Penduduk adalah
salah satu modal pembangunan suatu negara. Pada materi pelajaran ekonomi di
kelas X dulu, Anda telah mengenal tentang pendapatan nasional. Dalam konsep
pendapatan nasional, jumlah penduduk akan memengaruhi pendapatan per kapita
suatu negara. Karena, pendapatan per kapita dihitung dari jumlah pendapatan
nasional dibagi dengan jumlah penduduk. Namun, jumlah penduduk yang meningkat
pesat bisa menimbulkan masalah bagi pembangunan. Mengapa demikian? Bukankah
kondisi pertambahan penduduk menunjukkan adanya peningkatan faktor produksi?
Untuk mengetahui jawabannya, perhatikan peta konsep
Perkembangan
jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan peningkatan kesempatan kerja akan
menimbulkan pengangguran. Pengangguran mengakibatkan menurunnya pendapatan
nasional. Karena itu, pengangguran merupakan permasalahan ketenagakerjaan yang
dialami oleh semua negara.
Mengatasi
masalah pengangguran juga merupakan tujuan pembangunan yang diselenggarakan
oleh pemerintah di seluruh dunia. Untuk itulah, tingginya angka pengangguran
merupakan masalah penting yang harus segera diatasi oleh pemerintah. Maka, wajar
bila dikatakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, antara lain,
adalah keberhasilan pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
Salah satu
bidang pembangunan yang diselenggarakan pemerintah adalah pembangunan ekonomi.
Pembangunan ekonomi bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui
peningkatan pendapatan per kapita dan pendapatan nasional. Tingginya angka
pengangguran merupakan hambatan dalam mewujudkan tujuan tersebut.
Pengangguran
menimbulkan masalah perekonomian, sosial, dan yang lainnya. Untuk itulah,
pembangunan ekonomi juga bertujuan untuk mengurangi jumlah pengangguran.
Mengapa? Melalui pembangunan ekonomi, pemerintah berusaha untuk meningkatkan
investasi. Peningkatan investasi akan memperluas dan menciptakan kesempatan kerja
baru. Dengan demikian, angkatan kerja yang belum mendapatkan kesempatan kerja
dapat terserap seluruhnya. Bila hal ini terjadi, apakah pembangunan nasional
akan meningkat? Agar dapat menjawab pertanyaan tersebut, pelajarilah materi bab
ini hingga
Gambar
I.2 Penduduk merupakan modal pembangunan.
Apa rencanamu
setelah lulus dari SMA/MA nanti? Ingin bekerja atau melanjutkan pendidikan?
Tanyakan juga hal ini pada teman-teman sekelasmu! Mungkin ada yang ingin
bekerja, atau ada pula yang ingin melanjutkan pendidikan. Bahkan ada yang
menginginkan keduanya, bekerja dan belajar.
Jika
Anda telah mendapatkan jawabnya maka jawablah pertanyaan ini. Jika Anda memilih
bekerja atau melanjutkan pendidikan maka hal-hal apa saja yang harus
dipersiapkan mulai dari sekarang?
Buatlah prediksi
tentang keadaan dua tahun ke depan! Berapa banyak orang-orang seusiamu di
kotamu, di provinsimu, bahkan di Indonesia yang menginginkan bekerja ataupun
melanjutkan pendidikan? Carilah
informasi tentang ketersediaan lapangan
kerja yang ada di kotamu, di provinsimu, bahkan di Indonesia! Juga carilah
informasi tentang jumlah daya tampung perguruan tinggi yang ada. Bisakah Anda
semua nanti tertampung di dalamnya?
Bagi Anda yang
menginginkan untuk bekerja, perlu bekal pengetahuan dan keterampilan agar dapat
terserap dalam lapangan kerja. Kemampuan kerja apa yang bisa Anda tawarkan di
dunia kerja? Atau bahkan Anda menginginkan untuk membuat lapangan kerja sendiri
dengan melakukan wiraswasta di bidang tertentu? Itu bagus! Artinya Anda telah
dapat membuka kesempatan kerja bagi diri sendiri bahkan tidak menutup kemungkinan
untuk orang lain, bukan? Dengan demikian, Anda telah membantu pemerintah untuk
mengatasi pengangguran. Masalah pembangunan yang banyak dihadapi oleh banyak
negara baik negara yang sedang berkembang maupun negara yang telah maju adalah
masalah ketenagakerjaan, antara lain adalah meningkatnya jumlah angkatan kerja
tidak diimbangi dengan meningkatnya kesempatan kerja. Apakah kesempatan kerja
itu?
Kesempatan kerja
(demand for labor) adalah suatu
keadaan yang menggambarkan ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja) untuk diisi
oleh para pencari kerja. Atau dengan kata lain, kesempatan kerja adalah jumlah
lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat baik yang telah diisi maupun
jumlah lapangan kerja yang masih kosong.
Kesempatan kerja
erat hubungannya dengan kemampuan pemerintah untuk menciptakan iklim investasi
yang nyaman dan kualitas sumber daya manusia dalam menciptakan lapangan kerja.
Peningkatan investasi akan
membuka atau memperluas kesempatan
kerja. Karena peningkatan investasi akan
menyebabkan peningkatan produksi. Sehingga akan menyerap atau menampung sumber
daya manusia yang lebih banyak. Bila jumlah kesempatan kerja dengan angkatan
kerjanya seimbang, maka tidak akan terjadi adanya pengangguran.
Apa itu angkatan kerja?
!!"!
Indonesia tidak hanya kaya
akan aneka ragam kekayaan alam, namun juga kaya akan sumber daya manusia. SDM
yang melimpah ini tidak diimbangi dengan adanya kesempatan kerja.
Apa yang
akan Anda lakukan guna membantu pemerintah menciptakan kesempatan kerja?
$
Kerjakan
dengan benar!
1. Apakah
yang dimaksud kesempatan kerja?
2. Bagaimanakah
seseorang dapat menciptakan kesempatan kerja?
3. Apa
usaha pemerintah untuk meningkatkan kesempatan kerja?
4. Apa
akibatnya bila dalam suatu negara tidak
terjadi peningkatan kesempatan kerja?
5.
Apa hubungan antara peningkatan investasi dengan
peningkatan kesempatan kerja?
!
