Ekonomi kelas X kurikulum 2013
A. MENDESKRIPSIKAN PERBEDAAN ANTARA EKONOMI MIKRO DAN EKONOMI MAKRO
1. Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang sangat luas liputannya. Ilmu ekonomi digunakan untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan terutama masalah-masalah ekonomi.
Masalah kelangkaan bukan merupakan hal yang baru. Hal tersebut beralasan karena kelangkaan merupakan masalah yang mendasar bagi setiap manusia. Sudah dari sejak dahulu kelangkaan menjadi permasalahan manusia hingga akhirnya muncullah ilmu ekonomi (economic science) . Salah satu ahli ekonomi yang peduli terhadap upaya yang harus dilakukan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya adalah Paul A. Samuelson. Ia merupakan ahli ekonomi yang terkenal dan pernah menerima Nobel untuk bidang ekonomi tahun 1970 . Menurutnya, Ilmu Ekonomi adalah suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat suatu pilihan dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai macam barang untuk dikonsumsi, sekarang dan masa mendatang kepada berbagai individu dan golongan masyarakat.
Setiap individu pasti mempunyai kebutuhan, dalam mencukupi kebutuhan hidupnya pastilah individu akan mempertimbangkan secara rasional mengenai bagaimana cara menggunakan sumber-sumber daya atau pendapatan tertentu agar penggunaan tersebut dapat memberikan kepuasan dan kemakmuran yang maksimum kepada individu dan masyarakat. Dalam mempelajari itu semua diperlukan analisis-analisis ekonomi yang dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: ekonomi deskriptif, teori ekonomi, dan ekonomi terapan (applied economics). Marilah kita bahas satu persatu analisisanalisis ekonomi di atas!
Ekonomi deskriptif merupakan analisis ekonomi yang menggambarkan keadaan sebenarnya (sesuai fakta) dalam perekonomian. Misalnya keadaan pengrajin guci di Bantul pasca gempa Yogyakarta dan Jawa Tengah, keadaan ekonomi di Aceh pasca gempa dan tsunami, keadaan ekonomi Indonesia pasca reformasi. Perlu kamu ketahui bahwa mengetahui kenyataan dalam perekonomian belumlah cukup untuk belajar ilmu ekonomi. Yang lebih penting lagi ialah menyusun kenyataan ini secara sistematis, dan membuat gambaran umum tentang kegiatan suatu perekonomian dan komponenkomponennya.
Ekonomi terapan sering disebut sebagai teori kebijakan ekonomi, yaitu cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi. Dalam merumuskan kebijakan ekonomi, perlu diperhatikan mengenai tujuan-tujuan dari kebijakan ekonomi tersebut.
Teori ekonomi adalah pandangan-pandangan yang menggambarkan sifat hubungan yang sebenarnya/nyata dalam kegiatan ekonomi, dan ramalan tentang peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang memengaruhinya mengalami perubahan. Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran secara umum dan yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat hubungan ekonomi.
Lebih jauh mengenai teori ekonomi akan kita pelajari bersama dalam pembahasan berikut ini!
2. Ekonomi Mikro
Mikro berasal dari kata mikro yang berarti kecil. Jadi ekonomi mikro boleh diartikan sebagai ilmu ekonomi kecil. Berdasarkan pola dan ruang lingkung analisisnya, teori mikro ekonomi dapat didefinisikan sebagai satu bidang dalam ilmu ekonomi yang menganalisis bagian-bagian kecil secara individual dari keseluruhan kegiatan sebuah perekonomian.
Isu pokok yang dianalisis dalam teori mikro ekonomi adalah bagaimana cara menggunakan faktor-faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat dimaksimumkan. Analisis ini dibuat berdasarkan kepada pemikiran bahwa:
a. kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas dan
b. kemampuan faktor-faktor produksi menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat adalah terbatas.
Teori ekonomi bertitik tolak kepada pemisalan bahwa faktor-faktor produksi yang tersedia selalu sepenuhnya digunakan. Keadaan ini mendorong masyarakat untuk memikirkan cara yang paling efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi. Beberapa aspek yang dapat dipelajari dalam teori mikro ekonomi ini, sebagai berikut. a. Interaksi di Pasar Barang
Dalam aspek ini yang dimaksud adalah kegiatan suatu pasar barang, misalnya pasar kopi dan pasar cengkeh. Suatu perekonomian merupakan gabungan dari berbagai jenis pasar, termasuk pasar barang. Teori mikro ekonomi tidak menerangkan operasi secara keseluruhan pasar tersebut secara serentak. Untuk menunjukkan bagaimana suatu pasar berfugsi dan beroperasi, teori mikro ekonomi terutama menerangkan tentang interaksi antara penjual dan pembeli di suatu barang, misalnya di pasaran kopi dan cengkeh.
