SAMPAH MASYARAKAT (harus) DILEBUR
NERAKA
(Wakhidatun
Nisa)
Melangkahkan kaki mereka
ketika deringan bel
Balik ke kandang
ketika para manusia bercengkerama dengan selimutnya
Sekolah, belajar tak
terlintas di pikiran mereka
Menempatkan nafsu di
atas segalanya
Apalagi kalau bukan
nafsu dunia
Sebut
saja malam sebagai dunia mereka
Labirin perumpamaannya
Berliku!
Sesat!
Pening!
Sekali saja kau masuk, sesatlah sudah
Ajaib jika kau bisa keluar
Berkelabing ditemani
segelas arak
Bercumbu tanpa ikatan
Menjual diri seperti
barang dagangan
Biadab!
Di manakah penghormatan
tehadap harga diri?
Seks kegiatannya
Narkoba makanannya
Tawuran kebanggaannya
Mereka bilang
“Hidup itu indah
dengan bertindak semaumu,
maka kau dapat menikmati hidup”
Wanita malu memakai
baju karung
Wanita bangga memakai
baju kurang
Wanita itu mawar
Tapi durinya tak lagi
tajam
Gampang dipetik dan
dihancurkan
Mereka bercinta biasa sudah
Siapapun pasangannya
Tanpa terbayang dosa
Tanpa memikirkan akibatnya
Yang ada dalam otak mereka
Hanyalah aku bahagia
Pemakan narkoba
merajalela
Hidup itu beban
anggapannya
Selalu menjadi setan!
Yang terus
gentayangan di pikirannya
Tempat-tempat durjana melegalkan diri
Barisan lokalisasi di pinggiran kota
Sekolah sarana barter narkoba
Kehormatan sekolah dijadikan taruhan
tawuran
Moral remaja sudah
telanjang!
Mereka lupa jalan
pulang!
Tepatnya melupakannya
Terperosok pada
jurang kemaksiatan
Sudah tertebak mau jadi apa kita
Hanya segumpal bangsa yang tak
bermoral
Tak berguna bagi negara
Sampah masyarakat yang harus dilebur
neraka