Membicarakan
angkatan kerja sebenarnya berhubungan erat dengan jumlah penduduk. Mengapa?
Karena ukuran besarnya angkatan kerja sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan
jumlah penduduk yang sudah memasuki usia kerja. Penduduk usia kerja terdiri
atas dua jenis, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja
dapat didefinisikan sebagai penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang
sudah bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Prof. Soemitro
Djojohadikusumo mendefinisikan angkatan kerja (labor force) sebagai bagian
dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari
kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bagaimana pandangan
pemerintah mengenai angkatan kerja ini? Pemerintah menetapkan bahwa penduduk
yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun dan
di atas 65 tahun bukan merupakan penduduk usia kerja. Namun, tidak semua
penduduk yang memasuki usia kerja disebut angkatan kerja sebab penduduk yang
tidak aktif dalam kegiatan ekonomi tidak termasuk dalam kelompok angkatan
kerja. Siapakah yang termasuk dalam kelompok ini? Ibu rumah tangga, pelajar,
mahasiswa, dan penerima pendapatan (pensiunan) tidak termasuk dalam kelompok
angkatan kerja.
Gambar
I.3 Mengapa mereka tidak termasuk angkatan
kerja?
Angkatan kerja
dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu pekerja (employed) dan bukan pekerja atau pengangguran (unemployed). Pekerja adalah penduduk angkatan kerja yang
benar-benar mendapat pekerjaan penuh, sedangkan pengangguran adalah penduduk
usia kerja tetapi belum mendapatkan kesempatan bekerja.
Pekerja (employed) sendiri dikelompokkan menjadi dua, yaitu
pekerja penuh (full employed) dan
pekerja setengah pengangguran (underemployed).
Pekerja penuh adalah angkatan kerja yang sudah memenuhi syarat sebagai pekerja
penuh yaitu jam kerja minimal 40 jam per minggu, dan bekerja sesuai dengan
keahlian atau berdasarkan pendidikan.
Sedangkan
setengah pengangguran adalah pekerja yang tidak memenuhi jam kerja minimal sehingga
pendapatannya juga di bawah standar minimal. Pekerja seperti ini tingkat
produktivitasnya rendah karena mereka bekerja bukan pada bidang keahliannya dan
tidak sesuai latar belakang pendidikannya. Misalnya, sarjana yang bekerja
sebagai tukang antar koran di pagi hari.
Kelompok
angkatan kerja bukan pekerja atau pengangguran (unemployed) ini dikelompokkan lagi menurut sifat dan penyebabnya,
yaitu sebagai berikut.
1. Pengangguran
berdasarkan sifatnya ada tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a.
Pengangguran terbuka merupakan bagian dari angkatan
kerja yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan (baik bagi mereka yang
belum pernah bekerja sama sekali maupun yang sudah penah bekerja), atau sedang
mempersiapkan suatu usaha, mereka yang tidak mencari pekerjaan karena merasa
tidak mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan mereka yang sudah memiliki
pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.
b.
Setengah pengangguran, adalah tenaga kerja yang bekerja
tidak optimum dilihat dari jam kerja. Dengan kata lain, jam kerjanya dalam satu
minggu kurang dari 40 jam.
c.
Pengangguran terselubung, adalah tenaga kerja yang
bekerja secara tidak optimum karena kelebihan tenaga kerja. Misalnya seorang
petani yang menggarap sawah sebenarnya cukup dikerjakan oleh satu orang, tetapi
karena anaknya tidak punya pekerjaan maka ia ikut menggarap tanah tersebut.
Dalam hal ini anak petani tersebut termasuk pengangguran terselubung.
2. Pengangguran
berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi berikut ini.
a.
Pengangguran siklis atau karena siklus konjungtur,
yaitu pengangguran yang terjadi akibat
gelombang konjungtur atau perubahan naik turunnya gelombang ekonomi. Misalnya,
pengangguran karena PHK massal akibat resesi ekonomi.
b. Pengangguran
friksi atau pengangguran sementara, yaitu pengangguran sementara waktu.
Misalnya, seseorang yang sedang menunggu waktu panggilan mulai kerja.
c.
Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran akibat
perubahan teknologi seperti teknologi manual menjadi teknologi elektronik.
Misalnya, seseorang yang tidak mampu memenuhi tuntutan pekerjaan untuk
menggunakan komputer maka dengan sendirinya ia akan digantikan oleh karyawan
lain yang mampu menggunakan komputer.
d. Pengangguran
musiman, yaitu pengangguran akibat perubahan musim atau kegagalan musim.
Misalnya, petani menganggur karena musim paceklik, nelayan menganggur karena
musim badai.
e.
Pengangguran voluntary, yaitu pengangguran yang terjadi
karena seseorang yang masih mampu bekerja tetapi dengan sukarela ia tidak
bekerja karena telah memiliki penghasilan dari harta kekayaan mereka. Misalnya:
menyewakan rumah, kendaraan, dan menikmati bunga uang simpanan.
f.
Pengangguran struktural, yaitu pengangguran karena
perubahan struktur ekonomi. Misalnya, negara agraris yang berubah menjadi
negara industri, lahan-lahan pertanian digunakan untuk pabrik sedangkan tenaga
kerjanya belum mempunyai keterampilan di sektor industri.
Selain jumlah
penduduk, pertumbuhan angkatan kerja dipengaruhi pula oleh struktur penduduk
berdasarkan jenis kelamin, usia penduduk, dan tingkat pendidikan. Makin banyak
komposisi jumlah penduduk laki-laki dalam suatu negara, semakin tinggi pula
angkatan kerja di negara tersebut. Mengapa? Karena ibu rumah tangga tidak
digolongkan sebagai angkatan kerja. Sementara usia penduduk berpengaruh
terhadap jumlah angkatan kerja dalam suatu negara karena semakin besar jumlah
penduduk yang berusia produktif maka semakin tinggi angkatan kerjanya.
Selanjutnya, semakin rendah tingkat pendidikan suatu negara akan makin rendah
pula angkatan kerjanya karena saat ini tingkat pendidikan dan keterampilan
merupakan salah satu syarat
%
Anda telah
mempelajari materi mengenai kesempatan kerja, angkatan kerja, beserta
pengelompokan angkatan kerja. Berikut ini Anda akan mempelajari tentang tenaga
kerja.
