contoh karya ilmiah lengkap

Tags

berikut adalah contoh penulisan karya ilmiah yang baik dan benar











DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

PENGESAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

ABSTRAK

BAB I : PENDAHULUAN
            A. Latar Belakang
            B. Rumusan Masalah
            C. Tujuan Penelitian
            D. Manfaat Penelitian
            E. Batasan Istilah
BAB II : KERANGKA TEORI
            A. Kajian Teori
            B. Hipotesis Penelitian

BAB III : METODE PENELITIAN
            A. Jenis Penelitian
            B. Populasi dan Sampel
            C. Teknik Pengumpulan Data
            D. Teknik Analisis Data
            E. Instrumen Penelitian
            F. Variabel Penelitian

BAB IV : PEMBAHASAN
            A. Deskripsi Data
            B. Data Pengamatan
            C. Pembahasan Hasil Penelitian
            D. Menjawab Tujuan Penelitian

BAB V : PENUTUP
            A. Kesimpulan
            B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS

















ABSTRAK
Pengaruh Intensitas Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo
Oleh
Desrizal Deni Cahyo


            Televisi adalah sebuat alat penangkap siaran bergambar. Televisi juga media informasi yang menyuguhkan informasi-informasi up to date dan hiburan lainnya yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Selain menyuguhkan program-program yang cukup atraktif, televisi juga merupakan salah satu hiburan yang untuk menikmatinya tanpa harus mengeluarkan biaya.
            Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui hubungan antara intensitas menonton televisi terhadap kecepatan berpikir. Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimen dan menggunakan metode observasi. Data dikumpulkan melalui pembagian angket dan teka-teki silang kepada responden.
            Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, mayoritas responden yang mempunyai intensitas menonton televisi kurang dari 3 jam dalam sehari cenderung memiliki kecepatan berpikir yang lebih cepat jika dibandingkan dengan responden yang menonton televisi lebih dari 3 jam dalam sehari terbukti ketika responden tersebut mengerjakan soal teka-teki silang semua dapat terselesaikan dengan waktu yang singkat. Kesimpulan yang di dapat adalah semakin tinggi intensitas menonton televisi, maka kecepatan berpikir seseorang tersebut akan terganggu.







BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Televisi merupakan suatu media telekomunikasi yang menyuguhkan informasi up to date yang mampu menarik perhatian masyarakat. Televisi juga dianggap dapat menyebarkan informasi yang up to date tadi ke khalayak umum atau masyarakat dimanapun berada. Keberadaan televisi di masyarakat Indonesia itu sendiri merupakan suatu hiburan yang dapat diperoleh secara gratis oleh masyarakat tanpa harus merogoh kocek yang lebih dalam untuk mendapatkan suatu hiburan. Bagi masyarakat yang haus akan hiburan, televisi merupakan suatu media yang paling lengkap untuk dijadikan obat penghilang stres di kala mereka sedang kelelahan.
Selama satu dekade atau lebih, televisi dianggap sebagai kebutuhan primer di setiap keluarga. Hal ini berarti televisi secara tidak langsung merupakan keharusan yang harus dimiliki oleh setiap masyarakat. Program acara–acara yang ditawarkan oleh stasiun televisi pun tidak ubahnya seperti acara yang tidak mendidik yang menjadi pilihan mereka. Mereka berlomba–lomba untuk membuat acara yang disukai masyarakat dengan membuat program–program yang tidak bermutu. Namun acara yang tidak bermutu inilah yang justru menghibur masyarakat, sehingga mereka meluangkan waktu berjam–jam di depan televisi untuk menonton acara yang mereka sukai. Dari bangun tidur, pemirsa televisi disuguhkan dengan syiar agama yang kemudian berturut–turut berlanjut dengan berita pagi, gosip, acara musik, sinetron, dan lain sebagainya.
Namun, beginilah konsep pertelevisian Indonesia yang lebih mengutamakan sifat hiburan daripada sifat edukatifnya. Potret suram pertelevisian ini didukung juga dengan peran para penikmat televisi yang suka dengan program–program yang ditawarkan oleh stasiun televisi. Kebanyakan penonton Indonesia adalah dominant reader yang mengikuti begitu saja arus media. Mereka mengkonsumsi begitu saja kekerasan, klenik, hiburan, isu politik, hingga perselingkuhan[1]. Acara–acara yang tidak bersifat edukatif banyak ditayangkan pada saat jam belajar. Hal ini tentunya membuat para pelajar lebih memilih untuk menghabiskan waktunya di depan televisi daripada belajar.
Menonton televisi lama kelamaan tidak menarik. Sebagian remaja semakin kritis pada acara–acara televisi dan sebagian lagi karena mereka tidak dapat belajar/membaca sambil menonton televisi[2]. Dari data Koran Kompas tanggal 8 Februari 2009, para pelajar menduduki rating kedua terbanyak penikmat televisi. Parahnya, pelajar lebih memilih sinetron murahan daripada berita aktual yang ditayangkan oleh penyedia jasa televisi.
Hal ini berdampak pada kecepatan berpikir seseorang. Apalagi didukung bukti bahwa anak Indonesia adalah penonton televisi terlama, disusul Amerika, dan paling rendah Kanada. Hal ini tidak terlepas dari perubahan hidup masa kini yang dianut oleh sebagian besar orang tua di Indonesia. Sebenarnya dampak negatif yang ditimbulkan lebih banyak daripada dampak positifnya. Dari televisi anak–anak dapat menyaksikan semua tayangan, bahkan termasuk tayangan yang belum layak untuk ditonton, seperti kekerasan dan pornografi yang marak disuguhkan dalam tayangan televisi. Televisi ternyata hanya bagus ditonton pada anak–anak rentang usia tertentu. Pada anak usia di bawah usia tiga tahun (batita), dampak negatif justru lebih terasa. Terbukti tayangan televisi dapat menurunkan kemampuan membaca, membaca kompeherensif, bahkan penurunan pada memori otak.
Dengan segala potensinya, televisi tentu banyak menimbulkan dampak negatif bagi para pelajar khususnya anak–anak. Memperbolehkan menonton televisi pada saat jam belajar merupakan hal yang salah yang dilakukan oleh para orangtua. Dengan adanya banyak permasalahan dari adanya aktivitas menonton televisi yang dilakukan oleh para pelajar Indonesia yang mayoritas ini, maka penulis mengambil masalah ini sebagai bahan penelitian penulis untuk menulis karya tulis ilmiah dengan judul “Pengaruh Intensitas Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo”.
B. RUMUSAN MASALAH
1.      Bagaimana hubungan antara intensitas menonton televisi dengan   kecepetan berpikir pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo?
2.      Bagaimana intensitas menonton televisi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo?
3.      Bagaimana kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo?

C. TUJUAN PENELITIAN
1.      Dapat diketahuinya hubungan antara intensitas menonton televisi dengan kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo.
2.      Dapat diketahuinya intensitas menonton televisi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo.
3.      Dapat diketahuinya kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo.

D. MANFAAT PENELITIAN
1.      Bagi orangtua
Dengan hasil penelitian ini diharapakan agar orangtua lebih membatasi putra–putrinya untuk menonton tayangan televisi. Selain itu, orangtua diharapkan memberikan pengawasan yang lebih terhadapa putra–putrinya terkait dengan program–program yang ditawarkan oleh stasiun televisi.

2.      Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapakan dapat membuka wawasan masyarakat akan dampak negatif yang ditimbulkan dari menonton televisi terlebih pada anak–anak yang masih duduk dibangku sekolah.





3.      Bagi pelajar
Hasil penelitian ini diharapkan agar para siswa mengurangi intensitas menonton televisi yang akan berdampak pada kecepatan berpikir yang menurun. Selain itu, para pelajar lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan prestasinya dan tidak menonton acara–acara yang tidak bersifat edukatif.

E. BATASAN ISTILAH
1.      Televisi
Televisi merupakan sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang.
(http://sharingkuliahku.wordpress.com/2011/10/24/pengertian-televisi/ diakses tanggal 19 Januari 2014 pukul 20.26)

2.      Berpikir
Berpikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang yang berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian.
(http://psikologi.or.id/psikologi-umum-pengantar/berpikir-thinking.htm diakses tanggal 19 Januari 2014 pukul 21.34)










BAB II
KERANGKA TEORI

A. KAJIAN TEORI
1.      TELEVISI
1.1 Pengertian Televisi
            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, televisi adalah pesawat sistem penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai dengan bunyi atau suara melalui kabel/melalui angkasa dengan menggunakan alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang dapat didengar, digunakan untuk penyiaran pertunjukan, berita, dsb.
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom (hitam-putih) maupun berwarna. Kata “televisi” merupakan gabungan dari kata tele (τῆλε, "jauh") dari bahasa Yunani dan visio (“penglihatan”) dari bahasa Latin, sehingga televisi dapat diartikan sebagai “alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual/penglihatan.”

