parafrasa secara terperinci

  Berilah tanda lafal, tanda intonasi, dan tanda jeda yang tepat dalam kalimat tersebut.
Tahukah Anda arti parafrasa? Parafrasa bermakna p enguraian kembali suatu teks atau karangan dalam bentuk susunan katakata yang lain dengan maksud untuk dapat mempelajari makna tersembunyi dalam teks tersebut. Nah, pada pelajaran ini Anda akan belajar lebih jelas tentang membuat parafrasa.
Pada pelajaran ini Anda pun akan belajar  menyimak  untuk memahami informasi lisan. Ayo, ikuti pelajaran ter sebut dengan baik. Tentu kegiatan tersebut sangat  bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari Anda. Selamat belajar.
Agar Anda dapat memahami pelajaran ini, perhatikanlah

Tujuan Belajar
Anda akan belajar menyimak untuk memahami informasi lisan dalam konteks bermasyarakat. Anda diharapkan mampu mengidentifikasi sumber informasi sesuai dengan wacana dan mencatat isi pokok informasi dan uraian lisan yang bersifat faktual, spesifik, dan rinci. Selain itu, Anda
akan mampu mengenal ragam atau laras bahasa dan membedakan proses dan hasil dengan memerhatikan ciri atau penanda kata atau kalimat.

Pedoman untuk menyimak informasi
A. Menyimak untuk Memahami Informasi Lisan
1.            Mengidentifikasi sumber informasi sesuai dengan wacana
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan atau memerhatikan dengan baik sesuatu yang diucapkan atau dibacakan orang lain. Dalam menyimak, kita melakukan kegiatan mendengarkan dan menangkap isi pembicaraan dengan akurat. Menyimak b iasanya melibatkan seluruh anggota tubuh, seperti te linga, mata, dan secara mental melibatkan pikir dan rasa. Hal ini sebab yang harus dipahami dari orang yang berbicara tidak hanya menyampaikan kata-kata, tetapi ekspresi dan bahasa tubuhnya pun ikut mengiringi dan m ewarnai.
Pesan-pesan yang bersifat verbal atau bersifat kata, bisa d isimak melalui intonasi, kecepatan, jeda, dan tekanan yang di sertai dengan nonverbal. Untuk itu, Anda perlu menangkap sinyal- sinyal nonverbal melalui bahasa tubuh, antara lain melalui gerak mata, ekspresi wajah, gerak tubuh, dan gerak tangan.
Agar mampu menyimak informasi dengan baik, beberapa  pedoman menyimak berikut perlu Anda cermati.
Simaklah penjelasan narasumber dengan saksama.
Berkonsentrasi ketika menyimak penjelasan narasumber.
Catatlah informasi-informasi penting dari nara sumber.
Menyimak
Tataplah dan perhatikan gerakan tubuh nara sumber.
Simaklah pembicaraan narasumber dari awal sampai akhir dengan cermat.
Jangan berbicara ketika Anda menyimak  penjelasan narasumber.

