Menyimak
untuk Memahami Lafal, Tekanan, Intonasi, dan Jeda
Tujuan Belajar
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasaAnda akan belajar menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku dan yang tidak. Anda diharapkan mampu bereaksi kinetik terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku dan yang tidak. Anda juga diharapkan mampu memberikan komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku dan yang tidak.
Tahukah Anda?
Bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia meliputi vokal, konsonan, diftong, dan gabungan konsonan.
1. Bunyi vokal dilambangkan dengan a, e, i, o dan u.
2. Bunyi konsonan dilambangkan dengan huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
3. Bunyi diftong dilambangkan dengan ai, au, oi.
4. Bunyi gabungan konsonan dilambangkan dengan huruf kh, ng, ny, sy.
Sumber: Tata Bahasa Baku,
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
yang sangat penting dikuasai. Dengan menyimak, kita akan mampu memberikan r espons menganggukkan kepala, menggelengkan kepala, tersenyum, sedih, marah, dan sebagainya. Sebagai contoh, ketika guru menerangkan materi pelajaran di depan kelas, tentu Anda akan menganggukkan kepala jika memahami penjelasan guru. Anda pun akan tersenyum jika penjelasan guru Anda itu lucu.
Anda tentu akan mudah memahami maksud atau isi kalimat bacaan yang dibaca. Akan tetapi, dalam bahasa lisan tidak semudah itu. Hal ini disebabkan bahasa lisan berkaitan dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda.
Lafal yaitu cara mengucapkan bunyi bahasa. Pelafalan sebuah bunyi bahasa akan menentukan makna. Melafalkan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan salah pengertian. Pelafalan kata tertentu yang salah akan menyebabkan kata tersebut menjadi kata tidak baku atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut.
a. Walaupun kamu berusaha meyakinkan, saya tetap merasa sangsi.
b. Kapal Livina tenggelam karena sarat penumpang.
c. Pekerjaan kalian harus ditulis dengan menggunakan k ertas folio.
Apabila Anda salah melafalkan kata-kata bercetak miring dalam kalimat tersebut, akan menjadikan kata tersebut salah arti.
Bandingkan kalimat-kalimat tersebut dengan kalimat-kalimat berikut.
a. Dia mendapat sanksi dari wali kelas karena tidak disiplin.
b. Semua peserta telah mengikuti syarat yang telah di tetap kan.
c. Penyakit polio harus dicegah sejak dini.
Selain itu, jika kita tidak tepat dalam melafalkan dan menuliskan kata-kata tersebut, akan berubah menjadi kata tidak baku. Perhatikan contoh kalimat berikut.
a. Ia melamar menjadi sekertaris di perusahaan itu.
b. Kakakku saat ini sedang giat mempelajari sastera.
c. Hal ini Pak Roni mendapat jadual ronda.
Ayo, cermati kata-kata bercetak miring dalam ketiga kalimat tersebut. Seperti diketahui, kata-kata bercetak miring dalam ketiga kalimat tersebut merupakan kata tidak baku. Kata baku dari kata sekertaris adalah sekretaris, kata baku sasetra adalah sastra,
Jeda mengandung makna perhentian sebentar dalam ujaran. Pada saat berbicara atau membaca, arus ujaran itu terhenti-henti oleh jeda. Jeda terbagi menjadi dua, yakni jeda sesaat yang me nunjukkan bahwa tutur masih akan dilanjutkan dan jeda panjang. Jeda sesaat dinyatakan dengan (,) atau titik koma (;), s edangkan jeda panjang dinyatakan dengan tanda seru (!), tanda tanya (?) atau tanda titik (.).
Intonasi bermakna lagu kalimat. Intonasi merupakan g ab ungan antara tekanan, nada, dan waktu yang menyertai suatu tutur dari awal sampai jeda akhir. Intonasi merupakan perpaduan tekanan nada, jeda, dan lafal. Tekanan bermakna memberi kekuatan yang lebih besar dalam artikulasi pada salah satu bagian ujaran sehingga lebih menonjol dari bagian ujaran lain. Tekanan berkenaan dengan tinggi-rendah, keras-lembut, panjang-pendek, dan kadang-kadang berhenti sebentar atau agak lama sebuah ujaran. Terdapat dua jenis tekanan, yaitu tekanan aksen dan tekanan kalimat. Tekanan aksen digunakan untuk melafalkan kata yang penting dengan cara diucapkan. Sementara tekanan kalimat digunakan untuk menyatakan kata penting dalam kalimat.
Tahukah Anda?
Dalam berkomunikasi, kita tentu harus menggunakan
lafal, intonasi, jeda, dan tekanan yang tepat. Jika tidak, pendengar akan sulit memahami maksud dan tujuan kita.
Sumber: Keterampilan Berbicara, Angkasa
a. Tekanan aksen
Dalam bahasa Indonesia, dikenal tiga macam tekanan a ksen, yaitu sebagai berikut.
1) Tekanan nada (tinggi-rendah) suara
Contoh:
(a) B a w a. ( memberi tahu )
(b) B a w a? ( bertanya )
(c) B a w a! ( menyuruh )
(Suku kata atau huruf dan kata yang diberi tanda, dalam pengucapannya menggunakan tekanan agak tinggi.)
2) Tekanan dinamik (keras-lembut) suara
Contoh:
(a) Imam Utomo s i a n g t a d i meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung Kelud. (bukan waktu lain)
(b) I m a m U t o m o siang tadi meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung Kelud. (bukan orang lain)
(c) Imam Utomo siang tadi meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung Kelud. (bukan sedang bekerja)
(Kata atau kelompok kata yang ditulis renggang, diberi tekanan dalam pengucapannya). 3) Tekanan tempo (panjang-pendek)
Contoh:
(a)
Ahmad a..kan per..gi ke Bandung Tekanan dipentingkan pada akan dan pergi.
(b) Me....na ....bung sarana menuju ka ...ya Tekanan dipentingkan pada menabung dan kaya.
b. Tekanan kalimat
Tekanan kalimat dipergunakan untuk menyatakan kata pen ting dalam kalimat.
1) Tekanan nada (tinggi-rendah) Contoh:
(a)
Hari Senin Bapak saya akan pergi. (bukan hari lain)
(b) Hari Senin Bapak saya akan pergi. (bukan bapak orang lain)
(c) Hari Senin saya akan pergi. (menyatakan keyakinan pasti pergi)
( Tekanan nada tinggi ditekankan pada kata yang berdiagram )
2) Tekanan dinamis (keras-lembut) Contoh:
(a) Hari Selasa Ibu pergi. (pasti hari Selasa bukan hari lain)
Keterangan:
Tanda lafal
[ ] : huruf yang di dalam kurung siku tidak dibaca é : bunyinya lebih ditekankan daripada e. Contoh, kata anéka bandingkan dengan kata sepatu.