b. Tingkah Laku Penjual dan Pembeli
Dalam analisis ini teori mikro ekonomi bertitik tolak pada dua pemisalan, yaitu:
1) para pembeli dan penjual menjalankan kegiatan ekonomi secara rasional, dan
2) para pembeli berusaha memaksimumkan kepuasan yang mungkin dinikmatinya, sedangkan para penjual berusaha memaksimumkan keuntungan yang diperolehnya.
c. Interaksi di pasaran faktor produksi
Dalam hal ini yang dianalisis ialah interaksi antara penjual dan pembeli di pasaran faktor produksi. Individu-individu adalah pemilik faktor-faktor produksi. Sedangkan penjual membutuhkan faktor-faktor produksi untuk memproduksi barang dan jasa. Interaksi antara penjual dan pembeli faktor-faktor produksi di berbagai pasaran faktor produksi akan menentukan harga-harga faktor produksi dan jumlah faktor produksi yang digunakan.
Jadi yang dimaksud teori ekonomi mikro adalah teori yang mempelajari tentang perilaku ekonomi seseorang dalam pengambilan keputusan individu atau perorangan.
3. Ekonomi makro
Makro ekonomi berasal dari kata "makro" yang berarti besar. Teori makro ekonomi membuat analisis mengenai kegiatan dalam suatu perekonomian dari sudut pandang yang berbeda dengan teori mikro ekonomi. Analisis makro ekonomi merupakan analisis secara agregat terhadap keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisisnya bersifat umum dan tidak memerhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Sebagai contoh dalam teori ekonomi makro dalam menganalisis kegiatan pembeli yang dianalisis bukanlah perilaku seorang pembeli tetapi keseluruhan pembeli yang ada dalam perekonomian. Begitu pula dalam menganalisis tingkah laku produsen yang diamati bukanlah kegiatan seorang produsen tetapi kegiatan keseluruhan produsen dalam perekonomian.
Jadi teori ekonomi makro adalah teori ekonomi yang mempelajari kegiatan ekonomi secara keseluruhan (agregat). Contoh dari teori ini, yaitu meliputi masalah-masalah:
a. Penentuan kegiatan perekonomian
Analisis ini menerangkan tentang sampai di mana suatu perekonomian akan menghasilkan barang dan jasa. Berdasarkan pandangan Keynes, analisis makro ekonomi menunjukkan bahwa tingkat kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian. Analisis makro ekonomi merincikan pengeluaran agregat kepada 4 komponen meliputi:
1) Pengeluaran rumah tangga (biasa disebut konsumsi)
2) Pengeluaran pemerintah
3) Pengeluaran perusahaan-perusahaan (biasa disebut investasi)
4) Ekspor dan impor
b. Masalah pengangguran dan inflasi
Setiap masyarakat mengharapkan agar pengeluaran agregat akan mencapai tingkat yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh tanpa inflasi walaupun tujuan ini susah dicapai. Pada umumnya pengeluaran agregat yang sebenarnya adalah lebih rendah daripada yang diperlukan untuk mewujudkan kesempatan kerja penuh. Keadaan ini akan menimbulkan pengangguran. Ada kalanya permintaan agregat melebihi kemampuan perekonomian untuk memproduksi barang dan jasa. Keadaan ini menyebabkan kenaikan harga-harga atau inflasi.
c. Peranan kebijakan pemerintah
Tindakan pemerintah sangat penting digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pengangguran dan inflasi. Langkah-langkah yang ditempuh pemerintah dibedakan menjadi dua yaitu kebijakan fiskal dan kebijakan moneter. Kebijakan fiskal adalah upaya pemerintah dalam mengubah struktur dan jumlah pajak dan pengeluarannya dengan maksud untuk memengaruhi tingkat kegiatan perekonomian. Sedangkan kebijakan moneter adalah langkah pemerintah dalam memengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau mengubah suku bunga dengan tujuan mengatasi masalah perekonomian yang dihadapi.
B. MENDEKRIPSIKAN MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI
Tentu saja setiap negara ingin meninggalkan buruknya kinerja ekonomi dan memperbaiki kondisi ekonomi menjadi lebih baik. Salah satu akar permasalahan utama yang menghadang gerak maju perekonomian Indonesia adalah merosotnya kepercayaan (trust) yang ditentukan oleh tiga hal, yaitu: legitimasi, kredibilitas dan kejelasan visi pemerintah.
