penelitian sosial (sosiologi)


Pengertian Penelitian Sosial 
Istilah lain dari penelitian adalah riset. Riset diambil dari kata research  yang berasal dari kata re (kembali) dan search (mencari), sehingga secara etimologis istilah penelitian sering diartikan  sebagai “mencari kembali”, yaitu mencari bukti-bukti baru yang dikembangkan menjadi teori untuk memperdalam dan memperluas ilmu tertentu.
Setiap ilmuwan baik eksakta maupun sosial melakukan penelitian  didasari adanya rasa ingin tahu (curiosity). Dengan rasa ingin tahu itulah mereka melakukan penelitian demi memperdalam dan memperluas ilmu yang digelutinya.
Dengan kata lain, penelitian merupakan suatu upaya sistematis melalui prosedur dan langkah-langkah tertentu untuk mencari jawaban atas suatu masalah. Dalam penelitian sosial, masalah-masalah yang ingin diperoleh jawabannya adalah masalah-masalah yang berkaitan dengan kehidupan manusia di masyarakat. 




Macam-macam Penelitian Sosial 
Dilihat dari tujuannya, penelitian sosial dibedakan menjadi 5 (lima) macam :
Penelitian Eksploratif  (Explorative Research)
Penelitian eksploratif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan suatu pengetahuan baru yang sebelumnya belum ada. Ex: penelitian tentang etos kerja masyarakat Suku Dayak di pedalaman Kalimantan
Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai gejala / fenomena. Penelitian ini bisa juga dikatakan sebagai kelanjutan dari penelitian eksploratif. Ex: penelitian tentang kemiskinan di daerah X.
Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menemukan penjelasan tentang mengapa suatu kejadian atau gejala terjadi. Hasil akhir dari penlitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat. Ex: penelitian tentang hubungan antara interaksi keluarga dengan kenakalan anak.
Penelitian Verifikatif (Verificative Research)
Penelitian verifikatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya, sehingga diperoleh hasil yang memperkuat / menggugurkan teori / hasil penelitian sebelumnya. Ex: penelitian untuk menguji teori konflik milik Ralph Dahrenndorf.
Penelitian Pengembangan (Development Research)
Penelitian pengembangan adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan, memperluas dan menggali lebih dalam sebuah teori yang dimilki oleh ilmu tertentu. Melalui penelitian – penelitian ini tercipta teknologi baru yang akhirnya dikenal dengan R dan D (Research and Development).

