PEREKONOMIAN TERBUKA
Apakah perekonomian terbuka itu? Apa saja
yang terkait dalam perekonomian terbuka? Untuk memahami segala hal mengenai
perekonomian terbuka, Anda sebaiknya mempelajari materi dalam bab ini.
Perhatikan gambar peta konsep berikut ini!
Neraca Perdagangan
|
|
Neraca Pembayaran
|
Gambar IV.1 Peta konsep perekonomian terbuka.
Perdagangan
internasional telah dilakukan oleh semua negara yang menganut sistem
perekonomian terbuka. Karena kegiatan
ekonomi seperti perdagangan internasional merupakan gambaran bahwa antarnegara
telah melakukan suatu hubungan. Hubungan itu dicerminkan dalam kegiatan ekspor
dan impor. Maka, ekspor-impor memegang peranan yang penting dalam perdagangan
internasional. Mengapa demikian? Apa sajakah faktorfaktor pendorong terjadinya
perdagangan internasional? Tahukah Anda, aspek-aspek apa yang terlibat di
dalamnya? Bagaimana dengan kurs valuta asing? Apa hubungan perdagangan
internasional dengan neraca pembayaran dan neraca perdagangan?
Meskipun
perdagangan internasional memberi keuntungan bagi masingmasing negara, namun
tetap saja ada negara yang membatasi kegiatan ekspor-impornya dengan menetapkan
berbagai kebijaksanaan perdagangan
internasional. Apakah bentuk-bentuk kebijaksanaan yang diterapkan pemerintah
tersebut? Apa tujuannya? Bagaimana pengaruh kebijaksanaan pemerintah itu
terhadap devisa negara?
Tujuan Pembelajaran
Berbagai pertanyaan di depan perlu
Anda mengerti apa jawabannya. Agar bisa menjawabnya, Anda perlu mempelajari
materi berikut. Tujuannya, agar Anda mampu mengerti manfaat, keuntungan, dan
faktor-faktor pendorong perdagangan internasional; mengerti kurs valuta asing,
neraca perdagangan, dan neraca pembayaran; serta mampu menjelaskan berbagai
jenis kebijaksanaan pemerintah dalam perdagangan internasional dan devisa
negara.
Motivasi Belajar
Perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh
negara manapun. Untuk itu agar dapat menghadapinya, Anda sebagai generasi muda
perlu mempelajari bab ini.
Kata Kunci
Perekonomian
terbuka, ekspor, impor, perdagangan internasional, kurs, valuta asing, neraca
perdagangan, neraca pembayaran, tarif, kuota, subsidi, premi, dumping, devisa
Coba Anda
renungkan, mungkinkah sekarang ini suatu negara dapat mengatasi permasalahan
ekonominya tanpa bekerja sama dengan negara lain? Permasalahan ekonomi kian
hari semakin berkembang sedangkan sumber daya yang tersedia relatif terbatas.
Demikian pula dengan kondisi setiap negara berbeda dengan negara lain. Baik dalam
hal teknologi, sumber daya alam, kependu-
|
Sumber: Kompas, 2 Oktober 2006
|
dukan,
dan lain-lain. Sebagai contoh kita membutuhkan sarana komunikasi seperti
handphone, tapi belum
|
Gambar IV.2 Kegiatan
perdagangan antarnegara biasa terjadi bongkar muat barang di pelabuhan.
|
mampu memproduksinya sendiri,
sehingga kita harus mengimpor dari negara lain. Di lain
pihak, kita memiliki produk-produk pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang
melimpah seperti kelapa sawit, cengkeh, kayu, buah dan sayur-sayuran yang kita
ekspor ke negara lain. Dengan demikian, muncullah perdagangan antarnegara
(ekspor-impor). Itulah yang dinamakan perekonomian terbuka, yaitu suatu
perekonomian atau negara yang ekonominya terlibat secara luas dalam perdagangan
internasional. Setelah Anda mengetahui tentang perekonomian terbuka, berikut
ini kita bahas materi yang berkaitan dengan perdagangan internasional.
A. Pengertian Perdagangan Internasional
Apakah perdagangan internasional
itu? Perdagangan internasio-
Jendela Ekonomi
nal dapat didefinisikan sebagai perdagangan antarnegara
atau lintas
Perekonomian
terbuka menggam-
negara, yang mencakup ekspor dan barkan suatu kondisi ketika impor. Perdagangan
internasional di antarnegara melakukan suatu bagi menjadi dua kategori,
yakni per hubungan, baik secara ekonomi dagangan barang (fisik) dan perda melalui
perdagangan internasional
maupun
politik.(Antyo Pracoyo,
gangan jasa. Perdagangan jasa, anta Ekonomi Makro, 2005)
ra lain, terdiri atas biaya
transportasi, perjalanan (travel) ,
asuransi, dan jasa konsultan asing. Kapankah bangsa Indonesia mulai melakukan
perdagangan internasional?
Perdagangan
internasional sebenarnya telah dilakukan bangsa Indonesia sebelum datangnya
para penjajah. Waktu itu banyak saudagar dari Cina, Persia, dan India berdatangan
secara damai ke wilayah
kerajaan-kerajaan seperti Kerajaan Samudra Pasai di Sumatra, Kerajaan Ternate dan Tidore di Kepulauan Ambon,
Kerajaan Banten dan Majapahit di Pulau
Jawa, Kerajaan Kutai di Kalimantan, dan
Kerajaan Gowa di Sulawesi. Mereka berlayar ke Indonesia untuk membeli
hasil-hasil alam dari Indonesia untuk dijual kembali ke negara mereka dan
negara-negara lain. Hingga datanglah para penjajah seperti Spanyol, Inggris,
Portugis, Belanda bahkan Jepang. Indonesia dikuasai mereka hingga berabad-abad lamanya. Produk hasil
bumi dari Indonesia dikuasai untuk memperkaya negara mereka. Namun, perdagangan
internasional tetap berlangsung walaupun melalui tangan-tangan para pen-
Gambar IV.3 Produk-produk ekspor-impor.
Di masa
kemerdekaan, perdagangan internasional semakin dikembangkan. Bahkan Indonesia
pernah menjadi pengekspor minyak bumi, beras, dan hasil bumi lainnya.
Pemerintah membuka kerja sama ekonomi dengan berbagai negara untuk memperlancar
perdagangan internasional.
Anda telah mempelajari
materi tentang pengertian perdagangan internasional. Perdagangan interna-
Pikirkan Sejenak
Negara-negara
ASEAN dan China telah bersepakat untuk melaksanakan AFTA (Asean Free Trade Area) pada
tahun 2010. Pada saat itu apa yang akan Anda lakukan?
sional tidak akan
terjadi begitu saja tanpa ada faktor-faktor yang memengaruhinya. Lalu,
faktor-faktor apakah yang mendorong terjadinya perdagangan internasional?
Simak lebih lanjut pada subbab berikut ini!
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1.
Apakah yang dimaksud dengan perekonomian terbuka?
2.
Apakah yang dimaksud dengan perdagangan
internasional?
3.
Sebutkan minimal empat macam produk ekspor Indonesia
beserta negara tujuan ekspornya!
4.
Sebutkan minimal empat macam produk impor Indonesia
beserta negara asalnya!
5.
Jelaskan manfaat dari perdagangan internasional!
B. Faktor
Pendorong Terjadinya Perdagangan Internasional
Mengapa setiap negara
baik negara yang sedang berkembang sampai negara yang telah maju melakukan
perdagangan internasional? Untuk mengetahui jawabannya, Anda perlu
mempelajari faktor-faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan
internasional, di antaranya sebagai berikut.
1. Perbedaan Kekayaan Sumber Daya Alam
Mengapa perbedaan kekayaan sumber daya alam dapat
menimbulkan perdagangan internasional? Bumi tempat kita berpijak ini terdiri
atas berbagai negara yang memiliki sumber daya alam yang berbeda. Sumber daya
alam merupakan faktor produksi negara. Maka, setiap negara dikata-
|
Persiapan apa yang telah Anda lakukan untuk menyambut
era perdagangan bebas?
kan memiliki keanekaragaman
kondisi produksi. Perdagangan diperlukan karena adanya keanekaragaman kondisi
produksi di setiap negara. Misalnya, Negara Canada memproduksi ikan salmon
sedangkan Negara Indonesia memproduksi hem batik. Kedua negara tersebut dapat
melakukan pertukaran. Hal seperti inilah yang menjadi faktor pendorong
perdagangan internasional.
2.
Perbedaan Selera
Sumber:
Encarta Encyclopedia Gambar IV.4
Ikan salmon, sumber daya yang tidak dimiliki Indonesia.
Ternyata
perbedaan selera pun dapat mengakibatkan timbulnya perdagangan internasional.
Perhatikan! Negara A dan Negara B samasama menghasilkan daging sapi dan daging
ayam dalam jumlah yang hampir sama. Namun, masyarakat Negara A tidak menyukai
daging sapi sedangkan masyarakat Negara B tidak menyukai daging ayam. Apa yang
terjadi? Dengan adanya perbedaan selera tersebut ternyata dapat terjadi ekspor
yang menguntungkan di antara kedua negara. Negara A mengimpor daging ayam dan
mengekspor daging sapi, sebaliknya negara B mengimpor daging sapi dan
mengekspor daging ayam.
Jadi, sekalipun kondisi produksi di
semua daerah serupa, setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika
selera mereka berbeda.
3.