Tanda Intonasi
^ : menaik
– : mendatar
: menurun
Tanda Jeda
/ : berhenti sejenak
// : berhenti agak lama
Tentu Anda dapat memberikan komentar t erhadap pembacaan tersebut. Komentar Anda tentu sangat beragam. Perhatikan contoh komentar berikut.
Menurut saya, ada beberapa lafal dan intonasi yang kurang tepat ketika Anda menyampaikan informasi tersebut. Sebaiknya Anda rajin berlatih kembali. Dengan demikian, saya dapat lebih memahami informasi yang Anda sampaikan.
Lalu, bagaimanakah dengan Anda? Ayo, ungkapkan k omentar Anda terhadap pembacaan wacana yang d isampaikan oleh teman Anda itu.
1. Bacakanlah teks percakapan berikut ini oleh tiga orang teman Anda di depan kelas dengan suara lantang. Sementara itu, teman-teman Anda yang lain menyimaknya dengan tepat. Berikanlah penilaian untuk ketepatan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim atau baku dan yang tidak dari pembacaan teks percakapan yang dilakukan oleh ketiga teman Anda itu.
2. Lafalkanlah kata-kata berikut dengan tepat sehingga jelas perbedaan maknanya.
a. bang – bank f. syak – sak
b. tang – tank g. seni – zeni
c. fakta – pakta h. zus – jus
d. sah – syah i. pak – vak
e. khas – kas j. apel (e =pepet) – apel (e = taling)
3. Susunlah kata-kata tersebut dalam kalimat sehingga semakin jelas perbedaan maksud atau artinya.
1. Simaklah sebuah acara berita di televisi atau radio. Catatlah apabila pembicara atau pembawa acara melakukan kesalahan dalam melafalkan kata atau kelompok kata dalam acara tersebut.
2. Tuliskan pula perbaikan dari kesalahan dalam pelafalan kata-kata tersebut sehingga menjadi tepat. Tuliskan pekerjaan Anda itu dalam format seperti berikut.
global akibat perubahan iklim. Kian pekatnya gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan bumi yang kita tempati semakin panas. Dalam satu abad ini, suhu bumi diperkirakan akan meningkat antara 1,8 hingga 4 derajat celcius. Padahal, kenaikan 2 derajat celcius saja sudah cukup untuk memusnahkan sepertiga spesies yang hidup saat ini (UNEP, 2007).
Laporan lain yang diterbitkan oleh WWF International (Living Planet Report, 2006) me nyebutkan bahwa rata-rata setiap manusia membebani bumi hampir satu setengah kali lipat dari kemampuannya. Sebagian besar beban lingkungan tersebut akibat penggunaan sumber energi fosil yang berlebihan. Bumi sudah terlalu lelah untuk memenuhi kebutuhan 6,7 miliar penduduknya secara berkesinambungan.
Sekalipun demikian, populasi penduduk bukanlah satu-satunya penyebab masalah. Sifat konsumtif sebagian umat manusia yang telah mendorong eksploitasi dan pencemaran alam secara masif menjadi faktor yang lebih dominan. Persis seperti ungkapan Mahatma Gandhi, "Bumi mampu mencukupi kebutuhan manusia, tetapi tidak akan mampu memenuhi keserakahan kita."
Tengoklah Amerika Serikat, dengan populasi kurang dari 5 persen jumlah penduduk bumi, negara tersebut mengonsumsi hampir 25 per sen produksi gas alam dan minyak bumi dunia (BP Statistical Review, 2006). Setiap penduduk negara tersebut juga menyumbang pencemaran karbondioksida 5 kali lebih banyak dari rata-rata penduduk dunia lainnya (World Resource Institute, 2007). Lima bumi pun tidak akan cukup jika semua manusia di bumi memiliki pola konsumsi seperti ini.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa masalah perubahan iklim tidak bisa diatasi hanya dengan pendekatan teknis tanpa melakukan perubahan gaya hidup. Oleh karena itu, sudah saatnya kita membangun kesadaran kolektif untuk membudayakan gaya hidup rendah emisi gas rumah kaca. Gaya hidup ini dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan sehari-hari, mulai dari masalah transportasi, makanan, tempat tinggal, hingga kebiasaan berbelanja.
Dalam masalah transportasi, gaya hidup rendah emisi bisa dimulai dengan mem- budayakan berjalan kaki, bersepeda, dan memanfaatkan transportasi umum. Dengan demikian, emisi gas rumah kaca bisa dikurangi. Untuk itu, kesan bahwa bersepeda identik dengan kemiskinan harus dibuang jauh-jauh. Di sebagian negara Eropa, bersepeda justru menjadi simbol kesadaran terhadap kesehatan dan lingkungan. Saat ini, pemakaian kendaraan bermotor menyum bang hampir seperempat emisi gas rumah kaca di Indonesia atau sekitar 72 juta ton karbon dioksida per tahun.
Dalam masalah makanan, gaya hidup rendah emisi bisa diwujudkan dengan membatasi konsumsi makanan hewani, khususnya daging. Langkah ini merupakan salah satu cara efektif untuk mengerem emisi gas rumah kaca dan menghemat lahan. Produk ternak, terutama daging, saat ini menyumbang hampir seperlima emisi gas rumah kaca dunia dan memakan sepertiga luas permukaan daratan (McMichael, 2007 dan FAO, 2006).
Cara lain untuk mewujudkan gaya hidup yang rendah emisi dalam hal makanan adalah dengan membeli produk makanan lokal. Proses transportasi produk makanan lokal menimbulkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan produk impor. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris juga membuktikan bahwa mengonsumsi produk makanan lokal lebih bermanfaat bagi lingkungan (Schwind, 2005).
Gaya hidup rendah emisi di rumah dapat diwujudkan dengan menghemat energi dalam pemakaian perlengkapan elektronika. Alatalat tersebut harus digunakan seperlunya dan dimatikan saat tidak diperlukan. Kebiasaan menghabiskan waktu untuk menonton televisi juga perlu dikurangi.
Pemakaian pendingin ruangan (AC) harus dibatasi, bahkan kalau perlu ditiadakan. Dengan kondisi iklim seperti di Indonesia, kenyamanan rumah bisa dihadirkan tanpa memerlukan AC. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui desain tata ruang, pemilihan material bangunan, dan
Tahukah Anda?
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas. Berdasarkan pengertian tersebut, kata memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. berbentuk satuan terkecil
2. mengandung makna yang bebas
Sumber: Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka
Sumber: www.republika online.com
Setelah membaca wacana tersebut, kata dapat dibedakan menjadi b eberapa kelas kata atau kategori berikut.