Apa yang
dimaksud dengan tenaga kerja? Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki
usia kerja, baik yang sudah bekerja maupun aktif mencari kerja, yang masih mau
dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga
kerja
merupakan faktor produksi yang Gambar
I.5 Tenaga kerja
merupakan salah sangat penting bagi setiap negara di satu faktor penting dalam proses
produksi. samping faktor alam dan faktor modal. Mengapa tenaga kerja
disebut sebagai faktor produksi? Karena meskipun suatu negara memiliki sumber
daya alam dan modal yang besar ia tetap membutuhkan tenaga kerja sebagai salah
satu faktor produksinya. Contoh, Malaysia yang kaya akan sumber daya alam dan
modal harus mendatangkan tenaga kerja dari Indonesia untuk mengisi kekurangan
tenaga kerja berbagai sektor ekonominya. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Bukankah Indonesia juga kaya dengan aneka ragam sumber daya alam? Mengapa
tenaga kerja di Indonesia tidak mampu memanfaatkan kekayaan alamnya? Coba Anda
lakukan analisis terhadap permasalahan tersebut!
Setiap negara
merdeka menghendaki kemakmuran bagi rakyatnya. Citacita kemakmuran rakyat dapat
diwujudkan melalui pembangunan. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan
terus-menerus menuju ke arah perbaikan di segala bidang kehidupan.
Pembangunan
nasional merupakan suatu proses perbaikan yang bersifat menyeluruh
(multidimensi) agar terdapat perubahan-perubahan yang berarti dalam struktur,
sikap mental, sosial kemasyarakatan, dan kelembagaan nasional.
Pembangunan
nasional mempunyai ciri-ciri umum, yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan
nasional merupakan proses perbaikan dalam berbagai aspek kehidupan agar terjadi
perubahan-perubahan yang lebih berarti, yang dilakukan secara terus menerus
dari waktu ke waktu.
2. Dalam
pembangunan nasional diperlukan adanya rencana-rencana yang terarah.
Sejak tahun
1998 bangsa Indonesia mengalami krisis moneter yang disusul adanya krisis
multidimensional sehingga melahirkan era baru reformasi. Krisis moneter ini
ditandai oleh adanya kelesuan perekonomian nasional. Apakah wujud kelesuan
perekonomian nasional ini? Terjadinya peningkatan harga-harga secara umum
(inflasi), menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing, maraknya PHK,
rendahnya kinerja aparatur negara, korupsi yang merajalela tanpa adanya
penegakan hukum yang adil, dan rendahnya produktivitas BUMN merupakan berbagai
wujud kelesuan perekonomian nasional. Lalu, apakah yang telah dilakukan
pemerintah dalam era reformasi guna mengatasi krisis moneter tersebut?
Dalam era
reformasi dilakukan perubahan-perubahan dalam sistem ketatanegaraan bangsa
Indonesia. Di antaranya adalah amandemen UndangUndang Dasar 1945. Dalam UUD
1945 yang telah diamandemen tersebut, program
pembangunan yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia tidak lagi
dituangkan dalam sebuah garis-garis besar haluan negara yang ditetapkan oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat setiap lima tahun. Platform politik atau visi
dan misi presiden terpilihlah yang menggantikannya. Maka, sejak pemilihan umum
tahun 2004 berhasil dilaksanakan, platform politik atau visi dan misi presiden
terpilihlah yang digunakan sebagai arah tujuan pembangunan.
Selama masa
kampanye para calon presiden secara terbuka membeberkan platform atau visi dan
misi mereka dalam pembangunan Indonesia ke depan. Dengan demikian, seluruh
rakyat Indonesia dapat mengetahui dan mencatat janji apa saja yang mereka
ucapkan. Pakar politik dari UI Arbi Sanit berpendapat, tidak adanya GBHN
membuat presiden terpilih mendatang memiliki keleluasaan menginterpretasikan
Pancasila sesuai visi dan misinya ke dalam program-program yang dituangkan
dalam UU tentang APBN. Jadi, cerminan program-program pembangunan yang akan
dilaksanakan dapat dilihat dari APBN yang ditetapkan oleh DPR sebagai UU.
Sehingga, berbagai kebijakan yang akan dijalankan oleh pemerintah mendatang
masih harus dibahas dengan DPR.
Presiden
terpilih harus menyertakan tim yang tangguh di sektor ekonomi, pendidikan,
kesehatan, pertanian, perikanan, dan sektor lainnya. Untuk program ini harus
ada program aksi. Misalnya, apa yang akan dicapai selama 100 hari pemerintahan.
Di sektor pendidikan akan membebaskan SPP untuk SD hingga SLTP. Untuk
pemberantasan KKN akan diproses 10 koruptor di pengadilan. Untuk ekonomi akan
ditingkatkan ekspor udang ke Jepang sebesar 50 persen. Dengan begitu rakyat
akan dapat dengan mudah mengecek, apakah dalam 100 hari itu sudah diproses di
pengadilan 10 koruptor, apakah ekspor
udang ke Jepang sudah meningkat 50 persen, dan apakah SPP untuk murid SD hingga
SLTP sudah bebas sama sekali? Kalau ada yang belum dilaksanakan, rakyat
termasuk LSM dan pers bisa menanyakan sekaligus mengingatkan pemerintah bahwa
target 100 hari pemerintahan belum tercapai. Tim ini harus menguasai masalah
yang sedang dihadapi bangsa. Misalnya, kalau ingin membebaskan SPP murid SD dan
SLTP harus jelas anggaran diambil dari pos mana dan berapa. Ini harus dihitung
dengan tepat agar program lainnya tetap berjalan dengan baik.
Guna
mewujudkan visi dan misi yang telah dijanjikan pada masyarakat tersebut,
presiden menyusun program-program pembangunan yang dibantu oleh menteri-menteri
dan unit-unit kerja pembantu presiden. Misalnya untuk melakukan peningkatan dan
pengelolaan program-program pemerintah dan agenda reformasi yang dilakukan
pemerintah presiden membentuk Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan
Reformasi (UKP3R) melalui Keppres No. 17/2006 Tentang Pembentukan UKP3R. Lalu,
apakah tugastugas yang dilaksanakannya? Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan
Program Reformasi (UKP3R) mengemban lima tugas utama pembangunan, yaitu sebagai
berikut.