Perbedaan Iklim
Perdagangan internasional pun dapat
terjadi akibat perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan keterbatasan
potensi sumber daya alam di setiap negara. Akibatnya, tidak semua kebutuhan
dapat dipenuhi atau diproduksi sendiri. Karena itu suatu negara memilih untuk
mencukupi kebutuhannya dengan mengimpor ke negara lain. Sebagai contoh, rakyat
Indonesia gemar mengonsumsi tahu-tempe yang selain murah juga bernilai gizi
tinggi. Bahan baku tahu-tempe adalah kedelai. Padahal tanaman kedelai tidak
terlalu baik ditanam Indonesia. Kalaupun bisa hasilnya tidak akan memenuhi
kebutuhan baik secara kuantitas maupun kualitas. Maka, untuk mencukupi
kebutuhan kedelai Indonesia harus mengimpor atau membelinya dari negara lain.
4.
Prinsip Keunggulan Komparatif
(Comparative Advantage)
Indonesia kaya
dengan aneka tanaman pertanian dan perkebunan. Di antaranya perkebunan tebu.
Tebu merupakan bahan baku gula. Tapi mengapa produksi gula yang dihasilkan
Indonesia tidak cukup memenuhi kebutuhan konsumsi di dalam negeri? Jika Anda
perhatikan, pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia merupakan peninggalan
penjajah. Akibatnya, teknologi produksi gula pun terbatas sehingga biaya
produksi gula menjadi tinggi. Bahkan pemerintah menutup operasi pabrikpabrik
tua yang sudah tidak efisien lagi. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan
gula dalam negeri pemerintah mengimpor gula. Kebijakan pemerintah dalam
mengimpor gula ini berdasarkan prinsip
keunggulan komparatif.
Prinsip ini mengatakan bahwa setiap
negara akan berspesialisasi dalam produksi dan mengekspor barang dan jasa yang
biayanya relatif lebih rendah ( artinya lebih efisien dibanding negara lain).
Sebaliknya, setiap negara akan mengimpor barang dan jasa yang biaya produksinya
relatif lebih tinggi ( artinya kurang efisien dibanding negara lain ).
5.
Adanya Komunikasi dan Sarana
Transportasi
Perkembangan
sarana telekomunikasi dan transportasi semakin memudahkan manusia untuk
berkomunikasi dan memudahkan mobilitas arus barang dan jasa sehingga mendorong
terjadinya perdagangan antarnegara. Karena itu; jarak geografis, batas
teritorial negara, bukan lagi kendala untuk melakukan perdagangan
internasional.
Umumnya, setiap negara melakukan
perdagangan antarnegara atau perdagangan internasional karena faktor-faktor
pendorong seperti yang telah disebutkan di atas. Namun, tahukah Anda, adakah
teori mengenai perdagangan internasional? Siapakah yang mencetuskan teori
tersebut? Pengetahuan Anda tentang perdagangan internasional tidak akan lengkap
sebelum mempelajari subbab berikut ini.
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1. Sebutkan
faktor-faktor yang mendorong terjadinya perdagangan internasional!
2. Mengapa
perbedaan kekayaan sumber daya alam dapat mendorong terjadinya perdagangan
internasional?
3. Faktor
apakah yang mendorong pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri?
4. Sebutkan
produk-produk impor yang tidak diproduksi di Indonesia!
5. Sebutkan
pelabuhan di Indonesia yang dijadikan lalu lintas perdagangan internasional!
C. Teori Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional yang selama ini dilakukan oleh banyak orang tidaklah terlepas
dari tokoh-tokoh yang mencetuskan adanya perdagangan internasional.
Teori perdagangan internasional dapat
digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni teori klasik dan teori modern. Teori
klasik yang banyak dikenal adalah teori keunggulan absolut dari Adam Smith, dan
teori keunggulan relatif atau keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David
Ricardo. Teori modern diwakili oleh teori faktor proporsi dari Hecksher dan
Ohlin. Berikut ini adalah paparan dari teori-teori tersebut.
1. Teori Klasik
a. Teori Keunggulan Absolut
Teori
keunggulan absolut dari Adam Smith sering disebut sebagai teori murni
perdagangan internasional. Mengapa? Simak ilustrasi berikut!
Pikirkanlah
ketika seorang petani akan mengerjakan sawahnya. Apakah ia harus membuat bajak
terlebih dahulu? Berapa lama ia harus membuat bajak? Bukankah ia harus memiliki
peralatan untuk membuat bajak? Membajak sawah menjadi masalah rumit bagi petani
jika ia harus melakukan segalanya sendiri. Oleh karena itu, petani membutuhkan
orang lain yang menjual bajak. Jadi, dikarenakan keterbatasannya, seorang petani
hanya mampu memproduksi satu atau beberapa macam kebutuhannya sendiri,
sedangkan untuk kebutuhan yang lain mereka membelinya dari orang lain. Demikian
halnya dengan negara.
Adam Smith
mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap
suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage) dan tidak memproduksi atau melakukan impor
jenis barang lain yang tidak mempunyai keunggulan absolut (absolute disadvantage)
terhadap negara lain yang memproduksi barang sejenis.
Keunggulan
absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan, seperti letak geografis, iklim,
kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
Untuk
mengetahui lebih jelas mengenai teori Adam Smith, perhatikan tabel berikut ini!
Tabel IV.1
Produksi Indonesia dan Belanda
Negara
|
Kemungkinan
Produksi
|
Perbandingan
Dasar Tukar Dalam Negeri (DTDN)
|
||
|
|
|
|
|
|
Kain
|
TV
|
Kain/TV
|
TV/Kain
|
Indonesia
|
90
|
60
|
90/60 = 1,5
|
60/90 = 0.67
|
Belanda
|
50
|
100
|
50/100 = 0,5
|
100/50 = 2
|
Belanda dan
Indonesia memproduksi dua macam barang, yaitu kain dan tv dengan tenaga kerja
merupakan satu-satunya input untuk memproduksi kedua jenis barang tersebut.
Indonesia mampu memproduksi maksimum 90 yard kain per satu orang pekerja dalam
setahun kalau semua pekerja yang ada di dalam negeri dipekerjakan di industri
tekstil. Dan mampu memproduksi maksimum 60 unit tv per satu orang pekerja dalam
setahun bila semua tenaga kerja digunakan untuk memproduksi tv. Rasio ini
menunjukkan bahwa Indonesia lebih baik dalam memproduksi kain daripada tv.
Belanda hanya
mampu memproduksi sebanyak 50 yard kain dan 100
unit tv per satu orang pekerja dalam setahun. Rasio ini menunjukkan
bahwa Belanda lebih baik dalam memproduksi tv daripada kain.
Harga
jual tv di Indonesia lebih tinggi karena diproduksi lebih lama sehingga
memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi daripada kain. Sedangkan di
Belanda, kain lebih mahal daripada tv karena biaya produksi kain lebih besar
daripada tv. Perbedaan harga ini merupakan kondisi utama untuk terjadinya
perdagangan internasional. Bila harga dari jenis barang yang sama tidak berbeda
antarnegara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional
karena masingmasing negara tidak akan menikmati manfaat dari perdagangan
internasional.
Perbedaan
rasio harga (biaya produksi) tersebut menunjukkan bahwa Indonesia memiliki
keunggulan absolut atas Belanda dalam memproduksi kain atau Indonesia dapat
memproduksi kain dengan lebih efisien daripada Belanda, sedangkan Belanda
memiliki keunggulan absolut atas Indonesia dalam memproduksi tv, atau Belanda
dapat memproduksi tv lebih efisien dibandingkan
Indonesia. Samudra:
IV.5 Adam Smith, pencetus teori keunggulan
absolut.
b. Teori Keunggulan Komparatif
Pada teori
keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara hanya satu
negara saja yang mempunyai keunggulan absolut atas semua barang. Maka,
perdagangan tidak akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan
salah satu negara saja.
Munculnya
teori keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan
teori keunggulan absolut. Bagaimanakah pemikiran mereka? Ikuti penjelasan
berikut ini!
J.S. Mill
beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang
tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan
relatif) terbesar, dan akan mengkhususkan melakukan impor barang, bila negara
tersebut memiliki kerugian komparatif ( kerugian relatif). Atau dengan kata
lain, suatu negara akan melakukan ekspor barang, bila barang itu dapat
diproduksi dengan biaya lebih rendah, dan akan melakukan impor barang, bila
barang itu diproduksi sendiri akan memerlukan biaya produksi yang lebih besar.
David Ricardo
mempunyai pemikiran yang senada, yaitu perdagangan internasional antara dua
negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya relatif yang terkecil
untuk jenis barang yang berbeda.
Sebagai contoh perhatikan
ilustrasi sebagai berikut!
Berdasarkan efisiensi tenaga kerja, di
Indonesia untuk memproduksi 1 kemeja
seorang pekerja hanya membutuhkan 1 hari kerja, dan untuk memproduksi 1 pasang
sepatu diperlukan waktu 2 hari kerja. Di Filipina, untuk memproduksi 1 kemeja
dan 1 pasang sepatu diperlukan masingmasing 4 dan 3 hari kerja. Lihat tabel
berikut ini!
Tabel IV.2
Ilustrasi Tingkat Efisiensi Tenaga Kerja dari David Ricardo
Negara
|
Produksi : Jumlah Jam Kerja Per Satu Unit
|
Biaya
Relatif
|
DTDN
|
|
|
|
|||
|
Kemeja
|
Sepatu
|
|
|
Indonesia
|
1
|
2
|
1/2
|
2
|
Filipina
|
4
|
3
|
4/3
|
3/4
|
Tabel di atas menunjukkan
bahwa bila menurut teori keunggulan absolut dari Adam Smith, maka perdagangan
internasional antara Indonesia dan Filipina tidak akan terjadi karena Indonesia
memiliki keunggulan absolut atas Filipina untuk kemeja dan sepatu. Ini berarti
hanya Indonesia yang bisa mengekspor. Jika perdagangan internasional tetap
dilaksanakan maka hanya Indonesia yang akan memperoleh manfaat dari perdagangan
internasional ( gains from trade ).