1. Kata kerja
Kata kerja (verba) adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Contoh: mendominasi memarahi melalui memasuki
digugat dituduh
2. Kata benda
Kata benda (nomina) adalah kata yang mengacu pada manusia, benda, konsep, atau pengertian. Contoh: sistem pengacara operasi persidangan
dunia kantor
3. Kata ganti
Kata ganti (pronomina) adalah kata yang menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Menurut fungsinya, kata ganti dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Kata ganti orang adalah kata ganti yang mengacu pada orang. Contoh:
kami Anda saya kamu
mereka dia
b. Kata penunjuk, meliputi:
1) petunjuk umum, contoh ini, itu
2) petunjuk tempat, contoh sini, situ, sana
3) petunjuk ihwal, contoh begini, begitu
Kata Fungsi
apa menanyakan barang atau hal
siapa menanyakan orang
mengapa menanyakan alasan, sebab
kapan menanyakan waktu
di mana menanyakan keberadaan
ke mana menanyakan tempat tujuan
dari mana menanyakan tempat asal
bagaimana menanyakan keadaan
Bagi untuk buat guna menandai hubungan peruntukan
Dari menandai hubungan asal, arah dari suatu tempat atau milik
Dengan menandai hubungan kesertaan atau cara
Di menandai hubungan tempat berada
karena sebab menandai hubungan sebab
ke menandai hubungan arah menuju suatu tempat
oleh menandai hubungan pelaku
pada menandai hubungan tempat atau waktu
tentang menandai hubungan ihwal atau peristiwa
sejak menandai hubungan waktu dari saat yang satu ke saat yang lain
bersama beserta menandai hubungan kesertaan
menjelang menandai hubungan waktu sesaat sebelum
sekeliling menandai hubungan ruang lingkup geografis
sekitar selama menandai hubungan ruang lingkup geografis atau waktu
sepanjang menandai hubungan kurun waktu
terhadap menandai hubungan kurun waktu atau bentang lokasi
bagaikan menandai hubungan sasaran atau objek menandai hubungan arah menandai hubungan pemiripan
daripada menandai hubungan perbandingan
kepada menandai hubungan arah ke suatu tempat
oleh karena oleh sebab menandai hubungan penyebaban
sampai dengan menandai hubungan batas waktu
selain dari menandai hubungan perkecualian
Latihan Pemahaman
1. Bacalah
wacana berikut dengan cermat. Pemberdayaan Keluarga
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
Tujuan Belajar
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasaAnda akan belajar menyimak untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku dan yang tidak. Anda diharapkan mampu bereaksi kinetik terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku dan yang tidak. Anda juga diharapkan mampu memberikan komentar atau ungkapan lisan terhadap lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang lazim atau baku dan yang tidak.
Tahukah Anda?
Bunyi bahasa dalam bahasa Indonesia meliputi vokal, konsonan, diftong, dan gabungan konsonan.
1. Bunyi vokal dilambangkan dengan a, e, i, o dan u.
2. Bunyi konsonan dilambangkan dengan huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
3. Bunyi diftong dilambangkan dengan ai, au, oi.
4. Bunyi gabungan konsonan dilambangkan dengan huruf kh, ng, ny, sy.
Sumber: Tata Bahasa Baku,
Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
yang sangat penting dikuasai. Dengan menyimak, kita akan mampu memberikan r espons menganggukkan kepala, menggelengkan kepala, tersenyum, sedih, marah, dan sebagainya. Sebagai contoh, ketika guru menerangkan materi pelajaran di depan kelas, tentu Anda akan menganggukkan kepala jika memahami penjelasan guru. Anda pun akan tersenyum jika penjelasan guru Anda itu lucu.
1. Menunjukkan reaksi kinetik terhadap lafal, jeda, intonasi, dan tekanan yang lazim atau baku
dan tidak
Anda tentu akan mudah memahami maksud atau isi kalimat bacaan yang dibaca. Akan tetapi, dalam bahasa lisan tidak semudah itu. Hal ini disebabkan bahasa lisan berkaitan dengan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda.
Lafal yaitu cara mengucapkan bunyi bahasa. Pelafalan sebuah bunyi bahasa akan menentukan makna. Melafalkan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan salah pengertian. Pelafalan kata tertentu yang salah akan menyebabkan kata tersebut menjadi kata tidak baku atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
Perhatikan contoh kalimat-kalimat berikut.
a. Walaupun kamu berusaha meyakinkan, saya tetap merasa sangsi.
b. Kapal Livina tenggelam karena sarat penumpang.
c. Pekerjaan kalian harus ditulis dengan menggunakan k ertas folio.
Apabila Anda salah melafalkan kata-kata bercetak miring dalam kalimat tersebut, akan menjadikan kata tersebut salah arti.
Bandingkan kalimat-kalimat tersebut dengan kalimat-kalimat berikut.
a. Dia mendapat sanksi dari wali kelas karena tidak disiplin.
b. Semua peserta telah mengikuti syarat yang telah di tetap kan.
c. Penyakit polio harus dicegah sejak dini.
Selain itu, jika kita tidak tepat dalam melafalkan dan menuliskan kata-kata tersebut, akan berubah menjadi kata tidak baku. Perhatikan contoh kalimat berikut.
a. Ia melamar menjadi sekertaris di perusahaan itu.
b. Kakakku saat ini sedang giat mempelajari sastera.
c. Hal ini Pak Roni mendapat jadual ronda.
Ayo, cermati kata-kata bercetak miring dalam ketiga kalimat tersebut. Seperti diketahui, kata-kata bercetak miring dalam ketiga kalimat tersebut merupakan kata tidak baku. Kata baku dari kata sekertaris adalah sekretaris, kata baku sasetra adalah sastra,
Jeda mengandung makna perhentian sebentar dalam ujaran. Pada saat berbicara atau membaca, arus ujaran itu terhenti-henti oleh jeda. Jeda terbagi menjadi dua, yakni jeda sesaat yang me nunjukkan bahwa tutur masih akan dilanjutkan dan jeda panjang. Jeda sesaat dinyatakan dengan (,) atau titik koma (;), s edangkan jeda panjang dinyatakan dengan tanda seru (!), tanda tanya (?) atau tanda titik (.).
Intonasi bermakna lagu kalimat. Intonasi merupakan g ab ungan antara tekanan, nada, dan waktu yang menyertai suatu tutur dari awal sampai jeda akhir. Intonasi merupakan perpaduan tekanan nada, jeda, dan lafal. Tekanan bermakna memberi kekuatan yang lebih besar dalam artikulasi pada salah satu bagian ujaran sehingga lebih menonjol dari bagian ujaran lain. Tekanan berkenaan dengan tinggi-rendah, keras-lembut, panjang-pendek, dan kadang-kadang berhenti sebentar atau agak lama sebuah ujaran. Terdapat dua jenis tekanan, yaitu tekanan aksen dan tekanan kalimat. Tekanan aksen digunakan untuk melafalkan kata yang penting dengan cara diucapkan. Sementara tekanan kalimat digunakan untuk menyatakan kata penting dalam kalimat.