1. Perbaikan
iklim investasi
2. Perbaikan
administrasi pemerintahan
3. Peningkatan
usaha kecil menengah
4. Peningkatan
kinerja BUMN
5.
Perbaikan penegakan hukum
Perhatikan ilustrasi kasus berikut ini
untuk memperdalam wawasan Anda mengenai materi dalam subbab ini! Ilustrasi
berikut ini merupakan gambaran kondisi ketenagakerjaan dewasa ini.
Pengangguran Masih Tinggi
Jakarta,
Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2007 masih mencapai
9,75% dari angkatan kerja atau 10,55 juta jiwa. Data pengangguran tersebut
sudah mengalami penurunan sebesar 384 ribu dibandingkan hasil survei tenaga
kerja Badan Pusat Statistik (BPS) pada
Agustus 2006 . Tetapi menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, jumlah pengangguran
tersebut dinilai masih tinggi. "Memang jumlahnya turun, tapi jumlah
pengangguran masih besar. Februari, pengangguran mencapai 10,55 juta, artinya
pengangguran ada di mana-mana," kata Rusman di Jakarta, kemarin.
Dia
menjelaskan, masih tingginya tingkat pengangguran terbuka saat ini akan
menyulitkan pemerintah untuk mencapai target penurunan jumlah pengangguran
menjadi 5% pada 2009. "Kecuali kalau pertumbuhan ekonominya kinclong terus
ya bisa.Tapi kalau tidak, jangan berharap
5% akan bisa tercapai pada 2009," kata Rusman. Berdasarkan data
BPS, pada Februari 2007, jumlah angkatan kerja Indonesia mencapai 108,13 juta
orang atau bertambah 1,74 juta orang dibanding situasi pada Agustus 2006.
Tingkat pengangguran terbuka pada Februari mencapai 9,75% ini berarti turun
dibanding Agustus 2006 yang mencapai 10,28%, atau turun 556 ribu orang
dibanding Februari 2006 yang mencapai 11,10 juta orang (10,40%).
Jumlah
pengangguran ini menjadi hal yang ironis,
kata Rusman, karena masih berada di atas 10 juta. "Singapura saja
jumlah penduduknya hanya 4 juta orang,
berarti jumlah pengangguran kita dua kali lipat penduduk Singapura," ujar
dia. Situasi ketenagakerjaan pada Februari 2007, menurut Rusman, terlihat dari
meningkatnya jumlah tenaga kerja pada seluruh sektor. Adapun yang mengalami
pertumbuhan tertinggi adalah pada sektor perdagangan, industri, dan jasa
kemasyarakatan. Dari sisi gender, jumlah tenaga kerja perempuan bertambah 2,12
juta orang.
"Penambahan
terbesar terutama di sektor pertanian dan perdagangan, sedangkan jumlah pekerja
laki-laki hanya bertambah 287 ribu orang,"kata dia. Namun, dia
mengingatkan bahwa sektor yang paling kritis akan menambah pengangguran baru
adalah pertanian. Dia beralasan, sektor pertanian bersifat musiman, yakni
tergantung pada musim panen. Jika pemerintah tidak melakukan antisipasi,
terutama pada saat paceklik, kata Rusman, jumlah pengangguran dipastikan bakal
membengkak.
Karena itu, dia mengusulkan agar Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) dilakukan ketika musim paceklik.
"PNPM harus diimplementasikan ketika pertanian paceklik. Karena potret
referensi waktu itu sangat penting sehingga mungkin akan beda nanti
(situasinya) pada Agustus. Atau boleh
jadi tenaga kerja perempuan masih bertahan di pertanian atau melimpah di sektor
lain,atau menganggur," ujar Rusman.
Menko Optimistis
Di lain pihak,
Menko Perekonomian Boediono optimistis hingga dua tahun mendatang jumlah
pengangguran dapat tergerus secara bertahap dengan peningkatan laju pertumbuhan
ekonomi. Meski begitu, untuk saat ini
Menko mengakui jumlah pengangguran masih tinggi. "Memang tingkat
pengangguran kita masih tinggi," kata Menko dalam keterangan pers tentang
Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2008 di Gedung Bappenas.
Menko
menjelaskan, percepatan laju ekonomi kuartal I 2007 yang mencapai 6%, telah
meningkatkan kemampuan ekonomi nasional menyerap pengangguran. Sepanjang
Februari 2005 hingga Februari 2007, telah terjadi penurunan pengangguran
terbuka sebesar 300.000. "Maka, dalam dua tahun terakhir telah tercipta
2,68 juta kesempatan kerja baru. Tambahan terbesar terjadi dalam satu tahun
terakhir (Februari 2006-Februari 2007) yaitu 2,38 juta,"kata dia. Boediono
menjelaskan, upaya menggerus pengangguran dilakukan secara bertahap hingga 2009.
Dia
memastikan, apabila target pertumbuhan ekonomi tahun ini 6,3% dan tahun depan
6,8% sampai 7% tercapai, lapangan kerja baru yang tercipta hingga 2009 akan
lebih besar lagi dibanding periode
2005-2006. "Sehingga nanti stok yang menganggur itu akan turun lagi
(kepastian) angkanya nanti,"kata dia. Dia menjelaskan, pemerintah terus
berupaya menggenjot pertumbuhan ekonomi secara sektoral sebab penciptaan
lapangan kerja berkorelasi positif dengan laju pertumbuhan sektor tersebut.
Sektor yang
tumbuh lebih cepat, seperti sektor perdagangan atau industri, menciptakan
lapangan kerja lebih besar. Dalam paparan tentang RKP 2008, Boediono
menjelaskan bahwa berdasarkan sidang paripurna kabinet, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menyepakati rancangan akhir
RKP 2008. Tema kerja pemerintah tahun depan adalah "Percepatan
Pertumbuhan Ekonomi untuk Mengurangi Kemiskinan dan Pengangguran".
"Jadi, anggaran pemerintah yang menyangkut hal itu akan kita maksimalkan,
sementara yang tidak penambahannya akan kita batasi,"kata dia.