David Ricardo berpendapat bahwa
perdagangan internasional antara kedua negara tetap dapat dilakukan dengan
memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja relatif. Perhatikan tabel
berikut!
Tabel IV.3
Perbandingan Efisiensi Tenaga Kerja
Negara
|
Perbandingan Efisiensi Tenaga Kerja
|
|
Kemeja
|
Sepatu
|
|
Indonesia/Philipina
|
1/4
|
2/3
|
Philipina/Indonesia
|
4
|
3/2
|
Berdasarkan
tabel di atas, tingkat efisiensi tenaga kerja di Indonesia lebih tinggi
dibandingkan Filipina dalam produksi kemeja daripada produksi sepatu. Ini
berarti Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam produksi kemeja, sedangkan
tenaga kerja Filipina lebih efisien dibandingkan tenaga kerja
Indonesia dalam memproduksi sepatu. Ini
|
Sumber: Encarta Encyclopedia
|
berarti, Filipina memiliki
keunggulan komparatif dalam produksi sepatu.
|
IV.6 David Ricardo, pencetus teori keunggulan komparatif.
|
Berdasarkan
perbandingan tersebut bila dilakukan perdagangan internasional maka Indonesia
akan mengkhususkan pada ekspor kemeja dan Filipina ekspor sepatu.
Jadi,
berdasarkan hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa walaupun Indonesia
memiliki keunggulan absolut dibandingkan Filipina untuk kemeja dan sepatu,
perdagangan internasional tetap bisa dilakukan dan saling menguntungkan
keduanya, yaitu melalui pengkhususan di masing-masing negara jika ada perbedaan
dalam tingkat efisiensi atau produktivitas tenaga kerja.
Anda telah mempelajari teori perdagangan
internasional, yang meliputi teori klasik dan teori modern. Pada materi
berikutnya Anda akan mempelajari peranan perdagangan internasional.
UGAS KELOMPOK
1. Bentuklah
kelompok dengan dua anggota siswa putra dan dua anggota siswa putri!
2. Carilah
informasi di internet mengenai produk-produk yang menjadi spesialisasi produksi
di Indonesia!
3. Apakah
produk-produk tersebut memiliki keunggulan komparatif?
4. Lakukan
analisis bersama kelompokmu! Diskusikan hasil analisismu di depan kelas!
5.
Perlu Anda ingat, negara Indonesia negara yang
berbhineka; jadi, ragam produk yang dimilikinya sangat banyak.
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1. Jelaskan
tentang teori keunggulan absolut yang dikemukakan oleh Adam Smith!
2. Sebutkan
faktor-faktor penyebab terjadinya keunggulan absolut!
3. Jelaskan
tentang teori keunggulan komparatif yang dikemukakan oleh J.S. Mill!
4. Dalam hal apakah teori keunggulan komparatif yang
dikemukakan oleh David Ricardo?
5.
Bagaimanakah caranya agar
D. Peranan Perdagangan Internasional terhadap Perekonomian
Nasional
Pada materi di
depan telah disampaikan bahwa Indonesia telah melakukan perdagangan
internasional sebelum kedatangan penjajah. Dengan demikian, perdagangan
internasional mempunyai peranan penting bagi perekonomian Indonesia. Apakah
peranannya?
Bagi banyak negara, termasuk Indonesia,
perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting, yaitu sebagai motor
penggerak perekonomian nasional. Dengan melakukan perdagangan internasional
maka akan diperoleh hal-hal berikut.
1.
Meningkatkan Cadangan Valuta
Asing (Devisa Negara)
Perdagangan ekspor-impor dilakukan
dengan menggunakan mata uang asing (biasanya dalam bentuk US$ dan Euro). Ekspor
menghasilkan pemasukan devisa dalam
bentuk valuta asing yang selanjutnya dapat digunakan untuk membiayai impor.
Selain itu, pemerintah juga menarik bea atas kegiatan ekspor-impor. Bea yang
dikenakan pada kegiatan ekspor-impor merupakan pendapatan negara yang dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan sektor-sektor ekonomi di dalam negeri.
2.
Pertumbuhan Output di Dalam
Negeri dan Peningkatan Pendapatan Nasional
Lebih dari 63%
kenaikan ekspor Januari-Agustus 2006 disebabkan oleh kenaikan
komoditas-komoditas seperti karet dan barang dari karet, bahan bakar mineral,
tembaga, bijih timah, kerak dan abu logam, lemak dan minyak hewan/nabati serta
kertas/karton. Meningkatkan ekspor atas komoditas-komoditas tersebut berarti
pula meningkatkan produksi. Peningkatan produksi berdampak pada peningkatan
pendapatan.
Negara yang memproduksi barang dengan
orientasi ekspor maka peningkatan permintaan dunia terhadap produk-produknya
akan memberi dorongan positif terhadap pertumbuhan produksi di dalam negeri.
Pertumbuhan output terjadi karena
peningkatan produktivitas dari faktor-faktor produksi yang digunakan seperti
tenaga kerja dan barang modal sehingga akan berdampak pula pada peningkatan
pendapatan nasional.
3.
Realokasi Sumber Daya Produksi,
Diversifikasi Output, dan Internal Returns To Scale dari
Perusahaan yang Mengekspor
Peningkatan
produksi akan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak sehingga penggunaan
sumber daya produksi dapat dioptimalkan. Misalnya, pada bidang usaha konveksi,
penggunaan mesin dapat dioptimalkan dengan melakukan sistem jam kerja 3 shif.
Dengan demikian, tenaga kerja yang dibutuhkan lebih banyak sehingga akan
dicapai efisiensi kerja yang lebih tinggi, antara lain efisiensi listrik;
digunakan atau tidak tetap akan dikenai biaya tarif dasar listrik (TDL). Selain
itu, waktu penyelesaian produksi juga akan lebih cepat. Jadi, apakah yang
dimaksud dengan realokasi sumber daya produksi?, apakah dampaknya?
Realokasi
sumber daya produksi adalah bahwa dengan adanya kegiatan ekspor maka sumber
daya produksi seperti sumber daya alam dan tenaga kerja dapat digunakan secara
optimal dengan cara direalokasikan ke industri-industri yang melakukan ekspor
tersebut.
Dengan
meningkatnya ekspor, maka industri dapat terus mengembangkan diri dengan
memproduksi jenis-jenis barang lain sehingga tercipta diversifikasi produk.
Bila
perusahaan atau industri dapat mencapai titik optimal (tingkat produktivitas
atau efisiensi kerja yang tinggi) maka akan membuat biaya produksi per satu
unit output menurun atau mencapai
titik terendah (internal returns to
scale).
4. Dapat
Mencukupi Kebutuhan Akan Barang-Barang dan Jasa yang Tidak Diproduksi di Dalam
Negeri
Ikan salmon mempunyai kandungan gizi
yang sangat tinggi. Sangat bagus dikonsumsi untuk anak. Sayang Indonesia tidak
mampu memproduksinya. Karena itu, Indonesia melakukan impor atas ikan salmon
dari Jepang.
UGAS KELOMPOK
Kerjakan secara berkelompok!
1. Bentuklah
kelompok yang terdiri atas dua orang siswa putra dan dua orang siswa putri!
2. Kumpulkan
informasi mengenai berikut ini!
a.
Produk-produk yang dihasilkan oleh daerah (kota)mu yang
diekspor ke manca negara. Sebutkan apa saja produk-produk tersebut!
b.
Produk-produk apa saja yang diperlukan di dalam negeri
tetapi tidak dapat diproduksi sendiri? Sebutkan apa saja produkproduk tersebut?
Mengapa produk-produk tersebut tidak dapat diproduksi di dalam negeri?
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1. Mengapa
perdagangan internasional tidak dapat dihindari oleh suatu negara?
2. Manfaat
apakah yang didapatkan suatu negara dari perdagangan internasional?
3. Risiko
apakah yang didapatkan suatu negara dari perdagangan internasional?
4. Mengapa
dengan melakukan ekspor dapat meningkatkan pendapatan nasional?
5. Apakah
yang dimaksud dengan internal returns to
scale?
E. Kurs Tukar Valuta
Pernahkah Anda
pergi ke bank devisa? Cobalah pergi ke sana dan amati kurs valuta hari ini. Di
sana pasti terdapat informasi mengenai kurs valuta, baik kurs jual maupun kurs
beli. Kurs jual artinya harga penjualan valuta asing oleh bank, sedangkan kurs
beli artinya harga pembelian valuta asing oleh bank. Selisih antara kurs beli
dan kurs jual tersebut merupakan keuntungan bank dalam kegiatannya menjual dan
membeli valuta asing. kurs jual maupun kurs beli. Perhatikanlah! Masing-
Sumber: Gatra 2 Agustus 2006
Gambar IV.7 Pembeli valuta asing
mengamati peluang kurs valuta di bank devisa atau money changer.
masing negara memiliki mata uang
dan mata uang satu negara memiliki nilai perbandingan tersendiri dengan negara
lain. Hal demikian ini disebut dengan kurs valuta asing.
