contoh essay "SNMPTN, PRESTASI ATAU KEBERUNTUNGAN ?"



SNMPTN, PRESTASI ATAU KEBERUNTUNGAN ?
Muhammad Bagus Riyanto
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri, pola penerimaan mahasiswa baru program sarjana pada perguruan tinggi dilakukan melalui: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN); Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN); dan Penerimaan mahasiswa baru secara mandiri. SNMPTN dilakukan oleh masing-masing PTN menggunakan sistem nasional terpadu berdasarkan hasil penelusuran prestasi sekolah dan prestasi akademik siswa baik dalam bentuk rapor maupun portofolio akademik yang lain.
SNMPTN diikuti seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang sudah ditetapkan oleh Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), dalam suatu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak. Biaya pelaksanaan SNMPTN ditanggung oleh Pemerintah, sehingga peserta tidak dipungut biaya seleksi. Peserta SNMPTN dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dan mempunyai prestasi akademik tinggi yang diterima di PTN berpeluang mendapatkan bantuan biaya pendidikan selama masa studi melalui program Bidikmisi.
Sistem itu dibuat entah untuk menyusun yang belum ada, atau merombak yang sudah ada. Bersifat konstruktif, dalam artian sistem yang dibuat membuat keadaan menjadi lebih baik atau sebaliknya, destruktif dalam artian sistem yang dibuat justru malah membuat tatanan yang sudah ada menjadi kacau. Dalam hal ini, saya memperhatikan sebuah sistem yang sangat hangat dibicarakan khususnya untuk siswa-siswi kelas XII: SNMPTN.
Kuliah merupakan salah satu opsi setelah belajar di sekolah menengah atas atau sederajat. Seperti pengertian SNMPTN yang telah dipaparkan di atas, SNMPTN merupakan salah satu sistem penyeleksian calon mahasiswa perguruan tinggi negeri. SNMPTN menggunakan penelusuran prestasi sekolah dan prestasi akademik siswa, dimana seperti yang kita ketahui siswa-siswa yang berprestasi dapat mendaftar di jurusan favorit dan juga di universitas favorit sedangkan siswa yang kurang berprestasi disekolah atau dengan kata lain masih lebih rendah prestasinya dibanding yang lain hanya dapat mendaftar di ptn maupun jurusan yang kurang diminati.
SNMPTN tidak hanya menggunakan prestasi akademik siswa sebagai acuan namun juga melihat prestasi sekolah atau akreditasi sekolah. Di sini bagi siswa yang bersekolah di sekolah menengah atas atau sederajat yang favorit tentu akan sangat diuntungakan dengan nilai sekolah dan juga biasanya akan terbantu oleh prestasi kakak kelasnya di perguruan tinggi. Namun yang dititikberatkan disini tetap pada prestasi akademik siswa. Perguruan Tinggi Negeri akan menyeleksi siswa dengan melihat prestasinya di sekolah yaitu dengan nilai raport semester tiga sampai dengan nilai raport semester lima
Pada kenyataan yang terjadi saat ini siswa dibuat bingung karena prestasi akademik tidak selalu menjadi patokan yang membuat siswa diterima atau tidaknya pada SNMPTN. Sudah banyak contoh, misalnya dua anak yang prestasi maupun peringkatnya atas bawah di sekolah mendaftar pada jurusan dan universitas yang sama, jika di logika pasti siswa yang peringkatnya di atas yang akan diterima namun faktanya malah siswa yang peringkatnya di bawah yang diterima. Contoh tersebut membuktikan bahwa prestasi akademik tidak selalu menjadi patokan universitas dalam menjaring calon mahasiswanya.
 Banyak siswa maupun guru yang dibuat bingung karena hal tersebut namun mereka tetap percaya bahwa prestasi akademik merupakan acuan utama dalam seleksi SNMPTN. Ketentuan SNMPTN antara universitas satu dengan universitas yang lain berbeda-beda. Bagi sebagian besar kalangan, SNMPTN sangatlah menguntungkan karena jalur tersebut menyeleksi calon mahasiswa tanpa tes tertulis namun bagi sebagian kalangan kurang setuju dengan SNMPTN karena jalur tersebut menutup kemungkinan bagi siswa yang berprestasi kurang di sekolah untuk ikut bersaing dalam proses seleksi tanpa tes tersebut. Walaupun mungkin mereka dapat ikut bersaing namun kemungkinan utuk dapat lolos sangatlah kecil. Mereka pasti akan kalah nyali dengan teman yang berprestasi lebih baik.
Tujuan dari SNMPTN adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), atau Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), termasuk Sekolah Republik Indonesia (SRI) di luar negeri untuk memperoleh pendidikan tinggidan juga memberikan peluang kepada PTN untuk mendapatkan calon mahasiswa baru yang mempunyai prestasi akademik tinggi. Sedangkan seleksi dilakukan berdasarkan prinsip mendapatkan calon mahasiswa yang berkualitas secara akademik dengan menggunakan nilai rapor dan prestasi-prestasi akademik lainnya, memperhitungkan rekam jejak kinerja sekolah, menggunakan rambu-rambu kriteria seleksi nasional dan kriteria yang ditetapkan oleh masing-masing PTN secara adil, akuntabel, dan transparan, sehingga daya tampung SNMPTN tidak harus dipenuhi.
Banyak sekali siswa yang mengharapkan diterima dalam SNMPTN, oleh karena itu pendaftar SNMPTN sangatlah banyak mengakibatkan persaingan dalam SNMPTN menjadi sangatlah ketat. Namun karena daya tampung yang telah ditetapkan hanya sebagian kecil dari pendaftar yang dapat lolos pada SNMPTN. Karena kemungkinan yang kecil tersebut maka siswa harus pandai-pandai menggunakan strategi dalam pemilihan jurusan. Oleh karena itu bagi siswa yang kurang berprestasi di sekolah sebaiknya mengambil jurusan yang kurang diminati oleh siswa lain yang prestasinya lebih tinggi. Apabila mereka menginginkan jurusan maupun universitas favorit sebaiknya mengikuti jalur tes yaitu SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) ataupun UM (Ujian Mandiri) yang dilaksanakan perguruan tinggi secara mandiri.
SNMPTN dibandingkan dengan proses seleksi yang lain yaitu ujian tulis, sebenarnya tingkat persaingannya paling ketat, karena hampir semua sekolah yang memiliki PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) peserta didiknya akan mendaftar pada SNMPTN. Tingginya tingkat persaingan pada SNMPTN disebabkan banyaknya siswa yang mendaftar pada seleksi tersebut dikarenakan kemudahan yang diberikan dalam SNMPTN.
Dapat dibilang SNMPTN merupakan keberuntungan ,karena meskipun prestasi tetap dijadikan patokan sebagai dasar lolos tidaknya namun hal tersebut tidak dapat menjadi acuan pasti. Oleh karena itu prestasi bukan merupakan satu-satunya yang dibutuhkan dalam SNMPTN namun faktor keberuntungan juga sangat diharapkan dalam SNMPTN.








tag
contoh essay bahasa indonesia 
kumpulan essay 
contoh essay bahasa indonesia 



Artikel Terkait