Dia
menjelaskan, tahun depan anggaran pemerintah akan "banting setir",
yakni fokus pada pembangunan infrastruktur sehingga dapat menopang target
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Besarnya alokasi anggaran infrastruktur pada 2008 sekaligus diharapkan menciptakan
lapangan kerja secara langsung."Target pengangguran tahun depan sebesar
8-9%, dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6,3%.Tahun 2008 itu masih merupakan
tahun yang baik bagi ekonomi. Kalau tahun 2009 sudah tahun politik, di antara
kami ( menteri ekonomi) sudah ada yang terlibat kampanye,"kata dia.
Dalam
kesempatan yang sama, Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menambahkan,
penciptaan kesempatan kerja menjadi prioritas pertama RKP 2008 bersama
peningkatan investasi dan ekspor. Dia mencontohkan proyek pemeliharaan 30.139
kilometer jalan nasional dan 47.500 meter
jembatan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Proyek-proyek itu diharapkan
menciptakan lapangan kerja secara langsung.
Sumber: [SINDO] Rabu, 16 Mei 2007, 11:06 WIB
Dalam
ilustrasi yang Anda baca, terlihat adanya Rencana Kerja Pemerintah ( RKP) untuk
mengatasi permasalahan pembangunan, yaitu pengangguran. Coba Anda tulis dengan
bahasa Anda sendiri mengenai hal-hal berikut permasalahan dan Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) tersebut!
$
Kerjakan
dengan benar!
1. Apakah
yang dimaksud pembangunan nasional?
2. Dimanakah
tertuang rencana-rencana pembangunan nasional kita?
3.
Siapakah yang menyusun dan menetapkan APBN?
Untuk mengasah kemampuan Anda
dalam berinteraksi sosial dan menguji kecakapan akademik Anda, lakukan tugas
ini sendiri!
Coba Anda amati dan perhatikan! Bagaimana pelaksanaan tugas Unit Kerja
Presiden untuk Pengelolaan Program Reformasi (UKP3R)? Carilah hasil kinerja
mereka melalui berita di media massa atau koran! Buatlah laporan tertulis dan
mintalah evaluasi dari gurumu!
!* +!
Kebijakan
pembangunan ekonomi selalu ditujukan untuk mempertinggi kesejahteraan yang
seluas-luasnya, yaitu dengan mempercepat proses pertumbuhan ekonomi. Namun,
kegiatan pembangunan ekonomi selalu dipandang sebagai sebagian dari keseluruhan
usaha pembangunan yang dijalankan oleh sesuatu masyarakat. Pembangunan ekonomi
hanya meliputi usaha sesuatu masyarakat untuk mengembangkan kegiatan ekonomi
dan mempertinggi tingkat pendapatan masyarakatnya; sedangkan keseluruhan
usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan sosial, politik,
dan kebudayaan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembangunan ekonomi
merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk sesuatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Berdasarkan uraian
di atas, dapat kita ketahui bahwa pembangunan ekonomi mempunyai tiga sifat
penting, yaitu sebagai berikut.
1. Pembangunan
ekonomi sebagai suatu proses, yang berarti pembangunan merupakan perubahan yang
terjadi terus menerus.
2. Pembangunan
ekonomi sebagai usaha untuk menaikkan tingkat pendapatan per kapita.
3. Kenaikan
pendapatan per kapita ini harus terus berlangsung dalam jangka panjang
Bagaimana cara
mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi? Keberhasilan pembangunan ekonomi
dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain, adalah sebagai berikut:
1. meningkatnya
pendapatan nasional,
2. pertumbuhan
ekonomi,
3. pendapatan
per kapita dengan memperhitungkan tingkat pertambahan penduduk
4. terjadinya
perubahan sosial dan perubahan struktur ekonomi
Kondisi
perekonomian suatu negara akan selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu.
Dengan pembangunan ekonomi diharapkan perubahan tersebut mengarah pada suatu
pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan out put (produksi per kapita) dalam jangka panjang. Pertumbuhan
ekonomi dikatakan sebagai suatu proses karena berlangsungnya tidak hanya dalam
kondisi sesaat. Mengapa? Karena perekonomian mempunyai sifat yang dinamis.
Adakah alat
untuk mengukur proses pertumbuhan ekonomi ini? Proses pertumbuhan ekonomi suatu
negara dapat diukur dengan indikator peningkatan Produk Nasional Bruto (GNP)
riil, Produk Domestik Bruto (GDP), dan
distribusi pendapatan sepanjang waktu.
Untuk
mencapai suatu pertumbuhan, dalam perekonomian diperlukan adanya kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi. Kemampuan ekonomi suatu bangsa dalam
menghasilkan barang (produksi) akan berpengaruh pada tingkat pertumbuhan
ekonomi. Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan ekonomi?
Tingkat pertumbuhan ekonomi dapat terjadi bila dalam perekonomian terdapat faktor-faktor berikut ini.
1. Adanya Investasi atau Penanaman Modal
Modal akan mendorong proses
produksi. Semakin banyak modal yang ditanam maka makin banyak pula barang dan
jasa yang dihasilkan dalam perekonomian.
2. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja) yang
Berkualitas
Tenaga kerja yang berkualitas
adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja yang tinggi, inovatif, dan
kreatif.
3. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam menyediakan
bahan baku yang cukup untuk proses produksi, baik yang bersifat hayati maupun
nonhayati.
4. Teknologi
Pengembangan dan penggunaan teknologi akan mempermudah dan
meningkatkan produksi.
5. Efisiensi
Penggunaan faktor-faktor produksi
secara efisien akan memaksimalkan hasil yang dicapai. Karena tidak adanya
efisiensi maka akan terjadi pemborosan di berbagai bidang.
6. Pertumbuhan Penduduk
Peningkatan jumlah penduduk
pada waktu jangka panjang akan meningkatkan jumlah angkatan kerja. Bagaimanakah
pengaruh peningkatan jumlah angkatan kerja bagi pertumbuhan ekonomi? Apakah
dampak yang ditimbulkannya positif atau negatif? Jawabnya adalah tergantung
pada kemampuan sistem ekonomi tersebut untuk menyerap dan mempekerjakan
tambahan pekerja itu secara produktif. Kemampuan itu tergantung pada tingkat
dan jenis akumulasi modal dan tersedianya faktor-faktor lain yang dibutuhkan
misalnya keahlian managerial dan administratif.