Nah, jika Anda terlibat perdagangan dengan orang asing yang pembayarannya dengan menggunakan mata uang asal mereka maka di manakah Anda dapat menukarkan uang rupiah anda? Anda dapat datang ke bank devisa, di tempat penukaran resmi valuta asing (authorized money changer) atau makelar valuta asing (exchange brokers) yang ada di kota Anda. Bagaimanakah prosesnya? Amati bagan berikut dan simak keterangannya!
PT Asia
Chemical Indonesia yang bergerak di bidang industri pembuatan lem menggunakan
bahan baku kimiawi yang dibeli dari Korea Selatan. Bahan baku tersebut dibeli
dengan menggunakan mata uang US$ (US Dolar/ USD). Oleh karena itu, PT Asia
Chemical pun harus membayar dalam US$. Maka, PT Asia Chemical datang ke bank
devisa, misalnya Bank BNI; untuk membeli/meminta US$ dengan menjual/menawarkan
rupiah. Bila kurs jual yang berlaku
pada waktu itu di BNI sebesar Rp8000,00/US$ maka untuk mendapatkan 10,000.00
US$, PT Asia Chemical Indonesia membayar rupiah pada Bank BNI sebanyak
10,000.00 US$ × Rp8000,00/US$ = Rp80.000.000,00. Sebaliknya, PT Indah Makmur di
Jakarta yang bergerak bidang garmen, menjual produknya ke Malaysia melalui
perusahaan Johor Perkasa Corp. PT Indah Makmur menerima pembayaran dalam bentuk
US$ sebesar 10 ,000.00. Namun, untuk keperluan membayar berbagai pengeluaran di
dalam negeri seperti membayar gaji karyawan, pajak, membeli bahan baku, dan
berbagai macam biaya lainnya; PT Indah Makmur harus menukar US$ yang
diterimanya dengan uang rupiah kepada bank devisa, misalnya BCA. Bila kurs beli yang berlaku pada waktu itu di
BCA adalah Rp7.900,00/US$ maka uang rupiah yang diperoleh PT Indah Makmur
adalah US$ 10,000.00 × Rp7.900,00 = Rp 79.000.000,00.
Dari dua
kejadian tersebut, dapat Anda ketahui perbedaan kurs jual dan kurs beli.
Perlu Anda perhatikan pula bahwa
penentuan kurs jual dan kurs beli akan selalu dilihat dari sisi bank devisa.
Apabila Bank BNI memerlukan jumlah valuta asing yang banyak untuk memenuhi
permintaan nasabahnya maka Bank BNI dapat menghubungi bank devisa lain atau
Bank Indonesia ( Bank Sentral) untuk membeli valuta asing. Perhatikanlah tabel
berikut ini!
Tabel IV. 4
Kurs Rupiah terhadap Mata Uang Asing
Mata Uang
|
Beli (Rp)
|
Jual (Rp)
|
US$
|
9.164,00
|
9.256,00
|
Pound
|
17.282,39
|
17.460,52
|
Aust$
|
6.831,76
|
6.904,98
|
Sin$
|
5.784,62
|
5.845,28
|
MYR
|
2.483,13
|
2.509,42
|
HK$
|
1.176,06
|
1.187,98
|
Yen
|
77,87
|
78,67
|
Euro
|
11.637,36
|
11.757,90
|
Sumber: Harian Kompas, 6 Oktober 2006
Mengapa antara
kurs jual dan kurs beli ada selisih? Dalam hal ini, kurs jual suatu mata uang
akan selalu lebih tinggi dari kurs belinya. Hal ini disebabkan pihak bank
selalu berusaha untuk memperoleh
keuntungan dari selisih penjualan dengan pembelian atau yang juga dikenal
sebagai biaya transaksi. Itulah sebabnya mengapa kurs jual dan kurs beli pada
setiap bank berbeda-beda.
Anda telah mempelajari tentang kurs valuta
asing dalam perdagangan internasional. Pada subbab berikut ini, Anda akan
mempelajari mengenai neraca perdagangan dan neraca pembayaran internasional
yang akan melibatkan kurs valuta asing.
UGAS KELOMPOK
1. Buatlah
simulasi kegiatan perdagangan internasional di dalam kelasmu!
2. Bagilah
temanmu dalam satu kelas menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok bank devisa,
pedagang dalam negeri, dan pedagang luar negeri!
3. Bentuklah
formulasi kegiatan perdagangan internasional seperti contoh bagan dalam materi!
4. Buatlah
laporan mengenai hasil simulasi di kelas Anda!
5.
Jika Anda belum paham, ulangi lagi dengan petunjuk
gurumu!
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1. Apakah
yang dimaksud dengan kurs valuta asing (valas)?
2. Bedakan
antara kurs jual dan kurs beli?
3.
Kurs valuta asing di Bank Central Asia sebagai berikut:
Beli Jual
US $ 2165 2178
Singapure $ 1474 1480
Poundsterling £ 3516 3550
Jika Susi menukarkan uangnya
sebanyak US$ 1975 dan £ 250 dengan uang
rupiah, maka berapakah yang diterima Susi?
4. Di
mana kita dapat menukarkan valuta asing?
5. Hari
ini, sebelum berangkat haji Tuan Ramdan pergi ke bursa valas dengan membawa
uang sebesar Rp50.000.000,00 untuk ditukarkan dengan riyal Arab Saudi. Pada
saat ini, kurs yang berlaku di bursa valas adalah sebagai berikut: Kurs jual
: 1 riyal = Rp5.600, 00 Kurs beli : 1 riyal = Rp5.495, 00
Berapa riyal yang
diterima Tuan Ramdan dari bursa valas?
F. Neraca Perdagangan dan Neraca Pembayaran Internasional
Seperti telah
diuraikan di depan, perdagangan internasional terjadi karena beberapa faktor
yang mengakibatkan terjadinya perdagangan internasional. Setiap kegiatan
perdagangan internasional antarnegara pun memerlukan pencatatan. Di mana
pencatatannya dilakukan? Apa nama pencatatannya? Anda telah mempelajari materi
APBN di depan, bukan? Coba Anda cari tahu kaitannya dengan perdagangan
internasional dan pembayaran internasional! Transaksi ekspor-impor barang
antarnegara dicatat dalam suatu neraca perdagangan (balance of trade) . Neraca ini memuat nilai ekspor dan impor barang
yang biasanya dinyatakan dalam dolar AS. Pencatatan ini dilakukan dalam kurun
waktu tertentu (biasanya satu tahun). Dengan neraca ini dapat diketahui kondisi
perdagangan ekspor impor yang dilakukan; mana yang lebih besar, nilai
perdagangan ekspor ataukah nilai perdagangan impor? Pada umumnya, pedagang
menginginkan keuntungan karena itu dalam transaksi perdagangan internasional
ini setiap negara menginginkan neraca perdagangannya aktif. Apakah yang
dimaksud dengan neraca perdagangan aktif? Artinya, nilai ekspor lebih besar
daripada impor. Dengan demikian, cadangan devisa negara dapat terus bertambah.
Dalam neraca ini biasanya dibedakan antara ekspor dan impor primer (produk
pertambangan dan pertanian) dengan ekspor dan impor nonprimer. Di Indonesia, dikenal menjadi dua
kategori, yaitu ekspor dan impor migas serta ekspor dan impor nonmigas.
Perhatikanlah tabel berikut ini
dengan saksama!
Tabel IV.5
Neraca Perdagangan Luar Negeri Indonesia 1994/95 –
1998/99 ( Juta dolar AS )
|
Perincian
|
94/95
|
95/96
|
96/97
|
97/98
|
98/99*)
|
Perubahan(%)
|
97/98 - 98/99
|
|||||||
1
|
Ekpor (fob) - migas
- non migas
|
+42.161 +10.445 -31.716
|
+47.754
+10.616
+37.138
|
+52.038
+12.771
+39.267
|
+54.605
+11.019 +43.586
|
+59.084 +10.232 +49.252
|
+8,9
-7,1 +13,0
|
2
|
Impor (fob)
- migas
- non
migas
|
-24.122
-3.646
-30.476
|
-41.502
-3.905
-37.597
|
-45.819
-4.693
-41.126
|
-45.957
-3.804
-42.153
|
-48.067
-3.385
-44.682
|
+4,6
-11,0 +6,0
|
Keterangan: *) angka perkiraan realisasi
Sumber:
Tulus Tambunan. 2001. Perdagangan
Internasional dan Neraca Pembayaran:Teori dan Temuan Empiri. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Dari tabel di
atas dapat kita ketahui bahwa selama tahun fiskal 1994/95 Indonesia mengalami
surplus (nilai ekspor dikurangi nilai impor). Hal ini disebabkan karena nilai
ekspor migas per tahun lebih besar daripada nilai impor migas per tahun. Namun,
sejak tahun 1995/96 dan tahun-tahun setelah itu, bila nilai ekspor impor migas
tidak dihitung, maka nilai ekspor nonmigas lebih kecil daripada nilai impornya
(neraca perdagangan bersaldo negatif atau disebut defisit) sekitar 0,459 miliar
dolar AS.
Jika neraca
perdagangan internasional memerlukan pencatatan yang disebut dengan neraca
perdagangan internasional, apakah neraca pembayaran juga seperti itu? Untuk
lebih jelasnya, bacalah uraian berikut ini!
Neraca
pembayaran internasional (balance of
payment /BOP) adalah suatu catatan
yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi
perdagangan barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar
negeri (rest of the world) untuk
suatu periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. Atau dengan kata lain,
neraca pembayaran internasional (international
balance of payment) suatu negara
merupakan laporan keuangan negara yang bersangkutan atas semua transaksi
ekonomi dengan negara-negara lain yang disusun secara sistematis. Neraca ini
menghitung dan mencatat semua arus barang, jasa, dan modal antara suatu negara
dengan negara lain. Apakah kegunaan neraca pembayaran ini? Bagaimanakah sistem
pencatatannya?
