfer
- 5 Ionosfer
- 6 Pengertian Lapisan Termosfer sebagai Lapisan
Atmosfer.
- 7 Eksosfer
- 8 Komposisi dari atmosfer Bumi
- 9 Lihat pula
Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang
terendah, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi yang
dipancarkan oleh benda-benda langit lain. Dibandingkan dengan lapisan atmosfer
yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang lebih 15 kilometer dari
permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua jenis cuaca, perubahan suhu yang mendadak, angin, tekanan dan kelembaban yang kita
rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara pada permukaan air laut sekitar 30
derajat Celsius, dan
semakin naik ke atas, suhu semakin turun. Setiap kenaikan 100m suhu berkurang
0,61 derajat Celsius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi
peristiwa cuaca seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Ketinggian yang paling rendah adalah
bagian yang paling hangat dari troposfer, karena permukaan bumi menyerap
radiasi panas dari matahari dan menyalurkan panasnya ke udara. Biasanya, jika
ketinggian bertambah, suhu udara akan berkurang secara tunak (steady),
dari sekitar 17℃ sampai -52℃. Pada permukaan bumi yang tertentu,
seperti daerah pegunungan dan dataran tinggi dapat menyebabkan anomali terhadap
gradien suhu tersebut.
Di antara stratosfer dan troposfer
terdapat lapisan yang disebut lapisan Tropopause, yang membatasi lapisan troposfer dengan stratosfer.
Stratosfer
Perubahan secara bertahap dari
troposfer ke stratosfer dimulai dari ketinggian sekitar 11 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling bawah relatif stabil dan
sangat dingin yaitu
atau sekitar
. Pada lapisan ini
angin yang sangat kencang terjadi dengan pola aliran yang tertentu. Lapisan ini
juga merupakan tempat terbangnya pesawat. Awan tinggi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di lapisan
paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan yang terjadi pada
lapisan ini.
![-70^o F](file:///C:/Users/andia/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image002.png)
![-57^o C](file:///C:/Users/andia/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.png)
Dari bagian tengah stratosfer
keatas, pola suhunya berubah menjadi semakin bertambah seiring kenaikan
ketinggian. Hal ini dikarenakan bertambahnya lapisan dengan konsentrasi ozon. Lapisan ozon ini menyerap radiasi sinar ultra violet. Suhu
pada lapisan ini bisa mencapai sekitar
pada ketinggian
sekitar 40 km. Lapisan stratopause memisahkan stratosfer dengan lapisan
berikutnya.
![18^o C](file:///C:/Users/andia/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
Mesosfer
Adalah lapisan udara ketiga, di mana
suhu atmosfer akan berkurang dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan
keempat, termosfer. Udara yang di sini akan mengakibatkan pergeseran yang
berlaku dengan objek yang datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang
tinggi. Kebanyakan meteor yang sampai ke bumi terbakar pada lapisan ini. Kurang
lebih 25 mil atau 40km di atas permukaan bumi, saat suhunya berkurang dari 290
K hingga 200 K, terdapat lapisan transisi menuju lapisan mesosfer. Pada lapisan
ini, suhu kembali turun ketika ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar
(dekat bagian atas
dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 km di atas permukaan bumi). Suhu
serendah ini memungkinkan terjadi awan noctilucent, yang terbentuk dari
kristal es. Antara lapisan Mesosfer dan lapisan Atmosfer terdapat lapisan
perantara yaitu Mesopause.
![-143^o C](file:///C:/Users/andia/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image005.png)
Termosfer
Transisi dari mesosfer ke termosfer
dimulai pada ketinggian sekitar 81 km. Dinamai termosfer karena terjadi
kenaikan temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar
. Perubahan ini
terjadi karena serapan radiasi sinar ultra violet. Radiasi ini menyebabkan
reaksi kimia sehingga membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan
nama ionosfer, yang
dapat memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini
berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio.
![1982^o C](file:///C:/Users/andia/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image006.png)
Lapisan ionosfer yang
terbentuk akibat reaksi kimia ini juga merupakan lapisan pelindung bumi dari
batu meteor yang berasal dari luar angkasa karena ditarik oleh gravitasi bumi.
Pada lapisan ionosfer ini, batu meteor terbakar dan terurai. Jika ukurannya
sangat besar dan tidak habis terbakar di lapisan udara ionosfer ini, maka
akan jatuh sampai ke permukaan bumi yang disebut Meteorit.
Pengertian
Lapisan Termosfer sebagai Lapisan Atmosfer.
