berikut adalah contoh penulisan karya ilmiah yang baik dan benar
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB I : PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
Tujuan Penelitian
D.
Manfaat Penelitian
E.
Batasan Istilah
BAB II : KERANGKA TEORI
A.
Kajian Teori
B.
Hipotesis Penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
B.
Populasi dan Sampel
C.
Teknik Pengumpulan Data
D.
Teknik Analisis Data
E.
Instrumen Penelitian
F.
Variabel Penelitian
BAB IV : PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
B.
Data Pengamatan
C.
Pembahasan Hasil Penelitian
D.
Menjawab Tujuan Penelitian
BAB V : PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
ABSTRAK
Pengaruh Intensitas Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Pada
Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo
Oleh
Desrizal Deni Cahyo
Televisi
adalah sebuat alat penangkap siaran bergambar. Televisi juga media informasi
yang menyuguhkan informasi-informasi up
to date dan hiburan lainnya yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia.
Selain menyuguhkan program-program yang cukup atraktif, televisi juga merupakan
salah satu hiburan yang untuk menikmatinya tanpa harus mengeluarkan biaya.
Penelitian
ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menonton
televisi terhadap kecepatan berpikir. Penelitian ini merupakan penelitian
noneksperimen dan menggunakan metode observasi. Data dikumpulkan melalui
pembagian angket dan teka-teki silang kepada responden.
Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan, mayoritas responden yang mempunyai intensitas
menonton televisi kurang dari 3 jam dalam sehari cenderung memiliki kecepatan
berpikir yang lebih cepat jika dibandingkan dengan responden yang menonton
televisi lebih dari 3 jam dalam sehari terbukti ketika responden tersebut
mengerjakan soal teka-teki silang semua dapat terselesaikan dengan waktu yang
singkat. Kesimpulan yang di dapat adalah semakin tinggi intensitas menonton
televisi, maka kecepatan berpikir seseorang tersebut akan terganggu.
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Televisi merupakan suatu media telekomunikasi
yang menyuguhkan informasi up to date
yang mampu menarik perhatian masyarakat. Televisi juga dianggap dapat
menyebarkan informasi yang up to date
tadi ke khalayak umum atau masyarakat dimanapun berada. Keberadaan televisi di
masyarakat Indonesia itu sendiri merupakan suatu hiburan yang dapat diperoleh
secara gratis oleh masyarakat tanpa harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk
mendapatkan suatu hiburan. Bagi masyarakat yang haus akan hiburan, televisi
merupakan suatu media yang paling lengkap untuk dijadikan obat penghilang stres
di kala mereka sedang kelelahan.
Selama satu dekade atau lebih, televisi
dianggap sebagai kebutuhan primer di setiap keluarga. Hal ini berarti televisi
secara tidak langsung merupakan keharusan yang harus dimiliki oleh setiap
masyarakat. Program acara–acara yang ditawarkan oleh stasiun televisi pun tidak
ubahnya seperti acara yang tidak mendidik yang menjadi pilihan mereka. Mereka
berlomba–lomba untuk membuat acara yang disukai masyarakat dengan membuat
program–program yang tidak bermutu. Namun acara yang tidak bermutu inilah yang
justru menghibur masyarakat, sehingga mereka meluangkan waktu berjam–jam di
depan televisi untuk menonton acara yang mereka sukai. Dari bangun tidur,
pemirsa televisi disuguhkan dengan syiar agama yang kemudian berturut–turut
berlanjut dengan berita pagi, gosip, acara musik, sinetron, dan lain
sebagainya.
Namun, beginilah konsep pertelevisian
Indonesia yang lebih mengutamakan sifat hiburan daripada sifat edukatifnya.
Potret suram pertelevisian ini didukung juga dengan peran para penikmat televisi
yang suka dengan program–program yang ditawarkan oleh stasiun televisi. Kebanyakan
penonton Indonesia adalah dominant reader
yang mengikuti begitu saja arus media. Mereka mengkonsumsi begitu saja
kekerasan, klenik, hiburan, isu politik, hingga perselingkuhan[1].
Acara–acara yang tidak bersifat edukatif banyak ditayangkan pada saat jam
belajar. Hal ini tentunya membuat para pelajar lebih memilih untuk menghabiskan
waktunya di depan televisi daripada belajar.
Menonton televisi lama kelamaan tidak menarik.