Neraca
pembayaran internasional memiliki berbagai kegunaan, antara lain, sebagai
berikut.
1. Untuk
membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk
dalam negeri dan penduduk luar negeri.
2. Untuk
mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
3. Untuk
mengetahui mitra utama suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional.
4. Mengetahui
posisi keuangan internasional suatu negara.
5. Sebagai
salah satu indikator yang akan dipertimbangkan oleh IMF atau negara donor untuk
memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang mengalami kesulitan BOP.
6. Sebagai
salah satu indikator fundamental ekonomi satu negara selain tingkat inflasi,
pertumbuhan GDP, dan sebagainya.
Balance of payment (BOP) disusun berdasarkan
suatu sistem akuntansi yang dikenal sebagai “double-entry bookkeeping”. Apakah artinya? Setiap transaksi
internasional yang terjadi akan dicatat dua kali, yaitu sebagai transaksi
kredit dan sebagai transaksi debit. Transaksi kredit adalah transaksi yang
menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam
negeri. Hal-hal yang termasuk dalam
transaksi kredit adalah sebagai berikut.
1. Export
of goods and services ( ekspor barang dan jasa )
2. Income receivable ( penerimaan dari
hasil investasi )
3. Offset to real or financial recources
received ( transfer )
4. Increases in liabilities
5. Decreases in finacial assets
Lalu, apakah
yang dimaksud dengan transaksi debit? Transaksi debit adalah transaksi yang
menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri.
Apa saja yang termasuk dalam transaksi debit ini? Transaksi debit terdiri atas
hal-hal berikut: 1. import of goods and
services ( impor barang dan jasa),
2.
income
payable (pembayaran atas hasil investasi),
3. offset to real or financial resources
provide ( transfer),
4. decreases in liabilities, dan 5. increasses in financial assets.
Setelah Anda
mengetahui hal-hal yang termasuk dalam transaksi debit dan kredit,
komponen-komponen apakah yang termuat dalam BOP (balance of payment) itu?
Penyusunan BOP harus menggunakan aturan
internasional seperti yang telah ditetapkan dalam “Balance of Payment Texbook” yang diterbitkan oleh IMF.
Komponen-komponen yang termuat dalam
“Balance of Payment Texbook” adalah sebagai berikut.
1. Current Account ( Neraca Transaksi Berjalan )
a. Current account terdiri atas neraca
perdagangan (balance of trade) ,
neraca jasa (service account), dan
neraca transaksi sepihak (unilateral account).
b. Transaksi
ekspor pada current account dicatat
sebagai transaksi kredit atau positif karena menghasilkan devisa.
c.
Transaksi impor pada current account dicatat sebagai transaksi debit atau negatif karena
mengeluarkan devisa.
2. Balance of Trade (Neraca Perdagangan)
Dalam neraca
ini dicatat seluruh transaksi ekspor dan impor barang dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.
sebagai transaksi kredit atau positif;
b.
impor barang dicatat sebagai transaksi debit atau
negatif.
3. Service Account (Neraca Jasa)
a.
Transaksi yang dimasukkan ke dalam neraca jasa adalah
seluruh transaksi ekspor dan impor jasa yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) pembayaran
bunga,
2) biaya
transportasi,
3) biaya
asuransi,
4) remittance (jasa TKI/TKW/TKA, fee/royalty
teknologi dan konsultasi), 5) tourisme.
b.
Neraca jasa Indonesia hingga saat ini selalu tercatat
dalam posisi negatif atau debit. Mengapa? Karena transaksi impor lebih besar
daripada transaksi ekspor, khususnya untuk pembayaran bunga, biaya
transportasi, biaya asuransi, dan remittance.
Satu-satunya jasa yang positif adalah jasa dari turis karena banyak turis
asing yang datang ke Indonesia daripada turis Indonesia yang ke luar negeri.
c.
Posisi negatif atau defisit dari neraca jasa ini juga
mencermintkan masih relatif rendahnya kualitas SDM Indonesia sebagai penghasil
jasa, walaupun secara kuantitatif lebih banyak TKI/TKW Indonesia yang bekerja
di luar negeri (tetapi dengan penghasilan yang rendah dibandingkan dengan TKA
yang bekerja di Indonesia dengan bayaran yang lebih tinggi.
4. Unilateral Account (Neraca Transaksi Sepihak)
Neraca ini merupakan transaksi sepihak
yang umumnya terdiri atas bantuan sosial yang diterima atau diberikan dari/ke
luar negeri, tanpa kewajiban untuk membayar kembali.
5. Capital Account (Neraca Modal)
a.
Capital account ini terdiri atas ekspor dan impor modal, baik
untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
b.
Penjumlahan saldo current
account ditambah saldo transaksi impor/ ekspor modal jangka panjang.
c.
Berbeda dengan pencatatan pada current account maka dalam capital
account berlaku ketentuan sebagai berikut:
1) transaksi impor modal dicatat sebagai transaksi kredit
atau positif, 2) transaksi ekspor modal dicatat sebagai transaksi debit atau
negatif.
6. Reserve Account ( Perubahan Cadangan Devisa )
a.
Reserve account
adalah neraca yang menunjukkan perubahan cadangan atau saldo devisa yang
diperoleh dari tahun yang bersangkutan dari hasil penjumlahan saldo current account dan saldo capital account.
b.
Perubahan cadangan devisa atau saldo devisa (dR) dari
tahun yang bersangkutan ini pada dasarnya sudah menunjukkan posisi keuangan
internasional suatu negara berdasarkan transaksi yang tercatat pada current account dan capital account.
c.
Jika saldo reserve
account menunjukkan angka positif (dR > 0), maka dapat dikatakan bahwa
posisi BOP dalam keadaan surplus dan sebaliknya jika menunjukkan angka negatif
(dR < 0) dikatakan BOP dalam keadaan defisit.
Dari penjelasan materi di atas, tahukah
Anda apa hubungan antara neraca perdagangan internasional dengan neraca
pembayaran internasional? Neraca perdagangan merupakan salah satu komponen
penting dalam neraca pembayaran.
UGAS INDIVIDU
Untuk
menguji pemahaman Anda akan materi yang telah Anda pelajari di depan maka
selesaikan tugas berikut ini pada lembar tersendiri! Setelah selesai, kumpulkan
pada guru dan mintalah nilai pada beliau!
Tabel
Neraca Perdagangan Nonmigas Indonesia dengan beberapa
negara mitra dagang Tahun 1997 dan 1998 (juta dolar AS)
1997 1998
No Negara Ekspor Impor Neraca Ekspor Impor Neraca
1 Jepang 6.939,7 8.232,2 -1.292,5 5.338,6 4.278,7 1.059,9 2
AS 6.701,5 5.387,3 1.314,2 6.697,8 3.486,8 3.211,0 3 Singapura 4.823,6 1.933,9
2.889,7 5.355,1 1.485,3 3.869,8 4 Belanda 1.839,6 559,8 1. 279,8 1.510,0 336,9
1.173,1
5 Hongkong 1.778,8 318,8 1.460,0 1.863,6 257,2 1.606,4 6
Jerman 1.465,7 2.624,8 -1.159,1 1.401,3 2.360,2 -958,9 7 Malaysia 1.323,6 701,9
621,7 1.333,4 383,2 950,2
8 Cina 1.313,9 1.328,2 -14,3 1.454,5 871,0 583,5 9 Korsel
1.272,3 2.259,2 -986,9 1.049,3 1.362,1 -312,8 10 Taiwan 1.249,5 1.576,3 -326,8
1.286,3 991,1 295,2
11 Inggris 1.238,1 1.081,8 156,3 1.143,1 917,9 225,2 12
Spanyol 888,1 370,2 517,9 868,7 159,6 709,1 13 Belux 788,1 335,2 452,9 874,4
276,0 598,4 14 P.E. Arab 745,8 64,6 681,2 653,6 31,1 622,5
15 Australia 721,3 2.188,4 -1,467,1 865,9 1.652,4 -786,5 16
Filiphina 700,6 113,1 587,5 582,6 59,5 523,1 17 Italia 689,3 903,7 -214,4 756,5
470,9 285,6 18 Thailand 675,6 850,6 -175,0 885,1 827,4 57 , 7 19 India 606,4
686,5 -80,1 671,7 292,9 378,8 20 S. Arabia 575,6 130,9 444,7 503,6 109,1 394,5
21 Prancis 499,3 1.007,8 -508,5 547,3 558,2 -10,9
22 Kanada 399,7 682,0 -282,3 411,7 497,2 -85,5 23 Vietnam 390,2 82,9 307,3 350,3 359,7 -9 , 4
24 Brazil 255,9 352,3 -96,4 159,4 203,5 -44,1 25 Mesir
187,8 5,5 182,3 249,1 6,1 243,0
Sub total 38.0703 3.777,9 4.292,1
36.812,9 22.234 14.578,9 Lainnya 49,9 3.977,8 -3.927,9 4.162,5 2.449,2 1.713,3
Total 38119,9 37.755,7 364,2 40.975,4 24.683,2 16.292,2
Sumber: Tulus Tambunan, Perdagangan Internasional dan Neraca
Pembayaran:Teori dan Temuan Empiris, 2001, Jakarta: PT Pustaka LP3ES
Indonesia.
