Proses Pembakaran Makanan Bisa Memicu Kanker?

Tags


Sate, daging maupun makanan yang dibakar merupakan salah satu tehnik memasak makanan dengan cara memaparkan suhu panas dan kering (dengan suhu di atas 1400 C) pada permukaan makanan baik dari atas maupun bawah sehingga makanan menjadi cepat matang.

Dengan demikian daging akan terpapar radiasi panas secara langsung, menyebabkan banyak tetesan lemak dan cairan daging yang terbakar dan akan membentuk suatu senyawa kimia yang dikenal sebagai polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH).

Berbagai penelitian membuktikan bahwa PAH ini dapat menyebabkan mutasi gen dan bersifat karsinogenik pada manusia. Selain ditemukan pada makanan, ternyata PAH juga dibentuk pada pembakaran yang tidak sempurna dari bahan organik dan juga banyak ditemukan di asap rokok.

Memang benar sate merupakan makanan yang sudah dikenal sejak jaman dahulu, namun mungkin saja cara memanggang sate yang digunakan berbeda, misalnya jaman dahulu menggunakan daun sebagai alas pada daging, jadi daging tidak dibakar secara langsung di atas api dan juga banyak yang dilapisi dengan berbagai bumbu tradisional yang tentunya juga memiliki manfaat lain sebagai antioksidan.

Bagus tidak perlu terlalu khawatir jika ingin memakan sate, yang penting tidak dikonsumsi sering dalam menu harian, tidak dalam jumlah banyak dan hindari daging yang “gosong” karena terbakar.

Ada beberapa bahan yang juga dapat membantu mengurangi pembentukan PAH antara lain bawang putih, minyak zaitun, cherry, vitamin E dan juga cara memasak menggunakan oven dengan api yang vertikal akan membantu mengurangi pembentukan PAH juga.

Nah kalau Bagus khawatir dengan timbulnya berbagai penyakit akibat makanan yang tidak sehat, alangkah baiknya dari sekarang Bagus mulai menjalankan gaya hidup sehat dengan cara :

1. diet dengan gizi lengkap dan seimbang :
• Karbohidrat : pilih sumber yang komplex seperti nasi, kentang, gandum, dll
• Protein : ikan, daging tidak berlemak, telur, tahu, tempe, dll
• Lemak : pilihlah jenis minyak yang kaya omega 3, 6 dan 9 seperti pada minyak olive, jagung, alpukat, dan sebagainya.
•Vitamin, mineral dan serat : banyak pada sayuran dan buah-buahan

2.    Istirahat yang cukup

3.    Banyak lakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur

4.    Tidak merokok, minum alcohol, dan tidak stres



Teori big bang sesuai dengan ayat ayat al Quran

Di dalam teori penciptaan alam semesta, setidaknya kita mengenal 2 teori yang populer, yakni teori Big Bang dan teori partikel yang berproses.
Teori Big Bang yang saat ini telah menjadi mainstream, pertama kali diperkenalkan oleh Edwin Hubble. Teori ini juga mendapat dukungan dari Fisikawan terkemuka dunia Albert Einstein (1879-1955).

Artikel Terkait