Lapisan Termosfer Berada di atas
mesopouse dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650
km. Pada lapisan ini, gas-gas akan terionisasi, oleh karenanya lapisan ini
sering juga disebut lapisan ionosfer. Molekul oksigen akan terpecah menjadi
oksegen atomik di sini. Proses pemecahan molekul oksigen dan gas-gas atmosfer
lainnya akan menghasilkan panas, yang akan menyebabkan meningkatnya suhu pada
lapisan ini. Suhu pada lapisan ini akan meningkat dengan meningkatnya
ketinggian. Ionosfer dibagi menjadi tiga lapisan lagi, yaitu :
- Lapisan ozon
Terletak antara 80 – 150 km dengan rata-rata 100 km dpl. Lapisan ini tempat terjadinya proses ionisasi tertinggi. Lapisan ini dinamakan juga lapisan ozon. mempunyai sifat memantulkan gelombang radio. Suhu udara di sini berkisar – 70° C sampai +50° C . - Lapisan udara F
Terletak antara 150 – 400 km. Lapisan ini dinamakan juga lapisan udara appleton. - Lapisan udara atom
Pada lapisan ini, materi-materi berada dalam bentuk atom. Letaknya lapisan ini antara 400 – 800 km. Lapisan ini menerima panas langsung dari matahari, dan diduga suhunya mencapai 1200° C .
Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang
terletak paling luar. Pada lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari
yang dipantulkan oleh partikel debu meteoritik. Cahaya matahari
yang dipantulkan tersebut juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal.
Komposisi
dari atmosfer Bumi
Gas-gas penyusun atmosfer
Atmosfer tersusun oleh:
3. Contoh Fenomena Geosfer (Biosfer)
- Contoh Biosfer dalam bentuk materinya yaitu: flora dan
fauna
- Contoh Atmosfer dalam bentuk fenomena dan gejala
geografi yaitu: persebarannya, habitatnya (kondisi ruangan yang
mendukungnya)
Biosfer adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan
dan proses biotik
berlangsung. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan
seluruh makhluk hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan
unsur litosfer (batuan),
hidrosfer
(air), dan atmosfer (udara) Bumi. Bumi hingga sekarang adalah satu-satunya tempat yang diketahui
yang mendukung kehidupan. Biosfer dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5
miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna
- Kondisi geologi
Bumi kita ini menurut beberapa teori
dahulu terdiri atas satu benua besar dan satu samudra, namun karena adanya gaya
endogen yang sangat kuat maka benua yang besar itu menjadi terpisah. Pecahan
benua ini yang sering disebut sebagai puzzle raksasa. Apabila
diperhatikan peta dunia maka Benua Afrika dan Amerika Selatan
dapat digabungkan menjadi satu sesuai dengan pola garis pantainya.
Keanekaragaman flora dan fauna di permukaan bumi ini diperkirakan sesuai dengan
perkembangan bumi dalam membentuk benua (kontinen) menurut Teori ”Apungan” dan
”Pergeseran Benua” yang disampaikan oleh Alfred Wegener
(1880-1930).
- Iklim
Suhu dan kelembapan udara
berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora dan fauna, sedangkan sinar
matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme
tubuh bagi beberapa jenis hewan. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan
atau bahkan menerbangkan beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung
terhadap persebaran flora. Kondisi iklim yang berbeda menyebabkan flora dan
faunaberbeda pula. Di daerah tropis sangat kaya akan keanekaragamanflora dan
fauna, karena pada daerah ini cukup mendapatkan sinar matahari dan hujan,
keadaan ini berbeda dengan di daerah gurun. Daerah gurun beriklim kering dan
panas, curah hujan sangat sedikit menyebabkan daerah ini sangat minim jenis
flora dan faunanya. Flora dan fauna yang hidup di daerah gurun mempunyai daya
adaptasi yang khusus agar mampu hidup di daerah tersebut.
- Ketinggian tempat
Ahli klimatologi dari Jerman yang
bernama Junghuhn membagi
habitat beberapa tanaman di Indonesia
berdasarkan suhu, sehingga didapatkan empat penggolongan iklim sebagai berikut.
·
- Wilayah berudara panas (0 – 600 m dpal).
Suhu wilayah ini antara 23,3 °C
– 22 °C, Tanaman yang cocok ditanam di wilayah ini adalah tebu, kelapa, karet, padi, lada, dan buah-buahan.
·
- Wilayah berudara sedang (600 – 1.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 22 °C –
17,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini adalah kapas, kopi, cokelat, kina, teh, dan macam-macam sayuran, seperti kentang, tomat, dan kol.