Sebagian remaja semakin kritis pada acara–acara televisi dan sebagian lagi
karena mereka tidak dapat belajar/membaca sambil menonton televisi[2].
Dari data Koran Kompas tanggal 8 Februari 2009, para pelajar menduduki
rating kedua terbanyak penikmat televisi. Parahnya, pelajar lebih memilih
sinetron murahan daripada berita aktual yang ditayangkan oleh penyedia jasa
televisi.
Hal ini berdampak pada kecepatan berpikir
seseorang. Apalagi didukung bukti bahwa anak Indonesia adalah penonton televisi
terlama, disusul Amerika, dan paling rendah Kanada. Hal ini tidak terlepas dari
perubahan hidup masa kini yang dianut oleh sebagian besar orang tua di
Indonesia. Sebenarnya dampak negatif yang ditimbulkan lebih banyak daripada
dampak positifnya. Dari televisi anak–anak dapat menyaksikan semua tayangan,
bahkan termasuk tayangan yang belum layak untuk ditonton, seperti kekerasan dan
pornografi yang marak disuguhkan dalam tayangan televisi. Televisi ternyata
hanya bagus ditonton pada anak–anak rentang usia tertentu. Pada anak usia di
bawah usia tiga tahun (batita), dampak negatif justru lebih terasa. Terbukti
tayangan televisi dapat menurunkan kemampuan membaca, membaca kompeherensif,
bahkan penurunan pada memori otak.
Dengan segala potensinya, televisi tentu banyak
menimbulkan dampak negatif bagi para pelajar khususnya anak–anak.
Memperbolehkan menonton televisi pada saat jam belajar merupakan hal yang salah
yang dilakukan oleh para orangtua. Dengan adanya banyak permasalahan dari
adanya aktivitas menonton televisi yang dilakukan oleh para pelajar Indonesia
yang mayoritas ini, maka penulis mengambil masalah ini sebagai bahan penelitian
penulis untuk menulis karya tulis ilmiah dengan judul “Pengaruh Intensitas
Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Purworejo”.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana hubungan antara intensitas menonton televisi dengan kecepetan berpikir pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Purworejo?
2.
Bagaimana intensitas menonton televisi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo?
3.
Bagaimana kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo?
C. TUJUAN PENELITIAN
1.
Dapat diketahuinya hubungan antara intensitas menonton televisi dengan
kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo.
2.
Dapat diketahuinya intensitas menonton televisi siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Purworejo.
3.
Dapat diketahuinya kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1
Purworejo.
D. MANFAAT PENELITIAN
1.
Bagi orangtua
Dengan hasil penelitian ini diharapakan agar
orangtua lebih membatasi putra–putrinya untuk menonton tayangan televisi.
Selain itu, orangtua diharapkan memberikan pengawasan yang lebih terhadapa
putra–putrinya terkait dengan program–program yang ditawarkan oleh stasiun
televisi.
2.
Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapakan dapat membuka wawasan
masyarakat akan dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi terlebih
pada anak–anak yang masih duduk dibangku sekolah.
3.
Bagi pelajar
Hasil penelitian ini diharapkan agar para
siswa mengurangi intensitas menonton televisi yang akan berdampak pada
kecepatan berpikir yang menurun. Selain itu, para pelajar lebih termotivasi
lagi untuk meningkatkan prestasinya dan tidak menonton acara–acara yang tidak
bersifat edukatif.
E. BATASAN ISTILAH
1.
Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang
mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau
ruang.
(http://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/10/24/pengertian-televisi/ diakses tanggal 19 Januari 2014 pukul 20.26)
2.
Berpikir
Berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep
di dalam diri seseorang yang berlangsung melalui proses penjalinan hubungan
antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang
berupa pengertian-pengertian.
(http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/berpikir-thinking.htm diakses tanggal 19 Januari 2014 pukul 21.34)
BAB II
KERANGKA TEORI
A. KAJIAN TEORI
1. TELEVISI
1.1 Pengertian Televisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang
disertai dengan bunyi atau suara melalui kabel/melalui angkasa dengan
menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi
gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat
dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan,
berita, dsb.
Televisi
adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima
siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih)
maupun berwarna. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari
bahasa Yunani dan visio
(“penglihatan”) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai
“alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”
1.2 Sejarah Penemuan Televisi
Televisi
adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal televisi tentu
tidak dapat dipisahkan dari penemuan dasar yakni hukum gelombang
elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831)
yang merupakan awaln dari era komunikasi elektronik.