Instruksi:
Berdasarkan tabel di atas,
cobalah untuk mencari negara-negara yang mengalami surplus perdagangan
internasional dengan Indonesia dan negara-negara yang menyebabkan Indonesia
mengalami surplus perdagangan internasional!
G. Kebijaksanaan Perdagangan Internasional
Perdagangan
internasional hendaknya dilakukan dengan penuh perhitungan, mengingat hal ini
akan sangat memengaruhi kondisi perekonomian nasional. Untuk itu diperlukan
kebijakan-kebijakan tertentu dalam mengatur pelaksanaan perdagangan
internasional. Kebijakan-kebijakan tersebut meliputi cara atau strategi
tertentu yang sifatnya protektif untuk menyelamatkan dan melindungi
perekonomian dalam negeri.
Kebijakan perdagangan internasional yang
biasa dilakukan pemerintah adalah tarif atau bea masuk, kuota, larangan ekspor,
larangan impor, subsidi, politik dumping, dan diskriminasi harga.
1. Penetapan
Tarif atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk dikenakan pada
barang impor. Tarif atau bea masuk ini juga biasa disebut dengan pajak atas
barang-barang impor. Setiap barang yang masuk ke dalam pasar dalam negeri
dikenai bea masuk. Apakah tujuan penetapan tarif atau bea masuk dalam
perdagangan internasional? Tujuan penetapan tarif atau bea masuk ini adalah
sebagai berikut.
a.
Menghambat Impor Barang-barang/Jasa Luar Negeri dengan
Penetapan Pajak yang Tinggi Atas Barang-barang Impor
Terutama atas
barang-barang impor yang tidak mempunyai nilai guna dan nilai tambah bagi
perekonomian nasional. Misalnya, impor barangbarang mewah. Bila nilai impor
lebih besar daripada nilai ekspor maka akan mengganggu perekonomian nasional.
Persediaan devisa negara akan terkuras untuk membiayai impor bila tanpa
diimbangi dengan adanya ekspor. Negara memerlukan devisa yang cukup untuk
membiayai pembangunan.
b.
Melindungi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri
Untuk
melindungi produk dalam negeri yang lebih mahal daripada harga barang impor
maka pemerintah menetapkan tarif yang tinggi. Dengan demikian, harga jual
barang impor di dalam negeri menjadi lebih tinggi daripada harga barang
produksi dalam negeri sehingga produk dalam negeri tetap dapat bersaing. Pajak
atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor.
c.
Menambah Pendapatan Pemerintah dari Pajak
Penarikan
tarif pajak barang/jasa impor merupakan pemasukan bagi anggaran pendapatan dan
belanja negara khususnya dalam subpenerimaan pajak. Dahulu APBN kita sangat
ditopang dengan adanya pemasukan dari hasil ekspor migas. Namun, karena keterbatasan
jumlah persediaan migas di negara kita dan semakin meningkatnya kebutuhan migas
di dalam negeri maka pemerintah mengurangi ekspor migas, dan sebagai gantinya
adalah pengejar pendapatan dari sektor pajak. Untuk itu kebijaksanaan
perpajakan diperbaharui melalui intensifikasi dan diversifikasi pemungutan
pajak. Salah satu pajak ditarik adalah penarikan bea masuk untuk barang-barang
impor.
Kebijakan
tarif ada tiga macam, yaitu bea ad.
valorem atau bea harga, bea specific,
dan bea compound, yang perbedaan di
antaranya adalah sebagai berikut.
a.
Bea ad. valorem
adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar persentase
tertentu terhadap nilai barang impor ( atau persen tarif dikalikan harga
barang). Misalnya, tarif bea masuk mobil mewah adalah 200 persen. Harga mobil
itu misalnya 5 juta dolar AS dan dengan kurs rupiah Rp10.000 per 1$ AS,
sehingga harga mobil itu di pasar dalam negeri Rp50 miliar. Maka, bea masuk
barang mewah tersebut adalah 300% × Rp50
miliar = Rp150 miliar.
b.
Bea specific
adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar satuan/ukuran
fisik tertentu dari barang yang diimpor. Misalnya, bea masuk kulkas Rp50.000
per unit, TV Rp25000 per unit, dan seterusnya.
c.
Bea compound
atau disebut juga specific ad valorem
adalah kombinasi antara bea masuk ad.
valorem dan bea masuk specific.
Misalnya, untuk jenis barang tertentu dikenakan bea masuk hanya 5% dari harga
barang tersebut ditambah dengan Rp200 per unit.
Tabel IV. 6
Beberapa Keuntungan dan Kerugian dari Sistem Pengenaan
Tarif Ad.
Valorem dan Specific
Tarif ad. Valorem
Keuntungan Kerugian
1.
Dapat mengikuti inflasi (fluktuasi 1. Memerlukan
sistem penggolongan harga) barang
dengan lebih lengkap
2.
Terdapat diferensiasi produk menu- 2. Beban
administrasi lebih berat karena rut kualitasnya memerlukan sistem pendataan
harga
barang yang lengkap
Tarif Specific
euntungan Kerugian
1.
Mudah dilaksanakan karena tidak 1. Tidak ada diferensiasi barang
menumemperhatikan perbedaan kualitas
rut kualitasnya
barang
2. Tidak
dapat mengikuti perkem-
2.
Relatif lebih mudah digunakan bangan tingkat harga sehingga sebagai alat
kontrol proteksi atas fungsinya hanya
sebagai alat konindustri dalam negeri
trol proteksi yang sifatnya statis.
2.
Kuota
Kuota
merupakan salah satu cara melakukan proteksi yang sifatnya nontarif. Kuota
adalah suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor.
Hal ini dilakukan apabila pemerintah tidak melakukan pelarangan impor suatu
barang tetapi tidak juga ingin menarik bea masuk atau tarif karena khawatir
akan menaikkan harga dalam negeri.
Kuota ada
empat macam, yaitu kuota mutlak, kuota negociated,
tarif kuota, dan mixing kuota. Satu
per satu dijelaskan berikut ini.
a.
Kuota mutlak (absolute/unilateral quota) yaitu penentuan kuota secara sepihak
b. Negociated/bilateral quota, yaitu penentuan kuota menurut perjanjian antara
kedua belah negara pengimpor dan pengekspor.
c.
Tarif quota, yaitu
pemerintah mengizinkan pemasukan barang ke dalam negeri dengan jumlah tertentu
dengan tarif yang diturunkan selama
jangka waktu tertentu
d. Mixing quota, yaitu campuran dari ketiga
macam kuota tersebut dimana pemerintah mengizinkan barang atau komoditas
tertentu masuk dan dalam jumlah tertentu melalui suatu perjanjian dengan negara
mitra dagang dalam jangka waktu tertentu.
Dampak dari
pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan naik dan
permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik akan turun
sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat.
Menurut
GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut:
a.
untuk melindungi hasil pertanian;
b.
untuk menjaga keseimbangan balance
of payment;
c.
untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional.
3.
Larangan Ekspor/Impor
Mengapa
kegiatan ekspor/impor dilarang? Jika demikian, bukankah hal ini berarti
meniadakan perdagangan internasional?
Dalam perdagangan internasional dikenal
prinsip-prinsip perdagangan bebas. Artinya, perdagangan yang dilakukan
sepenuhnya didasarkan pada keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif
sehingga ada beberapa kalangan yang berpendapat bahwa kebijakan proteksi
ekspor/ impor justru akan merugikan kedua belah pihak (negara eksportir dan
importir). Untuk itu, dalam pertemuan World
Trade Organization (WTO) di Maroko disepakati untuk menghapuskan proteksi
paling lambat tahun 2020. Proteksi yang biasa dilakukan, yaitu dengan
pemberlakuan larangan ekspor/impor produk/jasa tertentu. Misalnya, di Indonesia pernah terdapat
larangan ekspor rotan yang berasal dari hutan alam dalam bentuk asal atau
setengah jadi. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk
jadi rotan asal Indonesia di pasar internasional dan untuk mengatasi kelangkaan
bahan baku rotan untuk industri. Di bidang impor, misalnya larangan impor gula,
beras, dan tekstil. Larangan ini bertujuan untuk melindungi produsen di dalam
negeri.
4.
Subsidi
Apa alasan
pemerintah memberikan subsidi dalam perdagangan internasional? Agar produksi di
dalam negeri dapat ditingkatkan maka pemerintah memberikan subsidi kepada
produsen. Misalnya, di pasar dalam negeri terdapat produk elektronik buatan
dalam negeri dan buatan luar negeri (impor). Kedua jenis barang tersebut
mempunyai kualitas yang sama baiknya. Maka, produsen diberikan subsidi agar
dapat menjual produknya dengan harga murah sehingga daya saing produk dalam
negeri meningkat. Subsidi yang diberikan dapat berupa mesin-mesin, peralatan,
tenaga ahli, keringanan pajak, fasilitas kredit, dan sebagainya. Apakah tujuan pemberian subsidi? Apa pula
manfaatnya?
Gambar
IV.9 Migas dan listrik, di
antara aspek yang mendapatkan subsidi dari pemerintah.
Tujuan
pemberian subsidi, antara lain, adalah untuk meningkatkan produksi di dalam
negeri dan agar barang buatan sendiri dapat dijual dengan harga relatif murah
sehingga dapat meningkatkan daya saing terhadap barang-barang impor maupun di
pasar ekspor dan dapat mempertahankan jumlah konsumsi dalam negeri.
Manfaat yang dapat diperoleh dari
subsidi, antara lain, subsidi tidak merugikan konsumen karena jumlah konsumsi
tidak berkurang dan harga di pasar dalam negeri tetap bahkan dapat turun.
