Kehidupan
Manusia Purba Masa Berburu dan Meramu
Pada masa berburu dan meramu tingkat
lanjut, di Indonesia sudah ada usaha-usaha untuk bertempat tinggal secara tidak
tetap di gua-gua alam, utamanya di gua-gua, yang setiap saat mudah untuk
ditinggalkan, jika dianggap sudah tidak memungkinkan lagi tinggal di tempat
itu.
1) Keadaan lingkungan
Api sudah dikenal sejak sebelumnya, karena
sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan hidup, seperti untuk memasak
makanan, sebagai penghangat tubuh, dan untuk menghalau binatang buas pada malam
hari.
Terputusnya hubungan kepulauan Indonesia
dengan Asia Tenggara pada akhir masa glasial keempat, terputus pula jalan hewan
yang semula bergerak leluasa menjadi lebih sempit dan terbatas, dan terpaksa
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Tumbuh-tumbuhan yang mula-mula
ditanam adalah kacang-kacangan, mentimuri, umbi-umibian dan biji-bijian, seperti
padi, dan sebagainya.
2) Keberadaan manusia
Ada dua ras yang mendiami Indonesia pada
permulaan Kala Holosin, yaitu Austromelanesoid dan Mongoloid. Mereka berburu
kerbau, rusa, gajah, dan badak, untuk dimakan.
Di bagian Barat dan utara ada sekelompok
populasi dengan ciri-ciri terutama Austromelanesoid dengan hanya sedikit
campuran Mongoloid. Sedangkan di Jawa hidup juga kelompok Austromelanesoid yang
lebih sedikit lagi dipengaruhi oleh unsur-unsur Mongoloid. Lebih ke timur lagi,
yaitu di Nusa Tenggara sekarang, terdapat pula Austromelanesoid.
3) Teknologi
Ada tiga tradisi pokok pembuatan alat-alat
pada masa Fos Plestosin, yaitu tradisi serpih bilah, tradisi alat tulang, dan
tradisi kapak genggam Sumatera Persebaran alatnya meliputi Pulau Sumatera,
Jawa, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Alat tulang ditemukan di
Tonkin Asia Tenggara sedangkan di Jawa ditemukan di Gua Law Semanding Tuban, di
Gua Petpuruh utara Prajekait dan Sodong Marjan di Besuki. Kapak gengga Sumatera
ditemukan di daerah pesisir Sumater Utara, yaitu di LhokSeumawe, Binjai, dan
Tamiang..
4) Masyarakat
Manusia yang hidup pada masa berburu dan
mengumpulkan makanan tingkat lanjut, mendiami gua-gua terbuka atap gua-gua
payung yang dekat dengan sumber air atau sungai sebagai sumber makanan, berupa
ikan, kerang, siput, dat sebagainya. Mereka membuat lukisan lukisan di dinding
gua, yang menggambarkan kegiatannya, dan juga kepercayaan masyarakat pada saat
itu.
Ciri-Ciri Kehidupan Pada Masa Berburu dan
Meramu & Ciri - Ciri Kehidupan Manusia Purba Pada Masa Bercocok Tanam
Ciri-Ciri Kehidupan Pada Masa Berburu dan
Meramu
Kehidupan berpindah-pindah (nomaden)
Bahan makanan tergantung pada alam (food cathering)
Tinggal di gua-gua tepi pantai.
Sudah ada pembagian tugas.
Alat/perkakas terdiri dari batu berbentuk kapak perimbas dan kapak
genggam
Ciri - Ciri Kehidupan Manusia Purba Pada
Masa Bercocok Tanam
Hidupnya sudah menetap (sedenten).
Bahan makanannya hasil dari bercocok tanam (food producing).
Sudah mulai mengenal hidup bergotongroyong, dipimpin kepala suku.
Sudah mengenal perdagangan barter.
Alat pertaniannya terdiri dari kapak persegi dan kapak lonjong.