Tahukah Anda?
Dalam berkomunikasi, kita tentu harus menggunakan
lafal, intonasi, jeda, dan tekanan yang tepat. Jika tidak, pendengar akan sulit memahami maksud dan tujuan kita.
Sumber: Keterampilan Berbicara, Angkasa
a. Tekanan aksen
Dalam bahasa Indonesia, dikenal tiga macam tekanan a ksen, yaitu sebagai berikut.
1) Tekanan nada (tinggi-rendah) suara
Contoh:
(a) B a w a. ( memberi tahu )
(b) B a w a? ( bertanya )
(c) B a w a! ( menyuruh )
(Suku kata atau huruf dan kata yang diberi tanda, dalam pengucapannya menggunakan tekanan agak tinggi.)
2) Tekanan dinamik (keras-lembut) suara
Contoh:
(a) Imam Utomo s i a n g t a d i meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung Kelud. (bukan waktu lain)
(b) I m a m U t o m o siang tadi meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung Kelud. (bukan orang lain)
(c) Imam Utomo siang tadi meninjau persiapan penanganan antisipasi bahaya Gunung Kelud. (bukan sedang bekerja)
(Kata atau kelompok kata yang ditulis renggang, diberi tekanan dalam pengucapannya). 3) Tekanan tempo (panjang-pendek)
Contoh:
(a)
Ahmad a..kan per..gi ke Bandung Tekanan dipentingkan pada akan dan pergi.
(b) Me....na ....bung sarana menuju ka ...ya Tekanan dipentingkan pada menabung dan kaya.
b. Tekanan kalimat
Tekanan kalimat dipergunakan untuk menyatakan kata pen ting dalam kalimat.
1) Tekanan nada (tinggi-rendah) Contoh:
(a)
Hari Senin Bapak saya akan pergi. (bukan hari lain)
(b) Hari Senin Bapak saya akan pergi. (bukan bapak orang lain)
(c) Hari Senin saya akan pergi. (menyatakan keyakinan pasti pergi)
( Tekanan nada tinggi ditekankan pada kata yang berdiagram )
2) Tekanan dinamis (keras-lembut) Contoh:
(a) Hari Selasa Ibu pergi. (pasti hari Selasa bukan hari lain)
Keterangan:
Tanda lafal
[ ] : huruf yang di dalam kurung siku tidak dibaca é : bunyinya lebih ditekankan daripada e. Contoh, kata anéka bandingkan dengan kata sepatu.
Tanda Intonasi
^ : menaik
– : mendatar
: menurun
Tanda Jeda
/ : berhenti sejenak
// : berhenti agak lama
Tentu Anda dapat memberikan komentar t erhadap pembacaan tersebut. Komentar Anda tentu sangat beragam. Perhatikan contoh komentar berikut.
Menurut saya, ada beberapa lafal dan intonasi yang kurang tepat ketika Anda menyampaikan informasi tersebut. Sebaiknya Anda rajin berlatih kembali. Dengan demikian, saya dapat lebih memahami informasi yang Anda sampaikan.
Lalu, bagaimanakah dengan Anda? Ayo, ungkapkan k omentar Anda terhadap pembacaan wacana yang d isampaikan oleh teman Anda itu.
1. Bacakanlah teks percakapan berikut ini oleh tiga orang teman Anda di depan kelas dengan suara lantang. Sementara itu, teman-teman Anda yang lain menyimaknya dengan tepat. Berikanlah penilaian untuk ketepatan lafal, tekanan, intonasi, dan jeda yang tidak lazim atau baku dan yang tidak dari pembacaan teks percakapan yang dilakukan oleh ketiga teman Anda itu.
2. Lafalkanlah kata-kata berikut dengan tepat sehingga jelas perbedaan maknanya.
a. bang – bank f. syak – sak
b. tang – tank g. seni – zeni
c. fakta – pakta h. zus – jus
d. sah – syah i. pak – vak
e. khas – kas j. apel (e =pepet) – apel (e = taling)
3. Susunlah kata-kata tersebut dalam kalimat sehingga semakin jelas perbedaan maksud atau artinya.
1. Simaklah sebuah acara berita di televisi atau radio. Catatlah apabila pembicara atau pembawa acara melakukan kesalahan dalam melafalkan kata atau kelompok kata dalam acara tersebut.
2. Tuliskan pula perbaikan dari kesalahan dalam pelafalan kata-kata tersebut sehingga menjadi tepat. Tuliskan pekerjaan Anda itu dalam format seperti berikut.
global akibat perubahan iklim. Kian pekatnya gas rumah kaca di atmosfer menyebabkan bumi yang kita tempati semakin panas. Dalam satu abad ini, suhu bumi diperkirakan akan meningkat antara 1,8 hingga 4 derajat celcius. Padahal, kenaikan 2 derajat celcius saja sudah cukup untuk memusnahkan sepertiga spesies yang hidup saat ini (UNEP, 2007).
Laporan lain yang diterbitkan oleh WWF International (Living Planet Report, 2006) me nyebutkan bahwa rata-rata setiap manusia membebani bumi hampir satu setengah kali lipat dari kemampuannya. Sebagian besar beban lingkungan tersebut akibat penggunaan sumber energi fosil yang berlebihan. Bumi sudah terlalu lelah untuk memenuhi kebutuhan 6,7 miliar penduduknya secara berkesinambungan.
Sekalipun demikian, populasi penduduk bukanlah satu-satunya penyebab masalah. Sifat konsumtif sebagian umat manusia yang telah mendorong eksploitasi dan pencemaran alam secara masif menjadi faktor yang lebih dominan. Persis seperti ungkapan Mahatma Gandhi, "Bumi mampu mencukupi kebutuhan manusia, tetapi tidak akan mampu memenuhi keserakahan kita."
Tengoklah Amerika Serikat, dengan populasi kurang dari 5 persen jumlah penduduk bumi, negara tersebut mengonsumsi hampir 25 per sen produksi gas alam dan minyak bumi dunia (BP Statistical Review, 2006). Setiap penduduk negara tersebut juga menyumbang pencemaran karbondioksida 5 kali lebih banyak dari rata-rata penduduk dunia lainnya (World Resource Institute, 2007). Lima bumi pun tidak akan cukup jika semua manusia di bumi memiliki pola konsumsi seperti ini.
