PENGERTIAN SUMBER DAYA ALAM
Tugas Individu
1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
(Renewable Resources)
a. Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan
1) Pertanian
2) Perkebunan
3) Peternakan
c. Sumber Daya Perikanan
Tugas Kelompok
c. Sumber Daya Air
Tugas Individu
d. Sumber Daya Alam Tanah
e. Sumber Daya Alam Udara
Space Info
Tugas Kelompok
2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
(Unrenewable Resources)
a. Sumber Daya Alam Mineral
b. Sumber Daya Alam Energi
Tugas Individu
Space Info
1. Kerusakan Sumber Daya Alam
b. Degradasi Sumber Daya Air
2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
3. Pencemaran
b. Pencemaran Tanah
Tugas Individu
D PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM SECARA EFISIEN
1. Prinsip Eko-efisiensi dalam Memenuhi Kebutuhan Sumber Energi
2. Contoh Pemanfaatan Energi Alternatif
Tugas Individu
Tugas Kelompok
Rangkuman
Lihatlah di sekeliling Anda! Di antaranya ada berbagai jenis tanaman, hewan, tanah, batuan, air, udara, dan matahari. Tahukah Anda bagaimana bahan-bahan tersebut tercipta dan tersedia?
Bahan-bahan tersebut merupakan unsur-unsur yang disediakan oleh alam dan terdapat di sekitar manusia. Kita sebagai manusia tinggal mengambil dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal inilah yang disebut dengan sumber daya alam.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam merupakan semua tata lingkungan biofisik yang potensial untuk pemenuhan kebutuhan manusia. Bisa juga dipahami bahwa sumber daya alam merupakan bahan-bahan yang ditemukan manusia dari alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam pengertian lain, sumber daya alam diartikan sebagai suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alamiah. Dapatkah kita hidup tanpa adanya sumber daya alam?
Sumber daya alam tersebut mutlak dibutuhkan oleh manusia, bahkan keberadaannya tidak bisa ditawar lagi. Misalnya, di daerah kita terjadi kekeringan atau kekurangan air, kita tentu akan mengalami kesulitan untuk mandapatkan air bersih. Coba pikirkan bagaimana bila tidak ada air bersih? Kita pasti akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan air minum, mandi, mencuci, dan sebagainya. Kekurangan air bersih hanya merupakan salah satu contoh bahwa sumber daya alam sangat kita butuhkan. Masih ada fakta lain yang bisa kita lihat bahwa sumber daya alam sangat penting bagi kehidupan manusia. Coba pikirkan bila lahan untuk permukiman dan pertanian semakin sempit, lapisan ozon yang semakin tipis sehingga udara terasa semakin panas, dan ekosistem laut yang rusak karena tindakan manusia yang ceroboh!
Dapat kita simpulkan lagi bahwa unsur-unsur lingkungan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia disebut juga sebagai sumber daya alam. Tanah, batuan, air, udara, matahari, dan laut merupakan unsur-unsur lingkungan yang mutlak dibutuhkan oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhannya, bahkan manusia tidak dapat hidup tanpa memanfaatkan unsur-unsur lingkungan tersebut.
Tugas Individu
Carilah literatur dari perpustakaan dan internet tentang pengertian serta pentingnya sumber daya alam bagi kehidupan manusia! Catatlah pada buku tugas Anda agar bisa membandingkan dengan hasil pengamatan teman Anda! Buatlah kesimpulan dari hasil pengmatan seluruh siswa satu kelas agar catatan Anda lebih lengkap!
B POTENSI SUMBER DAYA ALAM
DAN PERSEBARANNYA
Anda tentu pernah mendengar Indonesia merupakan negara Zamrud Khatulistiwa? Tahukah Anda mengapa Indonesia bisa disebut sebagai zamrud khatulistiwa? Zamrud merupakan batu permata yang berwarna hijau, bila diumpamakan bisa sebagai suatu daerah yang hijau karena luasnya areal hutan. Sedangkan khatulistiwa merupakan garis yang membagi bumi menjadi dua yaitu utara dan selatan. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa zamrud khatulistiwa merupakan suatu daerah subur atau hijau yang terletak di garis khatulistiwa. Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa.
Daerah yang hijau berarti tanahnya merupakan tanah yang subur sehingga cocok untuk berbagai kegiatan pertanian. Tanah sebagai sumber daya alam bisa saja berkurang tingkat kesuburannya bila pengelolaannya tidak tepat. Dengan demikian, tanah bisa kita perbaiki potensinya namun bisa juga kita kehilangan potensinya. Tanah merupakan salah satu contoh sumber daya alam yang potensinya bisa berubah, bagaimana dengan keberadaan air, udara, batuan atau mineral nonlogam, dan logam? Kita akan membahasnya pada materi berikut ini.
1. Sumber Daya Alam yang Dapat Diperbarui
(Renewable Resources)
Pada pembahasan sebelumnya telah diketahui bahwa tanah merupakan sumber daya alam yang bisa berubah potensinya. Tahukah Anda bahwa unsur-unsur yang terkandung dalam tanah bisa berkurang bahkan habis? Amatilah pemanfaatan tanah di sekitar Anda! Apakah tanahnya banyak yang dimanfaatkan untuk permukiman atau untuk pertanian?
Tanah yang digunakan untuk pertanian berarti tanah tersebut mengalami suatu proses. Proses yang terjadi pada tanah karena tanah diolah dengan menggunakan suatu sistem. Misalnya pengelolaan tanah dengan cara tradisional dan penggunaan alat-alat modern. Sistem-sistem tersebut merupakan suatu cara untuk mengolah suatu lahan pertanian agar bisa menghasilkan sesuatu. Tahukah Anda apa dampak dari pengelolaan tersebut bagi tanah?
Pengelolaan tanah dalam sistem pertanian bisa mengurangi unsur hara yang terkandung di dalam tanah. Apakah unsur hara itu? Unsur hara merupakan suatu zat yang dibutuhkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Berarti bila unsur hara dalam tanah habis maka potensi tanah ada penurunan. Manusia tidak tinggal diam melihat unsur hara habis. Mereka tetap berusaha agar unsur hara tersebut bisa tetap ada. Usaha-usaha itu antara lain adalah dengan memupuk tanah dan mencangkul tanah dengan tepat.
Dalam uraian di atas dikatakan bahwa tanah mengalami penurunan potensi, namun manusia juga melakukan berbagai usaha agar tanah bisa tetap dimanfaatkan sebagai lahan pertanian. Atau agar tanah tetap berpotensi menghasilkan hasil-hasil pertanian yang berkualitas. Hal-hal yang dialami oleh tanah tersebut membuktikan bahwa tanah merupakan sumber daya alam yang bisa diperbarui. Coba buat kesimpulan sendiri tentang maksud dari sumber daya alam yang dapat diperbarui! Bandingkan dengan pengertian berikut ini!
Sumber daya alam yang dapat diperbarui ialah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan lagi setelah pemakaian karena kemampuan pembaharuan kembali dalam waktu relatif cepat sehingga sumber daya alam ini tidak akan habis.
a. Sumber Daya Tumbuhan dan Hewan
Mengapa tumbuhan dan hewan merupakan suatu sumber daya? Manusia tidak dapat hidup tanpa adanya tumbuhan dan hewan. Kebutuhan pangan manusia dipenuhi oleh adanya tumbuhan dan hewan. Lalu mengapa tumbuhan dan hewan termasuk dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui?
Tumbuhan dan hewan merupakan makhluk hidup yang mampu tumbuh dan bereproduksi. Tumbuh dan bereproduksi ini yang menyebabkan hewan dan tumbuhan selalu ada, namun perlu diingat kelangsungan proses tersebut, saat ini banyak ditentukan pula oleh manusia yang sering disebut sebagai budi daya.
Budi daya tumbuhan dan hewan oleh manusia dikelompokkan dalam kegiatan-kegiatan berikut.
1) Pertanian
Pertanian dalam arti sempit adalah kegiatan bercocok tanam sehingga menghasilkan bahan pangan. Kegiatan bercocok tanam dapat dibedakan menjadi 3 bentuk, sebagai berikut.
a) Sawah
Sawah adalah sistem pertanian lahan basah yang menggunakan perlakuan dengan mengairi lahan. Pengairan sawah dapat dilakukan dengan irigasi atau tadah hujan.
Ciri-ciri sawah antara lain:
(1) membutuhkan air yang cukup banyak,
(2) pengolahan tanah dilakukan secara teratur,
(3) merupakan pertanian menetap, dan
(4) jenis tanaman adalah padi.
