Sejarah Kerajaan Langkasuka (Kurun-2 hingga kurun-14)

Tags

Langkasuka atau juga dikenal sebagai Lang-ya-Shiu, Lang-chia-shu (Cina), Langasyuka (Arab) dan Ilangasoka (inkripsi Tangore). Berdasarkan catatan pengunjung Cina yang mengadakan hubungan diplomatik dengan negara-negara Asia Tenggara pada abad ke-2 Masehi, "Lang-ya-Shiu" atau Langkasuka (Paul Wheatley 1961, 387-412) sudah ada di sekitar itu. Dipandu catatan tersebut anggota-anggota sejarah Eropa percaya bahwa negeri Langkasuka yang terletak di pantai timur Semenanjung Tanah Melayu antara Senggora (Songkhla) dan Kelantan itu adalah lokasi asal Kerajaan Pattani. Langkasuka adalah sebuah kerajaan Hindu Melayu silam yang terletak di Semenanjung Tanah Melayu. Pemerintah ini bersama-sama dengan pemerintah Kedah Tua kemungkinan merupakan negara yang paling awal di Tanah Melayu. Menurut satu sumber, pemerintah ini didirikan pada abad ke-2 Masehi.

Terpercaya bahwa Langkawi mendapatkan namanya dari kata Langkasuka. Sumber-sumber sejarah tidak banyak tetapi menurut catatan sejarah Dinasti Liang Cina (500 M) mengacu pemerintah itu sebagai "Langgasu" yang didirikan pada abad pertama Masehi.

Menurut catatan Liang Shu (the History of the Liang Dynasty, 梁 書):

"The kingdom of Lang-ya-shu terletak di the Southern Sea (南海) .its frontiers are thirty days 'journey from east to west and twenty from north to south. It is twenty-four thousand li (里) distant from Canton. Its climate and products are somewhat similar to those of Funan. Eagle-wood, Agar-wood and Barus kamper are especially abundant. It is customary for men and women to go with the upper part of the body naked, with their hair hanging disheveled down their backs, and wearing a cotton kan-man. "

Nama Langkasuka juga ada disebut dalam tulisan-tulisan Melayu dan Jawa, sementara tulisan-tulisan dari Cina pernah menyebut sebuah negeri yaitu Lang-ya-hsiu atau Lang-chia-shu. Pada tahun 515 M Raja Bhagadatta menjalin hubungan dengan Cina. Hubungan itu dikukuhkan lagi dengan duta-duta dikirim pada tahun 523, 531 dan 568 Masehi. Pada abad ke-12, Langkasuka adalah negeri naungan kepada Pemerintah Srivijaya dan pada abad ke-15 itu digantikan dengan Pemerintah Pattani.

Pada tahun 1963, Stewart Wavell memimpin ekspedisi Cambridge ke Langkasuka dan Tambralingga. Informasi mengenai ekspedisi ini tersedia melalui buku "The Dragon King s Daughter", terbitan Tempat Books.

Menurut catatan, Langkasuka pernah mengirim upeti ke Cina pada tahun 502-507M, 511, 515, 518, 520, 531 dan 568 masehi melalui beberapa dinasti.