Pemberian subsidi bersifat lebih transparan sehingga konsumen/masyarakat dapat
menilai besarnya manfaat dan kerugiannya secara langsung, subsidi bersifat
lebih adil karena dapat dibiayai oleh pemerintah dengan penggunaan pajak
pendapatan yang progresif terhadap wajib pajak yang potensial.
5. Politik
Dumping
umping
adalah suatu kebijakan diskriminasi harga se Jendela Ekonomi
cara internasional (international Politik dumping merupakan bentuk price discrimination) yang dilaku kebijakan
diskriminasi harga. kan dengan menjual suatu ko Kebijakan ini biasanya
dilakukan
untuk
melindungi produknya di luar moditi di luar negeri dengan harga negeri.
yang lebih murah dibandingkan Antyo Pracoyo, 2005.
yang dibayar konsumen di dalam
negeri.
Ada tiga tipe dumping, yaitu
sebagai berikut.
a.
Persistant
dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (continous) dari suatu perusahaan di pasar domestik untuk
memperoleh laba maksimum dengan menetapkan harga yang lebih tinggi di dalam
negeri daripada di luar negeri.
b.
Predatory dumping,
yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri dengan harga
yang lebih murah untuk sementara (temporary),
sehingga dapat mematikan atau mengalahkan perusahaan lain dari persaingan
bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar, barulah harga kembali dinaikkan untuk
mendapatkan laba maksimum.
c.
Sporadic dumping,
yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri dengan harga
yang lebih murah secara sporadic
dibandingkan harga di dalam negeri karena adanya kelebihan produksi di dalam
negeri.
Pelaksanaan politik dumping dalam
praktik perdagangan internasional dianggap sebagai tindakan yang tidak
terpuji (unfair trade) karena dapat
merugikan negara lain. Untuk itu, WTO sebagai organisasi perdagangan dunia
menganut prinsip nondiskriminasi (Nation
Treatment Clause/NTC). Nation
Treatment Clause/NTC merupakan prinsip memberi perlakuan yang sama terhadap
produk luar negeri maupun produk dalam negeri. Sesuai ketentuan WTO, bagi
negara yang dirugikan dapat mengambil tindakan anti dumping duties (tindakan
anti dumping), misalnya pemerintah Amerika Serikat melarang udang dari Cina
masuk ke negaranya sebagai akibat dari
politik dumping yang dilakukan
pemerintah Cina terhadap udang yang diekspor ke AS.
6.
Premi
Premi adalah
“bonus” yang berbentuk sejumlah uang yang disediakan pemerintah untuk para
produsen yang berprestasi atau mencapai target produksi yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Premi akan mengurangi harga jual produk
karena oleh pengusaha biasanya digunakan untuk mengurangi beban produksi dengan
harapan bila harga jual produk murah maka permintaan masyarakat akan meningkat
sehingga produksi akan meningkat dan pada akhirnya keuntungan perusahaan akan
meningkat pula.
7.
Diskriminasi Harga
Diskriminasi
harga adalah kebijakan perdagangan internasional dengan cara penetapan harga
jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih yang berbeda terhadap barang yang
sama. Penetapan harga ini dapat berupa harga barang yang dijual di pasar
internasional lebih mahal sedangkan di pasar dalam negeri lebih murah, atau
sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk
memaksimalkan keuntungan. Jika permintaan pasar internasional terhadap suatu
barang meningkat terus sedangkan permintaan di dalam negeri relatif tetap, maka
untuk memaksimalkan keuntungan, ada kecenderungan untuk meningkatkan harga
barang ekspor.
Diskriminasi harga ini dapat ditemukan
misalnya pada penjualan gas bumi yang di ekspor ke Jepang harganya lebih mahal karena harus
menyesuaikan dengan standar harga internasional sedangkan yang dijual di dalam
negeri lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah untuk mengalihkan tingginya
pemakaian minyak bumi.
UGAS BEDAH KASUS
Buatlah kelompok yang beranggotakan lima orang yang
terdiri atas putra dan putri! Kemudian diskusikan artikel berikut ini! Carilah
permasalahan apa saja yang ada di dalamnya! Buatlah kesimpulan tentang
bagaimana cara mengatasinya!
Penerimaan Bea Masuk Terancam Turun
13 /09/ 05
(Jakarta, Indopos) Kondisi perekonomian
Indonesia yang kurang baik menjadi tantangan yang berat bagi Dirjen Bea dan
Cukai. Penerimaan bea masuk dari barang-barang impor diprediksikan akan
mengalami penurunan. Sementara penyelundupan barang-barang dari luar negeri
bertambah marak.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Edy Abdurrahman mengatakan ada
beberapa faktor yang menyebabkan penurunan penerimaan bea masuk, di
antaranya, melemahnya nilai tukar rupiah
terhadap dolar yang mengakibatkan berkurangnya barang-barang impor. Selain itu
katanya, ada kecenderungan kebijakan tarif bea masuk yang ditetapkan pemerintah
selalu menurun. “Langkah yang sekarang kita lakukan adalah bagaimana agar
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penurunan bea masuk itu harus kita
kompensasi dengan upaya-upaya kita untuk
bisa meningkatkan demand tadi,” ujar
Edy.
Edy tetap optimistis target penerimaan bea masuk pada tahun ini yaitu
sebesar Rp16,95 triliun akan bisa tercapai. “Sampai saat ini bea masuk sudah mencapai sekitar 62 persen dari target
dalam APBN-P yang sebesar Rp16,95
triliun. Sementara cukai lebih bagus lagi mencapai 64 persen,” ujar Edy seusai
serah terima jabatan para pejabat eselon II di lingkungan Departemen Keuangan RI, kemarin. Sementara
target dalam APBN sebelumnya hanya mencapai Rp12 triliun.
Ia juga mengungkapkan, penyelundupan barang-barang ke Indonesia
sampai saat ini masih cukup marak.
Dirjen Bea Cukai sudah menerapkan beberapa langkah antisipasi walau belum bisa
menghentikan penyelundupan. Kebanyakan barang-barang yang diselundupkan
katanya, adalah barangarang yang diatur dalam tata niaga atau
barang-barang yang dibatasi atau dilarang, seperti tekstil, gula, beras, dan
daging. “Kawasan yang sangat rawan penyelundupan adalah pelabuhan di
Sumatera bagian Timur. Sejak dulu,
pelabuhan itu rawan penyelundupan karena masyarakatnya sudah menganggap
penyelundupan sebagai mata pencaharian,” ujarnya.
Langkah-langkah yang dilakukan Dirjen Bea dan Cukai untuk mengatasi
penyelundupan itu katanya, adalah dengan meningkatkan frekuensi patrolipatroli
laut untuk menghambat aktivitas penyelundupan.
“Tetapi mereka (para penyelundup, Red) biasanya menggunakan armada
seperti semut, sementara sarana kita
tidak mungkin memagari garis pantai yang begitu luas. Tetapi kita akan berupaya
mengantisipasi,” ujarnya. Sedangkan di pelabuhan besar tambahnya, yang
dilakukan adalah dengan memperketat tingkat pemeriksaan yang kita lakukan,
khususnya untuk perhitungan-perhitungan bea masuk lebih akurat lagi. (ran)
Sumber: Indopos, 13 September 2005
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1. Sebutkan
kebijakan perdagangan internasional yang bersifat protektif!
2. Apakah
yang dimaksud dengan politik dumping?
3. Mengapa
politik dumping tidak populer dalam perdagangan internasional?
4. Apakah
yang dimaksud dengan penetapan kuota impor?
5.
Apa tujuan pemerintah memberi subsidi bagi produk dalam
negeri?
H. Devisa
Kegiatan
ekspor-impor yang dilakukan oleh
berbagai negara dapat berlangsung dengan lancar karena adanya suatu alat
pembayaran yang diakui secara internasional. Alat pembayaran internasional
itulah yang disebut sebagai devisa.
Devisa ini dapat berupa valas, emas, bill of exchange, dan traveller
cheque.
1.
Valuta asing (Valas)
Valuta asing adalah mata uang asing yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran internasional. Di antaranya, Dolar-Amerika, Euro-Eropa,
Yen-Jepang, Yuan-Cina, dan Riyal-Arab Saudi.
2.
Emas
Apakah
semua jenis emas dapat menjadi devisa? Emas yang dapat digunakan sebagai devisa
adalah emas dalam bentuk batangan dengan kadar 24 karat.
3.
Bill of Exchange (Wesel)
Bill of Exchange (wesel) adalah surat perintah dari nasabah kepada
banknya untuk melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu.
4.
Traveller Cheque (TC)
Traveller Cheque
(TC) adalah cek khusus untuk digunakan dalam perjalanan biasanya untuk turis
dan dapat dicairkan pada bank-bank yang ditunjuk di negara yang dituju.
Setiap negara
yang melakukan perdagangan internasional menginginkan untuk memperoleh devisa
sebanyak-banyaknya. Mengapa? Karena devisa dapat digunakan untuk membiayai
pembangunan, membiayai impor, dan menyeimbangkan neraca pembayaran agar tidak
mengalami defisit sehingga perekonomian di dalam negeri stabil.
Tahukah kamu,
dari manakah sumber-sumber perolehan devisa itu? Suatu negara dapat memperoleh
devisa dari kegiatan perdagangan internasional, yaitu dengan mengekspor
barang/jasa ke luar negeri, bea masuk barang-barang impor, dan transfer penghasilan. Misalnya, devisa yang
diperoleh dari para tenaga kerja Indonesia di luar negeri ke dalam negeri.