·
- Wilayah berudara sejuk (1.500 – 2.500 m dpal)
Suhu wilayah ini antara 17,1 °C
– 11,1 °C. Tanaman yang cocok ditanam pada wilayah ini antara lain
sayuran, kopi, teh, dan aneka jenis hutan tanaman industri.
·
- Wilayah berudara dingin (lebih 2.500 m dpal)
- Faktor biotik.
Pohon beringin merupakan salah satu
tanaman yang disukai burung. Burung-burung tersebut memakan biji beringin yang
telah matang, lalu burung tersebut tanpa sadar ternyata telah menyebarkan
tanaman beringin melalui biji yang masuk ke dalam tubuh burung lalu keluar
bersama kotorannya. Pencernaan burung ternyata tidak mampu memecah kulit keras
biji-biji tertentu sehingga biji tersebut keluar bersama kotoran. Biji yang
keluar bersama kotoran tersebut apabila berada di habitat yang cocok akan
tumbuh menjadi tanaman baru. [1]
4. Contoh Fenomena Geosfer (Hidrosfer)
- Contoh Hidrosfer dalam bentuk materinya yaitu: air,
salju, uap (gas)
- Contoh Hidrosfer dalam bentuk fenomena dan gejala
geografi yaitu: pasang surut, arus laut, pergerakan air tanah dan
lain-lain
Daftar isi
Siklus hidrologi
Siklus hidrologi adalah suatu
proses peredaran atau daur ulang air secara
yang berurutan secara terus-menerus. Pemanasan sinar matahari menjadi pengaruh
pada siklus hidrologi. Air di seluruh permukaan bumi akan menguap bila terkena
sinar matahari. Pada ketinggian tertentu ketika temperatur
semakin turun uap air akan mengalami kondensasi
dan berubah menjadi titik-titik air dan jatuh sebagai hujan.Siklus hidrologi dibedakan menjadi tiga, yaitu siklus pendek, siklus sedang dan siklus panjang.
Siklus sedang
Pada siklus sedang, uap air yang berasal dari lautan
ditiup oleh angin
menuju ke daratan.
Di daratan uap air membentuk awan yang akhirnya jatuh sebagai hujan di atas
daratan. Air hujan tersebut akan mengalir melalui sungai-sungai, selokan
dan sebagainya hingga kembali lagi ke laut...
Siklus panjang
Pada siklus panjang, uap air yang berasal dari lautan ditiup oleh angin ke
atas daratan. Adanya pendinginan yang mencapai titik beku pada ketinggian
tertentu, membuat terbentuknya awan yang mengandung kristal
es. Awan
tersebut menurunkan hujan es atau salju di pegunungan.
Di permukaan bumi es mengalir dalam bentuk gletser, masuk ke sungai dan
selanjutnya kembali ke lautan.Hidrosfer di muka bumi selanjutnya akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu perairan darat dan perairan laut. awan terbentuk karena adanya penguapan
Perairan di daratan
Perairan
di daratan tergolong sebagai perairan tawar, yaitu semua perairan yang
melintasi daratan. Air di daratan meliputi air tanah dan air permukaan.
Air tanah
Air
tanah adalah air yang terdapat di dalam tanah. Air
tanah berasal dari salju,
hujan
atau bentuk curahan lain yang meresap ke dalam tanah dan tertampung pada
lapisan kedap air.
Air tanah dangkal
Air freatis
adalah air tanah yang terletak di atas lapisan kedap air tidak jauh dari
permukaan tanah.Air freatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air freatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air freatis akan bertambah. Air freatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
Air tanah dalam
Air artesis
adalah air tanah yang terletak jauh di dalam tanah, di antara dua lapisan kedap
air.Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis...
Air permukaan
Air permukaan adalah wadah air yang terdapat di permukaan bumi. Bentuk air
permukaan meliputi sungai,
danau,
rawa.
Sungai
Sungai
adalah air hujan atau mata air yang mengalir secara
alami melalui suatu lembah atau di antara dua tepian dengan batas jelas, menuju
tempat lebih rendah (laut,
danau
atau sungai lain).
Bagian-bagian sungai
Sungai terdiri dari 3 bagian, yaitu bagian hulu, bagian tengah dan bagian
hilir.- Bagian
hulu sungai terletak di daerah yang relatif tinggi sehingga air dapat
mengalir turun.
- Bagian
tengah sungai terletak pada daerah yang lebih landai.
- Bagian
hilir sungai terletak di daerah landai dan sudah mendekati muara sungai.
Jenis-jenis sungai
Jenis-jenis sungai dibagi menjadi 5, yaitu sungai hujan,
sungai gletser,
sungai campuran,
sungai
permanen dan sungai periodik.- Sungai
hujan adalah sungai yang berasal dari hujan.