Langkasuka dan pemerintahnya
Langkasuka wujud awal abad kedua Masehi dan ada dalam catatan negara Cina Dinasti Wupada tahun 243 M. Langkasuka adalah sebuah federasi dari Pantai Timur ke Pantai Barat. Antara kota penting Langkasuka adalah Kedah Tua. Kedah Tua sebagai sebuah kota pelabuhan dari awal abad ke-6 SM. Fungsi Kedah Tua sebagai sebuah kota pelabuhan sangat menarik minat banyak pedagang dari arah barat karena Kedah Tua memproduksi besi yang paling bermutu, yang banyak digunakan dalam kampanye perang pada zaman dahulu. Sejak zaman Assyria membentuk sebuah kekaisaran, diganti dengan Persia dan Romawi, beralih ke Peradaban Indus atau Utara Anak Benua India sampai ke zaman konsolidasi Srivijaya. Kedah menjadi sebuah kota yang megah, kaya-raya, ditambah pula dengan keberadaan jalur Trans-Semenanjung Kuno yang melintasi Langkasuka, Raktamrittika dan sebagainya. Kedah Tua pula bergabung dengan kota-kota di rute perdagangan Trans-Semenanjung membentuk Langkasuka. Persaingan terjadi antara Kedah Tua dan Pelabuhan Takua Pa yang berada dalam area Funan. Lalu, Funan menyerang dan menguasai Segenting Kra. Namun, pada tahun 515M, kekuasaan Funan anjlok akibat penguasaan Chenla dalam istana Funan, menyebabkan Langkasuka berhasil memerdekakan kekaisarannya dan mengirim utusan ke Cina sampai tahun 568 M. Namun, pada tahun 568 M, Raktamrittika yang muncul sebagai sebuah kekaisaran telah menyerap Pan Pan, Langkasuka dan Tan Tan ke dalam federasinya. Istana Kedah Tua dikuasai pula oleh keturunan Raktamrittika menyebabkan tua Merong Mahawangsa, membawa keluarganya bermigrasi sampai ke Lanka. Merong Mahawangsa ini kemudian mendirikan Kerajaan Kedah Tua.




Patani dan Langkasuka
Negeri Patani memiliki sejarah yang cukup lama, jauh lebih lama dari sejarah negeri-negeri lain di Semenanjung Tanah Melayu seperti Melaka, Johor dan Selangor. Sejarah lama Patani mengacu kepada pemerintah Melayu tua pengaruh Hindu-India bernama Langkasuka sebagaimana dikatakan oleh seorang ahli antropologi sosial di Prince of Songkla University di Patani, Seni Madakakul bahwa Langkasuka itu terletak di Patani. Menurutnya ini didukung oleh sejarawan lain seperti Prof. Zainal Abidin Wahid, Mubin Shepard, Prof. Hall dan Prof. Paul Wheatly.

Lebih jauh bahkan Sir John Braddle menegaskan bahwa daerah timur Langkasuka meliputi daerah pantai timur Semenanjung, dari Senggora, Patani, Kelantan sampai ke Terengganu, termasuk juga daerah sebelah utara negeri Kedah (M. Dahlan Mansoer, 1979).

Dalam buku sejarah negeri Kedah, Orc, ada menyebut bahwa negeri Langkasuka terbagi dua: Sebagian terletak di negeri Kedah yaitu terletak di daerah tepi sungai Merbok. Sebagian yang lain terletak di sebelah timur Kedah, yaitu di pantai Laut Cina Selatan. Dalam hal ini, Prof. Paul Wheatly tanpa ragu mengatakan bahwa Langkasuka terletak di Patani sekarang. Menurutnya dikuatkan dengan penemuan potongan batu-batuan kuno peninggalan kerajaan Langkasuka di daerah Jerang dan Pujud (nama-nama kota pada waktu itu). Paul Wheatly turut menjelaskan bahwa pemerintah Langkasuka menguasai jalan perdagangan timur-barat melalui Segenting Kra dan kekuasaannya meliputi daerah Semenanjung sampai ke Teluk Benggala. Kerajaan Melayu Langkasuka ada sampai menjelang abad ke-13 dan diganti oleh pemerintah Melayu Patani.

Sedangkan asal usul orang Patani menurut para antropologi berasal dari Melayu. Sebab ketika itu suku inilah yang mula-mula mendiami Tanah Melayu. Kemudian berdatangan pedagang Arab dan India yang melakukan persemendaan sehingga menurunkan keturunan Melayu Patani di selatan sekarang.

Tanah Melayu telah didatangi pedagang dari Arab, India dan Cina sejak sebelum Masehi. Seorang pengembara Cina menyebut bahwa ketika kedatangannya ke Langkasuka pada tahun 200 Masehi, ia menemukan negeri itu telah lama dibuka (Liang-Shu atau Liang Annals) [1].

Patani adalah sebuah negara yang maju di Semenanjung Tanah Melayu dan sebuah pelabuhan yang penting sejak abad ke-8 Masehi karena Teluk Langkasuka (Teluk Patani sekarang) sangat cocok dijadikan tempat kapal-kapal dagang berlabuh dan berlindung dari badai hujan.

Artikel Terkait