Banyak orang yang tidak sadar bahwa masalah perubahan iklim tidak bisa diatasi hanya dengan pendekatan teknis tanpa melakukan perubahan gaya hidup. Oleh karena itu, sudah saatnya kita membangun kesadaran kolektif untuk membudayakan gaya hidup rendah emisi gas rumah kaca. Gaya hidup ini dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan sehari-hari, mulai dari masalah transportasi, makanan, tempat tinggal, hingga kebiasaan berbelanja.
Dalam masalah transportasi, gaya hidup rendah emisi bisa dimulai dengan mem- budayakan berjalan kaki, bersepeda, dan memanfaatkan transportasi umum. Dengan demikian, emisi gas rumah kaca bisa dikurangi. Untuk itu, kesan bahwa bersepeda identik dengan kemiskinan harus dibuang jauh-jauh. Di sebagian negara Eropa, bersepeda justru menjadi simbol kesadaran terhadap kesehatan dan lingkungan. Saat ini, pemakaian kendaraan bermotor menyum bang hampir seperempat emisi gas rumah kaca di Indonesia atau sekitar 72 juta ton karbon dioksida per tahun.
Dalam masalah makanan, gaya hidup rendah emisi bisa diwujudkan dengan membatasi konsumsi makanan hewani, khususnya daging. Langkah ini merupakan salah satu cara efektif untuk mengerem emisi gas rumah kaca dan menghemat lahan. Produk ternak, terutama daging, saat ini menyumbang hampir seperlima emisi gas rumah kaca dunia dan memakan sepertiga luas permukaan daratan (McMichael, 2007 dan FAO, 2006).
Cara lain untuk mewujudkan gaya hidup yang rendah emisi dalam hal makanan adalah dengan membeli produk makanan lokal. Proses transportasi produk makanan lokal menimbulkan lebih sedikit emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan produk impor. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat, Jepang, dan Inggris juga membuktikan bahwa mengonsumsi produk makanan lokal lebih bermanfaat bagi lingkungan (Schwind, 2005).
Gaya hidup rendah emisi di rumah dapat diwujudkan dengan menghemat energi dalam pemakaian perlengkapan elektronika. Alatalat tersebut harus digunakan seperlunya dan dimatikan saat tidak diperlukan. Kebiasaan menghabiskan waktu untuk menonton televisi juga perlu dikurangi.
Pemakaian pendingin ruangan (AC) harus dibatasi, bahkan kalau perlu ditiadakan. Dengan kondisi iklim seperti di Indonesia, kenyamanan rumah bisa dihadirkan tanpa memerlukan AC. Hal tersebut dapat diwujudkan melalui desain tata ruang, pemilihan material bangunan, dan
Tahukah Anda?
Kata adalah satuan bahasa terkecil yang dapat berdiri sendiri dengan makna yang bebas. Berdasarkan pengertian tersebut, kata memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. berbentuk satuan terkecil
2. mengandung makna yang bebas
Sumber: Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia,
Balai Pustaka
Sumber: www.republika online.com
Setelah membaca wacana tersebut, kata dapat dibedakan menjadi b eberapa kelas kata atau kategori berikut.
1. Kata kerja
Kata kerja (verba) adalah kata yang menyatakan makna perbuatan, pekerjaan, tindakan, proses, atau keadaan. Contoh: mendominasi memarahi melalui memasuki
digugat dituduh
2. Kata benda
Kata benda (nomina) adalah kata yang mengacu pada manusia, benda, konsep, atau pengertian. Contoh: sistem pengacara operasi persidangan
dunia kantor
3. Kata ganti
Kata ganti (pronomina) adalah kata yang menggantikan kata benda atau kata yang dibendakan. Menurut fungsinya, kata ganti dibedakan menjadi sebagai berikut.
a. Kata ganti orang adalah kata ganti yang mengacu pada orang. Contoh:
kami Anda saya kamu
mereka dia
b. Kata penunjuk, meliputi:
1) petunjuk umum, contoh ini, itu
2) petunjuk tempat, contoh sini, situ, sana
3) petunjuk ihwal, contoh begini, begitu
c. Kata tanya adalah
kata ganti yang dipakai untuk me nandai suatu pertanyaan. Contoh:
Kata Fungsi
apa menanyakan barang atau hal
siapa menanyakan orang
mengapa menanyakan alasan, sebab
kapan menanyakan waktu
(ke)berapa menanyakan jumlah
mana menanyakan pilihandi mana menanyakan keberadaan
ke mana menanyakan tempat tujuan
dari mana menanyakan tempat asal
bagaimana menanyakan keadaan
yang mana menanyakan
pilihan
4. Kata sifat
Kata sifat (ajektiva) adalah kala yang dipakai untuk mengung
kapkan sifat atau keadaan orang, benda, atau binatang.
Contoh:
Lunak, gerah, apes, sering, ilegal,bersahaja
5. Kata keterangan
Kata keterangan (adverbia) adalah kata yang memberi keterangan
atau penjelasan pada kata lainnya. Keterangan s ebagai jenis kata harus
dibedakan dengan keterangan sebagai fungsi kalimat. Contoh:
paling
diam-diam
secara
habis-habisan
akhirnya
sebaiknya
6. Kata depan
Kata depan (preposisi) adalah kata tugas yang b erfungsi sebagai
unsur pembentuk frase preposisional. Bentuk dan fungsi-fungsi kata depan adalah
sebagai berikut. Contoh:
Kata Fungsi Bagi untuk buat guna menandai hubungan peruntukan
Dari menandai hubungan asal, arah dari suatu tempat atau milik
Dengan menandai hubungan kesertaan atau cara
Di menandai hubungan tempat berada
karena sebab menandai hubungan sebab
ke menandai hubungan arah menuju suatu tempat
oleh menandai hubungan pelaku
pada menandai hubungan tempat atau waktu
tentang menandai hubungan ihwal atau peristiwa
sejak menandai hubungan waktu dari saat yang satu ke saat yang lain
bersama beserta menandai hubungan kesertaan
menjelang menandai hubungan waktu sesaat sebelum
sekeliling menandai hubungan ruang lingkup geografis
sekitar selama menandai hubungan ruang lingkup geografis atau waktu
sepanjang menandai hubungan kurun waktu
terhadap menandai hubungan kurun waktu atau bentang lokasi
bagaikan menandai hubungan sasaran atau objek menandai hubungan arah menandai hubungan pemiripan
daripada menandai hubungan perbandingan
kepada menandai hubungan arah ke suatu tempat
oleh karena oleh sebab menandai hubungan penyebaban
sampai dengan menandai hubungan batas waktu
selain dari menandai hubungan perkecualian
7. Kata penghubung
Kata
penghubung (konjungsi) adalah kata lugas yang menghubungkan dua kata, frase,
atau klausa, kalimat, atau paragraf. 8. Kata seru
Kata seru (interjeksi) adalah kata tugas yang mengungkapkan rasa
hati manusia. Contoh:
asyik
|
alhamdulillah
|
Subhanallah
|
insya Allah
|
sialan
|
lho
|
ayo
|
hai
|
9. Kata sandang
Kata sandang adalah kata yang menyertai nama benda, binatang, atau
orang sebagai petunjuk status dari nama-nama yang disertainya itu. Contoh:
sang sri hang dang
para
si
10. Kata bilangan
Kata bilangan (numeralia) adalah kata yang dipakai untuk
menghitung banyaknya orang, binatang, atau barang, dan konsep.