Ada hal yang penting dibicarakan pula di sini, yaitu adanya karakteristik-karakteristik lain lagi yang hendak dibicarakan di sini yang menghambat dan menjadikan masalah pemerintah di bidang ekonomi.
1. Dualisme Ekonomi
Hampir semua negara di belahan bumi ini menghadapi sistem dualisme. Di kotakota, perekonomian sudah bersifat industri dan uang digunakan secara luas. Sedangkan di luar kota yaitu di desa-desa, perekonomian masih pada tingkat rendah (subsisten) . Lagi pula di beberapa negara terdapat daerah kantong bagi industri asing (foreign enclave indutry) yang dapat menciptakan triplisme di daerah itu. Industri di daerah kantong asing sudah ada tingkat ekonomi kapitalis tinggi dan biasanya terdapat di sektor-sektor pertambangan terutama minyak bumi dan sektor pertanian.
2. Iklim Tropis
Umumnya daerah-daerah terbelakang berada di daerah tropis. Mengapa demikian? Banyak teori-teori yang mengemukakan bahwa rendahnya produktivitas karena adanya iklim tropis. Hal ini terjadi disebabkan kurangnya usaha manusia, adanya penyakitpenyakit yang banyak di daerah tersebut dan keadaan pertanian yang tidak menguntungkan.
3. Kebudayaan yang Tidak Ekonomis
Kebudayaan yang tidak ekonomis di sini maksudnya ialah sikap adat istiadat yang menghalang-halangi penggunaan penuh dari tenaga manusia untuk menaikkan tingkat hidupnya. Sehingga konsumsi yang lebih tinggi atau tingkat hidup yang lebih tinggi kadang-kadang bertentangan dengan kehendak untuk hidup dengan mempertahankan kebudayaan atau tradisinya.
4. Jumlah Kapital Sedikit
Di negara berkembang seperti Indonesia, kapital merupakan faktor produksi yang langka. Kelangkaan ini dapat berarti mutlak dan dapat pula berarti relatif dalam hubungannya dengan investasi yang menguntungkan. Karena tenaga kerja di negara sedang berkembang rendah, maka berarti bahwa pendapatan negara tersebut juga rendah, sehingga tabungan sebagai sumber pembentukan kapital juga rendah. Keadaan ini sering disebut dengan lingkaran setan (vicious circle) yang dapat digambarkan sebagai Berikut ini merupakan permasalahan - permasalahan ekonomi serta usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah.
Tabel 4.1 Pemasalahan ekonomi serta usaha-usaha yang
dapat dilakukan pemerintah
Langkah-langkah yang dapat
ditempuh pemerintah agar kepercayaan masyarakat pulih sehingga perekonomian
negara menjadi baik antara lain sebagai berikut. a. Memfokuskan investasi di bidang pengembangan sumber daya manusia
Pengembangan
sumber daya merupakan salah satu investasi berharga demi kemajuan perekonomian
suatu negara. Dengan sumber daya manusia yang bermutu sumber daya yang lain
dapat dimanfaatkan secara lebih optimal. Contohnya pelatihan keterampilan para
tenaga kerja melalui Balai Latihan Kerja (BLK) dalam bidang teknik.
b.
Mengurangi
masalah inflasi yang terlalu tinggi
Inflasi
merupakan peningkatan tingkat harga dalam suatu perekonomian yang berlangsung
secara terus-menerus. Mengurangi inflasi merupakan jalan terbaik bagi sebuah
negara lepas dari krisis ekonomi. Inflasi dapat diakibatkan oleh naiknya harga
barang dan jasa yang ada di pasar. Contohnya kebijakan menaikkan BBM pada 1 Oktober 2005 mengakibatkan tingkat inflasi
naik hingga 15,6%. Maka pemerintah berusaha menurunkan inflasi tersebut dengan
berbagai kebijakan ekonomi.
c.
Menciptakan
kondisi kompetitif yang jujur (fair)
bagi usaha kecil
Kondisi
kompetitif yang jujur bagi usaha kecil dapat tercapai apabila didukung
administrasi/birokrasi pemerintahan yang jujur pula. Contohnya pemerintah perlu
menertibkan bank-bank yang sengaja mempersulit proses pencairan kredit bagi
pengusaha kecil, dapat juga dilaksanakan dengan meningkatkan akses kelompok
ekonomi kecil terhadap berbagai sumber daya ekonomi, yaitu terutama modal,
tanah, serta informasi dan teknologi.
d.