Dampak Positif
dan Negatif Pembangunan Ekonomi
Pembangunan ekonomi yang berlangsung di
suatu negara membawa dampak, baik positif maupun negatif.
a. Dampak Positif Pembangunan Ekonomi
1)
Melalui pembangunan ekonomi, pelaksanaan kegiatan
perekonomian akan berjalan lebih lancar dan mampu mempercepat proses
pertumbuhan ekonomi.
2)
Adanya pembangunan ekonomi dimungkinkan terciptanya
lapangan pekerjaan yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan demikian akan
mengurangi pengangguran.
3)
Terciptanya lapangan pekerjaan akibat adanya
pembangunan ekonomi secara langsung bisa memperbaiki tingkat pendapatan
nasional.
4)
Melalui pembangunan ekonomi dimungkinkan adanya
perubahan struktur perekonomian dari struktur ekonomi agraris menjadi struktur
ekonomi industri, sehingga kegiatan ekonomi yang dilaksanakan oleh negara akan
semakin beragam dan dinamis.
5)
Pembangunan ekonomi menuntut peningkatan kualitas SDM
sehingga dalam hal ini, dimungkinkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan
berkembang dengan pesat. Dengan demikian, akan makin meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
b. Dampak Negatif Pembangunan Ekonomi
1)
Adanya pembangunan ekonomi yang tidak terencana dengan
baik mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan hidup.
2)
Industrialisasi mengakibatkan berkurangnya lahan
pertanian.
$
Kerjakan
dengan benar!
1. Bedakan
antara pembangunan ekonomi dengan pertumbuhan ekonomi!
2. Jelaskan
indikator adanya pertumbuhan ekonomi!
3. Apakah
indikator keberhasilan pembangunan ekonomi?
4. Apa
faktor-faktor penyebab pertumbuhan ekonomi?
5.
Jelaskan dampak positif dan negatif dari pembangunan
ekonomi!
&
"($"&"
Pengaruh apakah yang akan terjadi terhadap
pertumbuhan ekonomi apabila salah satu faktor-faktor tersebut stagnan, tidak
seimbang, atau mungkin menurun? Coba Anda analisis kasus berikut ini! Buatlah
kesimpulan tentang keterkaitan masing-masing faktor dengan pertumbuhan ekonomi
tersebut! Kerjakan dengan teman sebangku Anda! Tulis hasil analisis tersebut
dan mintakan evaluasi pada gurumu!
PERTUMBUHAN EKONOMI NAIK, PENGANGGURAN TAK MENURUN
Kendati pertumbuhan
ekonomi Indonesia pada triwulan II lebih baik dari triwulan pertama tahun ini,
namun lajunya tak diikuti dengan menurunnya jumlah pengangguran. Sebab
investasi yang masuk hanya berupa padat modal dan teknologi.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II tahun 2005 naik 1,01% pada hampir
di semua sektor ekonomi, kecuali sektor pertanian dan pertambangan/ penggalian.
“Kita warning ke pemerintah,
pembentukan modal total bruto lebih besar di padat teknologi yang tidak
menyerap tenaga kerja,” kata Slamet Sutono, Deputi Bidang Neraca dan Analisis
Statistik BPS di Jakarta, Senin (15/8)
Jika pemerintah menargetkan pengangguran turun 5,1%, kata dia, maka
pemerintah harus memprioritaskan industri padat karya seperti tekstil dan
makanan. Karena jika terjadi laju pertumbuhan 1% saja, maka akan dapat menyerap
400.000 tenaga kerja.
Pada triwulan I, terjadi pertumbuhan 6,19% karena adanya booming panen raya padi. Kemudian pada
triwulan II tidak ada booming, tapi
ada peningkatan pada sektor lain yang padat modal. Secara kumulatif PDB emester I tahun 2005 dibandingkan dengan
semester pertama tahun 2004 meningkat sebesar 5,86%.
Perekonomian Indonesia yang diukur berdasarkan besaran produk domestik
bruto (PDB) atas dasar harga konstan tahun 2000 pada triwulan II tahun 2005
adalah Rp434,3 triliun.
Dengan demikian, PDB Indonesia pada triwulan II tahun 2005 dibandingkan
triwulan yang sama pada tahun 2004 mengalami pertumbuhan sebesar 5,54%.
Sementara pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan II tahun 2005
dibandingkan triwulan I meningkat secara riil 1,23%. Pengeluaran konsumsi pemerintah
meningkat 7,52% dan pembentukan modal tetap bruto dalam bentuk investasi fisik
meningkat sebesar 2,10%.
Sebaliknya ekspor dan impor pada periode tersebut telah terjadi
penurunan masing-masing sebesar minus 0,33% dan minus 0,87% dibandingkan
periode yang sama tahun 2004. Pada semester pertama tahun 2005 hampir semua
omponen PDB mengalami peningkatan, yaitu komponen investasi fisik sebesar 13
,64%, impor 12,78%, ekspor 10,22%, dan konsumsi rumah tangga 3,34%.
Sumber: Solopos, 16
Agustus 2005
, *(!-+*
Masalah
pembangunan yang dihadapi oleh banyak negara baik negara yang telah maju maupun
negara yang sedang berkembang adalah masalah pengangguran. Mengapa pengangguran
ini terjadi? Simak penjelasan berikut ini! Ketidakseimbangan antara jumlah
penduduk dengan kemampuan negara untuk menciptakan pembangunan dan kesempatan
kerja untuk penduduknya, serta pertambahan penduduk yang pesat dari masa ke
masa, menimbulkan berbagai implikasi yang buruk terhadap beberapa aspek dari
pembangunan ekonomi.
Pertumbuhan
penduduk yang pesat akan mempersulit tercapainya tujuan negara, terutama tujuan
untuk mempertinggi taraf kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat.