Berdasarkan bentuknya, kata bilangan terbagi menjadi s ebagai
berikut.
a. Bilangan pokok, contoh nol, tujuh, sepuluh, saptamarga,
dasadarma, banyak, beberapa.
b. Bilangan tingkat, contoh kedua, keliga, keempat.
Berdasarkan tentu atau tidaknya, kata bilangan diklasifikasikan
menjadi sebagai berikut.
a. Bilangan tentu, contoh satu, tiga, kedelapan, sepersepuluh.
b. Bilangan tak tentu, contoh beberapa,
banyak, sedikit.
Latihan Pemahaman
1. Bacalah
wacana berikut dengan cermat. Pemberdayaan Keluarga
Untuk mengentaskan kemiskinan melalui pemberdayaan keluarga,
aparat harus mampu membangun partisipasi masyarakat agar mau turut serta. Semua
komponen harus bergerak bersama, jangan hanya bertumpu dan berharap kepada
pemerintah.
Ketua Yayasan Damandiri, Prof. Dr. Haryono Suyono,
mengemukakan hal itu di hadapan sejumlah camat di Kota Serang, Banten, kemarin.
"Mulai dari kepala desa, lurah, camat, bahkan sampai walikota atau bupati
harus mampu membangkitkan partisipasi masyarakat," katanya.
Untuk itu, pengentasan kemiskinan harus dilakukan secara
terkoordinasi antara lembaga. Harus ada koordinasi yang baik
antarlembaga yang terkait, antara lain Dinas PU, Dinas Pendidikan, Dinas
Kesehatan, serta lembagalembaga yang terkait dengan perekonomian.
Selain koordinasi antarlembaga, dituntut pula komitmen yang
tinggi tiap lembaga yang terkait. Diawali dengan pendataan yang akurat,
lalu dilakukan sweeping untuk menemukan keluargakeluarga
miskin yang memang benar -benar me merlukan bantuan. Haryono menyebutkan bahwa
keluarga muda harus mem peroleh
prioritas untuk dientaskan kemiskin an nya. Me ng entaskan
kemiskinan, katanya, perlu pula melibatkan keluarga-keluarga mampu.
"Mereka harus diajak untuk peduli terhadap keadaan
lingkungannya sehingga bisa turut berpartisipasi terhadap program pengentasan
kemis kinan," tutur ketua Yayasan Damandiri itu.
Seperti dikemukakan di berbagai daerah lainnya, di Serang,
Banten pun, dia menyebutkan, upaya pengentasan kemiskinan lebih efektif
dilakukan dengan cara pembentukan kelompok. Apapun namanya, menurut
Haryono, pembentuk an kelompok itu mempermudah tiap anggota keluarga melakukan
berbagai kegiatan ekonomi guna menunjang peningkatan per ekonomian
keluarga. Walau begitu, kelompok yang dibentuk tetap mengacu pada
pemberdayaan keluarga (posdaya).
Posdaya yang dibentuk harus mampu menjadi pusat berbagai
informasi untuk menuju tujuan utama pembangunan milenium atau millenium development goals (MDGs). Misalnya,
informasi mengenai pendidikan, kesehatan, dan peningkatan perekonomian
keluarga. Pem bentukan posdaya itu bisa dari warga, kelompok
koperasi, kelompok majelis taklim di mesjid-mesjid, atau lembaga sosial.
"Tapi, yang jelas leading
sector dari posdaya haruslah
manusia," katanya. Jadi, nantinya ukuran keberhasilannya bukan jumlah
kekayaan yang dimiliki, tetapi berapa banyak warga masyarakat yang mampu
dientaskan dari kemiskinan. Indi kasinya, banyaknya anak usia sekolah
yang bisa bersekolah, makin banyaknya jumlah warga masyarakat yang sehat, serta
makin berkurangnya balita penderita gizi buruk.
Sumber: Tempo,
15 November 2007
Guna mencapai hal tersebut, Haryono menge mukakan, tiap
instansi yang ada harus berkomitmen. Di dunia pendidikan, diupayakan setiap
anak usia sekolah tetap bisa bersekolah. "Nggak peduli dari keluarga tidak mampu. Oleh
karena itu, libatkan keluarga yang mampu, agar mau membantu," katanya.
Anak usia dini harus bisa masuk pendidikan anak usia dini (PAUD).
1. Tentukanlah setiap kata dalam wacana tersebut berdasarkan kelas
atau kategori kata yang telah Anda pelajari.
2. Tentukan pula ketepatan penggunaan kata dari wacana tersebut
berdasarkan kelas kata dan ka tegori kata yang telah Anda pelajari.
3. Bahaslah ketepatan pelajaran Anda itu bersama teman-teman Anda
dalam diskusi kelas.
4. Perbaiki pekerjaan Anda jika masih terdapat kesalahan.
1. Tulislah sebuah karangan singkat yang bertemakan kemasyarakatan.
Panjang karangan yang Anda tulis minimal lima paragraf.
2. Gunakanlah kelas kata atau kategori kata-kata yang tepat dalam
karangan Anda itu. Dengan demikian, karangan Anda menarik untuk dibaca.
3. Kumpulkan karangan Anda itu berdasarkan waktu yang telah
ditentukan oleh guru Anda.
Setelah mengikuti pekerjaan ini, tentu Anda bagaimana mengomentari
dan menyimak yang baik untuk memahami lafal, tekanan, intonasi, dan jeda
yang tepat. Sekarang, tentu Anda tahu bagaimana cara memberikan komentar
yang tepat dan tidak menyinggung pera saan orang lain. Teruslah berlatih
jika Anda ingin menjadi pintar. Jangan takut juga untuk bertanya kepada guru,
orangtua, atau temanteman jika Anda menemukan kesulitan.
Selain itu, sekarang Anda pun dapat berkomunikasi dengan menarik.
Hal ini karena Anda telah mengetahui jenis-jenis kelas kata dalam bahasa
Indonesia. Jadi, Anda pun dapat berkomunikasi dengan menggunakan jenis kata
yang beragam.