Sawah di Indonesia terdiri atas:
(1) sawah irigasi adalah sawah yang sistem pengairannya teratur, sumber air biasa berasal dari aliran sungai/waduk;
(2) sawah tadah hujan adalah sawah yang sistem pengairannya tergantung dengan air hujan;
(3) sawah bencah (sawah pasang surut) adalah sawah yang terletak di daerah rawa-rawa pantai yang telah kering atau sering pula di daerah muara sungai yang besar; dan
(4) sawah lebak adalah sawah yang memanfaatkan lahan di kanan kiri sungai.
b) Ladang
Ladang merupakan sistem pertanian pada lahan kering yang sering disebut juga “huma”. Sistem pertanian ini berpindah-pindah yaitu melakukan pembukaan hutan dengan cara pembakaran lahan yang telah terbuka ditanami padi dan jenis-jenis palawija. Sistem ini berakibat pada kerusakan hutan, tanah longsor, dan banjir.
c) Tegalan
Tegalan merupakan sistem pertanian lahan kering yang sudah menetap. Jenis tanaman yang ditanam pada lahan ini di antaranya palawija dan padi gogo.
2) Perkebunan
Perkebunan adalah bentuk dari pertanian yang menanam jenis tanaman perdagangan untuk keperluan industri. Jenis tanamannya, antara lain tebu, tembakau, teh, cengkeh, karet, kopi, coklat, dan kelapa sawit.
3) Peternakan
Peternakan adalah usaha pembudidayaan hewan ternak tertentu dengan tujuan pemenuhan kebutuhan hidup mausia. Jenisjenis peternakan antara lain sebagai berikut.
a) Peternakan hewan besar, meliputi hewan ternak sapi, kerbau, dan kuda. Peternak sapi di antaranya terdapat di Boyolali, Padang, NTT, Sulawesi Selatan, dan Madura. Peternak kerbau terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatra, Sulawesi Selatan, dan NTT. Peternakan kuda di antaranya terdapat di NTT dan Sulawesi Selatan.
b) Peternakan hewan kecil, hewan yang dibudidayakan antara lain kambing, domba, babi. Peternak kambing banyak terdapat di Jawa dan Madura. Sedangkan peternak domba terdapat di Jabar dan peternak babi banyak terdapat di Bali dan Papua.
c) Peternakan unggas, hewan yang dibudidayakan adalah binatang-binatang jenis unggas seperti ayam, itik, burung. Budidaya peternakan jenis ini banyak terdapat di seluruh
c. Sumber Daya Perikanan
Perikanan adalah segala usaha pembudidayaan ikan. Kegiatan pembudidayaan ikan di antaranya meliputi pemijahan benih ikan, penaburan benih, memelihara ikan, menangkap ikan, dan pengolahan ikan.
Perikanan dapat dibagi sebagai berikut.
1) Perikanan Darat/Air Tawar
Perikanan air tawar adalah pembudidayaan jenis ikan air tawar yang meliputi ikan mas, gurami, mujahir, tawes, lele, dan nila. Kegiatan ini dilakukan dengan cara:
a) pembuatan kolam, dan
b) pembuatan karamba (keranjang kotak dari bambu yang diletakkan di sungai atau waduk/danau).
2) Perikanan Air Payau
Usaha perikanan dengan membuat tambak atau sebagai tempat budi daya ikan yang berada di wilayah pantai karena sumber air tambak berasal dari air sungai dan laut. Jenis ikan yang dibudidayakan antara lain adalah bandeng dan udang.
3) Perikanan Laut
Usaha perikanan dengan menangkap ikan di laut. Usaha perikanan ini bersifat eksploratif sehingga memerlukan banyak peralatan, di antaranya perahu/kapal serta alat-alat penangkapan ikan yang lain.
Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga sampai empat orang!
2. Lakukan pengamatan terhadap usaha-usaha manusia dalam mereproduksi sumber daya alam hayati!
3. Lakukan wawancara terhadap orang yang melakukannya! Di antaranya adalah tanyakan tentang prosesnya, bahan yang dibutuhkan apa saja, dan bagaimana hasilnya!
4. Jika memungkinkan lakukan uji coba berdasarkan hal-hal yang sudah Anda dapatkan dalam kegiatan tersebut!
5. Buatlah laporan dari hasil pengamatan dan wawancara, dan uji coba tersebut!
6. Serahkan laporan Anda kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!
c. Sumber Daya Air
Dapatkah Anda hidup tanpa air? Tentu tidak, bukan? Air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Manusia membutuhkan air untuk memenuhi kebutuhan minum, makan, mencuci, dan kegiatan kebersihan lain.
Air dapat dibagi menjadi 2 jenis, sebagai berikut.
1) Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir atau berada di atas permukaan bumi, seperti sungai, danau, dan rawa. a) Sungai
Sungai merupakan sumber daya air yang sangat penting bagi manusia. Manfaat keberadaan sungai bagi manusia di antaranya adalah:
(1) sarana transportasi,
(2) sumber energi, dapat digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik,
(3) sumber ikan air tawar,
(4) pemenuhan kebutuhan MCK,
(5) irigasi,
(6) objek wisata, dan
(7) sumber bahan tambang seperti pasir dan batu.
Berdasarkan letak sungai dalam daerah aliran sungai, maka sungai dapat dibagi menjadi 3, sebagai berikut.
(1) Sungai Bagian Hulu
Sungai-sungai yang berada di bagian hulu suatu DAS biasanya relatif jernih. Masyarakat banyak memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan MCK dan irigasi. Beberapa sungai yang mempunyai aliran yang deras banyak dimanfaatkan penduduk sebagai pembangkit listrik secara lokal.
(2) Sungai Bagian Tengah
Kualitas sungai bagian tengah biasanya telah menurun dibandingkan dengan sungai bagian hulu. Selain kegiatan MCK, sungai bagian ini bahkan dijadikan tempat pembuangan limbah baik limbah industri maupun domestik.
(3) Sungai Bagian Hilir
Sungai bagian hilir merupakan sungai yang hampir mendekati muara. Setelah kita tahu kualitas sungai bagian hulu dan tengah, tentu kita bisa membayangkan bagaimana kualitas sungai di bagian hilir, bukan? Kualitas sungai di bagian hilir biasanya sangat rendah karena merupakan akumulasi dari sungai-sungai bagian atasnya. Berbagai pemanfaatan sudah dilakukan manusia terhadap sungai bagian ini. Pemanfaatan terhadap sungai bagian hilir yang tidak terdapat pada bagian-bagian lain adalah pemanfaatan air sungai sebagai sumber air pada tambak udang dan bandeng.
Sungai berdasarkan debitnya, dapat dibagi menjadi tiga.
(1) Sungai Permanen
Sungai yang debit airnya relatif besar sepanjang tahun, pemanfaatan sungi jenis ini adalah sebagai sarana transporatasi, MCK, dan sumber ikan tawar. Sungai-sungai jenis ini antara lain di Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan Sungai Barito.
(2) Sungai Periodik
Sungai jenis ini debit airnya besar di saat hujan dan sangat kecil di saat kemarau. Pemanfaatan sungai jenis ini selain sebagai pemenuhan kebutuhan MCK, sumber ikan tawar juga sebagai lahan pertanian. Pemanfaatan sungai sebagai lahan pertanian dilakukan masyarakat di saat air surut pada musim kemarau. Sungai-sungai jenis ini terdapat pada sungai-sungai di Jawa.
(3) Sungai Episodik
Debit sungai ini sangat banyak di saat hujan dan kering sama sekali di saat musim kemarau. Pemanfaatan sungai dilakukan pada waktu sungai dialiri air saja. Sungai-sungai jenis ini terdapat di NTT.
Tugas Individu
Bagaimanakah pemanfaatkan sungai-sungai di daerah tempat tinggal Anda? Cobalah lakukan identifikasi sungai-sungai di daerah Anda tersebut, lalu sebutkan termasuk jenis sungai apa, dan apa saja pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar!
b) Danau
Masih ingatkah Anda pengertian danau pada kelas X? Coba buka kembali buku kelas X dan pahami pengertian danau! Macam-macam danau dapat dibedakan menjadi 4, yaitu sebagai berikut.
(1) Danau Tektonik
Danau tektonik terjadi akibat tenaga endogen di antaranya adalah Danau Singkarak, Danau Tempe, dan Danau Poso. Pemanfaatan danau jenis ini di antaranya sebagai budi daya ikan air tawar baik penangkapan ikan maupun budi daya karamba, pembangkit tenaga listrik, MCK, irigasi pertanian, dan tempat objek wisata.