Berikut
para penemu yang terlibat dalam penemuan massal tersebut baik perorangan maupun
badan usaha:
-
1876 – George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat
membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein
menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai
sinar katoda.
-
1884 – Paul Nipkov, ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik
menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18
garis.
-
1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan
kristal (liquid crystal), yang kelak
menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai laya 60
tahun kemudian.
-
1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl
Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar.
Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
-
1900 – Istilah televisi pertam kali ditemukan Constatin Perskyl dari
Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam
Pameran Teknologi Dunia di Paris.
-
1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah
menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
-
1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat
mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang
image dissector tube menjadi dasar
kerja televisi.
-
1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang
dinamakan kinescrope. Temuannya
mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
-
1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi
mencapai 343 garis.
-
1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan
dikemukakan Dr. Glenn Brown.
-
1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali
diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
-
1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
-
1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin
George Heilmeier.
-
1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar
plasma berwarna.
-
1979 – Para ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan
jenis baru organic light emitting diode (OLED).
Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu,
Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display
warna LCD dari bahan thin film transfer
yang ringan.
-
1981 – Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDVT
dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
-
1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
-
1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar
plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih
stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian mengadakan riset dengan investasi
senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
-
Dekade 2000 – Masing–masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan.
Baik LCD, plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih
sempurna dari sebelumnya.
1.3 Jenis–Jenis Televisi
Jenis–jenis televisi dalam perkembangan
sekarang antara lain sebagai berikut:
a)
Televisi analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar
dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem
sebelum televisi digital dapat dimasukan ke analog.
b)
Televisi digital
Televisi digital adalah jenis televisi yang
menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video,
audio, dan data ke pesawat televisi.
2. BERPIKIR
2.1 Pengertian
Berpikir
Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia berpikir adalah menggunakan
akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan sesuatu. Sedangkan kecepatan berpikir menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia mempunyai arti tingkat
respon/reflek seseorang dalam menangkap/menjawab
sesuatu hal.
Berpikir
adalah suatu proses dimana berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang
yang berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa
pengertian-pengertian. Berpikir dapat mendatangkan konsekuensi berupa
imbalan–imbalan yang bersifat material, psikologis, atau sosial.
2.2 Pengertian Kecepatan Berpikir
Dalam Williawati (2009:11) menyatakan bahwa
kecepatan berpikir mengemukakan,
“Definisi kecepatan berpikir adalah berpikir yang secara beralasan dan reflektif dengan menekankan
pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau
dilakukan”. Setiap manusia memiliki kecepatan
berpikir yang berbeda beda. Kecepatan berpikir yang tinggi dalam segala hal merupakan dambaan bagi
setiap manusia. Sebenarnya kata
“kecepatan berpikir merupakan suatu pengertian yang terdiri dari dua kata yaitu kecepatan dan berpikir yang
masing–masing memiliki arti.
B. HIPOTESIS PENELITIAN
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Hipotesis alternarif : ada hubungan antara intensitas menonton
televisi terhadap kecepatan berpikir.
Hipotesis nol : tidak
ada hubungan antara intensitas menonton televisi terhadap kecepatan berpikir.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan
karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Intensitas Menonton Televisi
Terhadap Kecepatan Berpikir Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo” ini,
tergolong dalam penelitian bergenre ilmiah kualitatif.
Maksud dari penelitian ilmiah ini adalah
bahwa penelitian yang dilakukan penelitian yang didasarkan pada metode–metode
dan langkah ilmiah yang dilakukan secara nyata, dengan hasil yang nyata pula.
Sedangkan arti dari kualitatif sendiri
adalah bahwa penelitian ini, lebih menitikberatkan pada suatu observasi yang
bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara intensitas menonton
televisi dengan kecepatan berpikir.