- Sungai
gletser adalah sungai yang airnya berasal dari gletser atau
bongkahan es yang mencair.
- Sungai
campuran adalah sungai yang airnya berasal dari hujan dan salju yang
mencair.
- Sungai
permanen adalah sungai yang airnya relatif tetap.
- Sungai
periodik adalah sungai dengan volume air tidak tetap.
Danau
Danau
adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan.
Suatu genangan dapat disebut danau jika memiliki tiga kriteria sebagai berikut.- Mempunyai
permukaan air yang cukup luas untuk mampu menimbulkan gelombang.
- Air
cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air.
- Vegetasi
yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau.
Jenis-jenis danau
Terdapat 8 jenis danau, yaitu danau glasial,
danau vulkanik,
danau tektonik,
danau tekto-vulkanik,
danau kurst,
danau aliran,
danau laguna,
dan danau
buatan.- Danau
glasial adalah danau yang terjadi karena akibat adanya erosi dan
pengendapan yang diakibatkan aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau
pegunungan.
- Danau
vulkanik adalah danau yang terbentuk karena aktivitas vulkanik. Kaldera
yang terbentuk tergenang oleh air hujan sehingga terbentuklah danau.
- Danau
tektonik adalah danau yang terbentuk karena pergeseran lempeng tektonik.
Pergerakan lempeng tektonik akan membentuk lembah yang kemudian terisi
oleh air hujan.
- Danau
tekto-vulaknik adalah danau yang terbentuk karena adanya aktivitas
tektonik yang memacu kegiatan vulkanik sehingga patahan dan gunung berapi.
Bekas gunung tersebut akan membentuk basin yang terisi air hujan.
- Danau
kurst adalah danau yang terbentuk karena pelarutan kapur oleh air yang
membentuk basin.
- Danau
aliran adalah danau yang terbentuk karena pemotongan muara sungai akibat
sedimentasi.
- Danau
laguna adalah danau yang terbentuk karena kombinasi kerja antara angin dan
ombak yang menyebabkan terjadinya tanggul pasir di sepanjang pantai dan
membentuk sebuah laguna.
- Danau
buatan adalaah danau yang terbentuk karena pembendungan air sungai oleh
manusia.
Manfaat Danau
Danau sebagai penampungan air mempunyai banyak manfaat bagi lingkungan
sekitarnya. Manfaat danau di antara lain sebagai berikut.- Danau
sebagai pembangkit listrik.
- Danau
sebagai tempat rekreasi
- Danau
sebagai tempat perikanan darat.
- Danau
sebagai pengendali banjir.
5. Contoh Fenomena Geosfer (Anthroposfer)
- Contoh Anthroposfer dalam bentuk materinya yaitu:
kehidupan biologisnya (kelahiran, kematian)
- Contoh Anthroposfer dalam bentuk fenomena dan gejala
geografi yaitu: kehidupan sosialnya, aktivitas ekonominya, budayanya dan
lain-lain.
ANTROPOSFER
Antroposfer adalah lingkungan bagian
permukaan bumi yang dihuni oleh manusia. contoh antroposfer berupa wilayah
perkotaan, pedesaan, lokasi pemukiman dan sebagainya. Antroposfer berasal dari
bahasa latin, yaitu antropos yang berarti mausia dan spaira
yang artinya lingkungan. Jadi, antroposfer merupakan bagian dari geosfer yang
merupakan tempat hidup manusia.
Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk adalah
pengelompokkan penduduk yang didasarkan pada usia, jenis kelamin, agama,
pendidikan, mata pencarian, dan suku bangsa.
Komposisi penduduk menurut usia dan
jenis kelamin
Komposisi penduduk menurut usia dan
jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui hal-hal berikut:
1. Jumlah penduduk
2. Jumlah angkatan kerja
2. Jumlah angkatan kerja
3. Angka ketergantungan
4. Peramalan penduduk dimasa
mendatang
5. Jumlah penduduk wanita dalam masa
subur.
Komposisi penduduk menurut usia
dapat dikelompokkan menjadi :
1. penduduk usia belum
produktif : 0 - 14 tahun
2. penduduk usia
produktif
: 15 - 64 tahun
3. penduduk tidak
produktif
: lebih dari 64 tahun
Komposisi penduduk menurut usia
suatu negara/ wilayah berpengaruh terhadap struktur penduduk. struktur penduduk
adalah:
1. Struktur
penduduk muda, adalah susunan penduduk suatu negara yang sebagian
besar terdiri dari penduduk usia muda. karena disebabkan oleh tingkat kelahiran
lebih tinggi daripada tingkat kematian.