(2) Danau Vulkanik
Pemanfaatan danau vulkanik selama ini masih terbatas sebagai objek wisata. Lokasinya yang berada di pegunungan menyebabkan pemanfaatan danau ini yang kurang maksimal. Danau ini di antaranya Danau Telaga Warna, Danau Batur, dan Danau Kawah Ijen.
(3) Danau Karst
Danau karst merupakan danau yang berada di daerah kapur terjadi akibat proses pelarutan. Danau jenis ini akn terisi air hanya pada saat musim penghujan, sedangkan musim kemarau danau kering. Pemanfaatan danau ini dilakukan pada saat musim hujan sebagi pusat kegiatan MCK. Danau jenis ini terdapat di Pegunungan Sewu Gunung Kidul Yogyakarta.
c) Rawa
Rawa dan danau sebenarnya sama-sama badan air yang ada di daratan. Cobalah ingat kembali materi kelas X, dapatkah Anda membedakan antara rawa dan danau? Sebutkan ciri-ciri masing-masing!
Berikut ini adalah jenis-jenis rawa.
(1) Rawa Mangrove
Rawa jenis ini berada di daerah pantai yang dipengaruhi oleh aktivitas pasang surut air laut. Pemanfaatkan rawa ini bagi manusia di antaranya sebagai penghalang terjadinya abrasi pantai, sebagai filter sedimen yang berasal dari daratan menuju ke pantai, sebagai habitat ikan dan bandeng. Rawa mangrove banyak terdapat di Indonesia, di antaranya di Jakarta, Jepara, Cilacap, sepanjang pantai timur Sumatra, pantai di Kalimantan, dan Papua.
(2) Gambut
Masih ingatkah Anda bagaimana terjadinya gambut? Coba ingat kembali dengan membuka buku kelas X. Pemanfaatan gambut di antaranya sebagai lahan pertanian. Pemanfaatan gambut sebagai lahan pertanian ini memerlukan perlakuan khusus yakni dengan menambahkan kapur untuk menetralkan kondisi pH tanah gambut yang sangat masam. Pada gambut yang sudah mengalami proses lebih lanjut akan terbentuk batu bara. Pemanfaatan batu bara digunakan sebagai sumber energi.
d) Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan di dalam lapisan tanah. Pemanfaatan air tanah digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan MCK dengan cara mengebor ke dalam tanah dan menjadikannya sumur.
(1) Air Tanah Dangkal
Sumur-sumur yang berada di perumahan penduduk di sekitar Anda merupakan air tanah dangkal. Dapatkah Anda menyebutkan pemanfaatan air tanah dangkal?
(2) Air Tanah Dalam
Air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik dibanding air tanah dangkal, namun untuk mendapatkannya manusia harus melakukan pengeboran sampai berpuluh-puluh meter.
Saat ini air tanah dalam sebenarnya merupakan sumber daya alam yang dilindungi. Pemanfaatannya diatur oleh UU, untuk menghindari eksploitasi yang berlebihan. Air tanah jenis ini banyak dimanfaatkan untuk kegiatan industri, hotel, mall, dan perkantoran.
d. Sumber Daya Alam Tanah
1) Faktor-Faktor Pembentukan Tanah
Masih ingatkah Anda apakah tanah itu? Tanah adalah akumulasi lapisan permukaan bumi teratas yang terbentuk dari pelapukan batuan dan organisme. Lalu, faktor-faktor apa saja yang memengaruhi pembentukan tanah tersebut?
Faktor-faktor yang memengaruhi pembentukan tanah adalah iklim, makhluk hidup (tanaman atau organisme), bahan induk, topografi, dan waktu. Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana kelima faktor di atas dapat memengaruhi pembentukan tanah?
Perhatikan fakta berikut!
a) Di Kalimantan, pesisir timur Sumatra, dan di sepanjang pesisir barat Papua banyak dijumpai tanah jenis organosol yaitu jenis tanah yang banyak mengandung bahan organik yang terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan. Karena kandungan bahan organik dan kelembapan yang sangat tinggi maka tanah ini juga memiliki kemasaman tanah yang tinggi, sehingga apabila dimanfaatkan untuk lahan pertanian maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus.
b) Daerah-daerah di Indonesia yang berada di sekitar gunung berapi memiliki jenis tanah yang berbeda dari kedua jenis tanah di atas. Tanah di sekitar gunung berapi berjenis tanah andosol dengan tingkat kesuburan yang tinggi sehingga masyarakat sekitar memanfaatkannya sebagai lahan pertanian.
Secara makro perbedaan kedua jenis tanah pada daerah di atas disebabkan oleh perbedaan bahan induk, yaitu gambut dan material vulkanik. Perbedaan bahan induk adalah faktor utama yang memengaruhi perbedaan jenis tanah. Bagaimanakah faktorfaktor pembentuk tanah yang lain dapat memengaruhi pembentukan tanah? Pembentukan tanah dipengaruhi juga iklim mikro pada suatu daerah, keberadaan organisme yang hidup pada daerah tersebut, serta perakaran tumbuhan maka akan dihasilkan jenis-jenis tanah yang berbeda. Setujukah Anda dengan pendapat tersebut? Bagaimana faktor iklim, makhluk hidup, serta waktu dalam memengaruhi pembentukan tanah pada tempat-tempat tersebut?
2) Persebaran Jenis-Jenis Tanah di Indonesia dan
Pemanfaatannya
Kita telah mengetahui bahwa Indonesia merupakan suatu negara dengan kondisi topografi yang beragam. Apakah keberagaman kondisi topografi tersebut memengaruhi jenis tanah? Jenis tanah yang berbeda dapat kita ketahui berdasarkan pemanfaatannya yang berbeda-beda. Misalnya, lahan di pinggiran sungai banyak dimanfaatkan untuk bertani karena lahan tersebut subur dan airnya tercukupi. Tanah ini bisa kita kenal sebagai tanah aluvial. Jenis-jenis tanah di Indonesia antara lain adalah sebagai berikut. a) Aluvial
Jenis tanah aluvial yang terbentuk dari material endapan sungai biasa ditemukan pada daerah yang masih terpengaruh aktivitas sungai, misal pada dataran banjir (flood plain) atau pada tanggul alami (natural levee).
Jenis tanah aluvial selain didapati di lingkungan pengendapan sungai juga dapat ditemukan di daerah-daerah dataran rendah yang merupakan daerah endapan dari material di atasnya yang terendapkan akibat adanya erosi atau longsoran. Akumulasi material endapan ini lama kelamaan akan membentuk suatu tanah yang disebut sebagai tanah aluvial.
Tanah aluvial banyak dimanfaatkan untuk lahan pertanian, karena tanah aluvial termasuk jenis tanah yang subur.
b) Tanah Andosol
Kawasan pegunungan berapi (vulkan) merupakan kawasan yang subur dengan ditumbuhi berbagai macam bunga dan sayuran.
Tanah di kawasan gunung berapi terbentuk dari material gunung api saat gunung api tersebut meletus. Material yang terendapkan melalui periode waktu atau mengalami pengendapan yang berulang-ulang yang akhirnya membentuk tanah yang kaya akan unsur hara. Tanah tersebut dinamakan tanah andosol atau sering pula disebut sebagai tanah vulkanis. Pemanfaatan tanah andosol antara lain untuk pertanian (sawah dan palawija) dan
Tanah andosol di Indonesia tersebar di jalur pegunungan api di Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
c) Tanah Grumusol
Tanah grumusol memiliki ciri teksturnya sangat liat, telah mengalami perkembangan profil dengan konsistensi saat basah sangat lekat dan plastis, sedang di saat kering akan pecah-pecah, permeabilitas lambat, dan umumnya bersifat alkalis. Tanah grumusol biasanya berasal dari bahan induk batu kapur, batuan lempeng, atau mergel. Persebaran jenis tanah ini di daerah iklim subhumid atau subarid yang memiliki curah hujan kurang dari 2.500 mm/th. Tanah jenis ini banyak dimanfaatkan untuk pembuatan gerabah dan tanaman ladang.
d) Tanah Organosol/Gambut
Telah disampaikan di atas, bahwa tanah organosol adalah tanah yang terbentuk dari sisa-sisa tanaman. Secara umum tanah ini dinamakan tanah gambut. Tanah organosol memiliki kandungan bahan organik tinggi sehingga tidak mengalami perkembangan profil, seperti horison-horison pH tanah masam (pH 3,5). Tanah jenis ini tersebar di pantai timur Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Pemanfaatan tanah organosol memerlukan cara dan perlakuan khusus. Misalnya, pemanfaatan
untuk perkebunan harus dengan teknik drainase yang khusus. Untuk permukiman, pembuatan rumahnya dibuat panggung.
e) Tanah Litosol
Tanah litosol ini dapat kalian temukan di daerah-daerah pegunungan yang tererosi berat. Tanah litosol tanpa atau sedikit mengalami perkembangan profil, batuan induknya berupa batan beku atau sedimen keras. Tekstur tanah pada umumnya berpasir, dan banyak mengandung batu serta kerikil. Kesuburan tanah ini bervariasi, dan dapat dijumpai di berbagai jenis iklim, umumnya di topografi berbukit, pegunungan, lereng miring sampai curam. Lahan ini kurang cocok untuk pertanian, karena unsur haranya sangat kurang.
f) Tanah Regosol
Tanah regosol adalah nama lain dari tanah muda karena profil tanahnya belum mengalami deferensiasi horison. Memiliki ciri tekstur tanah pasir, konsistensi lepaslepas, pH umumnya sedang, dan tingkat kesuburannya sedang. Biasanya dimanfaatkan unutk pertanian semusim.
g) Tanah Podzolik
Tanah podzolik berbahan induk batuan pasir dengan kandungan kuarsa yang tinggi, batuan lempung, dan tuf vulkan masam.