B. Populasi dan Sampel
Dalam penyusunan karya tulis ini, terutama
dalam pengumpulan data dan penganalisisan data, penulis menggunakan beberapa
sampel dari populasi yang ada. Populasi yang digunakan oleh penulis adalah
siswa–siswi kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo, dengan sampel adalah para siswa
yang menerima angket penelitian (responden). Dalam penelitian ini, sampel
dianggap sebagai perwakilan suara dari siswa.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data–data yang dibutuhkan
dalam penyusunan karya tulis ini antara lain menggunakan metode kuesioner,
observasi, dan studi pustaka. Kuesioner yaitu dengan memberikan beberapa angket
pertanyaan ke responden. Sedangkan observasi yaitu dengan melakukan pengamatan
ke beberapa sampel. Dan studi pustaka yaitu dengan membaca serta mempelajari
berbagai buku referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
D. Teknik Analisis Data
Semua data–data yang terkumpul dari
penelitian yang telah dilakukan penulis, dianalisis dengan metode deskripsi
angket dan dicocokkan kebenarannya dengan berbagai teori maupun
pendapat–pendapat yang dikemukakan oleh para ahli sastra dan setelah itu
menarik kesimpulan dari data–data yang didapat.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan
karya tulis ini, menggunakan beberapa instrumen, diantaranya:
1. Angket penelitian sejumlah 18 kopi
eksemplar
2. 18 siswa kelas XI SMA Negeri 1
Purworejo sejumlah sebagai responden
F. Variabel Penelitian
Data penelitian, dari penelitian yang telah
dilakukan oleh penulis mempunyai beberapa macam variabel data, diantaranya
sebagai berikut:
1.
Variabel Bebas
Variabel bebas adalah faktor–faktor
dari penelitian yang memiliki fungsi untuk menguji dalam penelitian.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan penulis, variabel bebas penelitian ini adalah berupa:
a. Intensitas menonton televisi
b. Acara yang ditonton
2.
Variabel Terikat
Variabel terikat adalah segala faktor–faktor
dari penelitian yang mendapat pengaruh dari variabel bebas dan menjadi sesuatu
yang diuji dalam penelitian.
Dari penelitian yang dilakukan
penulis, dapat diketahui bahwa variabel terikat dari penelitian ini adalah:
a. Kecepatan berpikir
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan
data penelitian untuk menyelesaikan karya tulis ini, dilaksanakan pada:
hari :
Kamis s.d. Sabtu
tanggal :
28 Februari – 2 Maret 2014
waktu :
3 hari
tempat :
SMA Negeri 1 Purworejo
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan
angket terbuka dan tertutup serta teka-teki silang untuk membantu menyelesaikan
penelitian dalam pembuatan karya tulis ini.
B. Data Pengamatan
Angket penelitian yang disebar oleh penulis memiliki
daftar pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah
anda suka menonton televisi?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda sering menonton televisi?
a. Ya
b. Tidak
3. Seberapa sering anda menonton televisi dalam
sehari?
a. < 3 jam
b. 3-5 jam
c. > 5 jam
d. Tidak pernah
4. Acara apa yang paling kalian suka saat
menonton televisi?
a. Berita
b. Film
c. Gosip
d. (Lainnya).............................
5. Menurut anda, apakah yang paling membuat anda
tertarik dan menyukai menonton acara
yang anda sukai tadi?
Jawaban :
.......................................................................................................................... ..........................................................................................................................
6. Menurut anda, apakah
yang paling membuat anda tidak tertarik dan tidak menyukai menonton televisi? (Jawab jika anda tidak menyukai menonton televisi)
Jawaban :
.......................................................................................................................... ..........................................................................................................................
7. Menurut anda, apakah menonton televisi perlu?
a. Ya
b. Tidak
8. Menurut anda, apakah intensitas menonton
televisi terlalu berpengaruh terhadap
kecepatan berpikir?
a. Ya
b. Tidak
Teka-teki silang yang
disebar oleh penulis sebagai berikut:
Mendatar :
3. Hewan yang memiliki leher panjang
4. Wanita yang ditinggal cerai
6. Bahan untuk membakar sate
8. Kadal yang dapat berubah warna
11. Password 14. Usia
16. Hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan
19. Upah Minimum Provinsi
21. Kota terbesar di Kepulauan Riau 24. Kapok
25. Sebutan untuk putera raja
27. Tulang Rusuk 29. Buah yang kaya akan vitamin C
30. Bahasa resmi di Filipina
33. Penyakit gangguan keseimbangan pada telinga bagian dalam
34. Baca
36. Hewan yang kotorannya dijadikan bahan minuman
39. Tulang ikan
41. Nama bunga yang identik dengan Jepang dan mekar di musim semi
44. Nama Kebun Binatang yang terletak di Jakarta Selatan
45. Tidak baru 47. Liquid Crystal Display
48. Presiden ke empat Republik Indonesia
49. Mati dalam peperangan
4. Wanita yang ditinggal cerai
6. Bahan untuk membakar sate
8. Kadal yang dapat berubah warna
11. Password 14. Usia
16. Hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan
19. Upah Minimum Provinsi
21. Kota terbesar di Kepulauan Riau 24. Kapok
25. Sebutan untuk putera raja
27. Tulang Rusuk 29. Buah yang kaya akan vitamin C
30. Bahasa resmi di Filipina
33. Penyakit gangguan keseimbangan pada telinga bagian dalam
34. Baca
36. Hewan yang kotorannya dijadikan bahan minuman
39. Tulang ikan
41. Nama bunga yang identik dengan Jepang dan mekar di musim semi
44. Nama Kebun Binatang yang terletak di Jakarta Selatan
45. Tidak baru 47. Liquid Crystal Display
48. Presiden ke empat Republik Indonesia
49. Mati dalam peperangan
Menurun :
