berikut ini Kerajaan Medang Kamulan dari aspek Ekonomi, Politik, Sosial,
Budaya dan Agama
Kehidupan Ekonomi
Raja Mpu Sindok mendirikan ibu kota
kerajaannya di tepi Sungai
Brantas, dengan
tujuan menjadi pusat pelayaran dan perdagangan di daerah Jawa
Timur. Bahkan
pada masa pemerintahan Dharmawangsa, aktifitas perdagangan bukan
saja di Jawa
Timur, tetapi berkembang ke luar wilayah jawa Timur.
Di bawah pemerintahan Raja
Dharmawangsa, Kerajaan Medang Kamulan
menjadi pusat
aktifitas pelayaran perdagangan di indonesia Timur. Namun akibat
serangan dari
Kerajaan Wurawari, segala perekonomian Kerajaan Medang Kamulan
mengalami
kehancuran.
Kehidupan Politik
Sejak berdiri dan berkembangnya
Kerajaan Medang Kamulan, terdapat
beberapa raja
yang diketahui memerintah kerajaan ini. Raja-raja tersebut adalah
sebagai berikut.
Raja Mpu Sindok memerintah Kerajaan
Medang Kamulan dengan gelar Mpu
Sindok
Isyanatunggadewa. Dari gelar Mpu Sindok itulah diambil nama Dinasti
Isyana. Raja Mpu
Sindok masih termasuk keturunan dari raja Dinasti Sabjaya
(Mataram) di
Jawa Tengah. Karena kondisi di Jawa Tengah tidak memungkinkan
bertahtanya
Dinasti Sanjaya akibat desakan Kerajaan Sriwijaya, maka Mpu Sindok
memindahkan
pusat pemerintahannya ke Jawa Timur. Bahkan dalam prasasti terakhir
Mpu Sindok (947
M) menyatakan bahwa Raja Mpu sindok adalah peletak dasar dari
Kerajaan Medang
Kamulan di Jawa Timur.
Raja Dharmawangsa dikenal sebagai salah
seorang raja yang memiliki
pandangan
politik yang tajam. Semua politiknya ditujukan untuk mengangkat
derajat
kerajaan. Kebesaran Raja Dharmawangsa tampak jelas pada politik luar
negerinya.
Airlangga
Dalam Prasasti Calcuta disebutkan
bahwa Raja Airlangga (Erlangga)
masih termasuk
keturunan dari Raja Mpu Sindok dari pihak ibunya. Ibunya bernama
Mahendradata
(Gunapria Dharmapatni) yang kawin dengan Raja Udayana dari Bali .
Kehidupan Sosial
Masyarakat
kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam sebuah hirarkis
Birokrasi kerajaan
berjalan sesuai dengan tugasnya
Pada umumnya,
masyarakatnyaadalah petani, pedagang, dan peternak
Kehidupan Budaya Dan Agama
Kebudayaan pada
masa ini sudah berkembang dengan sangat baik
Pajak-pajak
telah dibebaskan karena harus memelihara sebuah bangunan suci. Daerah yang
dibebaskan dinamakan dengan perdikan atau sima