Persebaran jenis tanah ini terdapat pada daerah topografi pegunungan dengan iklim basah dan curah hujan lebih dari 2000 mm/th tanpa bulan kering, dapat dijumpai di daerah Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, dan Papua. Berdasarkan uraian dapat diketahui tempat persebaran jenis tanah ini, pada daerah tersebut merupakan daerah yang sebagian besar dimanfaatkan untuk hutan.
e. Sumber Daya Alam Udara
1) Pengertian Sumber Daya Udara
Anda tentunya mengetahui permasalahan lingkungan yang hampir dipastikan setiap tahun akan terjadi di Indonesia. Bahaya banjir dan erosi merupakan permasalahan Indonesia pada saat musim hujan sedangkan pada saat musim kemarau Indonesia mengalami permasalahan kebakaran hutan yang mengakibatkan terjadinya polusi udara berupa kabut asap.
Kabut asap ini ternyata tidak hanya berada di atas wilayah udara Indonesia tapi juga telah menyebar sampai ke negara tetangga yaitu Singapura dan Malaysia. Kabut asap sudah merupakan transboundary pollution atau permasalahan polusi yang telah melewati batas negara.
Adanya angin menyebabkan menyebarnya kabut asap sampai ke wilayah udara negara tetangga. Penyebab terjadinya kabut asap berada di daratan yaitu di Indonesia namun dampaknya dirasakan oleh negara tetangga karena gas-gas hasil kebakaran dilepaskan di atmosfer dan disebarkan oleh tenaga angin.
Belajar dari kasus kebakaran hutan tersebut, terpikirkah Anda bagaimana pembagian batas udara suatu negara? Sekilas tidak ada batas yang jelas antara wilayah udara negara satu dengan yang lain bukan? Terbukti ketika dengan mudahnya kabut asap menjelajah di atas wilayah udara negara-negara lain.
Mari kita pelajari udara sebagai sumber daya alam yang sebenarnya sangat penting bagi kehidupan manusia. Sumber daya ini memiliki banyak potensi untuk dimanfaatkan tanpa harus menyebabkan polusi.
Space Info
Data BPS menunjukkan bahwa sekitar 14% dari total perumahan di Indonesia merupakan kawasan perumahan kumuh, yang biasanya berada di bantaran kali dan di tepi pantai. BPS memprediksi jika masalah ini tidak dapat di atasi maka dalam tempo 5-10 tahun mendatang, Pulau jawa akan menjadi “Pulau Kota” yang penuh dengan kawasan permukiman.
2) Jenis dan Karakteristik Sumber Daya Alam Udara
Jenis dan karakteristik sumber daya alam di udara terdiri atas sumber daya energi surya, angin, gas, dan ruang. a) Sumber Daya Energi Surya
Sumber daya surya yang dipancarkan matahari ke bumi melalui udara sebanyak setengah per 1 milyar bagian dari seluruh energi matahari. Sumber daya tersebut mengandung energi ± 173 triliun kilowatt. Pemanfaatan energi surya secara langsung dalam bentuk energi panas dan listrik melalui konversi oleh sistem fotovoltaik (listrik tenaga surya).
Pemanfaatan energi panas surya dengan cara mengkonversikan radiasi surya dalam bentuk energi panas melalui kolektor penyerapan panas, kemudian dapat dimanfaatkan langsung untuk pemanasan ruangan, pengeringan, pemanasan air untuk keperluan rumah tangga, atau industri.
Manfaat lain dari energi surya adalah untuk deselinasi dan peleburan material dengan panas, dengan cara mengonsentrasikan atau memfokuskan sinar matahari dibantu dengan alat optik atau penggunaan pembangkit energi melalui proses thermo-elektrik. Selain itu, energi surya juga dapat dimanfaatkan sebagai proses penyejuk udara (air conditioning).
Sistem listrik yang bersumber dari tenaga surya dapat bersifat “desentralisasi”, sehingga tidak memerlukan sistem atau jaringan berskala besar. Dengan kondisi geografis Indonesia, sistem tersebut dapat dimanfaatkan untuk daerah-daerah terpencil yang sulit atau tidak mungkin dijangkau dengan jaringan PLN, sehingga masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dapat merasakan pembangunan sebagaimana halnya masyarakat perkotaan, seperti penerangan listrik, pompa air, komunikasi (radio dan TV), dan sebagainya.
b) Sumber Daya Energi Angin
Sumber daya energi angin merupakan suatu bentuk energi yang tidak langsung dari tenaga matahari. Lebih kurang satu persen dari total radiasi matahari yang mencapai ke bumi melalui udara, terkonvensi dalam atmosfer ke dalam bentuk tenaga angin. Angin terjadi sebagai akibat adanya perbedaan suhu pada permukaan bumi. Gerakan udara dari daerah yang dingin ke daerah yang lebih panas akan menghasilkan angin. Potensi sumber daya angin yang dapat digunakan diperkirakan 120 × 10 KwH per tahun. Sumber daya angin yang terdapat di udara sebagai “sumber daya energi alternatif” yang tidak merusak lingkungan.
Untuk menangkap energi angin digunakan sayap atau “baling-baling”, sehingga energi angin dapat diperoleh menjadi tenaga penggerak yang selanjutnya dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan atau sumber energi lain, seperti generator listrik. Secara geografis Indonesia yang terletak di daerah khatulistiwa yang berada pada kondisi angin yang kurang menguntungkan (daerah wind-still) , namun di beberapa daerah seperti Maumere, Palu, dan Waingapu memiliki potensi sumber daya angin yang cukup potensial.
c) Sumber Daya Gas
Gas di udara yang kita hirup biasa kita sebut dengan udara saja. Udara merupakan salah satu unsur alam yang pokok bagi makhluk hidup yang ada di muka bumi terutama manusia. Tanpa udara yang bersih maka manusia akan terganggu terutama kesehatannya yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian.
Komposisi gas sampai dengan ketinggian 88 km (55 mil) di atas permukaan air laut adalah sama. Sumber daya gas yang terdapat di udara berupa oksigen, hidrogen, nitrogen, oksida nitrous, dan argon diperoleh melalui penguraian udara secara kimiawi. Potensi sumber daya gas yang terdapat di udara juga tak terbatas. Sumber daya gas oksigen dan argon dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah sakit, penerbangan, pabrik atau industri dan sebagainya. Sedangkan pemanfaatan sumber daya gas nitrogen dan hidrogen pada umumnya di bidang industri dan penerbangan.
Kualitas udara ambien dari suatu daerah ditentukan oleh daya dukung alam daerah tersebut serta jumlah sumber pencemaran atau beban pencemaran dari sumber yang ada di daerah tersebut. Zat-zat yang dikeluarkan oleh sumber pencemar ke udara dan dapat memengaruhi kualitas udara antara lain gas Nitrogen Oksida (NOx), Sulfur Dioksida (SO2) , debu, serta kandungan Timah Hitam (Pb) dalam debu.
Tugas Kelompok
1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga sampai empat orang!
2. Amatilah pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui!
3. Apakah pemanfatan yang dilakukan itu sudah seimbang dengan tindakan perbaruan sumber daya alam?
4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan dan pengumpulan data!
5. Diskusikan kerusakan-kerusakan yang terjadi agar bisa diketahui cara yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut!
2. Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Diperbaharui
(Unrenewable Resources)
Bahan bakar jenis apa yang sering Anda gunakan tiap harinya? Apakah tiap hari Anda membeli minyak tanah atau bensin? Bayangkan jika semua orang di permukaan bumi ini juga melakukannya! Apakah bahan bakar tersebut akan habis? Habis dan tidaknya satu jenis bahan bakar bisa ditelusuri bagaimana proses terbentuknya?