Dilihat dari sudut pendekatan yang digunakan, penelitian sosial dibedakan menjadi 6 (enam) macam :
Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang digunakan untuk mengambil suatu generalisasi dari suatu pengamatan terbatas menjadi kesimpulan yang berlaku umum bagi populasi. Penelitian survey dapat juga dilakukan terhadap populasi secara keseluruhan, yang biasa disebut sensus. Ex: sensus jumlah penduduk di Jakarta
Penelitian Expost Facto
Penelitian expost facto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang melalui data untuk menemukan faktor-faktor yang mendahului atau menentukan sebab-sebab yang mungkin atas peristiwa yang diteliti. 
Peneliti jenis ini menggunakan logika dasar jika “X” maka “Y”. Ex: penelitian tentang interaksi dalam keluarga terhadap kenakalan anak atau penelitian status sosial ekonomi terhadap partisipasi dalam masyarakat.  
Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk menemukan hubungan sebab akibat antarvariabel dengan cara melakukan  kontrol langsung terhadap faktor penyebab. 
Dengan demikian, penelitian ini menggunakan logika dasar yang sama dengan penelitian expost facto yaitu jika “X” maka “Y”, hanya saja dalam penelitian eksperimen seorang peneliti bisa merancang dan merekayasa obyek yang akan diteliti. Ex: penelitian dampak lampu terhadap semangat kerja buruh di suatu pabrik.
Penelitian  Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berusaha memahami kejadian sosial berdasar pandangan-pandangan subjektif dari para pelaku.
Penelitian ini menganggap masyarakat adalah kumpulan dari individu-individu manusia sebagai subjek. Berbeda dengan penelitian-penelitian jenis lain yang memandang manusia yang diteliti sebagai objek. 
Dalam penelitian kualitatif, kelompok yang diteliti dipandang sebagai manusia yang mempunyai ekspresi, perasaan, emosi dan pandangan yang tidak mudah diungkap dengan angket. Oleh karena itu, penelitian jenis ini mengandalkan teknik wawancara mendalam (depth interview) dalam penggalian data. Ex: penelitian tentang peranan ibu dalam sebuah keluarga.
Content Analysis
Content analysis adalah penelitian yang dilakukan dengan maksud menggali isi dan maksud pesan-pesan yang terkandung pada bahan-bahan atau sumber tertentu, kemudian memberi makna pada pesan yang terkandung di dalamnya untuk menggambarkan gejala sosial yang terjadi. Sumber data dalam penelitian ini berupa benda-benda hasil karya manusia seperti: buku, nyanyian, lukisan, puisi, surat kabar, pidato dll.
Berdasarkan manfaatnya penelitian dibedakan menjadi 2 (dua) macam :
Penelitian Murni
Penelitian murni yang manfaatnya dirasakan untuk waktu yang lama dan biasanya hanya dirasakan bagi penelitian sendiri.
Penelitian Terapan
Penelitian terapan, yang manfaat penelitiannya dapat dirasakan oleh berbagai kalangan
Berdasarkan dimensi waktunya, penelitian dibedakan menjadi 2 (dua) macam : 
Penelitian Cross – sectional 
Penelitian cross – sectional adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu
Penelitian Longitudinal
Penelitian longitudinal adalah penelitian yang dilakukan lebih dari dua kali penelitian dengan topik atau gejala yang sama.
Manfaat Penelitian Sosial 
Setiap penelitian sosial yang dilakukan sangat besar manfaatnya bagi kehidupan masyarakat. Selain mampu memecahkan masalah - masalah sosial, penelitian mampu menemukan ilmu pengetahuan baru yang mampu meningkatkan kemajuan bangsa. 
Menurut Siti Partini (sebagaimana dikutip Arif Rohman : 2002), secara umum penelitian sosial memilki beberapa kegunaan sebagai berikut :
Penjajakan (eksploratif), yaitu berguna untuk mencari cara-cara kemungkinan terbaik dalam memecahkan problem sosial, sehingga sifatnya masih mencoba dan terbuka.
Ex : penelitan sosial yang ingin mencari cara-cara terbaik untuk menanggulangi masalah tawuran remaja
Deskriptif, yaitu berguna untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu.
Ex : penelitian sosial tentang jumlah pengangguran, manusia lanjut usia dan tingkat pendidikan masyarakat suatu kabupaten
Eksplanatori, yaitu berguna untuk menjelaskan sebab - sebab yang melatarbelakangi suatu keadaan sosial tertentu.
Ex : penelitian sosial tentang pengaruh televisi terhadap kepribadian seorang anak
Evaluatif, yaitu berguna untuk mengetahui seberapa jauh tercapainya tujuan yang ditetapkan pada awal program
Ex : penelitian sosial untuk mengetahui cara kerja sebuah organisasi sosial 
Prediktif, yaitu penelitian sosial berguna untuk meramalkan kejadian atau fenomena sosial yang akan terjadi
Ex : penelitian tentang akibat ke depan dari banjir lumpur Lapindo
PERSIAPAN MENYUSUN RANCANGAN PENELITIAN
Dalam pelaksanaan sebuah penelitian, haruslah terlebih dahulu menyusun rancangan penelitian. Dengan rancangan penelitian yang matang akan menjadikan pelaksanaan penelitian berjalan lancar tanpa ada hambatan serta menghasilkan suatu kebenaran yang dapat dipercaya. Melalui rancangan inilah segala sesuatu telah dipersiapkan, mulai dari topik penelitian, judul penelitian, masalah penelitian, subjek penelitian sampai pada pendekatan penelitian.
Pengertian dan Manfaat Rancangan Penelitian



Manfaat rancangan penelitian :
Rancangan penelitian memberi pegangan yang jelas kepada peneliti dalam melakukan penelitian
Rancangan penelitian menentukan batas-batas penelitian yang berhubungan dengan tujuan penelitian. Dalam rancangan penelitian dijelaskan pula tentang tujuan penelitian. Dengan tujuan penelitian maka peneliti mempunyai arah dan petunjuk yang tepat dalam penelitian sehingga kegiatan penelitian menjadi terpusat kepada objek yang benar
Rancangan penelitian memberikan gambaran tentang apa yang harus dilakukan dan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi saat penelitian. Dengan rancangan penelitian, seorang penelitian mampu mengambil sikap dan keputusan yang tepat dalam mengatasi masalah penelitian.
Syarat – syarat rancangan penelitian :
Sistematis, artinya : unsur-unsur yang ada dalam rancangan penelitian harus tersusun dalam urutan logis
Konsisten, artinya : terdapat kesesuaian diantara unsur-unsur tersebut
Operasional, artinya :  dapat menjelaskan bagaimana penelitian itu dilakukan
Menentukan Topik Penelitian
Sebelum rancangan penelitian disusun, peneliti harus menentukan topik penelitian terlebih dahulu. 


Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan topik penelitian, menurut Suryati Sidharta :
Topik dipandang penting dan cukup menarik untuk diteliti
Peneliti mempunyai potensi keahlian dalam bidang yang akan diteliti
Ada sumber data yang memadai
Topik tersebut dapat memberi kontribusi pada pengembangan ilmu
Ada ketercukupan data
Topik tersebut tidak terlalu sederhana dan tidak terlalu sulit
Menentukan Judul Penelitian
Setelah topik ditemukan, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan di atas, maka langkah berikutnya adalah menetapkan judul. Meskipun judul tidak harus mewakili keseluruhan akan makna yang terkandung dalam topik, namun paling tidak judul diharapkan mewakili topik penelitian yang dimaksud. Judul penelitian diambil dari topik penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat. 
Fungsi pokok judul penelitian adalah : menunjukkan kepada pembaca inti dari objek penelitian, subjek penelitian dan sifat penelitian yang digunakan
Pedoman-pedoman yang perlu diperhatikan dalam menentukan judul :
Judul harus ditulis secara singkat, padat dan jelas
Judul harus mencerminkan spesifikasi permasalahan yang diteliti
Judul harus memuat variabel-variabel utama yang dilibatkan dalam penelitian
Judul harus mengungkapkan objek yang diteliti




 Merumuskan Masalah Penelitian
Setelah topik dan judul penelitian diperoleh, maka topik tersebut  harus dirumuskan secara eksplisit di dalam rancangan penelitian.
Masalah-masalah yang akan dirumuskan harus memerlukan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Menggunakan kalimat pertanyaan
Mengungkapkan variabel-variabel penelitian
Mengungkapkan jenis hubungan antarvariabel yang ada
Mengungkapkan objek penelitian


Contoh rumusan masalah penelitian
“ Apakah tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan PT. Maju Mundur ?” 
Dari rumusan masalah tersebut dapat ditemukan adanya dua variabel yaitu :
Variabel bebas  (variabel independent) : latar belakang pendidikan
Variabel tergantung / terikat (variabel dependent) : prestasi kerja karyawan
Apabila dilihat dari fungsinya dalam penelitian, terdapat dua jenis variabel :
Variabel bebas (variabel independent) : variabel yang diduga sebagai sebab munculnya variabel lain. Variabel ini dimanipulasi, diamati, diukur untuk mengetahui hubungan dengan variabel lain
Variabel tergantung (variabel dependent) : muncul sabagi akibat dari manipulasi variabel bebas. Variabel ini diamati dan diukur untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas
Menurut Masri Singarimbun, ada dua bentuk variabel dalam penelitian sosial :
Variabel Kategorikal (categorical variables) : variabel yang membagi responden menjadi dua atau lebih kategorial. 
Variabel yang terdiri atas dua kategori disebut variabel dikonomi seperti : 
jenis kelamin : laki-laki, perempuan
status pekerjaan : bekerja / tidak bekerja
status perkawinan : kawin / tidak kawin
Variabel kategorikal yang terdiri atas beberapa variabel disebut variabel polinomi,ex :
jenis pendidikan : SD, SMP, SMA, S1,S2 dan S3
jenis pekerjaan : PNS, Swasta, Wiraswasta
agama : Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha
Variabel Bersambungan (continuos variables) : variabel yang nilai-nilainya merupakan suatu skala, baik bersifat ordinal maupun rasio.
Contoh : umur, jumlah pendapatan,jumlah pengeluaran rumah tangga, tingkat kriminalitas
Secara umum, masalah penelitian dikategorikan menjadi tiga bentuk :
Permasalahan deskriptif : permasalahan yang hanya berkenaan dengan satu atau dua pokok masalah penelitian, tanpa membandingkan atau menghubungkan dengan hal lain
Contoh : Bagaimana sikap karyawan pabrik terhadap kenaikan upah minimum regional ?
Permasalahan komparatif : permasalahan yang ingin membandingkan suatu hal atau variabel tertentu pada dua kelompok sampel yang berbeda
Contoh : Mana yang lebih tinggi prestasi belajar antara siswa yang aktif di kegiatan ekstrakurikuler dengan siswa yang tidak aktif ?
Permasalahan asosiatif : permasalahan penelitian yang bersifat mengembangkan dua atau lebih variabel. Permasalahan asosiatif ini dapat dibedakan menjadi dua :
Hubungan simetris : suatu permasalahan yang menunjukkan adanya hubungan dua variabel atau lebih yang bersifat sejajar, artinya : variabel-variabel saling mempengaruhi.
Contoh : Apakah ada hubungan antara ketaatan beribadah dengan pergaulan bebas ?
Hubungan kausal : suatu permasalahan yang menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antar dua variabel atau lebih.
Contoh : Seberapa besar pengaruh gaya mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa ?
Menentukan Subjek Penelitian
Dalam sebuah penelitian, pemilihan subyek penelitian sangatlah penting. Salah dalam memilih subyek penelitian dapat dipastikan hasil penelitian tidak akurat. 