1. Bacalah wacana berikut dengan cermat.
emahaman Pelajaran 1 – 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat.
Untuk soal nomor 1 s.d. 3, bacalah wacana berikut.
Mengenang Arti Hari Pahlawan 10 November
Tanggal 10 November merupakan salah satu Saat ini,
ketika negara dan bangsa kita dari hari bersejarah yang sangat penting dalam
memasuki periode baru yang penuh dengan perjalanan bangsa Indonesia. Sejak
lebih dari berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita setengah abad yang
lalu, tanggal 10 November mengenang dan merenungi kembali arti Hari telah
dinyatakan oleh bangsa kita sebagai Hari Pahlawan 10 November. Dengan begitu,
kita Pahlawan. Pada zaman Sukarno-Hatta, hari itu akan ingat kembali bahwa
Republik Indonesia diperingati secara nasional sebagai Hari Besar yang
sekarang ini adalah hasil perjuangan yang dirayakan secara khidmat, dan dengan
rasa dalam jangka waktu yang lama dari banyak kebanggaan yang besar.
orang yang terdiri atas berbagai suku, agama, Peringatan Hari Pahlawan
merupakan keturunan ras, dan berbagai macam pandangan kesempatan bagi
seluruh bangsa, bukan saja politik. Dengan merenungkan, secara dalamuntuk
mengenang jasa-jasa dan pengorbanan dalam, berbagai tahap perjuangan bangsa
itu, para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi maka akan makin jelaslah
kiranya bagi kita memperjuangkan tegaknya Republik Indonesia semua, bahwa
Republik Indonesia ini adalah yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus
benar-benar milik kita bersama.
1945. Peringatan Hari Pahlawan 10 November
Sumber: www.smartschool.com
juga telah merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk
rasa kesadaran bangsa.
1. Tema karangan singkat tersebut adalah ….
a. mengenang hari pahlawan
b. pahlawan adalah kusuma bangsa
c. pembela negara adalah pahlawan
d. siapa pahlawan itu
e. arti hari pahlawan bagi para pejuang
2. Gagasan utama paragraf pertama karangan singkat tersebut adalah ….
a. 10 November merupakan salah satu hari
bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
b. Peringatan Hari Pahlawan 10 November
merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.
c. Saat ini, ketika negara dan bangsa kita
memasuki periode baru yang penuh dengan berbagai masalah dan krisis, ada
baiknya kita mengenang dan merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10
November.
d. Peringatan Hari Pahlawan merupakan
kesempatan bagi seluruh bangsa, bukan saja untuk mengenang jasajasa dan
pengorbanan para pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan
tegaknya Republik Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
e. Dengan merenungkan, secara dalamdalam,
berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya bagi
kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar milik kita bersama.
3. Gagasan utama paragraf kedua dari karangan singkat tersebut
adalah ….
a. 10 November merupakan salah satu dari hari
bersejarah yang sangat penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.
b. Peringatan Hari Pahlawan 10 November
merupakan kesempatan yang baik untuk selalu memupuk rasa kesadaran bangsa.
c. Saat ini, ketika negara dan bangsa
kita memasuki periode baru yang penuh
Latihan Pemahaman Pelajaran 1–3
dengan berbagai masalah dan krisis, ada baiknya kita mengenang dan
merenungi kembali arti Hari Pahlawan 10 November.
d. Peringatan Hari Pahlawan merupakan
kesempatan bagi seluruh bangsa, untuk mengenang jasa-jasa dan pengorbanan para
pejuang yang tak terhitung jumlahnya demi memperjuangkan tegaknya Republik
Indonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
e. Dengan merenungkan, secara dalamdalam,
berbagai tahap perjuangan bangsa itu, maka akan makin jelaslah kiranya
bagi kita semua, bahwa Republik Indonesia ini adalah benar-benar
milik kita bersama.
4. Ikat kepala // anak itu.
Berdasarkan pemenggalannya, kalimat tersebut menyatakan arti
....
a. Anak itu diikat kepalanya.
b. Anak itu diikat menggunakan ikat kepala.
c. Anak itu mengikat kepalanya.
d. Ikat kepala milik anak itu.
e. Ikat kepala alat untuk mengikat.
5. Bacalah kalimat berikut dengan saksama.
Kareta api merupakan salah satu jenis kendaraan yang
ekonomis dibandingkan dengan kendaraan lain sehingga wajar apabila
setiap hari selalu ... penum pang.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
a. syarat d. siarat
b. sharat e. sarat
c. syaharat
6. (1) TNI dalam berperang menggunakan kendaraan ....
(2) Tugas dikerjakan pada kertas ….
(3) Pekerjaan itu sesuai dengan … keahliannya.
(4) Fikri memilih …hukum.
Kata yang tepat untuk melengkapi kalimat tersebut adalah ….
a. tank – polio – pak – pakultas
b. tank – folio – pak – pakultas
c. tang – polio – pak – pakultas
d. tang – folio – vak – pakultas
e. tank – folio – vak – fakultas
7. Menurut cerita bapak //Fikri// adalah penyanyi terkenal.
Berdasarkan penggalannya, maksud kalimat tersebut adalah
....
a. Bapaknya Fikri adalah penyanyi ter kenal.
b. Bapak yang bernama Fikri penyanyi
terkenal.
c. Fikri adalah penyanyi terkenal.
d. Cerita yang mengungkapkan bapaknya
Fikri adalah penyanyi terkenal.
e. Berdasarkan cerita, bapaknya Fikri adalah
penyanyi terkenal.
8. Kalimat yang berupa fakta adalah ….
a. Profesionalisme adalah satu-satunya sya
rat untuk menghasilkan produk yang bermutu.
b. Hasil riset yang dilakukan di Jepang
mengungkapkan bahwa air tidak hanya berespons terhadap kualitas kebersihan,
tetapi juga merespons perlakuan yang diberikan kepadanya, baik berupa
kata-kata, gambar, atau suara.
c. Diperkirakan setiap negara dalam mengatasi
kesehatan menganut pola hidup sehat dengan memanfaatkan sumbersumber makanan
alami.
d. Badan Meteorologi dan Geofisika
memperkirakan Kota Bandung hari besok akan turun hujan.
e. Menjelang hari Raya Lebaran di perkira kan
jumlah penumpang yang menggunakan bus kota menurun.