Bahan bakar yang berupa minyak dan gas terbentuk karena adanya proses-proses alam dan membutuhkan waktu yang lama. Hal ini bisa dikatakan bahwa minyak dan gas bumi tidak dapat diperbarui, karena kita tidak dapat membuatnya sendiri.
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui ialah sumber daya alam yang apabila telah dimanfaatkan tidak dapat digunakan lagi. Sumber daya alam ini dapat terbentuk kembali namun dalam waktu yang sangat panjang hingga ratusan bahkan jutaan tahun. Jumlah sumber daya ini relatif tetap karena tidak ada penambahan atau pembentukan kembali.
Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui kebanyakan berupa mineral-mineral bumi seperti mineral logam (timah, bijih besi, emas, bauksit, dan nikel), mineral nonlogam (marmer, fosfat, pasir, dan batu) dan sumber daya alam energi yaitu minyak bumi, gas bumi, dan batu bara.
a. Sumber Daya Alam Mineral
1) Mineral Logam
a) Nikel
Nikel biasanya terbentuk bersama-sama dengan kromit dan platina dalam batuan ultrabasa seperti peridotit, baik termetamorfkan, ataupun tidak. Terdapat dua jenis endapan nikel yang bersifat komersil, yaitu sebagai hasil konsentrasi residual silika dan pada proses pelapukan batuan beku ultrabasa serta sebagai endapan nikel-tembaga sulfida, yang biasanya berasosiasi dengan pirit, pirotit, dan kalkopirit. Pemanfaatan nikel digunakan untuk campuran besi menjadi baja, pelapis logam serta campuran kuningan atau perunggu. Terdapat di Sulawesi selatan wilayah Pomala, Danau Tawoti, Maluku Utara, dan Pegunungan Cylops (Papua).
b) Bijih besi
Bijih besi berasal dari bijih silikat pada batuan ultrabasa yang telah mengalami penghancuran. Besi berwujud dalam perbagai jenis oksida besi, seperti magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit, limonit, dan hemati. Titaniferous magnetit adalah bagian yang cukup penting merupakan perubahan dari magnetit dan ilmenit. Mineral bijih pasir besi terutama berasal dari batuan basaltik dan andesitik volkanik. Besi banyak dimanfaatkan untuk campuan semen dan pada industri logam. Tersebar di Cilacap (Jawa Tengah), Kotawaringin ( Kalimantan Tengah), Cilegon (Jawa Barat), dan Pulau Obi ( Maluku ).
c) Timah
Timah merupakan bahan endapan pada batuan granit, banyak terdapat di dasar-dasar sungai purba. Terbentuknya timah sebagai endapan primer pada batuan granit dan pada daerah sentuhan batuan endapan metamorf yang biasanya berasosiasi dengan turmalin dan urat kuarsa timah, serta sebagai endapan sekunder, yang di dalamnya terdiri atas endapan alluvium, aluvial, dan koluvium.
Mineral yang terkandung di dalam bijih timah pada umumnya mineral utama yaitu kasiterit, sedangkan pirit, kuarsa, zircon, ilmenit, plumbum, bismut, arsenik, stibnite, kalkopirit, kuprit, xenotim, dan monasit merupakan mineral ikutan.
Pemanfaatan timah di antaranya digunakan untuk peluru, pelapis kaleng, pembungkus rokok, campuran kuningan dan perunggu. Bijih timah tersebar di Pulau Bangka Belitung, Pulau Singkep, dan Pulau Karimun.
d) Emas, Tembaga, dan Perak
ditempa, kekerasannya berkisar antara 2,5–3 (skala Mohs), serta berat jenisnya tergantung pada jenis dan kandungan logam lain yang berpadu dengannya.
Emas keberadaannya berasosiasi dengan tembaga dan perak dalam batuan andesit tua. Banyak terdapat di sekitar gunung api yang telah mati.
Potensi endapan emas terdapat di hampir setiap daerah di Indonesia, seperti di Pulau Sumatra, Kepulauan Riau, Pulau Kalimantan, Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.
e) Tembaga(Cu)
Unsur tembaga terdapat pada hampir 250 mineral, namun hanya sedikit saja yang komersial. Pada endapan sulfide primer mineral terbesar adalah endapan kalkopirit (CuFeS2), diikuti oleh kalkosit (Cu2S), bornit (Cu5FeS4) , kovelit (CuS), dan enargit (Cu3AsS4) . Mineral tembaga utama dalam bentuk deposit oksida adalah krisokola (CuSiO32 HO), malasit (Cu2(OH)2CO3), dan azurit (Cu3(OH)2(CO)3).
Deposit tembaga dapat diklasifikasikan dalam lima tipe, yaitu deposit porfiri, urat, dan replacement, deposit stratabound dalam batuan sedimen, deposit masif pada batuan vulkanik, deposit tembaga nikel dalam intrusi/mafik, serta deposit native. Umumnya bijih tembaga di Indonesia terbentuk secara magmatik. Pembentukan endapan magmatik dapat berupa proses hidrotermal atau metasomatisme.
Logam tembaga banyak digunakan dalam industri peralatan listrik. Kawat tembaga dan paduan tembaga digunakan dalam pembuatan motor listrik, generator, kabel transmisi, instalasi listrik rumah dan industri, kendaraan bermotor, konduktor listrik, kabel dan tabung coaxial, tabung microwave, sakelar, reaktifier transsistor, bidang telekomunikasi, dan bidang-bidang yang membutuhkan sifat konduktivitas listrik dan panas yang tinggi.
Potensi tembaga terbesar yang dimiliki Indonesia terdapat di Papua, kemudian di Jawa Barat, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan.
f) Bauksit
Bauksit merupakan bahan yang heterogen, yang mempunyai mineral dengan susunan terutama dari oksida aluminium, yaitu berupa mineral buhmit (Al2O3H2O) dan mineral gibsit (Al2O33H2O). Secara umum bauksit mengandung Al2O3 sebanyak 45–65%, SiO2 1–12%, Fe2O3 2–25%, TiO2 >3%, dan H2O 14–36%.
Bijih bauksit terjadi di daerah tropika dan subtropika dengan memungkinkan pelapukan sangat kuat. Bauksit terbentuk dari batuan sedimen yang mempunyai kadar Al nisbi tinggi, kadar Fe rendah, dan kadar kuarsa (SiO2) bebasnya sedikit atau bahkan tidak mengandung sama sekali. Batuan tersebut (misalnya sienit dan nefelin yang berasal dari batuan beku, batu lempung, lempung dan serpih). Batuan-batuan tersebut akan mengalami proses lateritisasi, yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.
Bauksit dapat ditemukan dalam lapisan mendatar tetapi kedudukannya di kedalaman tertentu.Pemanfaatannya untuk pembuatan alat dapur, kendaraan, pesawat terbang. Tersebar di Pulau Bintan, Pulau Galang Besar, dan Singkawang ( Kalimantan Barat ).
2) Mineral Nonlogam
a) Batu Kapur
Batuan kapur berasal dari endapan marine (laut) yang berupa terumbu karang terbentuk berjuta-juta tahun yang lalu. Akibat tenaga endogen terjadi pengangkatan ke daratan atau kapur (gamping) dapat terjadi dengan beberapa cara, yaitu secara organik, secara mekanik, atau secara kimia. Sebagian besar batu kapur yang terdapat di alam terjadi secara organik, jenis ini berasal dari pengendapan cangkang/rumah kerang dan siput, foraminifera atau ganggang, atau berasal dari kerangka binatang koral/ kerang. Batu kapur dapat berwarna putih susu, abu muda, abu tua, cokelat bahkan hitam, tergantung keberadaan mineral pengotornya.
Pemanfataan kapur digunakan untuk bahan bangunan merupakan bahan baku semen , teraso, keramik. Batu kapur tersebar di Pegunungan Seribu (DIY), Kebumen, Cilacap (Jawa Tengah), Gresik (Jawa Timur), Cibinong, dan Pelimanan (Jawa Barat).
b) Marmer
Marmer terbentuk dari batu kapur yang mengalami metamorfosa sehingga berubah sifat akibat pemanasan magma. Pengaruh suhu dan tekanan yang dihasilkan oleh gaya endogen menyebabkan terjadi rekristalisasi pada batuan tersebut membentuk berbagai foliasi mapun nonfoliasi.
Akibat rekristalisasi struktur asal batuan membentuk tekstur baru dan keteraturan butir. Marmer Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30–60 juta tahun atau berumur Kuarter hingga Tersier.