2. Mencatat isi pokok informasi dan uraian lisan yang bersifat faktual,  spesifik, dan rinci
Informasi bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti s urat kabar, majalah, buku, televisi, radio, dan tuturan langsung. Pada prinsipnya, dari sumber apa pun informasi tersebut diperoleh, Anda harus berkonsentrasi dalam mendengarkannya. Hal ini sebab mendengarkan merupakan kegiatan yang m emerlukan  konsentrasi. Salah satu cara agar konsentrasi muncul adalah c ermati dan tangkaplah pokok-pokok informasi tersebut. Pokokpokok informasi diperoleh dengan cara menjawab  informasi apa yang disampaikan, dari siapa informasi itu diperoleh,  kapan i nformasi itu diperoleh, di mana informasi itu diperoleh,  mengapa informasi itu disampaikan, dan  bagaimana informasi itu dapat disampaikan.
Dalam sebuah berita, baik dari majalah, surat kabar, televisi, maupun radio, kita pun akan menemukan fakta dan pernyataan berupa pendapat. Fakta berisi pernyataan yang jelas dan pasti. Pendapat berisi pernyataan yang masih dipengaruhi oleh a nggapan sehingga belum menunjukkan sebuah kepastian.
Pada umumnya kalimat faktual atau fakta, biasanya menggunakan kata atau kelompok kata berdasarkan penelitian atau hasil penelitian, berdasarkan sensus, hasil dari pengamatan, berdasarkan data, berdasarkan kenyataan, berdasarkan laporan, survei membuktikan, hasil investigasi, dan lain-lain.
Contoh:
a.            Berdasarkan penelitian, cara berpakaian s eseorang d apat  menentukan langkah keberhasilan dalam tes  wawancara.
b.            Menurut laporan yang kami terima dari lokasi bencana, para korban gempa bumi sampai saat ini kekurangan makanan dan obat-obatan.
Namun, tidak selamanya kalimat faktual atau fakta menggunakan kelompok kata tersebut. Untuk menentukan kalimat  faktual yang tidak menggunakan kelompok kata tersebut, Anda dapat menganalisisnya berdasarkan realitas dari pernyataan isi kalimat. Jika pernyataan itu benar adanya, sudah bisa dipastikan bahwa kalimat itu termasuk kalimat faktual atau fakta. Contoh:
a.            Tidak dapat disangkal, kenaikan harga sembako menambah penderitaan masyarakat kurang mampu.
b.            Semangat belajar yang tinggi akan mendorong siswa meraih prestasi yang gemilang.
c.             Keberadaan handphone (HP), semakin hari terasa kian merebak saja di masyarakat.

dari surat kabar, kita dapat menemukan fakta dan opini.

orangtua, tentu kita menggunakan ragam yang berbeda saat berbicara dengan teman.
Perhatikan pula contoh kalimat berikut.
a.            Harga sayur-sayuran merosot tajam pada musim hujan.
b.            Apabila pekarangan sebuah rumah rapi, di dalam rumahnya pasti rapi juga.
Pernyataan dari kedua kalimat tersebut mengandung k ebenaran yang tidak mutlak, tidak benar, atau tidak tepat. Dengan demikian, kalimat tersebut merupakan pendapat.
Salah satu cara menentukan atau mencari kalimat  pendapat adalah dengan menganalisisnya secara saksama  berdasarkan logika atau kenyataan. Secara redaksi kalimat, untuk menentukan atau mencari kalimat pendapat, dapat ditentukan dengan menggunakan kelompok kata menurut pendapat...., diperkirakan, kira-kira, lebih kurang, prediksi, asumsi, dan sekitar. Contoh:
a.            Menjelang Hari Raya Idul Fitri, diperkirakan harga- harga barang melonjak tajam.
b.            Sekitar lima ribu hektar hutan yang terbakar tidak  bisa  ditanami.
c.             Badan Metereologi dan Geofisika memprediksi bahwa ombak di Selat Sunda kira-kira dua meter.
3.  Mengenal  ragam atau laras bahasa
Dalam kegiatan berbahasa, kita harus mencermati ragam b ahasa yang digunakan. Pada saat berbicara dengan orangtua atau guru, tentu ragamnya berbeda apabila berbicara dengan teman atau adik. Demikian pula ragam bahasa di lingkungan terminal akan berbeda dengan ragam bahasa di sekolah. Ragam bahasa untuk meluapkan kegembiraan akan berbeda dengan ragam bahasa pada waktu sedih atau marah. Dengan demikian, ragam bahasa biasanya dipengaruhi oleh dengan siapa, di mana, bagaimana situasi, dan untuk kepentingan apa. Seorang pengguna bahasa tentu harus terampil dalam memilih dan menggunakan ragam bahasa tertentu.
Laras atau ragam bahasa berkenaan dengan cara pelafalan bunyi bahasa atau logat bahasa. Ragam bahasa dapat dilihat dari asal daerah penutur, pendidikan penutur, dan sikap penutur.  Ra gam bahasa penutur dari satu daerah tertentu akan berbeda dengan penutur dari daerah lainnya. Penutur dari Sunda, Jawa, Batak, Tapanuli, tentu akan memiliki kekhasan ragam bahasa. 
 Ragam bahasa menurut segi pendidikan formal pun akan berbeda. Pelafalan fonem f dan ks, pada kata fakultas, film,  fitnah, kompleks yang dikenal dalam ragam bahasa orang yang berpendidikan bervariasi dengan pakultas, pilem, pitnah dan komplek, dalam ragam bahasa yang kurang berpendidikan.
Dalam berkomunikasi, dikenal pula ragam atau laras bahasa tulis dan ragam bahasa lisan. Ragam bahasa adalah variasi pemakai an bahasa, baik lisan maupun tulisan. Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui lisan atau tuturan. Dalam perwujudannya, ragam bahasa lisan dibantu oleh bahasa tubuh, gerak-gerik, mimik muka, intonasi, dan isyarat. Dengan demikian, walaupun menggunakan kalimat yang tidak

