Makalah Ilmu Psikologi


BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
                Seiring munculnya para ahli psikologi di dunia, perkembangan salah satu ilmu tentang perilaku manusia ini menjadi meningkat. Orang berbondong-bondong mempelajari ilmu ini, baik secara otodidak maupun belajar di Perguruan Tinggi dengan konsentrasi pendidikan psikologi. Mempelajari segala sesuatu tentang tingkah dan perilaku manusia memang menyenangkan. Dengan mempelajari ilmu ini, seseorang dapat mengetahui bagaimana kepribadian seseorang secara lebih spesifik.
                Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan ilmu psikologi itu sendiri? Banyak ahli yang menjabarkan pengertian ilmu psikologi yang mendefinisikannya sebagai studi kegiatan mental.
                Berangkat dari banyaknya orang yang ingin mempelajari ilmu psikologi, sebenarnya sejak dahulu sudah banyak sekali pakar-pakar luar negeri yang mendalami ilmu psikologi ini. Sehingga ilmu psikologi dapat berkembang seiring munculnya para pakar tersebut. Tentu saja perkembangan ilmu psikologi ini sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia.
                Kemudian, mendalami pengetahuan mengenai ilmu psikologi ini, terdapat beberapa konsep yang berkembang di dalamnya. Konsep tersebut seperti motivasi, konsep diri, sikap, persepsi, sugesti, dan lain sebagainya.

  1. Rumusan masalah
                Dari latar belakang diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
a.       Apa yang dimaksud dengan ilmu psikologi?
b.      Bagaimana sejarah perkembangan ilmu psikologi?
c.       Apa saja konsep yang berkembang dalam ilmu psikologi?
  1. Tujuan
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu psikologi.
b.      Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan ilmu psikologi.
c.       Untuk mengetahui konsep yang berkembang dalam ilmu psikologi.
d.      Untuk mengetahui teori yang ada dalam ilmu psikologi



BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Ilmu Psikologi
                                Pengertian ilmu psikologi oleh para ahli sebagian diartikan sebagai sebuah studi kegiatan mental. Istilah mental menyinggung masalah pikiran, akal dan ingatan. Psikolog lain, William James, mendefinisikan ilmu psikologi sebagai ilmu mengenai kehidupan mental, termasuk fenomena dan kondisi-kondisinya.[1]
                                Sedang menurut Kenneth Clark dan George Millters, adalah ilmu yang mempelajari tentang perilaku. Dimana ruang lingkupnya mencakup segala yang dapat diamati, seperti gerak tangan, cara berbicara, perubahan kejiwaan, dan lain sebagainya.
                                Dari kedua pendapat para ahli tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa ilmu psikologi adalah sebuah studi ilmiah yang berkonsentrasi pada proses perilaku serta proses mental yang ada dalam diri manusia.
                                Jenis-jenis ilmu psikologi, yaitu:
1.       Psikologi sosial, adalah kajian mengenai sifat, fungsi, fenomena perilaku sosial, serta pengamatan mental dari individu.
2.       Psikologi klinis dan penyuluhan, adalah bidang psikologi terapan yang berperan sebagai salah satu disiplin kesehatan mental dengan menggunakan prinsip-prinsip psikologi untuk memahami, mengdiagnosis, dan mengatasi suatu masalah yang ada dalam psikologi.
3.       Psikologi konstitusional, adalah studi tentang hubungan antara struktur morfologis dan fungsi fisiologis tubuh degan fungsi-fungsi psikologi sosial.
4.       Psikofarmakologi, adalah pengetahuan tentang obat untuk mengobati gangguan psikiatris.
5.       Psikologi okupasional,adalah psikologi yang membahas tentang suatu bidang kajian psikologi industri, psikologi organisasi, psikologi vokasional, dan psikologi sumber daya manusia.
Metode yang digunakan

B. Sejarah perkembangan ilmu psikologi
Pada zaman Yunani kuno, Plato dan Aristoteles dianggap sebagai pelopor besar dalam psikologi. Plato beranggapan bahwa jiwa manusia terbagi menjadi dua, yakni rohaniah dan badaniah. Mengenai jiwa manusia, Plato memiliki konsep Trichotomi yang artinya manusia memiliki jiwa yang meliputi pikira atau kecerdasan (di kepala), kemauan (di dada), dan nafsu atau perasaan (di perut). Sedangkan konsep Aristoteles adalah Dichotomi yakni jiwa manusia meliputi kecerdasan dan kemauan.
Perkembangan ilmu psikologi lebih berkembang pesat setelah adanya pengaruh psikologi eksperimental Wilhelm Wundt pada tahun 1879. Ia mendirikan sebuah laboratorium di Universitas Leipzig, Jerman. Di sana, ia meneliti tentang gejala-gejala psikis yang disadari (indra), seperti persepsi, reproduksi, ingatan, asosiasi, dan fantasi.
John Broadus Watson (ahli psikolog Universitas Hopkins di Baltimore) dan Burrhus Frederic Skinner mengatakan bahwa metode intropeksi dalam psikologi tidak ada gunanya, sebab psikologi adalah disiplin ilmu maka datannya harus dapat diamati dan terukur, sehingga hanya dengan metode behaviorisme, psikologi dapat menjadi ilmu yang objektif.