            1.2 Sejarah Penemuan Televisi
Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun. Awal televisi tentu tidak dapat dipisahkan dari penemuan dasar yakni hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awaln dari era komunikasi elektronik.



Berikut para penemu yang terlibat dalam penemuan massal tersebut baik perorangan maupun badan usaha:

-          1876 – George Carey menciptakan selenium camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai sinar katoda.
-          1884 – Paul Nipkov, ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut teleskop elektrik dengan resolusi 18 garis.
-          1888 – Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystal), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai laya 60 tahun kemudian.
-          1897 – Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi dasar televisi layar tabung.
-          1900 – Istilah televisi pertam kali ditemukan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.
-          1907 – Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.
-          1927 – Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.
-          1929 – Vladimir Zworykin dari Rusia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescrope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT.
-          1940 – Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.
-          1958 – Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan dikemukakan Dr. Glenn Brown.
-          1964 – Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.
-          1967 – James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.
-          1968 – Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.
-          1975 – Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.
-          1979 – Para ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.
-          1981 – Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDVT dengan resolusi mencapai 1.125 garis.
-          1987 – Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.
-          1995 – Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian mengadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.
-          Dekade 2000 – Masing–masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.



1.3 Jenis–Jenis Televisi
Jenis–jenis televisi dalam perkembangan sekarang antara lain sebagai berikut:

a)      Televisi analog
Televisi analog mengkodekan informasi gambar dengan memvariasikan voltase dan/atau frekuensi dari sinyal. Seluruh sistem sebelum televisi digital dapat dimasukan ke analog.

b)      Televisi digital
Televisi digital adalah jenis televisi yang menggunakan modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyiarkan sinyal video, audio, dan data ke pesawat televisi.

2.   BERPIKIR
      2.1 Pengertian Berpikir
                  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berpikir adalah         menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan, memutuskan sesuatu.           Sedangkan kecepatan berpikir menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia mempunyai arti tingkat respon/reflek seseorang dalam          menangkap/menjawab sesuatu hal.
            Berpikir adalah suatu proses dimana berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang yang berlangsung melalui proses penjalinan hubungan antara bagian-bagian informasi yang tersimpan di dalam diri seseorang yang berupa pengertian-pengertian. Berpikir dapat mendatangkan konsekuensi berupa imbalan–imbalan yang bersifat material, psikologis, atau sosial.




      2.2 Pengertian Kecepatan Berpikir
                  Dalam Williawati (2009:11) menyatakan bahwa kecepatan berpikir mengemukakan, “Definisi kecepatan berpikir adalah berpikir yang secara     beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang            apa yang harus dipercayai atau dilakukan”. Setiap manusia memiliki       kecepatan berpikir yang berbeda beda. Kecepatan berpikir yang tinggi        dalam segala hal merupakan dambaan bagi setiap manusia. Sebenarnya           kata “kecepatan berpikir merupakan suatu pengertian yang terdiri dari dua      kata yaitu kecepatan dan berpikir yang masing–masing memiliki arti.

B. HIPOTESIS PENELITIAN
     Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

     Hipotesis alternarif       :      ada hubungan antara intensitas menonton televisi                                 terhadap kecepatan berpikir.
     Hipotesis nol                 :      tidak ada hubungan antara intensitas menonton                                    televisi terhadap kecepatan berpikir.














BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
       Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Intensitas Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo” ini, tergolong dalam penelitian bergenre ilmiah kualitatif.
       Maksud dari penelitian ilmiah ini adalah bahwa penelitian yang dilakukan penelitian yang didasarkan pada metode–metode dan langkah ilmiah yang dilakukan secara nyata, dengan hasil yang nyata pula.
       Sedangkan arti dari kualitatif sendiri adalah bahwa penelitian ini, lebih menitikberatkan pada suatu observasi yang bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara intensitas menonton televisi dengan kecepatan berpikir.