Ragam bahasa lisan baku diperlukan ketika kita bertutur dalam suasana lingkungan yang resmi, percakapan di dalam rapat, b erpidato, pada waktu mengajar, pada waktu berceramah, dan sebagainya.
Ragam bahasa tulisan adalah ragam bahasa yang  diungkapkan melalui tulisan. Dalam ragam bahasa tulisan, kejelasan maksud kalimat ditentukan oleh kelengkapan struktur kalimat. D engan demikian, fungsi subjek, predikat, objek, dan hubungan antara fungsi kalimat harus jelas.
Pemakaian ragam bahasa tulis (dalam karangan ilmiah dan karangan sastra), tentu berbeda. Hal itu sesuai dengan  tujuan dari karangan itu sendiri. Tujuan karangan ilmiah adalah u ntuk m enyampaikan informasi berupa pengetahuan. Sementara k arangan fiksi (sastra) lebih menekankan pada unsur hiburan yang b ertujuan menyentuh sendi-sendi batin sehingga  menimbulkan nilai rasa bagi para pembacanya. Oleh karena itu, karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa yang denotatif atau lugas.
Dalam karangan sastra, ragam bahasa yang digunakan adalah kata yang yang mengandung makna luas, makna tambahan, dan memiliki penafsiran yang beragam di samping makna s ebenarnya atau makna konotasi. Dengan demikian, ragam bahasa tersebut dapat menggugah imajinasi pembaca.

Faktor-faktor yang memenga ruhi ragam bahasa 

 teman atau guru Anda. Simaklah pembacaan wacana tersebut dengan cermat.
Masalah Air Bersih
Janji investasi Aquatico melalui Thames PAM Jaya (TPJ) sebesar 15 juta dolar AS sudah dua tahun belum direalisasikan. Dana segar itu seharusnya sudah digunakan untuk perbaikan dan perluasan jaringan sesuai janji, namun sampai sekarang belum juga dikucurkan. Akibatnya, pelayanan air bersih di Jakarta Timur dan Jakarta Utara belum maksimal. Desakan itu disampaikan Ketua Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD DKI, Aliman Aat, usai rapat kerja dengan PAM Jaya bersama mitra swasta asingnya, Jumat (4/4). Padahal, dalam rapat kerja gabungan sebe lumnya, pihak Badan Regulator (BR) PAM Jaya menyebutkan bahwa dana segar dari Aquatico sudah di tangan. Namun, kenyataannya, sudah dua tahun tidak ada realisasinya.
"Ini kan pembohongan publik. Kita mendesak TPJ segera mewujudkan investasi 15 juta dolar AS itu," ujar Aliman.
Selain itu, Dewan juga mempersoalkan kualitas pelayanan air bersih yang sampai sekarang masih saja dikeluhkan masyarakat. "Janji air PAM bisa langsung diminum sampai sekarang belum direalisasikan. Boro-boro bisa langsung diminum, malah sering pelanggan mengeluhkan harus bergadang untuk menampung air untuk mandi dan mencuci  karena pada siang hari air PAM tidak ngocor," kata Aliman Aat.
Sumber: www.wordpress.com, 16 April 2008
Oleh karena itu, pelaksanaan kerja sama dengan TPJ sebagai pengelola air PAM perlu dievaluasi oleh Pemprov DKI. "Kalau pelayanan ini masih banyak dikeluhkan masyarakat dan mengingkari janji perbaikan pelayanan, perjanjian kerja sama harus dievaluasi ulang. Pemprov DKI harus berani mengambil sikap," ujar Aliman menegaskan.
Sekretaris Komisi B DPRD DKI Nurmansyah Lubis mengharapkan PAM Jaya segera meningkatkan kemampuan untuk menekel kebutuhan air gedung-gedung tinggi jika tarif air bawah tanah dinaikkan. "Idealnya, tarif air bawah tanah harus lebih mahal dari harga air PAM. Ini demi menyelamatkan lingkungan, khususnya menjaga cadangan air tanah yang sudah kritis. Kalau tidak, intrusi air laut akan semakin luas," ucapnya.
Sementara itu, Perusahaan Air Minum
(PAM) Jaya mengeluhkan tingginya penyedotan air tanah oleh mayoritas pihak gedung bertingkat di sepanjang Jalan MH Thamrin– Sudirman, Jakarta Pusat. Padahal, di daerah tersebut telah tersedia jaringan distribusi PAM Jaya.
"Untuk gedung tinggi mestinya bertanya TPJ, sanggup nggak. Kalau memang area tekanannya baik, harus menggunakan PAM, dong," ujar Direktur Utama PAM Jaya Hariadi Priyohutomo.
Sumber: Suara Karya,  April 2008 dengan pengubahan