1. Lawan kata Tinggi
2. Ukuran peluru yang di pakai pada senjata api
3. Spektrum warna antara merah dan orange
3. Spektrum warna antara merah dan orange
5. Salah satu genre musik 7.
Pelumas
9. Suara nyanyian burung 10.
Bubuk bahan peledak
11. Sunyi
12. Burung yang pintar menirukan suara manusia
12. Burung yang pintar menirukan suara manusia
13. Nama salah satu Pahlawan Revolusi
15. Marah 17. Ibu Kota Sumatera Barat
18. Logam mulia 20. Belut berukuran besar
18. Logam mulia 20. Belut berukuran besar
22. Answer
23. Nama salah satu Maskapai Penerbangan di Indonesia
25. Tidak memiliki Ibu 26. Inti atom
28. Tidak memiliki pekerjaan 31. Tingkatan
32. Bahan bakar diesel
35. Interconnection-networking
37. Seni pertunjukan asli Indonesia yang terkenal di Jawa dan Bali
38. Cairan bergizi berwarna putih
40. Sekumpulan Atom yang bermuatan listrik
42. Keluarga Berencana
23. Nama salah satu Maskapai Penerbangan di Indonesia
25. Tidak memiliki Ibu 26. Inti atom
28. Tidak memiliki pekerjaan 31. Tingkatan
32. Bahan bakar diesel
35. Interconnection-networking
37. Seni pertunjukan asli Indonesia yang terkenal di Jawa dan Bali
38. Cairan bergizi berwarna putih
40. Sekumpulan Atom yang bermuatan listrik
42. Keluarga Berencana
43. Taman Kanak-kanak
45. Bank Central Asia
46. Sekolah Luar Biasa
45. Bank Central Asia
46. Sekolah Luar Biasa
Angket
penelitian dan teka-teki silang tersebut disebar kepada para responden. Hasil
dari penelitian tersebut dapat dibahas seperti berikut:
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Angket penelitian yang disebar terdiri dari 8
butir soal dengan teknik penilaian yang berbeda–beda.
Soal
nomor 1:
Apakah anda suka menonton televisi?
a. Ya
b. Tidak
Pembahasan:
Dari angket yang disebar, 14 responden (77,7%) memilih opsi (a),
dan sebanyak 4 responden (22,2%) yang memilih opsi (b).
Berdasarkan prosentase yang diperoleh dari responden sebagai
sampel, dapat diketahui bahwa minat menonton televisi pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Purworejo tergolong tinggi.
Soal nomor 2:
Apakah anda sering
menonton televisi?
a. Ya
b. Tidak
Pembahasan:
Dari
angket yang disebar, 6 responden (33,3%) memilih opsi (a), dan sebanyak 12 responden (66,6%) meilih
opsi (b).
Berdasarkan
prosentase yang muncul dari penelitian, dapat diketahui bahwa tingkat keminatan menonton televisi
pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo
masih tergolong rendah.
Soal
nomor 3:
Seberapa sering anda
menonton televisi dalam sehari?
a. < 3 jam
b. 3-5 jam
c. > 5 jam
d. Tidak pernah
Pembahasan:
Dari angket yang dijawab oleh responden, sebanyak 10 responden
(55,5%) memilih opsi (a), sebanyak 5 responden (27,7%) memilih opsi (b), dan
sebanyak 3 responden (16,6%) memilih opsi (c).
Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat diketahui
bahwa intensitas menonton televisi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo
tergolong masih rendah.
Soal
nomor 4:
Acara apa yang paling
kalian suka saat menonton televisi?
a. Berita
b. Film
c. Gosip
d. (Lainnya).............................