C. Pendekatan Psikologi
                Terdapat beberapa pendekatan studi psikologi dari beberapa sudut pandang meliputi hal berikut:
1.       Pendekatan Neurobiologi
                Pendekatan ini ditandai dengan menghubungkan tindakan kita dengan peristiwa yang terjadi dalam tubuh kita, terutama dalam otak serta sistem saraf.
2.       Pendekatan Behaviorisme (perilaku)
                Pendekatan ini berfokus pada kegiatan luar organisme yang dapat diamati serta dapat diukur.
3.       Pendekatan Kognitif
                Pendekatan ini lebih menekankan pada cara kerja otak untuk mengolah suatu informasi yang masuk secara aktif dan mengubahnya dengan berbagai cara.
4.       Pendekatan Psikoanalitik
                Pendekatan ini lebih menekankan pada motif bawah sadar.
5.       Pendekatan Psikologi Gestalt
                Menekankan pada konfigurasi yang menyeluruh.
6.       Pendekatan Fenomenologi dan Humanistik
                Berfokus pada pengalaman pribadi seseorang, kebebasan memilih, dan motivasi terhadap aktualisasi diri.

D. Mazhab Ilmu Psikologi
1. Psikologi Psikoanalisis
Adalah sebuah model perkembangan kepribadian, filsafat tentang manusia, dan metode psikoterapi. Menurut pandangan psikoanalitik, struktur kepribadian terdiri atas tiga sistem, yaitu Id, Ego, Superego
2. Psikologi Behaviourisme
Adalah posisi filosofis yang  mengatakan bahwa untuk menjadi ilmu pengetahuan, psikologi harus memfokuskan perhatianya pada sesuatu yang diteliti, yaitu lingkungan dan perilaku, fokus pada apa yang tersedia dalam individu, seperti persepsi, pikiran, berbagai citra, dan perasaan.
3. Psikologi Humainistis
Dalam psikologi humainistis memiliki prinsip sebagai berikut:
- Hidup memiliki makna bahkan dalam situasi menyedihkan sekalipun.
- Tujuan hidup kita adalah mencari makna dari kehidupan kita sendiri
- Kita memiliki kebebasan untuk memaknai apa yang kita lakukan dan apa yang kita alami.
4. Psikologi Eksperimental dan Klasik
Metode ini digunakan untuk mempelajari bagaimana orang bereaksi terhadap rangsangan indra, memandang dunia ini, belajar dan mengingat, menjawab secara emosional, dan digerakan untuk bertindak, baik oleh rasa lapar maupun oleh keinginan untuk sukses dalam hidup.
5. Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang berarti menggambarkan konfigurasi atau bentuk yang utuh. Suatu gestalt dapat berupa objek yang berbeda dari jumlah bagian-bagiannya. Semua penjelasan tentang bagian-bagian objek akan mengakibatkan hilangnya gestalt itu sendiri. Sebagai contoh, ketika melihat sebuah persegi panjang maka hal ini dapat dipahami dan dijelaskan sebagai persegi panjang berdasarkan keutuhannya atau keseluruhannya dan identitas ini tidak bisa dijelaskan sebagai empat garis yang saling tegak lurus dan berhubungan.
6. Psikologi Kognitif
Merupakan suatu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan, termasuk didalamnya mengamati, melihat, menduga, dan menilai.

E. Konsep yang berkembang dalam ilmu psikologi
1. Motivasi
2. Konsep diri
3. Sikap
4. Persepsi
5. Frustasi
6. Sugesti
7. Prestasi
8. Crowding (kerumunan massa)
9. Imitasi
10. Kesadaran
11. Fantasi
12. Personalitas
13. Pikiran
14. Insting atau naluri
15. Mimpi

D. Teori dalam Ilmu psikologi
1. Teori agresi Psikoanalisis (Signmund Freud)
2. Teori disonansi Kognitif (Festingr)
3. Teori Kepribadian (Erich Fromm)
4. Teori Deprivasi Relatif (Gurr)
5. Teori Kecerdasan Majemuk (Howard Gardner)


Terdapat beberapa pendekatan studi psikologi dari beberapa sudut pandang meliputi hal berikut:
1.      Pendekatan Neurobiologi
      Pendekatan ini ditandai dengan menghubungkan tindakan kita dengan peristiwa yang terjadi dalam tubuh kita, terutama dalam otak serta sistem saraf.
2.      Pendekatan Behaviorisme (perilaku)
      Pendekatan ini berfokus pada kegiatan luar organisme yang dapat diamati serta dapat diukur.
3.      Pendekatan Kognitif
      Pendekatan ini lebih menekankan pada cara kerja otak untuk mengolah suatu informasi yang masuk secara aktif dan mengubahnya dengan berbagai cara.
4.      Pendekatan Psikoanalitik
      Pendekatan ini lebih menekankan pada motif bawah sadar.
5.      Pendekatan Psikologi Gestalt
      Menekankan pada konfigurasi yang menyeluruh.
6.      Pendekatan Fenomenologi dan Humanistik
      Berfokus pada pengalaman pribadi seseorang, kebebasan memilih, dan motivasi terhadap aktualisasi diri.







[1] Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 425.

Artikel Terkait