Setelah menyimak pembacaan wacana tersebut, dapatkah Anda menentukan pokok informasi, menentukan fakta dan pendapat, serta menentukan ragam atau latar bahasa dalam bacaan tersebut? Jika menyimak isi informasi tersebut dengan cermat, tentu Anda dapat menjawab semua pertanyaan tersebut dengan baik.
Pokok-pokok informasi sebuah tuturan lisan dapat Anda temukan dari kalimat utama yang diucapkan oleh pembicara. Pokok informasi wacana tersebut adalah sebagai berikut.
1.            Pelayanan air bersih di Jakarta Timur dan Jakarta Utara  belum maksimal.
2.            Hal tersebut terjadi karena janji investasi Aquatico melalui Thames PAM Jaya (TPJ) sebesar 15 juta dolar AS sudah 2 tahun belum terealisasi.
3.            Aliman Aat, Ketua Komisi B (Bidang Perekonomian) DPRD DKI dan Sekretaris Komisi DKI, Nurmansyah Lubis mengungkapkan agar masalah tersebut segera diselesaikan.
4.            Aliman Aat mengungkapkan masalah tersebut usai rapat kerja dengan PAM Jaya bersama Mitra Swasta Asing.
5.            Rapat tersebut dilaksanakan di Gedung DPRD Jakarta.
Anda pun dapat menemukan fakta dan pendapat d alam  informasi yang telah disimak itu. Perhatikan contoh fakta yang terdapat dalam wacana tersebut.
Janji investasi Aquatico melalui Thames PAM Jaya (TPJ) sebesar 15 juta dolar AS sudah dua tahun belum direalisasikan. Dana segar itu seharusnya sudah digunakan untuk perbaikan dan perluasan jaringan sesuai janji, namun sampai sekarang belum juga dikucurkan. Akibatnya, pelayanan air bersih di Jakarta
Timur dan Jakarta Utara belum maksimal. ( Fakta )
"Kalau pelayanan ini masih banyak dikeluhkan masyarakat dan mengingkari janji perbaikan pelayanan, perjanjian kerja sama harus dievaluasi ulang. Pemprov DKI harus berani mengambil sikap," ujar Aliman menegaskan. ( Pendapat )
Sekarang, cermati pula kalimat berikut. Dalam pembacaan wacana yang dibacakan oleh teman atau guru Anda itu, Anda dapat menemukan kalimat berikut.
"Janji air PAM bisa langsung diminum sampai  sekarang belum direalisasikan. Boro-boro bisa langsung diminum, malah sering pelanggan mengeluhkan harus bergadang  untuk menampung air buat mandi dan cuci karena pada siang hari air PAM tidak ngocor," kata Aliman Aat, politisi dari Partai Demokrat ini.
Berasal dari ragam bahasa manakah kata boro-boro t ers ebut? Kata boro-boro biasanya digunakan dalam p ercakapan daerah Sunda atau Jawa.
Nah, untuk melatih pemahaman Anda, sekarang b acakanlah wacana berikut. Bacakan oleh teman atau guru Anda. Lalu, kerjakanlah latihan yang tersedia dengan cermat.
Deru Campur Debu Mengancam Observatorium Bosscha

