Mengidentifikasi Unsur-Unsur Puisi
Ketika belajar
di jenjang SD dan SMP, kalian telah belajar mendengarkan puisi. Tentunya kini
kalian makin mahir menangkap makna dan pesan dalam puisi.
Pada pelajaran kali ini, kalian akan
kembali belajar memahami makna sebuah puisi dalam kegiatan mendengarkan
pembacaan puisi.
Marilah kita menyimak pembacaan puisi yang akan dilakukan salah seorang
teman kalian!
Tuhan Telah Menegurmu
Apip Mustopa
Tuhan telah
menegurmu dengan cukup sopan lewat perut anak-anak yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
lewat semayup suara adzan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup
menahan kesabaran lewat gempa bumi yang berguncang deru angin yang
meraung-raung kencang hujan dan banjir yang melintang-pukang adakah kaudengar?
(Laut Biru Langit Biru,
1977) Sumber: Apresiasi Puisi untuk
Pelajar dan Mahasiswa. 2003.
Pelatihan
6
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
Puisi tersebut bertema kekuasaan Tuhan. Dengan kekuasaanNya,
Tuhan telah menegur umat-Nya. Teguran Tuhan dapat halus, keras, sampai teguran
yang sangat mengerikan. Dalam puisi
tersebut teguran Tuhan dinyatakan dengan anak-anak
yang kelaparan, suara azan, sampai
gempa bumi yang berguncang, deru angin yang meraung kencang, hujan, dan banjir
yang melintang pukang.
Meskipun Tuhan telah menegur
dengan teguran yang sangat keras, manusia tetap tidak sadar. Meskipun demikian,
Tuhan cukup menahan kesabaran dan berharap
manusia akan segera sadar. Itulah makna yang terkandung dalam puisi di atas.
Itu juga yang menjadi pesan yang ingin disampaikan dalam puisi itu? Penyair
(sebutan untuk penulis puisi) ingin berpesan agar manusia segera kembali ke
jalan yang benar karena selama ini manusia berada di jalan yang sesat. Meskipun
Tuhan telah berkali-kali menegur, manusia tidak juga sadar akan kesalahannya.
Bacalah puisi di bawah ini!
Krawang Bekasi
Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara
Karawang–Bekasi tidak bisa teriak merdeka dan angkat tangan lagi
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar
deru kami terbayang kami maju dan bertegak hati?
Kami bicara padamu dalam hening di
malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding
yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang
diliputi debu
Kenang,
kenanglah kami
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum
apa-apa
Sumber: Buku
Ensiklopedi
Nasional Indonesia
Kami sudah beri kami punya jiwa
Kerja belum selesai, belum bisa
memperhitungkan
arti 4–5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi
yang tentukan nilai-nilai tulang-tulang berserakan Ataukah jiwa kami melayang
untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan atau tidak untuk apa-apa
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa
berkata Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening
dimalam sepi
Jika dada
rasanya hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
Menjaga Bung Hatta
Menjaga Bung
Syahrir
Kami sekarang mayat
Berilah kami arti
Yang tinggal
tulang-tulang diliputi debu Kami terbaring antara Krawang–Bekasi
Dari kumpulan puisi Kerikil
Tajam dan Yang Terampas dan
Yang Putus. Jakarta:
Dian Rakyat
1. Apakah
tema puisi ”Krawang Bekasi”?
2. Siapakah
yang dimaksud ”kami” pada puisi itu?
3. Mengapa
”kami” pada puisi itu tidak bisa berteriak merdeka dan angkat tangan lagi?
4. Siapakah
”kamu” yang diceritakan dalam puisi itu?
5. Mengapa
”kami” pada puisi itu minta dikenang oleh ”kamu”?
6. Apa
sebenarnya yang ingin dikatakan Chairil Anwar pada puisi itu?
7. Pesan
apa yang ingin disampaikan Chairil Anwar melalui puisinya?
8. Pernahkah
kamu membayangkan hidup di zaman penjajahan, misalnya tahun 1945? Apa yang akan
kamu lakukan jika kamu
Rangkuman
1.
Dalam mendengarkan sebuah berita, hal-hal yang dapat
kamu lakukan antara lain mencatat isi atau pesan pokok yang terdapat dalam
berita, menyampaikan secara lisan isi atau pokok berita secara runtut dan
jelas, serta menanggapi pembacaan berita yang sudah kamu dengarkan.
2.
Kegiatan diskusi merupakan kegiatan dalam mencari
solusi untuk memecahkan sebuah masalah. Untuk menyampaikan pendapat atau saran
dalam diskusi, hal yang pertama kali kamu lakukan adalah memperkenalkan diri.
Baik dirimu sendiri atau kelompok diskusimu. Dalam mengucapkan kalimat
perkenalan, diharapkan kamu dapat mengucapkan dengan lancar dan menggunakan
jeda yang tepat. Agar apa yang kamu sampaikan dapat dipahami oleh peserta
diskusi.
3.
Teknik membaca ada bermacam-macam. Salah satunya adalah
teknik membaca cepat. Membaca cepat adalah membaca teks bacaan 250 kata/menit. Kamu juga harus dapat
menentukan ide pokok yang terdapat beberapa paragraf dalam sebuah bacaan. Ide
pokok yang sudah kamu temukan dapat kamu susun menjadi ringkasan isi buku
tersebut.
4.
Paragraf adalah bagian dari karangan yang mengandung
satu ide pokok. Salah satu jenis paragraf adalah paragraf naratif. Paragraf ini
memuat tentang sebuah peristiwa yang ditulis secara runtut atau kronologis.
Kerangka paragraf dibuat sebelum kamu
menulis sebuah paragraf. Kerangka tersebut berfungsi untuk mengatur apa saja
yang akan kamu tulis dalam paragraf. Sehingga isi paragraf menuju pada satu
tujuan. Selain itu, untuk memantapkan hasil tulisanmu, kamu dapat menyunting
hasil tulisanmu.
5.
Mendengarkan pembacaan puisi dapat membantu menenangkan
jiwa dan pikiran kita. Selain itu, kamu juga dapa menentukan tema puisi yang
kamu dengarkan. Dalam sebuah puisi pasti mengandung sebuah makna/arti tertentu
dan mengandung sebuah pesan dari penulis yang ingin disampaikan kepada pembaca
atau pendengar puisi tersebut.