2. Struktur
penduduk dewasa, adalah struktur penduduk suatu negara
yang sebagian besar usia dewasa. karena dipengaruhi oleh tingkat kelahiran
dan tingkat kematian yang rendah.
3. Struktur
penduduk tua, adalah susunan penduduk yang sebagian besar
penduduk usia tua. karena dipengaruhi tingkat kelahiran yang rendah, sedangkan
tingkat kematiannya tinggi.
Komposisi penduduk menurut usia biasanya digambarkan dalam betuk grafik yang dinamakan piramida penduduk. piramida penduduk artinya grafik susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada waktu tertentu.
manfaat piramida penduduk :
- untuk mengetahui jumlah penduduk pria dan wanita
- untuk mengetahui pertumbuhan penduduk suatu wilayah
atau negara.
- untuk mengetahui jumlah penduduk usia sekolah
- untuk mengetahui golongan penduduk prosuktif dan tidak
prosuktif.
cara membaca piramida penduduk:
- garis vertikal,
merupakan kelompok usia.
- garis horizontal, menyajikan jumlah penduduk pria (kiri) dan wanita
(kanan).
macam-macam piramida penduduk:
- Piramida kerucut (piramida penduduk muda), menggambarkan keadaan penduduk yang sedang tumbuh
atau terus meningkat. jumlah kelahiran lebih besar daripada kematian.
seperti Indonesia, India, Brazilia, Meksiko.
- Piramida granat (piramida stasioner), menggambarkan keadaan penduduk tetap. artinya jumlah
penduduk tidak mengalami pertambahan yang signifikan, jumlah
kelahiran dan kematian seimbang.
- Piramida bentuk batu nisan (piramida penduduk tua), menggambarkan jumlah penduduk yang semakin berkurang,
yaitu angka kematian lebih besar daripada angka kelahiran.
Komposisi penduduk menurut mata pencarian:
dari komposisi ini dapat diketahui tipe pendduk pada suatu negara apakah termasuk masyarakat tradisional (berkembang) atau industri (modern).
1. jika sektor agraris masih mendominasi mata pencarian penduduk suatu wilayah, maka masyarakat tersebut dikategorikan kedalam masyarakat trasisional.
2. jika sektor industri sudah mendominasi sektor pertanian, maka dikategorikan masyarkat industri.
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin:
komposisi penduduk menurut jenis kelamin sangat penting untuk mengetahui jumlah penduduk wanita dalam masa subur, sehingga dapat diramalkan jumlah bayi yang akan lahir di tahun-tahun mendatang dan sekaligus mencari upaya untuk menekan angka kelahiran bayi sedini mungkin.
DINAMIKA
PENDUDUK
Dinamika penduduk adalah Perubahan
keadaan jumlah penduduk. Faktor kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas)
dan migrasi (perpindahan penduduk) menyababkan jumlah penduduk pada suatu
negara selalu mengalami perubahan. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung
kepada perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau Negara. Jumlah penduduk
suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk.
Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda.
Sedangkan sensus yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia di mulai pada tahun
1961, 1971, 1980, 1990,2000 dan yang terakhir 2010.
A. KELAHIRAN (NATALITAS)
Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas)
antara lain :
- Kawin usia muda
- Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
- Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari
nafkah
- Anak merupakan penentu status social
- Anak merupakan penerus keturunan terutama anak
laki-laki.
Penghambat Kelahiran (Anti
Natalitas) antara lain :
- Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB)
- Penundaan usia perkawinan dengan alasan
menyelesaikan pendidikan
- Semakin banyak wanita karir.
Penggolongan angka kelahiran kasar
(CBR) :
- angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000
penduduk
- angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000
penduduk
- angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000
penduduk
B. KEMATIAN (MORTALITAS)
Penunjang Kematian (Pro Mortalitas)
antara lain :
- Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan
- Fasilitas kesehatan yang belum memadai
- Keadaan gizi penduduk yang rendah
- Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa
bumi, banjir
- Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
Penghambat Kematian (Anti
Mortalitas) antara lain :
- Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya
kesehatan
- Fasilitas kesehatan yang memadai
- Meningkatnya keadaan gizi penduduk
- Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan
bidan
Penggolongan angka kematian kasar :
- angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per
1000 penduduk
- angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20
per 1000 penduduk
- angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per
1000 penduduk
C. MIGRASI PENDUDUK
Migrasi merupakan bagian dari
mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu
daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen
(sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula
mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut
migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain
dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk
menetap.
ada beberapa bentuk migrasi, diantaranya adalah :
ada beberapa bentuk migrasi, diantaranya adalah :