B. Populasi dan Sampel
       Dalam penyusunan karya tulis ini, terutama dalam pengumpulan data dan penganalisisan data, penulis menggunakan beberapa sampel dari populasi yang ada. Populasi yang digunakan oleh penulis adalah siswa–siswi kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo, dengan sampel adalah para siswa yang menerima angket penelitian (responden). Dalam penelitian ini, sampel dianggap sebagai perwakilan suara dari siswa.

C. Teknik Pengumpulan Data
       Metode pengumpulan data–data yang dibutuhkan dalam penyusunan karya tulis ini antara lain menggunakan metode kuesioner, observasi, dan studi pustaka. Kuesioner yaitu dengan memberikan beberapa angket pertanyaan ke responden. Sedangkan observasi yaitu dengan melakukan pengamatan ke beberapa sampel. Dan studi pustaka yaitu dengan membaca serta mempelajari berbagai buku referensi yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
D. Teknik Analisis Data
       Semua data–data yang terkumpul dari penelitian yang telah dilakukan penulis, dianalisis dengan metode deskripsi angket dan dicocokkan kebenarannya dengan berbagai teori maupun pendapat–pendapat yang dikemukakan oleh para ahli sastra dan setelah itu menarik kesimpulan dari data–data yang didapat.

E. Instrumen Penelitian
       Penelitian yang dilakukan dalam penyusunan karya tulis ini, menggunakan beberapa instrumen, diantaranya:
       1. Angket penelitian sejumlah 18 kopi eksemplar
       2. 18 siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo sejumlah sebagai responden

F. Variabel Penelitian
       Data penelitian, dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mempunyai beberapa macam variabel data, diantaranya sebagai berikut:
       1. Variabel Bebas
            Variabel bebas adalah faktor–faktor dari penelitian yang memiliki fungsi untuk menguji dalam penelitian.
            Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, variabel bebas penelitian ini adalah berupa:
              a. Intensitas menonton televisi
              b. Acara yang ditonton

       2. Variabel Terikat
            Variabel terikat adalah segala faktor–faktor dari penelitian yang mendapat pengaruh dari variabel bebas dan menjadi sesuatu yang diuji dalam penelitian.
            Dari penelitian yang dilakukan penulis, dapat diketahui bahwa variabel terikat dari penelitian ini adalah:
              a. Kecepatan berpikir


BAB IV
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data
       Penelitian yang dilakukan untuk mengumpulkan data penelitian untuk menyelesaikan karya tulis ini, dilaksanakan pada:
       hari                              : Kamis s.d. Sabtu
       tanggal                        : 28 Februari – 2 Maret 2014
       waktu                          : 3 hari
       tempat                         : SMA Negeri 1 Purworejo
      
       Dalam penelitian ini, penulis menggunakan angket terbuka dan tertutup serta teka-teki silang untuk membantu menyelesaikan penelitian dalam pembuatan karya tulis ini.

B. Data Pengamatan
     Angket penelitian yang disebar oleh penulis memiliki daftar pertanyaan sebagai berikut:
1.  Apakah anda suka menonton televisi?
     a.  Ya
     b.  Tidak
2.  Apakah anda sering menonton televisi?
     a.  Ya
     b.  Tidak
3.  Seberapa sering anda menonton televisi dalam sehari?
     a.  < 3 jam
     b.  3-5 jam
     c. > 5 jam
     d. Tidak pernah

4.  Acara apa yang paling kalian suka saat menonton televisi?
     a.  Berita
     b. Film
     c.  Gosip
     d. (Lainnya).............................

5.  Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tertarik dan menyukai       menonton acara yang anda sukai tadi?
     Jawaban :
     ..........................................................................................................................     ..........................................................................................................................
6. Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tidak tertarik dan tidak      menyukai menonton televisi? (Jawab jika anda tidak menyukai             menonton televisi)
     Jawaban :
     ..........................................................................................................................     ..........................................................................................................................
7.  Menurut anda, apakah menonton televisi perlu?
     a.  Ya
     b.  Tidak

8.  Menurut anda, apakah intensitas menonton televisi terlalu berpengaruh          terhadap kecepatan berpikir?
     a.  Ya
     b. Tidak


          Teka-teki silang yang disebar oleh penulis sebagai berikut:



TTS.jpg






























Mendatar :
3. Hewan yang memiliki leher panjang
4. Wanita yang ditinggal cerai
6. Bahan untuk membakar sate
8. Kadal yang dapat berubah warna
11. Password                                       14. Usia
16. Hasil karya yang digunakan untuk memelesetkan
19. Upah Minimum Provinsi
21. Kota terbesar di Kepulauan Riau  24. Kapok
25. Sebutan untuk putera raja
27. Tulang Rusuk                                29. Buah yang kaya akan vitamin C
30. Bahasa resmi di Filipina
33. Penyakit gangguan keseimbangan pada telinga bagian dalam
34. Baca
36. Hewan yang kotorannya dijadikan bahan minuman
39. Tulang ikan
41. Nama bunga yang identik dengan Jepang dan mekar di musim semi
44. Nama Kebun Binatang yang terletak di Jakarta Selatan
45. Tidak baru                                     47. Liquid Crystal Display
48. Presiden ke empat Republik Indonesia
49. Mati dalam peperangan

Menurun :
1. Lawan kata Tinggi                                     
2. Ukuran peluru yang di pakai pada senjata api
3. Spektrum warna antara merah dan orange                         
5. Salah satu genre musik                    7. Pelumas                                                      
9. Suara nyanyian burung                   10. Bubuk bahan peledak                              
11. Sunyi
12. Burung yang pintar menirukan suara manusia     
13. Nama salah satu Pahlawan Revolusi                                
15. Marah                                            17. Ibu Kota Sumatera Barat
18. Logam mulia                                 20. Belut berukuran besar      
22. Answer
23. Nama salah satu Maskapai Penerbangan di Indonesia
25. Tidak memiliki Ibu                        26. Inti atom
28. Tidak memiliki pekerjaan 31. Tingkatan
32. Bahan bakar diesel
35. Interconnection-networking
37. Seni pertunjukan asli Indonesia yang terkenal di Jawa dan Bali
38. Cairan bergizi berwarna putih
40. Sekumpulan Atom yang bermuatan listrik
42. Keluarga Berencana                                                         
43. Taman Kanak-kanak
45. Bank Central Asia
46. Sekolah Luar Biasa
Angket penelitian dan teka-teki silang tersebut disebar kepada para responden. Hasil dari penelitian tersebut dapat dibahas seperti berikut:

C. Pembahasan Hasil Penelitian
     Angket penelitian yang disebar terdiri dari 8 butir soal dengan teknik penilaian yang berbeda–beda.
Soal nomor 1:
Apakah anda suka menonton televisi?
a.  Ya
b.  Tidak
Pembahasan:
     Dari angket yang disebar, 14 responden (77,7%) memilih opsi (a), dan sebanyak 4 responden (22,2%) yang memilih opsi (b).
     Berdasarkan prosentase yang diperoleh dari responden sebagai sampel, dapat diketahui bahwa minat menonton televisi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo tergolong tinggi.

Soal nomor 2:
Apakah anda sering menonton televisi?
a.  Ya
b.  Tidak
     Pembahasan:
          Dari angket yang disebar, 6 responden (33,3%) memilih opsi (a), dan             sebanyak 12 responden (66,6%) meilih opsi (b).
          Berdasarkan prosentase yang muncul dari penelitian, dapat diketahui bahwa             tingkat keminatan menonton televisi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1          Purworejo masih tergolong rendah.




Soal nomor 3:
Seberapa sering anda menonton televisi dalam sehari?
a.  < 3 jam
b.  3-5 jam
c. > 5 jam
d. Tidak pernah
Pembahasan:
     Dari angket yang dijawab oleh responden, sebanyak 10 responden (55,5%) memilih opsi (a), sebanyak 5 responden (27,7%) memilih opsi (b), dan sebanyak 3 responden (16,6%) memilih opsi (c).
     Dari penelitian yang telah dilakukan penulis, dapat diketahui bahwa intensitas menonton televisi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo tergolong masih rendah.

Soal nomor 4:
Acara apa yang paling kalian suka saat menonton televisi?
a.  Berita
b. Film
c.  Gosip
d. (Lainnya).............................
Pembahasan:
     Sebanyak 5 responden (27,7%) memilih opsi (a), sebanyak 5 responden (27,7%) memilih opsi (b), dan sebanyak 8 responden (44,4%) memilih opsi (d).
     Responden yang memilih opsi (d) mengisi jawaban mereka mengenai acara apa yang paling mereka sukai saat menonton televisi sebagai berikut:
     1)  Komedi                     (16,6%)
     2)  Reality Show                        (5,55%)
     3) Acara Olahraga         (5,55%)
     4)  Kartun                       (11,1%)
     5) Talk Show                 (5,55%)
     Berdasarkan penelitian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa acara televisi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo yang paling diminati adalah acara komedi.