Kelangsungan aktivitas dan keberadaan institusi ilmiah Bosscha yang telah berumur 80 tahun dengan prestasi yang terpandang di dunia astronomi internasional terhadap ancaman pembangunan yang semena-mena pihak developer sekarang ini menjadi tantangan serius bagi seluruh civitas academica ITB. Terlebih bagi kalangan ilmuwan profesi: planologi, teknik lingkungan, arsitektur, dan astronomi sendiri. Sesungguhnya keadaan ini menjadi suatu tantangan bagi bangsa  Indonesia. Apakah dapat menghargai  de ngan saksama keberadaan salah satu warisan  budaya yang memiliki nilai tinggi dalam sains dan konservasi?
Tahukah Anda bahwa ancaman atas keberadaan dan kelangsungan aktivitas observatorium Bosscha menjadi salah satu topik yang menarik perhatian pada acara Seminar 2 Hari Peringatan 80 Tahun Observatorium Bosscha yang berlangsung di lokasi halaman peneropongan bintang Bosscha di Lembang, Bandung Utara pada 24-25 Oktober?
Selain diikuti oleh presentasi para  pakar astronomi dari Departemen Astronomi ITB dan IAU (Intenational Astronomy Union),  acara seminar juga diramaikan oleh  pakar  pelestarian warisan  budaya dan konservasi lingkungan, antara lain ilmuwan senior ahli lingkungan hidup Prof. Otto Soemarwoto dari Unpad,  perwakilan Kedubes negara ASEAN, dan beberapa  negara sahabat lainnya. Selain itu, acara tersebut diwakili pula oleh pejabat yang mewakili Menristek, Ka. BPPT, wakil dari Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, wakil dari Mendiknas, dll.
Secara khusus, wakil dari himpunan  astro nomi internasional IAU telah mengakui  keberadaan Bosscha yang berlokasi pada  lintang geografis unik yang berdekatan  dengan garis khatulistiwa telah memberikan  sumbangan yang besar atas hasil kajian  penelitian astronomi Internasional. Selain itu, Bosscha juga berperan amat penting  sebagai sarana akademis yang melahirkan ahli  Astronomi keluaran ITB.
Selain paparan Prof. Otto Soemarwoto tentang pentingnya pelestarian  lingkungan untuk setting Observatorium Bosscha,  pakar senior dari Teknik Lingkungan ITB juga meng ingatkan bahwa sesungguhnya untuk penetapan tata ruang kawasan Ban dung Utara seperti halnya di Lembang masih berlaku SK Gubernur

Sumber: www.wordpress.com, 16 April 2008
Berkenaan dengan kedudukannya yang ter amat penting dalam khasanah ilmiah  seperti itu, Kepala Observatorium Bosscha-ITB, Dr. Moedji Raharto  menegaskan bahwa betapa akan terganggunya aktivitas Bosscha dengan  adanya rencana pembangunan huni an kawasan  resor seluas 75 hektar yang  areanya memasuki  radius perimeter 2,5 km dari peneropongan bintang. Adanya konstruksi bangunan dalam radius  sejarak ini akan mempertinggi intensitas cahaya yang akan mengurangi kualitas hasil penga matan astronomis teleksop di Bosscha. Selain itu, ancaman  deru campur debu deru dari  aktivitas pengunjung dan partikel debu halus yang berterbangan ke angkasa oleh  ramai nya aktivitas orang berekreasi maupun ber kendaraan, akan memengaruhi dan menurunkan kualitas hasil pengamatan teropong bintang Bosscha.
Jawa Barat No.181/Bappeda/tahun 1982 yang memuat  ketentuan yang wajib memerhatikan kaidah  keles tarian ling kungan atas setiap pem bangunan fisik di kawasan tersebut. Jika ketentuan itu  akhirnya bobol semena-mena, dengan terus  berlangsungnya pembangunan kawasan  resor  wisata di  ka was an halaman Bosscha, akan menjadi sebuah bom waktu dengan efek bola salju yang dalam waktu sing kat akan benar-benar menghancurkan eko sistem Bandung Utara. Seperti halnya dengan kehancuran  kawasan Bopunjur: Bogor– Puncak–Cianjur.
Sungguh mengherankan, ya.  Belum  se tahun berlalu kontroversi rencana  pembangunan  plaza di Candi Borobudur, Jawa Tengah.  Ketika itu Pemda Kabupaten Magelang be- kerja sama dengan satu  developer. Awalnya berlaku ter tutup dan diam-diam menyiapkan rencana pembangunan suatu plaza senilai 37 M di  kawasan bersebelahan Can di  Borobudur.  Ren cana yang tidak memerhatikan aspek budaya dan kaidah konservasi arsitektural ini kemudian diprotes keras oleh forum Arsitek Muda Indonesia. Protes yang didukung khalayak ini setelah di ekspos luas oleh media Nasional, akhirnya bisa memaksa pihak Pemda dan developer untuk merevisi ulang rencana pembangunan.
Analogi dengan heboh Borobudur tersebut, kontroversi serupa untuk Bosscha pun dapat terulang kembali jika rencana  developer untuk membangun kawasan wisata walau dengan dukungan langkah Pemda  Kabupaten Bandung.
Sumber: www.iptek.net