9. Kalimat yang merupakan pendapat, yaitu ….
a. Air merupakan kebutuhan utama yang
diperlukan oleh mahluk hidup, khususnya manusia.
b. Berdasarkan laporan bahwa korban
bencana alam sampai saat kemarin masih kekurangan obat-obatan dan
kekurangan tenaga medis, begitu juga masalah makanan.
c. Setelah dihitung, komputer yang ada di
ruang laboratorium ada 10 unit.
d. Menurut saya, dengan adanya Hand Phone ( HP) merupakan pemborosan uang.
e. Belajar dan bekerja keras merupakan bagian
dari usaha untuk mencapai citacita hidup.
10. Bacalah paragraf berikut.
Kesulitan atau kesuksesan hidup manusia sebenarnya banyak
dipengaruhi oleh kerja kerasnya. Banyak orang yang berasal dari keluarga yang
tidak mampu, akhirnya menjelma menjadi orang yang sukses setelah bekerja keras.
Benar kata pepapatah, tidak ada kesuksesan yang diraih dengan berleha-leha.
Paragraf tersebut
termasuk paragraf ….
a. deduktif
d.
akibat-sebab
b. induktif
e. sebab-akibat
c. analogi
11. Kalimat berikut yang termasuk kalimat
baku, yaitu ….
a. Bapak Gunawan sedang mengajarkan
Matematika.
b. Buku saya kebawa olehmu ke sekolah.
c. Bilang dulu coba sama saya.
d. Ibu Nina mengajar bahasa Indonesia.
e. Jangan lewati kesempatan bagus ini.
12. Kalimat yang termasuk ragam bahasa tulis
ilmiah adalah ….
a. Begitu senangnya aku bersekolah di SMK.
Banyak ilmu khusus yang saya pelajari, yang di SMA tidak ada.
b. Kampus SMK tempat saya sekolah
begitu indah, sejuk, dan nyaman.
c. SMK merupakan aset negara untuk mencetak
tenaga terampil dan profesional sesuai dengan jenis sekolahnya.
d. SMK adalah kebanggaanku di mana saya
mencari ilmu.
e. Eksistensi SMK saya begitu gembira
karena saya bisa mengembangkan bakat sesuai dengan hobi saya.
13. Berikut ini yang tidak termasuk
langkahlangkah efektif dalam mengarang eksposisi adalah....
a. membaca karangan setelah tersusun
b. menentukan topik
c. menentukan tujuan
d. mengumpulkan bahan
e. menyusun kerangka karangan
1. Asupan makanan kita sebaiknya ter diri
atas makanan yang seimbang. Ke seimbangan itu akan berpengaruh
terhadap kesegar an dan pertumbuhan tubuh. Hindarilah memilih asupan yang hanya
sejenis dengan terus-menerus. Salah satu cara menyeimbangkan asupan adalah
dengan berpola empat sehat lima sempurna.
Informasi yang penting dari wacana tersebut adalah …..
f. Makanan yang kita konsumsi harus empat sehat lima sempurna.
g. Asupan makanan sebaiknya terdiri atas
makanan yang seimbang.
h. Menghindari makanan kimia.
i. Memilih asupan yang sejenis secara terus-menerus.
j. Makanan yang dikonsumsi menyehatkan.
15. Sebuah penelitian yang dilakukan
Charles Handy terhadap ratusan orang sukses di Inggris
memperlihatkan bahwa mereka memiliki tiga karakter yang sama. Pertama,
mereka berdedikasi tinggi ter hadap apa yang tengah
dijalankannya. Kedua, mereka memiliki determinasi. Kemauan untuk
mencapai tujuan, bekerja keras, berkeyakinan, pantang menyerah dan
kemauan untuk mencapai tujuan yang diinginkannya. Ketiga,
selalu berbeda de ngan orang lain. Orang sukses memakai jalan, cara, atau
sistem bekerja yang berbeda dengan orang lain pada umumnya.
Dalam kehidupan nyata, hanya para climbers -lah yang
akan mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan sejati.
Paragraf tersebut termasuk jenis penalaran ….
a. induktif
d.
perbandingan
b. sebab-akibat
e. induktif
c. akibat-sebab
16. Tanggal 17 Agustus 1945, merupa kan
hari bersejarah bagi bangsa Indonesia sebab pada tanggal tersebut
diproklamasi kan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia.
Dilihat dari isi pernyataan, kalimat itu termasuk ….
Latihan Pemahaman Pelajaran 1–3
a. kalimat pendapat
b. kalimat bukan faktual
c. kalimat opini
d. kalimat fakta
e. kalimat pernyataan
17.
Suasana perkampungan terasa nyaman.
Kenyamanan itu ditambah dengan
keber-
sihan lingkungan. Halaman yang tertata rapi hasil desain
yang apik memberikan kesan bagi pengunjung yang melihatnya.
Penggalan karangan tersebut termasuk bentuk karangan
….
a. eksposisi
b. narasi
c. persuasi
d. deskripsi
Kita
harus selalu merenungkan penca p aian hasil belajar setiap saat agar
memperoleh semangat yang tidak pernah padam. Materi pelajaran yang
diperoleh di sekolah harus dikuasai dengan baik. Pembang u nan negara
membutuhkan calon penerus bangsa yang cerdas.
|
e. argumentasi
18.
Kata yang bertulis miring dalam kalimat tersebut adalah kata
yang berimbuhan. Kata berimbuhan yang bermakna proses adalah ....
a. merenungkan
d.
membutuhkan
b. pencapaian e. pelajaran
c. diperoleh
19. Badan Meteorologi dan Geofisika
memperkirakan bahwa musim penghujan di tahun 2008 ini akan lebih lama.
Kalimat tersebut berisi
pernyataan berupa .…
a. faktual d. ramalan
b. pendapat
e. rekaan
c. kritik
20. Kata-kata berikut yang tidak mengalami
pelafalan atau penulisan menjadi tidak baku adalah ….
a. sekertaris dari kata sekretaris
b. rahasiah dari kata rahasia
c. silakan dari kata silahkan
d. mentri dari kata menteri
e. rubah dari kata ubah
21. Teknik membaca cepat harus dikuasai siswa.
Teknik tersebut akan mempermudah Anda dalam menemukan gambaran umum isi teks,
menemukan istilah tertentu, dan memperoleh simpulan. Oleh karena itu, teknik
membaca cepat perlu dilatih dengan intensif.
Karangan tersebut termasuk bentuk ….
a. eksposisi
d. persuasi
b. deskripsi
e. narasi
c. argumentasi
22. Deretan kata berikut yang termasuk kata
baku adalah ....
a. rahasialah–silahkan–sekertaris–komplek
b. gubernur–propinsi–kwalitas–trampil
c. rahasia–silakan–sekretaris–kompleks
d. pebruari–teks–putra–rubah
e. masarakat–kualitas–aktip–kreatif
23. Penulisan atau pelafalan suku kata
yang tepat terdapat pada kata ....
a. suplemen = su–ple–men
instrumen = in–stru–men