Mendorong
pembentukan lembaga penjamin bagi usaha kecil untuk pinjaman yang lebih besar
Sebuah usaha
jika ingin memproduksi dan bersaing di pasar nasional maupun internasional
memerlukan banyak modal (kapital) ,
sedangkan modal tersebut didapat selain dari modal sendiri, juga dari modal
pinjaman yang lebih besar. Oleh karena itu pemerintah juga perlu memotivasi
munculnya koperasi-koperasi dan bank perkreditan rakyat dalam memberikan dan
mengutamakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha kecil.
e.
Mendorong
investasi pada infrastruktur fisik
Kegiatan
ekonomi suatu negara dapat berjalan lancar apabila pemerintah mempunyai
komitmen untuk mendorong investasi pada infrastruktur fisik. Contohnya
mendorong para investor dalam pembangunan bandara dan jalan tol.
f.
Kestabilan
neraca pembayaran dan nilai tukar uang
Di sini
pemerintah dalam menjaga kestabilan neraca pembayaran ialah dengan meningkatkan
kegiatan ekspor dan membatasi barang-barang impor terutama yang ilegal. Jika
devisa negara meningkat karena kegiatan ekspor, maka nilai tukar uang terhadap
mata uang asing dapat stabil dan dapat dikendalikan. Contohnya pemerintah
berusaha mendorong kegiatan ekspor dalam bidang manufaktur/nonmigas, serta
membatasi impor gula ilegal yang dapat merugikan petani dan harga gula di
pasaran.
Di bawah ini terdapat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat
dilakukan pemerintah, yaitu:
a)
Kebijakan
Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang
ditempuh pemerintah dalam perpajakan dan pengeluaran pemerintah/anggaran untuk
memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pengenaan pajak penghasilan, cukai
rokok.
b)
Kebijakan
Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan
yang ditempuh pemerintah/bank sentral dalam penawaran uang dan kebijakan suku
bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya pemerintah menetapkan
jumlah uang yang beredar dan peningkatan suku bunga tabungan.
c)
Kebijakan
Segi Penawaran
Kebijakan segi penawaran adalah
kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan efesiensi perusahaan, sehingga
barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan murah. Contohnya pemerintah
bekerja sama dengan LIPI dan universitas-universitas mengembangkan mesin
teknologi perusahaan yang efisien dan tepat guna.
d)
Kebijakan
Energi
Kebijakan energi adalah kebijakan dalam
menggunakan energi seefisien dan seoptimal mungkin yang di dalamnya terdapat
usaha penghematan energi. Contohnya ialah anjuran pemerintah untuk menggunakan
kendaraan yang menggunakan energi listrik/non BBM, guna mengurangi konsumsi
masyarakat terhadap BBM. Misal: KRL (Kereta Rel Listrik).
e)
Kebijakan
Penetapan Harga
Kebijakan penetapan harga adalah
kebijakan dalam menentukan harga-harga pada tingkat tertentu terhadap komoditas
yang menguasai hajat hidup orang banyak. Contohnya adalah bahan bakar minyak
merupakan salah satu komoditas yang menguasai hajat hidup orang banyak, maka
pemerintah menentukan harga bensin Rp4.500,00 per liter.
f)
Kebijakan
Neraca Pembayaran
Kebijakan
untuk memantau keadaan neraca pembayaran guna memengaruhi nilai tukar. Hal
tersebut berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor. Contohnya adalah
peningkatan ekspor nonmigas, mendorong industri kecil di Indonesia untuk
melakukan kegiatan ekspor-impor.
TAHUKAH KAMU
Di bawah ini terdapat kebijakan-kebijakan ekonomi yang dapat
dilakukan pemerintah:
a. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan
kebijakan yang ditempuh pemerintah dalam
perpajakan dan pengeluaran pemerintah/APBN untuk memengaruhi pengeluaran
agregat. Contohnya pengenaan pajak
penghasilan, cukai rokok.
b. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan
kebijakan yang ditempuh pemerintah/bank sentral antara lain dalam penawaran
uang dan kebijakan suku bunga untuk memengaruhi pengeluaran agregat. Contohnya
pemerintah menetapkan jumlah uang yang beredar dan peningkatan suku bunga
tabungan.
c. Kebijakan Segi Penawaran
Kebijakan segi penawaran adalah
kebijakan pemerintah yang bertujuan meningkatkan efesiensi perusahaan, sehingga
barang dan jasa yang ditawarkan lebih banyak dan murah. Contohnya pemerintah
bekerja sama dengan LIPI dan universitas-universitas mengembangkan mesin
teknologi perusahaan yang efisien dan tepat guna.