Perkembangan penduduk yang pesat akan mengurangi kemampuan negara tersebut
untuk memperbesar tabungan. Mengapa? Dalam kondisi tersebut, negara harus
mengalihkan lebih banyak dana pembangunan untuk menciptakan fasilitas-fasilitas
yang akan mempertinggi kesejahteraan sosial masyarakat. Misalnya, penyediaan
fasilitas perumahan, pendidikan, dan kesehatan rakyat. Apa akibatnya? Secara
otomatis negara akan mengurangi dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan
kegiatan ekonomi yang lebih produktif, dan mendorong negara tersebut untuk
menciptakan lebih banyak pekerjaan dari masa ke masa untuk menekan peningkatan
angka pengangguran.
Pengangguran
menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan, baik perseorangan
maupun dalam kehidupan masyarakat. Akibat tuntutan untuk membiayai hidup yang
tidak dapat dipenuhi menimbulkan gejala sosial. Contoh gejala sosial negatif
seperti meningkatnya kriminalitas, lingkungan kumuh, kualitas hidup yang
semakin menurun, dan lingkungan hidup yang tidak sehat.
Secara
individual, menganggur akan menyebabkan menurunnya kua *!
litas mental dan fisik. Seorang
yang menganggur berkepanjangan dapat Pengangguran
merupakan masalah mengalami depresi mental. Mengapa?
ekonomi
yang harus segera diatasi. Karena pengangguran merupakan salah Karena,
merasa menjadi beban orang satu
indikator kunci kesehatan lain, merasa dirinya tidak berguna, perekonomian. dan rendahnya penilaian
masyarakat Antyo Pracoyo, 2005. terhadap
para penganggur. Selain itu, seorang penganggur tidak memiliki penghasilan
sehingga ia akan mengurangi pengeluaran untuk makan dan pakaian. Hal ini
menyebabkan menurunnya kualitas kesehatan.
Dalam
perekonomian suatu negara, tingginya angka pengangguran akan mengurangi
pendapatan nasional dan pendapatan per kapita. Karena tidak berfungsinya salah
satu faktor produksi, yaitu tenaga kerja sehingga output yang dihasilkan
rendah.
Untuk
memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi ketenagakerjaan dan
pertumbuhan ekonomi di negara Indonesia maka perhatikan tabel dan grafik
berikut ini!
Tabel I.1
Pertumbuhan Ekonomi dan Gambaran Ketenagakerjaan
Tahun 2001-2006
2001
|
2002
|
2003
|
2004
|
2005
|
2006
|
|
Pertumbuhan
ekonomi (%)
Angkatan
kerja (juta orang)
Kesempatan
kerja (juta orang)
Pertanian
Pertambangan
dan penggalian
Industri
pengolahan
Listrik,
gas, dan air bersih
Bangunan
Perdagangan,
hotel, dan restoran
Pengangtan
dan telekomunikasi
Keuangan
Jasa
kemasyarakatan
Pengangguran
terbuka
Juta
orang
% Angkatan kerja
|
3,6
98,8
90,8
39,7 0,5
12,1
0,5
3,8
17,5
4,4
1,1
1,0
8,0
8,1
|
4,5
100,8
91,6
10,6 0,6
12,1
0,2
4,3
17,8
4,7
1,0
10,4
9,1
9,1
|
4,8
102,6
92,8
43,0 0,7
11,5
0,2
4,1
17,2
4,9
1,3
9,8
9,9
9,6
|
5,0
104,0
93,7
40,6 1,0
11,1
0,2
4,5
19,1
5,5
1,1
10,5
10,3
9,9
|
5,7
105,9
94,0
41,3 0,9
12,0
0,2
4,6
17,9
5,7
1,1
10,3
11,9
11,2
|
5
, 5
106,4
95
, 5
40 , 1 0 , 9
11
, 9
0
, 2
4
, 7
19
, 2
5
, 7
1
, 3
11
, 4
10
, 9
10 , 3
|
Sumber: BPS
Gambar berikut ini menampilkan grafik
laju pertumbuhan ekonomi tahun 1994-2006.
Sumber: Harian Kompas, 30 April 2007-06-14
Gambar I.6 Grafik kenaikan angkatan kerja dari tahun ke
tahun yang belum tertampung di dunia kerja.
Setelah Anda
mempelajari tabel dan grafik di atas, apa yang muncul di benak Anda? Siapkah
Anda dengan segala kemungkinan yang terjadi ketika Anda lulus nanti? Berbagai
kenyataan di atas perlu Anda sikapi lebih bijak agar Anda mampu menentukan
keputusan yang tepat atas masa depan Anda. Coba Anda perhatikan kembali tabel
dan grafik di atas. Jumlah angkatan kerja tidak diimbangi dengan adanya
kesempatan kerja, akibatnya jumlah pengangguran meningkat. Oleh karena itu, output ( pertumbuhan ekonomi ) juga
tidak memuaskan. Mengapa? Lalu, bagaimanakah cara mengatasi adanya pengangguran
ini?
Cara mengatasi
masalah pengangguran dengan memperluas lapangan kerja. Hal ini dapat dilakukan
melalui cara-cara sebagai berikut.
1. Meningkatkan
investasi, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta maupun perseorangan baik dari dalam negeri maupun dari luar
negeri sehingga lapangan kerja bertambah.
2. Pemerintah
melakukan pembangunan melalui proyek padat karya, misalnya membangun
infrastruktur seperti jalan, bendungan, sekolah, transmigrasi, dan sarana
komunikasi.
3. Mengadakan
kerja sama dengan negara lain di bidang tenaga kerja. Bentuk kerja sama yang
terjalin hingga saat ini adalah pengiriman tenaga kerja ke luar negeri, seperti
ke Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Arab Saudi, dan Kuwait.
4.
Meningkatkan ekspor barang yang dapat mendorong
meningkatnya investasi, misalnya produk-produk seperti karet olahan, biji besi,
kelapa sawit dan lain-lain yang melibatkan industri skala besar dan perkebunan
rakyat. Peningkatan ekspor berarti peningkatan produksi dan peningkatan devisa
negara. Peningkatan produksi tersebut dapat dilakukan melalui penambahan
investasi dan tenaga kerja.
&
"($"&"
Perhatikan ilustrasi berikut
ini!
Pengangguran Naik 2,5 Juta Orang
Jumlah pengangguran di Indonesia pada tahun
ini diperkirakan bakal bertambah. Angkanya pun tidak tanggung-tanggung. ''Pada
2007 diperkirakan ada kenaikan jumlah pengangguran kurang lebih 2,5 juta
orang,'' kata Menakertrans, Erman Suparno.