Pembahasan:
Sebanyak 5 responden (27,7%) memilih opsi (a), sebanyak 5
responden (27,7%) memilih opsi (b), dan sebanyak 8 responden (44,4%) memilih
opsi (d).
Responden yang memilih opsi (d) mengisi jawaban mereka mengenai
acara apa yang paling mereka sukai saat menonton televisi sebagai berikut:
1) Komedi (16,6%)
2) Reality Show (5,55%)
3) Acara Olahraga (5,55%)
4) Kartun (11,1%)
5) Talk Show (5,55%)
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa
acara televisi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo yang paling diminati
adalah acara komedi.
Soal nomor 5:
Menurut anda, apakah
yang paling membuat anda tertarik dan menyukai menonton acara yang anda sukai tadi?
Pembahasan:
Para responden menjawab dengan jawaban sebagai berikut:
1) Dapat menghilangkan penat setelah beraktivitas.
2) Lucu, menghibur.
3) Menambah keceriaan dan tawa dalam kehidupan.
4) Pembawa acaranya.
5) Karena memang hobi nonton acara olahraga.
6) Karena acara tersebut dapat menghilangkan
stres.
7) Menarik saja.
8) Karena acaranya menghibur.
9) Mengetahui alur cerita dan nilai nilai yang
dapat dipetik.
10) Menarik dan menghibur.
11) Dapat mengembalikan mood.
12) Karena dapat menemukan
hal–hal baru, berimajinasi, refreshing, dll.
13) Menambah wawasan dan mengetahui informasi
terkini.
Berdasarkan dari apa yang
responden tulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa alasan mereka menyukai acara televisi yang mereka sukai dipengaruhi
oleh beberapa faktor dan itu
mempengaruhi intensitas menonton televisi mereka.
Soal nomor 6:
Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tidak tertarik dan
tidak menyukai menonton televisi?
(Jawab jika anda tidak menyukai menonton televisi)
Pembahasan:
Para responden menjawab dengan jawaban sebagai berikut:
1) Acara yang dipertontonkan tidak patut ditampilkan.
2) Acaranya monoton.
3) Pembawa acaranya dan sinyal yang kurang baik.
4) Tidak bermutu dan tidak jelas.
5) Kerugian yang didapat lebih banyak daripada manfaatnya.
6) Banyak acara yang tidak mendidik dan tidak sesuai.
Jawaban–jawaban
yang dituliskan para responden membuktikan bahwa ketertarikan responden untuk menonton televisi dipengaruhi
beberapa faktor.
Soal nomor 7:
Menurut anda, apakah
menonton televisi perlu?
a. Ya
b. Tidak
Pembahasan:
Berdasarkan penelitian dari penulis dan jawaban para responden,
semua responden (100%) menjawab (a).
Hal ini membuktikan bahwa responden sangat membutuhkan menonton
televisi walaupun hanya dengan intensitas yang kecil.
Soal nomor 8:
Menurut anda, apakah
intensitas menonton televisi terlalu berpengaruh terhadap kecepatan berpikir?
a. Ya
b. Tidak
Pembahasan:
Dari data yang diperoleh,
sebanyak 14 responden (77,7%) menjawab (a) dan
sebanyak 4 responden (22,2%) menjawab (b).
Oleh karena itu penulis
menyimpulkan bahwa intensitas menonton televisi mempengaruhi kecepatan berpikir seseorang.
Pembahasan pada teka-teki
silang sebagai berikut:
Waktu mengerjakan para responden menonton televisi dengan
intensitas kurang dari 3 jam dalam
sehari cenderung dapat mengerjakan soal soal dalam teka-teki silang lebih cepat jika dibandingkan dengan
yang menonton televisi lebih dari
3 jam dalam sehari. Sedangkan acara televisi yang sering mereka tonton seperti acara-acara yang inspiratif juga
cenderung dapat membantu mereka
untuk berpikir secara tepat,cepat, dan efisien terbukti dalam mengerjakan soal-soal teka-teki silang
itu pun dapat terselesaikan dengan waktu
yang relatif singkat.