Marmer akan selalu berasosiasi keberadaanya dengan batu gamping. Setiap ada batu marmer akan selalu ada batu gamping, walaupun tidak setiap ada batu gamping akan ada marmer. Karena keberadaan marmer berhubungan dengan proses gaya endogen yang memengaruhinya baik berupa tekanan maupun perubahan temperatur yang tinggi.
Pemanfaatan marmer sebagai bahan lantai, furniture, dinding, patung, dan lain-lain. Tersebar di Trenggalek dan Tulungagung (Jawa Timur), Banjarnegara (Jawa Tengah), dan Citatah (Jawa Barat).
c) Belerang
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Pemanfaatannya penggunaan Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain. Belerang tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Pegunungan Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
d) Fosfat
Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
e) Intan
Intan, dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan.
Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan), Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
f) Yodium
Keberadaan yodium di Indonesia dikarenakan kondisi geologi Indonesia. Hal tersebut berkaitan dengan keberadaan air dan minyak bumi, yaitu merupakan air konat atau air purba yang mengandung yodium dengan berbagai variasi dalam suatu endapan permeabel yang terjebak bagian atas dan bawahnya oleh lapisan impermeabel.
Yodium biasa digunakan untuk campuran garam dapur yang berupa bahan kimia berwarna kelabu kehitaman dan mengkilat. Selain sebagai campuran garam, yodium juga sebagai bahan obat-obatan antiseptik. Mineral yodium tersebar di Semarang dan Mojokerto.
g) Kaolin
Proses pembentukan kaolin (kaolinisasi) dapat terjadi melalui proses pelapukan dan proses hidrotermal alterasi pada batuan beku felspartik. Endapan kaolin ada dua macam, yaitu endapan residual dan sedimentasi. Mineral yang termasuk dalam kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit, dan halloysit (Al2(OH)4SiO5.2H2O), yang mempunyai kandungan air lebih besar dan umumnya membentuk endapan tersendiri.
Kaolin merupakan bahan untuk pembuatan cat dan keramik karena mempunyai warna putih mengkilat. Pemanfaatan lain yaitu digunakan dalam campuran produk kosmetik.
Potensi dan cadangan kaolin yang besar di Indonesia terdapat di Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Pulau Bangka dan Belitung, serta potensi lainnya tersebar di Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Sulawesi Utara.
h) Asbes
Asbes merupakan bahan mineral yang berserat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan eternit dan pakaian tahan api, terdapat di Pulau Halmahera dan Pulau Seram (Maluku), dan Kuningan (Jawa Barat).
b. Sumber Daya Alam Energi
1) Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk pada zaman primer, sekunder, dan tersier yang berbentuk endapan pada suatu wilayah yang cekung, rawa atau lautan dangkal. Endapan tersebut terbentuk dari mikroplankton yang mati kemudian bercampur dengan lumpur disebut Sapropelium.
Proses selanjutnya adalah terjadinya destilasi yaitu sapropelium yang terbentuk karena tekanan dari lapisan-lapisan atasnya serta pengaruh aktivitas magma maka membentuk minyak bumi kasar. Minyak bumi kasar yang telah melalui pembusukan oleh organisme dan tersebar di antara pori-pori lempung keluar melalui butir-butir pasir di dekatnya membentuk lapisan minyak bumi. Minyak bumi Indonesia tersebar di Cepu (Jawa Tengah), Cirebon (Jawa Barat), Kutai, Tarakan (Kalimantan Timur), dan Sorong (Papua).
2) Gas Bumi
Di Indonesia banyak terdapat minyak bumi dan gas bumi dalam satu reservoir atau sering disebut sumber gas bumi yang associated gas (asosiasi minyak bumi dan gas bumi dalam satu lokasi), namun di beberapa tempat juga ditemui sumber gas alam yang hanya menghasilkan gas alam semata atau disebut yang non-associated gas. Lokasi di Indonesia di mana terdapat sumber gas bumi non-associated berada di daerah Grolier,2001 Lhokseumawe (NAD).
3) Batu Bara
Batu bara terbentuk dari tumbuhan pakis-pakisan pada masa prasejarah (masa karbon) yang terbentuk melalui proses yang panjang dan dalam waktu jutaan tahun. Tumbuhan pakis tersebut hidup di daerah rawa atau danau yang akhirnya mati kemudian tertimbun oleh tumbuhan pakis berikutnya yang mati dan selanjutnya membentuk lapisan yang tebal. Karena mendapat tekanan besar dan mendapat temperatur yang tinggi dari dalam bumi maka terjadi pengarangan atau disebut pula batu bara. Batu bara di Indonesia tersebar di hampir seluruh pesisir Kalimantan, Bukit Asam (Sumatra Selatan), dan Papua.
Menurut tingkat kebutuhan manusia, sumber daya alam tidak dapat diperbaharui dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut.
1) Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui yang tidak cepat habis
Sumber daya alam ini tidak cepat habis karena tingkat kebutuhan manusia akan sumber daya alam ini relatif kecil sehingga ketersediaannya di alam juga relatif masih banyak, contohnya emas, permata, dan intan.
2) Sumber daya alam tidak dapat diperbaharui yang cepat habis
Sumber daya alam ini cepat habis karena tingkat kebutuhan manusia akan sumber daya alam ini sangat tinggi dan relatif banyak, contohnya minyak bumi, bensin, dan gas alam.
Sumber daya alam berdasarkan pada kepentingan pembangunan ekonomi, bisa dikelompokkan menjadi seperti tabel berikut.
Tabel 3.1 Klasifikasi Sumber Daya Alam
Klasifikasi Sumber Daya Alam Jenis Sumber Daya Alam
1) Sumber daya alam Air, matahari, arus laut, gas penghasil energi bumi, minyak bumi, batubara, angin, dan biotis/tumbuhan.
2) Sumber daya alam Mineral, gas bumi, biotis, penghasil bahan baku perairan, tanah.
3) Sumber daya alam Udara, ruang, perairan, lingkungan hidup landscape.
Tugas Individu
Berdasarkan klasifikasi sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, lakukanlah pendataan serta persebarannya terhadap sumber daya alam yang ada di kabupaten/kota tempat tinggal Anda! Buatlah pemetaan posisinya dan serahkan hasilnya kepada guru Anda!
Space Info
Anda mungkin seringkali bertanya-tanya bagaimanakah pengeboran minyak bumi dilakukan? Pengeboran minyak bumi dapat dilakukan di daratan maupun di laut. Minyak bumi dibor dengan menggunakan pipa yang panjang dan tajam kemudian setelah mendapatkan sumber minyak maka dilakukan pemompaan ke atas permukaan. Pengeboran minyak bumi di daratan dilakukan dengan memasang instalasi yang menetap diatas sumber minyak bumi sedangkan pengeboran minyak bumi di laut instalasi dipasang mengapung di atas sumber minyak dengan membuat dek (platform) yang dilandasi pelampung (pontoon).
PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM BERDASAR PRINSIP BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN BERKELANJUTAN
Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang mutlak dibutuhkan dalam kehidupan di permukaan bumi, namun lambat laun sumber daya alam yang ada di bumi ini mengalami penyusutan akibat eksploitasi besar-besaran yang dilakukan oleh manusia.
Anda dapat mengamati lingkungan sekitar bahwa telah terjadi perubahan penggunaan lahan yaitu lahan pertanian (sawah, ladang, dan kebun) yang berubah menjadi permukiman. Secara kualitatif Anda dapat sekadar mengingat-ingat besarnya perubahan tersebut dari semasa kecil hingga sekarang, namun apabila Anda ingin mengetahui data secara kuantitatif, carilah data penggunaan lahan ke instansi setempat dalam kurun waktu tertentu maka akan didapatkan besarnya perubahan penggunaan tersebut.
Perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian (sawah, kebun, ladang, dan hutan) menjadi permukiman menunjukkan bahwa berkurangnya sumber daya lahan karena sumber daya lahan yang telah berubah menjadi permukiman kemungkinan besar tidak dapat berubah kembali menjadi lahan pertanian kembali.
Garis-Garis Besar Haluan Negara menyebutkan bahwa sumber daya alam termasuk dalam modal dasar pembangunan, sehingga dalam pemanfaatannya dapat digunakan sepenuhnya dengan tidak merusak namun sebaliknya dalam memanfaatkannya menggunakan cara-cara yang dapat memelihara bahkan mengembangkan agar modal dasar tersebut semakin besar manfaatnya untuk pembangunan di masa yang akan datang.
Dalam arahan jangka panjang GBHN tertuang bahwa “Bangsa Indonesia menghendaki keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, antara sesama manusia serta lingkungan alam sekitarnya”, dengan demikian jelas bahwa manusia dalam berinteraksi dengan alam harus mengarah pada pembangunan jangka panjang.