Total valuta
asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara disebut
sebagai cadangan devisa. Cadangan devisa dapat diketahui dari posisi balance of payment (BOP) atau neraca
pembayaran internasionalnya. Makin banyak devisa yang dimiliki oleh pemerintah
dan penduduk suatu negara maka berarti makin besar kemampuan negara tersebut
dalam melakukan transaksi ekonomi dan keuangan internasional dan makin kuat
pula nilai mata uang negara tersebut.
Cadangan devisa
suatu negara biasanya dikelompokkan atas cadangan devisa resmi dan cadangan
devisa nasional. Keduanya adalah berikut ini.
a.
Cadangan devisa resmi, yaitu cadangan devisa yang
dimiliki oleh negara (pemerintah). Cadangan devisa ini dikelola, dikuasai,
diurus, dan ditatausahakan oleh Bank Sentral.
b. Cadangan
devisa nasional, yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh perorangan, badan atau
lembaga, terutama perbankan yang secara moneter merupakan kekayaan nasional
(termasuk milik bank umum nasional).
Dari penjelasan di atas, dapatkah
Anda ketahui apa fungsi devisa?
I. Sistem Pembayaran Internasional
Kegiatan
perdagangan internasional tidak lepas dari sistem pembayarannya. Pelaksanaan
pembayaran ekspor-impor berbagai negara dapat dilakukan dengan menggunakan
sistem pembayaran internasional. Sistem pembayaran internasional ini, antara
lain, berupa cash in advance, open account, dan private compensation. Masing-masing sistem tersebut dijelaskan
berikut ini.
1.
Cash in
advance, yaitu cara pembayaran secara tunai yang dilakukan pembeli/importir
kepada penjual/eksportir sebelum barang dikapalkan.
2.
Open account,
yaitu pembayaran dilakukan setelah produk dikirim atau setelah jangka waktu tertentu. Cara ini
biasa dilakukan oleh penjual atau pembeli yang sudah saling percaya.
3.
Private
compensation, yaitu cara pembayaran yang dilakukan antara pembeli dan
penjual dengan cara melakukan kompensasi atas utang-piutang sehingga mengurangi
atau meniadakan transfer valas ke luar negeri. Misalnya, ada importir X dan
eksportir Y di Malaysia yang
masing-masing melakukan hubungan dagang dengan importir A dan eksportir
B di Indonesia. Suatu ketika importir X menerima sejumlah barang yang telah
dikirim oleh eksportir B dari Indonesia. Demikian juga importir A di Indonesia
telah menerima kiriman barang dari importir Y dari Malaysia. Untuk transaksi
ini importir X tidak perlu melakukan transfer valas untuk melakukan pembayaran
kepada eksportir B di Indonesia, ia cukup melakukan transfer domestik kepada
eksportir Y di negaranya. Demikian juga importir A di Indonesia tidak perlu
melakukan transfer valas ke Malaysia, ia cukup melakukan transfer domestik
kepada eksportir B di Indonesia. Untuk lebih jelas lagi, perhatikan bagan
mekanisme private compensation berikut
ini!
Gambar IV.10 Mekanisme private compensation.
4.
Letter of
Credit ( L/C) yaitu suatu surat pernyataan yang dikeluarkan oleh issuing
bank atas permintaan pembeli/importir yang ditujukan kepada penjual/eksportir
melalui advising/confirming bank dengan menyatakan bahwa issuing bank akan
membayar sejumlah uang tertentu apabila syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C
telah dipenuhi. Mekanisme pem-
Gambar IV.11 Mekanisme LC.
Keterangan:
a.
Pembuatan sales
contract antara importir dan eksportir
b.
Importir mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada BNI selaku
issuing bank
c.
Issuing bank mengirimkan L/C kepda eksportir melalui Bank of
Johor sebagai confirming bank
d.
Advising/confirming bank memberikan advise atau pemberitahuan kepada
eksportir tentang kedatangan L/C dan meminta eksportir untuk menunjukkan bukti
pengiriman barang/surat muat barang atau bill
of lading (B/L) untuk dapat
menerima pembayaran
e.
Eksportir mengirim barang kepada importir melalui perusahaan
pelayaran dengan mendapat surat tanda muat atau bill of lading (B/L) dan sertifikat pemeriksaan barang atau certificate of inspection dari
perusahaan surveyor atau bea dan cukai
f.
Perusahaan pelayaran menyerahkan B/L kepada eksportir
g.
Eksportir menyerahkan B/L dan dokumen lainnya kepada Bank of Johor untuk mendapatkan
pembayaran
h.
Bank of
Johor menyelesaikan pembayaran kepada eksportir atas dasar
penyerahan
B/L
i.
Bank of Johor meneruskan B/L dan dokumen lainnya
kepada BNI untuk diteruskan kepada importir Indonesia
j.
BNI menyampaikan B/L kepada importir untuk penyelesaian
pengeluaran barangnya di pelabuhan setelah membayar bea masuk dan pungutan
impor lainnya yang diwajibkan di kantor bea dan cukai
k.
Importir menyelesaikan pelunasan pembayaran dengan BNI
l.
Clearing atau
penyelesaian pembayaran antara BNI dan Bank
of Johor.
L A T I H A N
Kerjakan
dengan benar!
1. Sebutkan
sistem pembayaran internasional!
2. Apakah
pengertian letter of credit?
3. Sebutkan
pelaku yang terlibat dalam L/C!
4. Jelaskan
proses pembayaran menggunakan L/C!
5.
Jelaskan mekanisme private
compensation!
Rangkuman
•
Perdagangan internasional adalah perdagangan
antarnegara atau lintas negara yang mencakup ekspor dan impor.
•
Faktor pendorong terjadinya perdagangan internasional
di antaranya adalah perbedaan kekayaan sumber daya alam, perbedaan selera,
perbedaan iklim, prinsip keunggulan komparatif, serta adanya komunikasi dan
sarana transportasi
•
Adam Smith mengemukakan teori keunggulan absolut yang
berbunyi bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi terhadap suatu
jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut terhadap negara lain
yang memproduksi barang sejenis.
•
Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan
keadaan, seperti letak geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas
tenaga kerja, tingkat penguasaan IPTEK, jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
•
J.S.
Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang
tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan
relatif) terbesar, dan akan mengkhususkan mengimpor barang bila negara tersebut
memiliki kerugian komparatif ( keunggulan relatif ).
•
David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan
internasional antara dua negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya
relatif yang terkecil untuk jenis barang berbeda.
•
Pendapat yang dikemukan oleh J.S. Mill dan David
Ricardo di atas disebut teori keunggulan komparatif.
•
Peranan perdagangan internasional terhadap perekonomian
nasional adalah meningkatkan cadangan valuta asing, pertumbuhan output di dalam
negeri dan peningkatan pendapatan nasional, realokasi sumber daya produksi,
diversifikasi output dan internal returns to scale dari
perusahaan yang mengekspor, dan dapat mencukupi kebutuhan akan barang dan jasa
yang tidak diproduksi di dalam negeri.
•
Pada umumnya, kurs tukar valuta asing tercatat dua
macam kurs, yaitu kurs beli dan kurs jual. Kurs beli artinya harga pembelian
valuta asing oleh bank atau pedagang valas, sedangkan kurs jual artinya harga
penjualan valuta asing oleh bank. Selisih antara kurs beli dan kurs jual
tersebut merupakan keuntungan bank dalam kegiatannya menjual dan membeli valuta
asing.
•
Neraca perdagangan adalah catatan transaksi
ekspor-impor barang antarnegara yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu
(biasanya satu tahun)
•
Neraca perdagangan aktif bila nilai ekspor lebih besar
daripada nilai impor, sebaliknya neraca perdagangan pasif bila nilai ekspor
lebih rendah daripada nilai impor.
•
Neraca pembayaran internasional (balance of payment /BOP) adalah suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan
barang/jasa, transfer keuangan dan moneter antara penduduk (resident) suatu negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode waktu tertentu, biasanya
satu tahun.
•
Kegunaan neraca pembayaran antara lain, untuk
membukukan seluruh transaksi ekonomi internasional yang terjadi antara penduduk
dalam negeri dan penduduk luar negeri, untuk mengetahui struktur dan komposisi
transaksi ekonomi internasional suatu negara, untuk mengetahui mitra utama
suatu negara dalam hubungan ekonomi internasional, untuk mengetahui posisi
keuangan internasional suatu negara, sebagai salah satu indikator yang akan
dipertimbangkan oleh
IMF
atau negara donor untuk memberikan bantuan keuangan, terutama negara yang
mengalami kesulitan BOP, sebagai salah satu indikator fundamental ekonomi satu
negara selain tingkat inflasi, pertumbuhan GDP, dan sebagainya.
•
Kebijaksanaan perdagangan internasional terdiri atas
penetapan tarif atau bea masuk, kuota, larangan ekspor/impor, subsidi,
diskriminasi harga, politik dumping, dan premi.
•
Devisa (foreign
exchange) adalah suatu alat
pembayaran yang diakui secara internasional.
•
Devisa dapat berupa valuta asing (valas), emas, bill of exchange (wesel), traveller cheque (TC)
•
Cadangan devisa adalah total valuta asing yang dimiliki
oleh pemerintah dan swasta dari suatu negara
•
Cadangan devisa suatu negara biasanya dikelompokkan
atas cadangan devisa resmi, dan cadangan devisa nasional
Pelaksanaan pembayaran
ekspor-impor berbagai negara dapat dilakukan dengan menggunakan sistem
pembayaran internasional, yang berupa cash
in advance, open account, private compensation and letter
of credit ( L/C