UJI ZAT BAHAN MAKANAN

Tags


   II.            Landasan Teori

Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah:

1.      Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
2.      Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3.      Millon / Molisch / Biuret di gantikan dengan larutan NaOH + CuSO4
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4.      Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak / minyak


Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh, sebagai bahan  pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan pembentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak serta protein.

Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida.

a.       Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu. Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat ditemukan dalam buah-buahan dan madu.

b.      Disakarida merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua. Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis, serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI.

c.       Polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya glikogen, amilum, dan selulosa
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh. Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usus melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa

Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan basa cairan tubuh
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin, fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari hewan,  misalnya daging, telur, susu, dan ikan.

 Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging.

Glukosa
Glukosa suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.Glukosa (C6H12O6) adalah heksosa—monosakarida yang mengandung enam atom karbon.
Glukosa merupakan sumber tenaga yang terdapat di mana-mana dalam biologi.Kita dapat menduga alasan mengapa glukosa, dan bukan monosakarida lain seperti fruktosa, begitu banyak digunakan.
Glukosa dapat dibentuk dari formal dehida pada keadaana biotik , sehingga akan mudah tersedia bagi system biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya, yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein. Reaksi ini (glikosilasi) mereduksi atau bahkan merusak fungsi berbagai enzim.
Rendahnya laju glikosilasi ini dikarenakan glukosa yang kebanyakan berada dalam isomer siklik yang kurang reaktif. Meski begitu, komplikasiakut  seperti diabetes,  kebutaan,  gagal  ginjal,  dan  kerusakan  saraf  periferal, kemungkinan disebabkan oleh glikosilasi protein.


III.            Alat dan Bahan

Alat        :                                                               Bahan   :
Bunsen                                                                                 kertas buram                     Ekstrak pisang
Tabung reaksi                                                    larutan NaOH                      Susu
Penjepit tabung reaksi                                  larutan CuSO4                              mentega
Beker glass                                                         larutan lugol                       ekstrak kacang
Spatel kaca                                                         larutan fehling A
Pipet                                                                     larutan fehling B
Rak tabung reaksi                                            ekstrak buncis
Korek api                                                             ekstrak nasi
                                                                               

IV.            Langkah kerja

Uji amilum
1. tuangkan 1-1,5 cm bahan ekstrak ke dalam tabung reaksi
2, tambahkan lugol 5 tetes.
3. amati perubahan warnanya apabila berubah menjadi warna biru kehitaman berarti ekstrak tersebut mengandung amilum.

Uji protein
1. tuangkan 1-1,5 cm ekstrak ke dalam tabung reaksi.
2. tambahkan larutan NaOH 5 tetes.
3. tambahkan larutan CuSO4 5 tetes.
4. amati perubahan warnanya, jika terdapat cincin diatasnya berwarna ungu berarti ekstrak tersebut mengandung protein.

Uji lemak
1. tetesi kertas buram dengan ekstrak tersebut dan ratakan.
2. bakar diatas api.
3. apabila ekstrak yang dibakar tadi telah kering, amatilah apabila kertas menjadi transparan berarti ekstrak tersebut mengandung lemak.

Uji glukosa
1. tuangkan 1-1,5 cm ekstrak ke dalam tabung reaksi.
2. tambahkan larutan fehling A 5 tetes.
3. tambahkan larutan fehling B 5 tetes.
4. goyang-goyangkan diatas api apablia terdapat endapan warna merah bata berarti ekstrak tersebut mengandung glukosa.

Lakukanlah keempat uji makanan tersebut di tiap-tiap ekstrak bahan makanan, sehingga tiap ekstrak dilakukan empat uji makanan.

  V.            Hasil pengamatan

No
Bahan ekstrak
Reagent penguji
Hasil
Analisis hasil
1.
Nasi
1. + lugol
Biru kehitaman
Mengandung amilum
2. + NaOH, CuSO4
Ada cincin warna ungu sedikit
Mengandung sedikit protein
3. + Fehling A, Fehling B dibakar
Terdapat endapan merah bata
Mengandung glukosa
4. ditetesi kertas buram + dikeringkan
Kertas tidak transparan
Tidak mengandung lemak
2.
Susu
1. + lugol
Tidak terdapat warna biru kehitaman
Tidak mengandung amilum.
2. + NaOH, CuSO4
Terdapat cincin warna ungu
Mengandung protein
3. + Fehling A, Fehling B dibakar
Terdapat sedikit endapan merah bata
Mengandung sedikit glukosa
4. ditetesi kertas buram + dikeringkan
Kertas menjadi transparan
Mengandung lemak
3.
Buncis
1. + lugol
terdapat sedikit warna biru kehitaman
Mengandung sedikit amilum
2. + NaOH, CuSO4
Tidak terdapat cincin warna ungu
Tidak mengandung protein
3. + Fehling A, Fehling B dibakar
Terdapat endapan merah bata
Mengandung glukosa
4. ditetesi kertas buram + dikeringkan
Kertas tidak transparan
Tidak mengandung lemak
4.
Pisang
1. + lugol
terdapat sedikit warna biru kehitaman
Mengandung sedikit amilum
2. + NaOH, CuSO4
terdapat cincin warna ungu sedikit
Mengandung sedikit protein
3. + Fehling A, Fehling B dibakar
Terdapat endapan merah bata
Mengandungn glukosa
4. ditetesi kertas buram + dikeringkan
Kertas menjadi  sedikit transparan
Mengandung sedikit lemak
5.
Kacang
1. + lugol
Warna menjadi biru kehitaman
Mengandung amilum
2. + NaOH, CuSO4
Terdapat warna ungu
Mengandung protein
3. + Fehling A, Fehling B dibakar
Tidak terdapat endapan merah bata
Tidak mengandung glukosa
4. ditetesi kertas buram + dikeringkan
Kertas menjadi transparan
Mengandung lemak
6.
Mentega
1. + lugol
Warna tidak berubah biru kehitaman
Tidak mengandung amilum
2. + NaOH, CuSO4
Terdapat cincin warna ungu
Mengandung protein
3. + Fehling A, Fehling B dibakar
Tidak terdapat endapan merah bata
Tidak mengandung glukosa
4. ditetesi kertas buram + dikeringkan
Kertas menjasi transparan
Mengndung lemak


VI.            Pembahasan

Ekstrak bahan
lemak
protein
amilum
Glukosa
Nasi
-
sedikit
ü   
ü   
Susu
ü   
ü   
-
Sedikit

ü   
ü   


Buncis
-
-
Sedikit
ü   
Pisang
sedikit
sedikit
Sedikit
ü   
Kacang
ü   
ü   
ü   
-
mentega
ü   
ü   
-
-


VII.            Simpulan

Percobaan 1 ; (Menguji kandungan glukosa)
Perubahan warna larutan menjadi terdapat endapan merah bata menunjukkan bahwa larutan tersebut mengandung glukosa.
Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan glukosa dalam larutan

Percobaan 2 ; (Menguji kandungan Amilum)
Perubahan warna larutan menjadi biru kehitaman menunjukkan larutan yang diuji mengandung amilum
Kadar warnah biru kehitaman pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan amilum dalam larutan

Percobaan 3 ; (Menguji kandungan Lemak)
Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya kandungan lemak.

Percobaan 4 ; ( Menguji kandungan Protein )
Timbulnya cincin warna ungu muda/ungu tua pada permukaan larutan menunjukkan bahwa larutan tersebut mengandung protein.






                                                                                                Purworejo 9 Februari 2014
Guru pembimbing                                                                                           Praktikan



   Dra. Fitarini                                                                                                  Irma Wija K

Artikel Terkait