Subyek penelitian : sumber tempat kita memperoleh keterangan atau data penelitian, sedangkan obyek 
penelitian adalah topik penelitian yang dipilih.
Pada dasarnya, terdapat dua sumber data untuk mendapatkan subyek penelitian, yaitu :
Populasi : seluruh unsur atau elemen yang menjadi anggota dalam suatu kesatuan yang akan diteliti
Misal : peneliti akan meneliti tentang semangat belajar para pelajar di Purworejo. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pelajar di Kabupaten Purworejo.
Penelitian populasi sangat sulit dilakukan, dikarenakan subyek penelitian terlalu luas. Oleh karenany, dibutuhkan penyederhanaan subyek penelitian dengan cara penarikan sampel
Sampel : bagian populasi yang dipilih untuk penelitian yang karakteristiknya dianggap mewakili seluruh  populasi. 
Menentukan Pendekatan dalam Penelitian Sosial 
Secara umum terdapat dua macam pendekatan utama dalam penelitian, yaitu :
Pendekatan Kualitatif : pendekatan yang berusaha menangkap kenyataan sosial secara keseluruhan, utuh dan tuntas sebagai suatu kesatuan kenyataan.
Obyek penelitian  dilihat sebagai kenyataan hidup dinamis dan memiliki dimensi pikiran, perasaan, subyektivitas yang unik.
Penleiti berusaha menghasilkan data yang sifatnya deskriptif, yaitu : data yang diucapkan atau ditulis oleh obyek penelitian itu sendiri dan perilaku mereka yang dapat diamati.
Pendekatan Kuantitatif : pendekatan yang berusaha untuk mengungkap kenyataan sosial dengan melihat saling ketergantungan antara variabel satu dengan variabel lainnya.
Obyek penelitian dilihat sebagai fakta atau variabel yang tetap dan dapat diangkakan (dikuantifikasikan) serta hasilnya dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik statistik. 
Termasuk dalam pendekatan ini adalah metode penelitian survey dan metode eksperimen.
PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data merupakan tahap akhir dalam penelitian sosial. Pengolahan data bertujuan : untuk mendapatkan hasil akhir atau kesimpulan. Pada tahap pengolahan, data diolah sedemikian rupa sehingga mampu menyimpulkan kebenaran-kebenaran yang dapat menjawab masalah-masalah yang diteliti.
Pengolahan Data Kualitatif
Data-data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif dirumuskan dalam bentuk kata-kata yang terekam dalam catatan atau fieldnotes. Data kualitatif merupakan data yang bersumber dari deskripsi yang luas dan memuat penjelasan tentang suatu proses yang terjadi dalam lingkup setempat. Dengan data kualitatif, kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis (berdasar urutan waktu). Selain itu, dapat  pula menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat, serta memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.
Proses pengolahan data kualitatif secara garis besar menempuh tiga tahap kegiatan, yaitu :
Reduksi Data : proses mengubah rekaman data ke dalam pola, fokus, kategori atau pokok-pokok permasalahan tertentu. 
Data yang terkumpul dan terekam dalam catatan-catatan lapangan, kemudian dirangkum dan diseleksi. Pada intinya, reduksi data diartikan sebagai : suatu proses pemilihan data, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, pengabstrakkan data dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Reduksi data berlangsung terus-menerus selama pengumpulan data kualitatif dilakukan. Dalam kegiatan reduksi data, dilakukan pemilihan-pemilihan tentang bagian mana yang perlu dikode, dibuang dan diringkas untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan menggorganisasi data sebagai bahan kesimpulan. Reduksi data bertujuan untuk lebih memudahkan penarikan kesimpulan.