Sekadar perbandingan, pada 2005,
jumlah pengangguran mencapai 11,9 juta orang. Kemudian, turun menjadi sekitar
10,9 juta orang pada 2006. Penyebab naiknya jumlah pengangguran ini, ungkap
Erman, karena ada angkatan kerja baru dari lulusan pendidikan sekitar 2,3 juta
orang. Selebihnya adalah pengangguran yang disebabkan oleh beruntunnya bencana
alam beberapa waktu belakangan.
Dari berbagai bencana, musibah
banjir di Jabotabek memberikan kontribusi tertinggi hilangnya pekerjaan.
''Akibat banjir itu, sekitar 223 ribu orang kehilangan pekerjaan.''
Gempa yang melanda wilayah
Yogyakarta dan sekitarnya, menempati urutan kedua. Sekitar 60 ribu orang
terpaksa kehilangan sumber mata pencaharian. ''Mereka tadinya bekerja di sektor
industri kecil, kerajinan, pertanian, jasa perdagangan, serta sektor informal
lainnya.''
Sementara lumpur panas Lapindo di
Sidoarjo, mengakibatkan 20 ribu orang kehilangan pekerjaan. Sebelumnya, mereka
bekerja pada sektor industri, jasa perdagangan, transportasi, pengrajin,
pertanian, serta sektor informal lainnya. Sedangkan gempa di Sumbar menjadikan
sekitar 15 ribu orang tak bisa bekerja. Sebagian besar di antara mereka bekerja
di sektor transportasi, pertanian, dan jasa perdagangan. Sedangkan, gempa di
NTT diperkirakan menyebabkan 600 orang yang semula bekerja di sektor pertanian
dan transportasi, harus rela tak mendapatkan nafkah.
Depnakertrans, kata Erman, tak
tinggal diam membiarkan jumlah pengangguran bertambah. Salah satu upaya yang
akan digalakkan adalah memperbaiki iklim ketenagakerjaan agar lebih kondusif, sehingga
menggairahkan dunia usaha dan investasi. Makin maraknya investasi, diharapkan
memperluas lapangan pekerjaan dan kesempatan kerja. Langkah yang lain adalah
menambah peluang kerja ke luar negeri (TKI), dari hanya 15 negara menjadi 30
negara. ''Sehingga, target penempatan sebanyak 750 ribu tenaga kerja tahun ini
dapat tercapai,'' jelas Erman, di Jakarta, Kamis (15/3).
Pihaknya juga bakal menggelar
program transmigrasi berparadigma baru. Konsepnya, membangun kota terpadu
mandiri di kawasan transmigrasi. ''Tahun ini kita targetkan penempatan 10.200
kepala keluarga. Ini artinya membuka peluang bagi sekitar 88 ribu tenaga kerja
baru.''
Bukan tak mungkin, jika beberapa
upaya tersebut terealisasi, pada 2007
jumlah pengangguran dapat ditekan 1,5 juta orang, sehingga hanya
berjumlah 9,4 juta orang. ''Penurunan ini masih lebih tinggi dibanding
2006 yang berhasil mengurangi satu juta
pengangguran,'' kata Erman.
Penambahan jumlah pengangguran
itu, kata ekonom Iman Sugema, merefleksikan kegagalan pemerintah, terutama tim
ekonomi, dalam mengambil jalur strategi yang pro job, pro employee, dan pro poor. ''Orientasinya hanya
pertumbuhan, tanpa disertai kualitas. Triple
track itu hanya retorika,'' kata Erman.
http://perpustakaan.bappenas.go.id/pls/kliping/data_access.show_file_clp?v_filename=F32187/Pengangguran
Setelah
Anda membaca wacana di atas, buatlah kesimpulan mengenai kondisi angkatan
kerja, kesempatan kerja, dan lapangan kerja! Mengapa terjadi pengangguran?
Bagaimana kiat pemerintah mengatasinya? Tulis jawaban Anda kemudian diskusikan
dengan teman semeja Anda!
•
Pekerja penuh adalah pekerja yang memiliki jam kerja
minimal 40 jam per minggu, dan bekerja sesuai dengan keahlian dan berdasarkan
pendidikan.
•
Setengah pengangguran adalah pekerja yang memiliki jam
kerja kurang dari 40 jam per minggu dan pekerjaan tidak sesuai dengan keahlian
dan pendidikannya.
• engangguran
berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi pengangguran siklis,
pengangguran friksi, pengangguran teknologi, pengangguran musiman, pengangguran
voluntary, dan pengangguran struktural.
•
Pembangunan nasional adalah suatu proses perbaikan yang
bersifat menyeluruh (multidimensional) agar terdapat perubahan-perubahan yang
berarti, dalam struktur, sikap mental, sosial kemasyarakatan, dan kelembagaan
nasional.
•
Tujuan pembangunan disusun oleh presiden yang tersusun
dalam program-program pembangunan berdasarkan platform politik atau visi dan
misinya yang dituangkan dalam APBN.
•
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses perbaikan yang
menyebabkan pendapatan per kapita penduduk suatu masyarakat meningkat dalam
jangka panjang.
•
Cara mengukur keberhasilan pembangunan ekonomi dapat
dilakukan melalui beberapa indikator, antara lain: meningkatnya pendapatan nasional,
pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita meningkat dengan memperhitungkan
tingkat pertambahan penduduk, terjadinya perubahan sosial dan perubahan
struktur ekonomi.
•
Pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output
(produksi per kapita) dalam jangka panjang.
•
Pertumbuhan ekonomi dapat diukur melalui indikator
peningkatan Produk Nasional Bruto (GNP) riil, Produk Domestik Bruto ( GDP), dan
tingkat distribusi pendapatan.
•
Faktor-faktor pertumbuhan ekonomi antara lain adanya
investasi atau penanaman modal, sumber daya manusia (tenaga kerja) yang
berkualitas, sumber daya alam, teknologi, efisiensi, pertumbuhan penduduk.
•
Dampak dari tingginya angka pengangguran adalah dapat
mengurangi pendapatan nasional dan pendapatan per kapita karena tidak
berfungsinya salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja sehingga ouput yang
dihasilkan rendah.