bahaya penyakit CNCD, banyak merenggut nyawa pemuda

Tags

Penyakit yang 'menyerang' manusia adalah penyakit menular atau wabah seperti tuberkulosis, malaria atau HIV sementara penyakit bersumber dari manusia sendiri seperti diabetes, jantung, kanker dan stroke.

Akan tetapi, dari semua jenis penyakit yang berasal atau dihasilkan manusia, ada beberapa penyakit serius yang diklasifikasikan sebagai 'kronis' karena memicu hampir dua kali lipat jumlah kematian di seluruh dunia dibandingkan penyebab kematian lainnya. Kelompok penyakit yang dikenal sebagai 'penyakit kronis tidak menular' (CNCD) itu berikutnya memicu kekhawatiran di kalangan ilmuwan dan ahli medis sehingga menyebabkan berbagai usaha dan penelitian dilakukan untuk mengatasi penularannya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), antara penyakit yang termasuk dalam kategori CNCD adalah penyakit terkait kardio vaskular, diabetes jenis kedua, penyakit kronis terkait pernapasan selain beberapa jenis kanker. Direktur Institut Internasional Terkait Kesehatan Global, Universitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNU-IIGH), Tan Sri Mohamed Salleh Mohamed Yasin, mengatakan CNCD sangat dikhawatirkan karena menjadi penyebab sekitar 60 persen kematian di seluruh dunia.

"Lebih mengkhawatirkan adalah penyakit kronis CNCD turut mencatat 44 persen kematian terhadap pasien yang masih muda, jumlah kematian secara keseluruhan pula dua kali lipat melibatkan penyakit menular termasuk HIV / AIDS, tuberkulosis dan malaria," katanya.

Dia mengatakan, dari sudut ekonomi pula, CNCD turut memberi dampak negatif yang dahsyat terhadap produktivitas suatu negara. Diperkirakan dalam waktu 10 tahun mendatang, China, India dan Inggris, masing-masing akan kerugian US $ 558 miliar, US $ 237 miliar dan US $ 33 miliar akibat kematian warganya yang disebabkan penyakit knonik bersangkutan.

"Tanpa ada upaya untuk menghentikan penularan CNCD, diperkirakan 388 miliar penduduk seturuh dunia akan mati akibat penyakit ini selama 10 tahun, bahkan sejumlah 36 miliar penduduk mati pada usia muda pada tahun 2015," katanya yang ditunjuk menjadi direktur pertama bagi UNU-IIGH sejak institut itu didirikan pada 1 Maret 2007 lalu.

Antara faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah kasus CNCD adalah rata-rata umur penduduk yang lebih panjang, penggunaan tembakau atau rokok, kurangnya aktivitas fisik dan pemilihan makanan tidak sehat.

"Sebenarnya banyak penyebab penularan penyakit CNCD ini dapat dicegah karena melibatkan gaya hidup seseorang. Sebanyak 80 persen kematian pada usia muda akibat penyakit jantung, stroke atau diabetes dapat dihindari dengan menerapkan cara hidup sehat selain pengetahuan tentang aspek farmasi," katanya.

Dia mengatakan, ada penyakit kronis CNCD yang berasal dari rokok, justru dengan menghentikan kebiasaan merokok, ia secara tidak langsung mampu mengatasi penularan penyakit tersebut.

Ulasan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) bersama Kementerian Kesehatan yang dipimpin Profesor Dr Syed Mohamed Aljunid menemukan sebanyak 93,306 penduduk di negara ini meninggal dunia akibat penyakit yang bersumber dari rokok dari 2004 sampai 2007. "Bahkan setiap tahun, lebih 33.000 kasus baru tercatat untuk penyakit jantung , kanker paru-paru (hampir 3.000) dan penyakit semput kronis (sekitar 12,800) yang berasal dari rokok, "katanya.

Dia mengatakan, pemerintah juga menghabiskan sekitar RM3.4 miliar setahun untuk merawat ketiga penyakit terlibat dan jumlah sebanyak itu pasti dapat disalurkan untuk manfaat lain yang lebih baik jika kebiasaan merokok dapat dihenti atau dikurangi.

"Akan tetapi untuk menghentikan kebiasaan merokok adalah satu tantangan besar di negara kita. Ulasan menemukan 49 persen dari pria dewasa (berusia 18 tahun ke atas) rokok bahkan wanita pula sebanyak lima persen. Ulasan menemukan jumlah perokok wanita meningkat dibandingkan 20 tahun lalu. Dulu hanya 0,5 persen tetapi kini sudah lima persen. Penyebabnya mungkin karena lebih banyak wanita muda sekarang yang berprofesi, profesional dan pengaruh iklan perusahaan rokok, "katanya.

Efek buruk rokok sebagai salah satu pemicu CNCD menyebabkan ada beberapa negara yang mengambil langkah ketat terhadap barang tersebut untuk mengurangi jumlah perokok di negara mereka.

"Kanada misalnya mencoba mengurangi jumlah perokok di negara mereka dengan menaikkan harga rokok dengan harga yang tinggi, melarang menjual rokok secara batang selain memperbanyak area larangan merokok," katanya.

Ia mengatakan, aspek pencegahan penyakit CNCD dapat dijayakan melalui integrasi berbagai pihak menyangkut bidang sains, teknologi, kebijakan dan sosial; dari pemerintah sampai ke rakyat bawahan.

Sehubungan itu, Mohamed Salleh mengatakan, pihaknya di UNU-IIGH akan melakukan berbagai penelitian di bidang kesehatan global, diantaranya kualitas dalam sistem perawatan kesehatan, penelitian penyakit dan metode kawatan, pengembangan teknologi informasi dalam kesehatan berikutnya dampak perubahan iklim dan dampak globalisasi terhadap kesehatan.

Artikel Terkait