Soal nomor 5:
Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tertarik dan menyukai menonton       acara yang anda sukai tadi?
     Pembahasan:
          Para responden menjawab dengan jawaban sebagai berikut:
          1)    Dapat menghilangkan penat setelah beraktivitas.
          2)    Lucu, menghibur.
          3)    Menambah keceriaan dan tawa dalam kehidupan.
          4)    Pembawa acaranya.
          5)    Karena memang hobi nonton acara olahraga.
          6)    Karena acara tersebut dapat menghilangkan stres.
          7)    Menarik saja.
          8)    Karena acaranya menghibur.
          9)    Mengetahui alur cerita dan nilai nilai yang dapat dipetik.
          10) Menarik dan menghibur.
          11)  Dapat mengembalikan mood.
          12)  Karena dapat menemukan hal–hal baru, berimajinasi, refreshing, dll.
          13)  Menambah wawasan dan mengetahui informasi terkini.
          Berdasarkan dari apa yang responden tulis, dapat ditarik kesimpulan bahwa alasan mereka menyukai acara televisi yang mereka sukai dipengaruhi oleh     beberapa faktor dan itu mempengaruhi intensitas menonton televisi mereka.

Soal nomor 6:
     Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tidak tertarik dan tidak          menyukai menonton televisi? (Jawab jika anda tidak menyukai menonton             televisi)

     Pembahasan:
          Para responden menjawab dengan jawaban sebagai berikut:
          1) Acara yang dipertontonkan tidak patut ditampilkan.
          2) Acaranya monoton.
          3) Pembawa acaranya dan sinyal yang kurang baik.
          4) Tidak bermutu dan tidak jelas.
          5) Kerugian yang didapat lebih banyak daripada manfaatnya.
          6) Banyak acara yang tidak mendidik dan tidak sesuai.
          Jawaban–jawaban yang dituliskan para responden membuktikan bahwa         ketertarikan responden untuk menonton televisi dipengaruhi beberapa faktor.

Soal nomor 7:
Menurut anda, apakah menonton televisi perlu?
a.  Ya
b.  Tidak
Pembahasan:
     Berdasarkan penelitian dari penulis dan jawaban para responden, semua responden (100%) menjawab (a).
     Hal ini membuktikan bahwa responden sangat membutuhkan menonton televisi walaupun hanya dengan intensitas yang kecil.

Soal nomor 8:
Menurut anda, apakah intensitas menonton televisi terlalu berpengaruh terhadap kecepatan berpikir?
a.  Ya
b. Tidak
     Pembahasan:
          Dari data yang diperoleh, sebanyak 14 responden (77,7%) menjawab (a)       dan sebanyak 4 responden (22,2%) menjawab (b).
          Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa intensitas menonton televisi     mempengaruhi kecepatan berpikir seseorang.
     Pembahasan pada teka-teki silang sebagai berikut:
          Waktu mengerjakan para responden menonton televisi dengan intensitas       kurang dari 3 jam dalam sehari cenderung dapat mengerjakan soal soal dalam             teka-teki silang lebih cepat jika dibandingkan dengan yang menonton televisi          lebih dari 3 jam dalam sehari. Sedangkan acara televisi yang sering mereka      tonton seperti acara-acara yang inspiratif juga cenderung dapat membantu         mereka untuk berpikir secara tepat,cepat, dan efisien terbukti dalam           mengerjakan soal-soal teka-teki silang itu pun dapat terselesaikan dengan                               waktu yang relatif singkat.

D. Menjawab Tujuan Penelitian
     Berdasarkan dari segala hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis selama menyusun karya tulis ilmiah ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa intesitas menonton televisi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo yang tinggi dapat mempengaruhi kecepatan berpikir mereka menjadi lebih lambat, terbukti ketika seorang siswa yang menonton televisi lebih dari 3 jam dalam sehari cenderung dapat menyelesaikan semua teka-teki silang dalam waktu yang relatif lebih lama jika dibandingkan dengan siswa yang menonton televisi kurang dari 3 jam dalam sehari. Dengan begitu, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa intensitas menonton televisi pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo tergolong menegah. Sedangkan kecepatan berpikir siswa kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo tergolong tinggi.