D. Menjawab Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari segala hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis selama menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa intesitas menonton televisi pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Purworejo yang tinggi dapat mempengaruhi kecepatan berpikir mereka
menjadi lebih lambat, terbukti ketika seorang siswa yang menonton televisi
lebih dari 3 jam dalam sehari cenderung dapat menyelesaikan semua teka-teki
silang dalam waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan siswa yang
menonton televisi kurang dari 3 jam dalam sehari. Dengan begitu, penulis dapat
menarik kesimpulan bahwa intensitas menonton televisi pada siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Purworejo tergolong menegah. Sedangkan kecepatan berpikir siswa kelas
XI SMA Negeri 1 Purworejo tergolong tinggi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan
bahwa:
1. Jumlah peminat penonton televisi di kalangan siswa kelas XI SMA
Negeri 1 Purworejo
saat ini masih terbilang menengah, hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor
yang antara lain tingkat ketertarikan siswa kepada acara televisi dan penilaian
mereka terhadap program acara televisi.
2. Ada hubungan antara intensitas menonton televisi terhadap kecepatan
berpikir
siswa. Semakin tinggi intensitas menonton televisi maka semakin menurun kecepatan
berpikir siswa tersebut
3. Acara televisi yang tidak bermutu dan ditonton secara terus menerus
terbukti
dapat pula menurunkan kecepatan berpikir siswa.
B. Saran
1. Bagi
Pelajar
Hasil penelitian ini
diharapkan menjadi bahan pertimbangan siswa agar lebih mengurangi intensitas menonton
televisi sehingga dapat terfokus dalam
sekolah karena tujuan utama seorang pelajar adalah belajar. Semakin sering kita
menonton televisi, semakin kita malas untuk belajar sehingga perlahan namun pasti
kecepatan berpikir siswa tersebut dapat terganggu.
2. Bagi Orang Tua
Hasil penelitian ini
diharapkan menjadi bahan pertimbangan orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasannya
terhadap putra-putrinya. Upaya- upaya
tersebut diantaranya memberi batasan waktu anak untuk menonton televisi,
memanfaatkan waktu yang sedikit sebagai sarana belajar anak. Misalnya duduk
bersama mendiskusikan tayangan pilihannya, selalu menyiapkan kegiatan
alternatif pengganti agar anak tidak kembali menonton televisi, dan menanamkan nilai-nilai keluarga secara
berulang agar anak mengerti
apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:Erlangga.
Gie, The Lian. 1988. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta:Pusat Kemajuan Study.
Kompas,
Pengaruh Menonton Televisi, 08 Februari 2009.
http://muliacom.blogspot.com/2010/01/pengaruh-menonton-televisi-terhadap.html (diakses
tanggal 19 Januari 2014 pukul 20.20)
http://adhiekloperer.blogspot.com/2012/02/sejarah-penemuan-televisi-di-dunia.html (diakses
tanggal 23 Januari 2014 pukul 19.57)
Depdiknas. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai
Pustaka.
_________. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:Balai Pustaka.
Pringgodigdo, A.G.
1977. Ensiklopedi Umum. Jakarta:Kanisius.
Setiawan, Ebta. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia (offline)
ver1.1
LAMPIRAN
Nama :
Kelas :
Angket
Penelitian
Pengaruh Intensitas
Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1
Purworejo
Mohon
diisi sejujur-jujurnya sesuai hati nurani untuk membantu memperlancar pembuatan
karya tulis ilmiah kami....
1. Apakah
anda suka menonton televisi?
a. Ya
b. Tidak
2. Apakah anda sering menonton televisi?
a. Ya
b. Tidak
3. Seberapa sering anda menonton televisi dalam
sehari?
a. < 3 jam
b. 3-5 jam
c. > 5 jam
d. Tidak pernah
4. Acara apa yang paling kalian suka saat
menonton televisi?
a. Berita
b. Film
c. Gosip
d. (Lainnya).............................
5. Menurut anda, apakah yang paling membuat anda
tertarik dan menyukai menonton acara
yang anda sukai tadi?
Jawaban :
.......................................................................................................................... ..........................................................................................................................
6. Menurut anda, apakah
yang paling membuat anda tidak tertarik dan tidak menyukai menonton televisi? (Jawab jika anda tidak menyukai menonton televisi)
Jawaban :
.......................................................................................................................... ..........................................................................................................................
7. Menurut anda, apakah menonton televisi perlu?
a. Ya
b. Tidak
8. Menurut anda, apakah
intensitas menonton televisi terlalu berpengaruh terhadap kecepatan berpikir?
a. Ya
b. Tidak
Maturnuwun
atas bantuannya Salam Sukses (^_^)