Penyajian Data : diartikan sebagai sekumpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 
Penyajian  yang sering digunakan adalah dalam bentuk teks naratif, bentuk matriks, grafik, jaringan dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih. Dengan begitu, pengolah data dapat melihat tentang segala hal yang sedang terjadi dan dapat menentukan kesimpulan secara tepat.
Menarik Kesimpulan / Verifikasi
Pada dasarnya, sejak permulaan pengumpulan data, peneliti sudah mulai mencari arti tentang segala hal yang telah dicatat atau disusun menjadi suatu konfigurasi tertentu. Pengolahan data kualitatif tidak akan menarik kesimpulan secara tergesa-gesa, tetapi secara bertahap dengan tetap memperhatikan perkembangan perolehan data. Dengan kata lain, penarikan kesimpulan adalah : suatu kegiatan dalam pembentukan konfigurasi yang utuh.
Secara keseluruhan tiap-tiap tahap dalam pengolahan data kualitatif merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika dalam satu tahap tertentu didapati suatu kesalahan maka dapat dipastikan akan terjadi kesalahan pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, dalam pengolahan data kualitatif ada tiga hal yang perlu dikuasai yaitu :
Kemampuan memerinci fokus masalah yang benar untuk ditelaah secara mendalam
Kemampuan  melacak, mencatat dan mengorganisasikan data untuk masing-masing fokus, kategori atau pokok masalah
Kemampuan melukiskan dan menuturkan apa yang dipahami dan diketahui tentang masalah yang diteliti ke dalam uraian kalimat yang deskriptif dan interpretatif
Pengolahan Data Kuantitatif
Pengolahan data secara kuantitatif disebut juga pengolahan data secara statistik. Dalam pengolahan data secara statistik memerlukan perhitungan secara matematis. Oleh karena itu diperlukan kecermatan dan ketelitian.
Dalam mengolah dan menganalisis data kuantitatif, terdapat dua macam statistik yang digunakan yaitu :
Statistik deskriptif : digunakan untuk mendeskripsikan variabel penelitian melalui pengukuran
Statistik inferensial : digunakan untuk menguji hipotesis dan membuat generalisasi
Pengolahan data kuantitatif biasanya melewati tiga tahap pemrosesan awal yaitu :
Editing : proses memeriksa data yang sudah terkumpul meliputi kelengkapan isian, keterbacaan tulisan, kejelasan jawaban, relevansi jawaban, keseragaman satuan data yang digunakan dll.
Pada saat pengeditan, peneliti tidak boleh mengganti jawaban, angka ataupun pertanyaan-pertanyaan dengan maksud–maksud tertentu.
Coding : kegiatan memberikan kode pada setiap data yang berkumpul di setiap instrumen penelitian. 
Kegiatan ini bertujuan ; untuk memudahkan dalam penganalisisan dan penafsiran terhadap data-data. Biasanya kode yang digunakan dalam bentuk angka.
Tabulating : memasukkan  data-data yang sudah dikelompokkan ke dalam tabel-tabel yang mudah dipahami. Melalui tabulating data lapangan terlihat lebih ringkas dan dapat dibaca dengan mudah
Penyusunan Laporan Penelitian
Pengertian Laporan Penelitian :
Laporan penelitian : uraian tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses kegiatan penelitian. Dengan demikian, isi laporan penelitian bukan hanya berupa langkah-langkah yang telah dilakukan peneliti, melainkan juga latar belakang permasalahan, kerangka berpikir, dukungan teori dll yang bersifat memperkuat makna penelitian yang dilakukan
Manfaat Laporan Penelitian :
Bagi seorang peneliti, manfaat penyusunan laporan penelitian :
merupakan bukti bahwa peneliti telah menemukan sesuatu
untuk menunjukkan hak temuannya, agar dikenal oleh banyak pihak (ilmuwan, pemerintah dan masyarakat)
membuat hasil penelitian menjadi lebih bermakna
untuk keperluan perkembangan ilmu pengetahuan
untuk keperluan publikasi ilmiah