1. Kerusakan Sumber Daya Alam
Kerusakan sumber daya alam ditandai dengan terjadinya degradasi lingkungan sehingga mengakibatkan kerusakan sumber daya alam. Degradasi ialah penurunan kualitas atau penurunan daya dukung lingkungan akibat dari aktivitas/kegiatan manusia (antropogenic) ataupun alami.
Kenyataan yang terjadi bahwa manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam telah mengakibatkan berbagai dampak yang cenderung menurunkan kualitas maupun kuantitas sumber daya alam tersebut. Berbagai macam bentuk penurunan kualitas dan kuantitas sumber daya alam di antaranya adalah sebagai berikut. a. Degradasi Sumber Daya Lahan
Degradasi sumber daya lahan dapat dibedakan secara kuantitatif dan kualitatif. Secara kuantitatif bahwa telah terjadi penurunan jumlah sumber daya lahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Kecenderungan perubahan penggunaan lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman terutama di wilayah perkotaan menunjukkan semakin menurunnya sumber daya lahan, karena dengan berubahnya lahan menjadi permukiman maka menjadikan sumber daya alam tidak dapat diperbarui.
Sifat permanen dari permukiman menjadikan lahan permukiman tidak produktif, hal tersebut akan berbeda apabila lahan tetap dibiarkan menjadi lahan pertanian, maka lahan sebagai sumber daya alam memiliki produktivitas yang tinggi dapat dimanfaatkan oleh manusia dengan berbagai variasi maupun rotasi seperti dari lahan sebagai sawah menjadi kebun, dari kebun kemudian dihutankan dan sebagainya. Penurunan kualitas lahan pertanian dapat berbentuk dalam beberapa proses seperti berikut.
1) Erosi
Erosi menurunkan kualitas tanah karena erosi mengakibatkan hilangnya lapisan tanah bagian atas sehingga sering pula hanya meninggalkan lapisan tanah regolit. Akibat hilangnya lapisan tanah atas tersebut horison-horison mineral yang tersingkap membutuhkan waktu pembentukan yang lama agar siap menjadi media tanam suatu tanaman.
2) Menurunnya Kesuburan Tanah
Penurunan kesuburan tanah seringkali terjadi akibat kurang tepatnya pengelolaan tanah. Agar unsur-unsur hara selalu tersedia dalam jumlah yang cukup bagi tanaman diperlukan teknik-teknik khusus pengawetan tanah. Tentu Anda masih ingat teknik-teknik pengawetan tanah yang sudah disampaikan pada kelas X bukan? Coba Anda baca dan pahami lagi!
3) Illegal Logging
Seperti halnya kebakaran hutan, illegal logging dapat mengakibatkan:
(1) rusaknya fungsi hidrologis hujan sehingga mengakibatkan erosi dan banjir,
(2) menurunnya keanekaragaman hayati, dan
(3) punahnya flora dan fauna tertentu.
b. Degradasi Sumber Daya Air
1) Degradasi Sumber Daya Air
Penurunan kaulitas air secara garis besar dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
a) Degradasi Air Permukaan
Air permukaan adalah badan-badan air yang berada di permukaan bumi, antara lain sungai, danau, bendungan dan rawa. Degradasi pada badan-badan air ini umumnya disebabkan oleh pencemaran.
Pengertian pencemaran air menurut Peraturan
Pemerintah No. 20 Tahun 1990 adalah Masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
b) Degradasi Air Tanah
Di Indonesia degradasi air tanah terjadi di kota-kota besar. Jakarta adalah salah satu kota besar yang saat ini tengah mengalami degradasi air tanah. Secara kuantitas air tanah di Jakarta telah mengalami punurunan yang sangat tajam, banyak industri yang mengebor sumur air tanah dalam (sumur artesis) untuk memenuhi kebutuhan akan airnya mengakibatkan semakin menurunnya jumlah air tanah di wilayah tersebut. Kualitas air tanah di Jakarta saat ini juga tengah mengalami instrusi air laut, karena penyedotan air tanah secara besar-besaran mempermudah air laut instrusi ke dalam air tanah.
c) Degradasi Sumber Daya Laut dan Pesisir
Degradasi sumber daya laut dan pesisir saat ini ditunjukkan dengan fenomena-fenomena sebagai berikut.
(1) Rusaknya terumbu karang di perairan Indonesia.
(2) Pencemaran air laut akibat dari limbah industri.
(3) Berkurangnya hutan mangrove di sekitar pantai sehingga menyebabkan abrasi pantai.
2. Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pengertian pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya alam secara bijaksana dalam pembangunan yang berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup.
Berdasarkan pengertian di atas, maka tindakan-tindakan yang dapat dilakukan dalam upaya mengatasi degradasi sumber daya alam di antaranya sebagai berikut.
a. Penghijauan dan reboisasi.
b. Pengelolaan lahan-lahan pertanian dengan teknik-teknik konservasi.
c. Pengelolaan yang tepat terhadap daerah aliran sungai dengan:
1) konservasi pada daerah hulu yang berupa daerah tangkapan hujan,
2) konservasi daerah sekitar pada sungai, dan
3) penggalakan Prokasih (Program Kali Bersih).
d. Pengelolaan air limbah, terutama air limbah industri. Pelanggaran pembuangan air limbah di sungai atau laut harus ditindak tegas.
e. Penggalakan metode daur ulang untuk mengurangi kuota sampah.
3. Pencemaran
Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya (UU No. 4 tahun 1982). a. Pencemaran Udara
Sumber pencemaran udara berasal dari dua sumber, yaitu dari sumber alami (natural source ) di antaranya adalah gunung berapi, serta sumber hasil aktivitas manusia (Antropogenic source) di antaranya emisi kendaraan bermotor, kebakaran hutan, dan pembuangan gas industri.
Pencemaran yang diakibatkan oleh gunung api yang bersifat racun adalah gas belerang (H2S) yang keluar di kawasan sekitar gunung api tersebut. Pencemaran yang lebih besar yang disebabkan oleh gunung api adalah apabila gunung api tersebut meletus. Partikel debu yang keluar dalam jumlah besar mengakibatkan pencemaran mencapai kawasan yang sangat luas. Debu yang dikeluarkan oleh gunung api dapat mengakibatkan terganggunya kesehatan manusia, yaitu pada saluran pernafasan serta mata.
Pencemaran yang bersumber dari kegiatan manusia adalah gas karbon monoksida (CO) merupakan gas hasil pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan kendaraan bermotor. Sifat gas CO ini adalah tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun karena dapat berikatan dengan hemoglobin (CO +Hb COHb). Keracunan dapat terjadi karena kemampuan Hb dalam mengikat CO jauh lebih besar daripada O2, sehingga darah kurang berfungsi sebagai pengangkut O2.
Selain CO kendaraan bermotor juga menghasilkan gas/zat yang bersifat racun yaitu gas oksida nitrogen (NO dan NO2) , timbal/timah hitam (Pb), suspended particulate matter ( SPM), hidrokarbon (HC) dan oksida fotokimia (Ox).
Kegiatan industri juga menyebabkan pencemaran lingkungan yang cukup besar di antaranya gas SO2. Dalam jumlah besar SO2 bersama-sama dengan udara dan oksigen serta sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam sulfur dapat membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan asam dimana hujan asam ini dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, yang berupa gangguan pernafasan serta pada tumbuhan berupa perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.
b. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah terjadi karena pembuangan sampah. Sampah didefinisikan sebagai suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memliki nilai ekonomis. Sumber-sumber sampah di antaranya rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, dan pasar.
Pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat secara umum dapat menimbulkan pencemaran baik pencemaran air, tanah, serta udara. Terjadinya pencemaran tanah oleh sampah disebabkan oleh pembuangan sampah dari bahan-bahan sampah yang tidak dapat terurai, di antaranya adalah plastik serta adanya pembuangan bahan kimia yang dapat merusak tanah.
Tugas Individu
Pencemaran lingkungan telah terjadi di mana-mana bahkan untuk mendapatkan air bersih saja, ada yang mengalami kesulitan. Bagaimana dengan kondisi di daerah Anda, apakah banyak terjadi pencemaran? Pencemaran apa saja yang telah terjadi dan apa penyebabnya? Langkah-langkah apa yang harus dilakukan agar masalah pencemaran itu bisa diatasi atau dicegah? Buatlah sebuah artikel tentang pencemaran lingkungan berdasarkan pengamatan dan analisis yang telah Anda lakukan! Kirimkan artikel Anda tersebut ke majalah atau koran!
D PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM SECARA EFISIEN
Pembangunan yang dilakukan di Indonesia selama ini sebenarnya telah banyak meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun dampak negatif dari pembangunan tersebut ialah pada ketersediaan sumber daya alam serta terhadap daya dukung lingkungan.
Permasalahan di atas selain harus diterapkannya prinsip pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan perlu juga diterapkan pembangunan yang menggunakan pendekatan eko-efisiensi. Prinsip ekoefisiensi diperlukan dalam pemanfaatkan sumber daya alam sebagai faktor produksi.
Prinsip eko-efisiensi adalah bahwa bahan dan energi yang tidak termanfaatkan dalam suatu sistem proses produksi akan terbuang menjadi limbah (padat,cair, dan gas) dan menyebabkan meningkatkannya social cost untuk proses lanjutannya, dengan meningkatkan efisiensi semakin banyak bahan dan energi yang termanfaatkan dalam proses produksi sehingga semakin sedikit yang terbuang. Ditinjau dari aspek ekonomi, peningkatan efisiensi akan mengurangi bahan baku sebagai faktor produksi dan energi yang dibutuhkan, sehingga biaya produksi turun dan berpotensi untuk meningkatkan profit. Sedangkan dari aspek lingkungan hidup berarti makin sedikit bahan baku dan energi yang terbuang percuma, sehingga semakin sedikit limbah yang dihasilkan maka dampak terhadap lingkungan hidup dapat ditekan.
Langkah-langkah yang dapat diambil dalam proses produksi suatu industri dalam menerapkan prinsip eko-efisiensi adalah sebagai berikut.
1. Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi.
2. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan.
3. Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang.
4. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui.
5. Mampu menghasilkan produk yang tahan lama.
1. Prinsip Eko-efisiensi dalam Memenuhi Kebutuhan Sumber Energi
Permasalahan global yang dirasakan saat ini adalah semakin berkurangnya cadangan minyak bumi dunia. Dampak yang sangat dirasakan oleh masyarakat adalah semakin meningkatkan harga BBM ( Bahan Bakar Minyak) sementara kebutuhan akan bahan bakar adalah mutlak bagi masyarakat.
Penerapan prinsip eko-efisiensi dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar di antaranya ialah dengan menggunakan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Di Indonesia sumber energi yang dapat diperbaharui ini sebenarnya relatif lebih banyak, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Tenaga Angin
Tenaga angin di Indonesia telah dimanfaatkan di NTT di mana wilayah NTT merupakan wilayah kering yang ketersediaan airnya terbatas. Tenaga angin dihasilkan oleh kincir angin untuk memompa air dengan debit 5 l/dt yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pertanian. Dalam prinsip ekoefisiensi, tenaga angin bermanfaat untuk mengganti energi BBM memompa kincir angin.
b. Energi Matahari
Indonesia sebenarnya negara yang sangat kaya akan energi matahari karena posisi Indonesia yang berada di jalur katulistiwa. Energi matahari merupakan energi alternatif yang sangat potensial. Energi ini dapat digunakan untuk pembangkit tenaga mengganti energi air untuk membangkitkan tenaga listrik dalam level megawatt karena panas matahari ini mampu memasok lebih dari 219.000 ribu milyar kWh energi setiap tahun. Selain dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik, energi matahari juga dapat digunakan untuk memanaskan green house dan energi pengering produkproduk pertanian.
c. Air
Pemanfaatkan air sebagai sumber pembangkit tenaga listrik telah diterapkan pemerintah Indonesia dalam skala besar. Namun sebenarnya pemanfaatkan air sebagai pembangkit tenaga listrik ini dapat pula dilakukan sendiri oleh masyarakat terpencil di mana terdapat sumber-sumber air dalam skala kecil, sehingga ketergantungan masyarakat terhadap pasokan listrik dari PLN dapat dikurangi dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya sendiri.
d. Biomassa dan Bahan-Bahan Limbah Organik
Biomassa hasil pertanian, khususnya limbah agroindustri merupakan sumber energi alternatif, sebagai pengganti bahan bakar minyak dan gas. Dengan demikian pemanfaatannya akan berdampak positif, baik bagi bisnis maupun bagi kesejahteraan lingkungan secara keseluruhan. Di Indonesia limbah agroindustri yang dapat dijadikan sumber energi alternatif di antaranya briket arang, biogas, biodiesel dan aseton, butanol, serta etanol.
2. Contoh Pemanfaatan Energi Alternatif
a. Briket Arang
Tempurung kelapa sawit dapat menghasilkan sekitar 33% arang biogas setelah dicampur dengan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Sedangkan serat daging buah (prikarp) dan lumpur limah kelapa sawit sebagai substrat dan bahan inokulum dari campuran kotoran sapi serta eceng gondok.
Keuntungan dari biogas, antara lain sebagai berikut.
1) Biogas termasuk gas yang mudah terbakar dan bersifat hampir sama seperti gas alam.
2) Biogas termasuk produksi gas yang tidak berbahaya, sehingga menguntungkan bagi teknologi lingkungan dalam hal penanganan limbah organik.
b. Minyak Goreng Bekas
Minyak goreng bekas dicampur dengan metanol dapat menghasilkan sumber energi baru berbetuk biodiesel. Biodiesel ini mempunyai kelebihan-kelebihan:
1) memiliki titik nyala yang tinggi dan tidak menghasilkan senyawa menguap yang dapat meledak,
2) mudah didegradasi oleh mikroorganisme perombak, 3) daya racun emisi biodiesel bersifat lemah, dan 4) bersifat aman bagi lingkungan.
c. Sekam Padi
Sekam padi pada saat mulai dikembangkan untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) mempunyai kapasitas 1 x 100 kW. Di Indonesia ketersediaan sekam padi sangat melimpah dan saat ini limbah organik tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.
Tugas Individu
Lakukanlah pengamatan di lingkungan tempat tinggal Anda. Diskusikan dengan teman-teman Anda, kira-kira sumber energi apakah yang dapat dikembangkan di daerah tersebut?
Tulislah hasil diskusi tersebut pada selembar kertas dan serahkan hasilnya kepada Bapak/Ibu guru untuk dinilai!
Tugas Kelompok
Pembuatan kompos skala rumah tangga merupakan pula usaha untuk mengurangi pencemaran tanah. Pembuatan kompos ini dapat Anda praktikkan di tempat tinggal masing-masing. Kerjakan bersama kelompok belajar Anda!
Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut.
1. Siapkan wadah pembuatan kompos, dapat berupa ember besar dari bahan PVC dengan volume 1 m3.
2. Pada bagian bawah ember diiris menyerupai pintu guna pemanenan.
3. Pisahkan sampah-sampah organik dan anorganik.
4. Masukkan sampah organik atau sampah-sampah yang mudah terurai ke dalam ember (sisa sayuran dan buah, nasi, seresah tanaman).
5. Campur sampah organik dengan sumber bakteri pengurai (kotoran ternak) atau dengan bakteri pengurai yang dijual di toko-toko penjual pupuk, salah satunya adalah EM4 (Effective Microorganism 4).
6. Proses pengomposan berjalan dengan sempurna bila media mengandung air kira-kira 50%, oleh karena itu harus dilakukan penyiraman air secukupnya setiap hari, bila perlu bolak-balik media kompos setiap hari agar proses aerasi berjalan sempurna.
7. Bila proses berjalan dengan baik maka dalam waktu 2-3 minggu kompos dapat dipanen.
8. Kompos siap untuk dipakai, apabila kompos akan dikemas maka lebih baik dilakukan penjemuran terlebih dahulu.
9. Di Indonesia saat ini harga kompos kurang lebih Rp1.000,00/kg.
Apabila pembuatan kompos yang Anda lakukan berhasil maka bisa menjadi peluang bisnis sebagai usaha sampingan. Usaha ini dapat dilakukan oleh setiap orang, karena metodenya yang sederhana dan modalnya yang relatif sedikit.
Rangkuman
1. Sumber daya alam adalah semua unsur lingkungan biofisik yang potensial untuk pemenuhan kebutuhan manusia.
2. Sumber daya alam dapat dibedakan menjadi sumber daya alam dapat diperbaharui dan sumber daya alam tidak dapat diperbaharui.
3. Sumber daya alam dapat diperbaharuhi antara lain flora dan fauna, air, tanah, dan udara, sedangkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah mineral logam, mineral nonlogam, minyak bumi, gas bumi, dan batu bara.
4. Kerusakan sumber daya alam ditunjukkan dengan adanya degradasi sumber daya alam dan berbagai pencemaran sehingga perlu dikembangkan prinsip eko-efisiensi sebagai wujud dari pengelolaan sumber daya alam berdasar prinsip pembangunan berwawasan lingkungan berkelanjutan.