    







BAB V
PENUTUP


A. Kesimpulan
     Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat   disimpulkan bahwa:

     1.  Jumlah peminat penonton televisi di kalangan siswa kelas XI SMA Negeri 1                         Purworejo saat ini masih terbilang menengah, hal tersebut dikarenakan oleh                              beberapa faktor yang antara lain tingkat ketertarikan siswa kepada acara                           televisi dan penilaian mereka terhadap program acara televisi.

     2.  Ada hubungan antara intensitas menonton televisi terhadap kecepatan                                   berpikir siswa. Semakin tinggi intensitas menonton televisi maka semakin                             menurun kecepatan berpikir siswa tersebut

     3.  Acara televisi yang tidak bermutu dan ditonton secara terus menerus                                     terbukti dapat pula menurunkan kecepatan berpikir siswa.

B. Saran
     1.  Bagi Pelajar
              Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan siswa agar                             lebih mengurangi intensitas menonton televisi sehingga dapat terfokus                             dalam sekolah karena tujuan utama seorang pelajar adalah belajar. Semakin                                   sering kita menonton televisi, semakin kita malas untuk belajar sehingga                          perlahan namun pasti kecepatan berpikir siswa tersebut dapat terganggu.



     2.  Bagi Orang Tua
              Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan orang tua                              untuk lebih meningkatkan pengawasannya terhadap putra-putrinya. Upaya-                               upaya tersebut diantaranya memberi batasan waktu anak untuk menonton                                   televisi, memanfaatkan waktu yang sedikit sebagai sarana belajar anak.                            Misalnya duduk bersama mendiskusikan tayangan pilihannya, selalu                                         menyiapkan kegiatan alternatif pengganti agar anak tidak kembali menonton           televisi, dan menanamkan nilai-nilai keluarga secara berulang agar anak                                 mengerti apa yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.






















DAFTAR PUSTAKA

B. Hurlock, Elizabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:Erlangga.

Gie, The Lian. 1988. Cara Belajar Yang Efisien. Yogyakarta:Pusat Kemajuan Study.

Kompas, Pengaruh Menonton Televisi, 08 Februari 2009.


http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi (diakses tanggal 19 Januari 2014 pukul 21.13)


Depdiknas. 2000. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

_________. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Pringgodigdo, A.G. 1977. Ensiklopedi Umum. Jakarta:Kanisius.

Setiawan, Ebta. 2010. Kamus Besar Bahasa Indonesia (offline) ver1.1


















LAMPIRAN













Nama   :
Kelas   :

Angket Penelitian
Pengaruh Intensitas Menonton Televisi Terhadap Kecepatan Berpikir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Purworejo

Mohon diisi sejujur-jujurnya sesuai hati nurani untuk membantu memperlancar pembuatan karya tulis ilmiah kami....
1.  Apakah anda suka menonton televisi?
     a.  Ya
     b.  Tidak

2.  Apakah anda sering menonton televisi?
     a.  Ya
     b.  Tidak

3.  Seberapa sering anda menonton televisi dalam sehari?
     a.  < 3 jam
     b.  3-5 jam
     c. > 5 jam
     d. Tidak pernah

4.  Acara apa yang paling kalian suka saat menonton televisi?
     a.  Berita
     b. Film
     c.  Gosip
     d. (Lainnya).............................

5.  Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tertarik dan menyukai       menonton acara yang anda sukai tadi?
     Jawaban :
     ..........................................................................................................................     ..........................................................................................................................

6. Menurut anda, apakah yang paling membuat anda tidak tertarik dan tidak      menyukai menonton televisi? (Jawab jika anda tidak menyukai             menonton televisi)
    
     Jawaban :
     ..........................................................................................................................     ..........................................................................................................................

7.  Menurut anda, apakah menonton televisi perlu?
     a.  Ya
     b.  Tidak

8. Menurut anda, apakah intensitas menonton televisi terlalu berpengaruh           terhadap kecepatan berpikir?
     a.  Ya
     b. Tidak



Maturnuwun atas bantuannya Salam Sukses (^_^)





[1] Kompas, Pengaruh Menonton Televisi, 08 February 2009, hal 18
[2] Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan,(Jakarta:Erlangga 1980)

Artikel Terkait