Bagi ilmuwan
Dengan adanya penemuan-penemuan baru melalui hasil penelitian, khazanah ilmu pengetahuan akan bertambah luas. Penambahan ilmu berarti bertambah pula tempat berpijak bagi ilmuwan dalam pengembangan pengetahuan.
Bagi pemerintah, birokrat dan pengambil kebijakan
Informasi yang diperoleh dari penelitian akan bermanfaat bagi penentuan kebijakan, sehingga daya dukung kebijakan cukup kuat karena berupa data aktual
Masyarakat luas
Dengan adanya informasi dari penelitian ilmia, diharapkan kehidupan manusia menjadi lebih sempurna dan semakin mudah
Perguruan Tinggi
Laporan hasil penelitian dimanfaatkan untuk keperluan studi akademis. Setiap kali mahasiswa akan mengakhiri masa studinya, salah satu tugas akademisnya adalah diwajibkan mengadakan penelitian dan menyusun tesis untuk studi S1 dan S2 serta disertasi untuk S3
Jenis dan Bentuk Laporan Penelitian :
Tesis dan disertasi ; yang dilakukan mahasiswa pada akhir studi. Tesis maupun disertasi mempunyai bentuk khusus yang biasanya mengikuti aturan dan model yang ketat dan kaku dalam pola dan cara penulisannya, yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
Publikasi ilmiah ; yang dilakukan oleh peneliti pada majalah ilmiah seperti jurnal. Publikasi ilmiah memiliki aturan yang cukup longgar sehingga penyusun  laporan hasil penelitian bebas menentukan sendiri gaya penulisannya.
Laporan penelitian yang ditujukan kepada para pembuat keputusan / kebijakan (=bentuk eksekutif) ; bentuk laporan ini disajikan secara singkat namun tetap padat berisi dan bersifat argumentatif serta persuasif sehingga tidak membosankan.
Laporan hasil penelitian yang ditujukan kepada masyarakat awam ; laporan tersebut biasanya dimuat sebagai artikel dalam koran. Bentuk ini menuntut cara penyajian tersendiri karena pembacanya terdiri atas orang-orang awam sehingga penulisannya dilakukan secara ilmiah populer dengan bahasa yang sederhana, mudah dipahami, singkat namun inti hakikat hasil penemuan dapat terkomunikasikan kepada pembacanya.
Penyusunan Laporan Penelitian :
Bagian Pembukaan : 
Judul penelitian
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar tabel
Daftar gambar / ilustrasi / diagram
Bagian Isi
Bab I Pendahuluan
Bab II Tinjauan pustaka
Bab III Metodologi penelitian
Bab IV Hasil penelitian
Bab V Pembahasan hasil penelitian
Bab VI Kesimpulan dan saran
Bagian Penutup
Daftar penutup
Lampiran-lampiran
Indeks
Presentasi Laporan Penelitian : berarti penyajian / pertunjukan kepada orang-orang yang diundang. Presentasi merupakan media penyebarluasan laporan penelitian, oleh karenanya presentasi dilakukan di awal hasil penelitian dipublikasikan.
Diskusi : merupakan percakapan ilmiah yang dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok, dimana masing-masing kelompok saling bertukar pendapat dan memecahkan suatu masalah.
Manfaat Presentasi / diskusi   :
Dapat mengungkapkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh siswa
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing
Memperoleh umpan balik dari peserta, mengenai sasaran laporan yang telah dicapai dan yang belum dicapai
Membantu siswa berpikir teoritis dan praktis lewat topik yang disajikan
Membantu siswa menilai kemampuan penelitian / penulisan laporan
Membantu siswa mengetahui, memahami adan merumuskan berbagai masalah sosial yang timbul dan terjadi di masyarakat 
Mengembangkan motivasi siswa untuk lebih mendalami dan memecahkan setiap masalah yang dibahas sebagai wujud kepeduliannya terhadap masyarakat 
((((((((



Rancangan Metode Penelitian Sosial 

Penentuan Topik Penelitian

Perumusan Masalah

Rancangan Penelitian Sosial

Penelitian Sosial adalah  suatu metode analisis dan merumuskan berbagai masalah sosial dengan maksud untuk menemukan aspek-aspek yang baru, memahami sebab musabab beserta interelasinya, mengoreksi mengadakan verifikasi bagi pengembangan teori-teori.

Rancangan penelitian adalah pokok – pokok perencanaan seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah secara ringkas, jelas dan utuh

Topik Penelitian adalah : pokok permasalahan dari suatu penelitian
Topik penelitian diangkat dari masalah yang akan diteliti.
Judul penelitian diambil dari topik penelitian yang dirumuskan dalam bentuk kalimat.

Variabel penelitian : faktor yang apabila diukur memberikan nilai yang bervariasi




rancangan metode penelitian sosial
dasar-dasar penelitian sosial
cara melakukan penelitian sosial