1.            Tutuplah buku pelajaran Anda. Lalu, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
a.            Informasi apa yang terdapat dalam wacana tersebut?
b.            Dari siapa informasi itu diperoleh?
c.             Kapan informasi itu disampaikan?
d.            Di mana informasi itu diperoleh?
e.            Mengapa informasi itu disampaikan?
f.             Bagaimana informasi itu dapat disampaikan?
2.            Ayo, tentukanlah fakta dan pendapat dari kalimat berikut. Setelah selesai, rangkaikan kalimat jawaban dari pertanyaan itu menjadi sebuah paragraf. Berilah tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban Anda. Tulislah jawaban Anda itu di buku  catatan Anda.
                Kalimat Fakta     Pendapat            Alasan
a.            Deru campur debu perlahan, tetapi pasti akan segera memusnahkan Observatorium Bosscha di Lembang apabila derap laju pembangunan suatu kawasan rekreasi dalam zone kritis 2,5 km perimeter dari lokasi pusat  peneropongan bintang terkemuka milik ITB ini jadi  diteruskan developer dalam waktu dekat.                                   
b.            Kelangsungan aktivitas dan keberadaan institusi ilmiah Bosscha yang telah berumur 80 tahun dengan prestasi yang terpandang di dunia astronomi internasional terhadap ancaman pembangunan yang semena-mena sekarang ini menjadi tantangan serius bagi seluruh civitas academica ITB, terlebih bagi kalangan ilmuan profesi planologi, teknik lingkungan, arsitektur, dan astronomi sendiri.                                      
c.             Ancaman atas keberadaan dan kelangsungan aktivitas observatorium Bossca menjadi salah satu topik yang  menarik perhatian acara Seminar 2 Hari Peringatan 80 Tahun Observatorium Bossca yang berlangsung di lokasi halaman peneropong bintang Bossca di  Lembang,  Bandung Utara pada 24–25 Oktober.                                              
d.            Selain diikuti oleh presentasi para pakar astronomi dari Departemen Astronomi ITB dan IAU (Inter nasional Astronomy Union), acara seminar juga  diramaikan oleh pakar yang berbicara masalah pelestarian  warisan budaya dan konservasi lingkungan, antara lain ilmuan senior ahli lingkungan hidup Prof. Otto Soemarwoto dari  Unpad, perwakilan Kedubes negara ASEAN dan  beberapa negara sahabat lainnya, pejabat yang  mewakili Menristek/Ka.BPPT, wakil dari Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, wakil dari Mendiknas, dan lain-lain.                                    
e.            Kepala Observatorium Bossca-ITB Dr. Moedji Raharto menegaskan betapa akan terganggunya aktivitas Bossca dengan adanya rencana pembangunan hunian kawasan resor seluas 75 hektar yang areanya memasuki radius perimeter 2,5 km dari peneropong bintang.                                       
3.            Setelah selesai, diskusikan pekerjaan Anda bersama teman-teman sekelas Anda.
2.            Catatlah mengenai hal-hal berikut yang berkaitan dengan berita yang Anda simak itu.
a.            pokok-pokok informasi
b.            fakta dan pendapat
c.             ragam atau laras bahasa dalam wacana
3.            Setelah selesai, kumpulkan pekerjaan Anda untuk dinilai oleh guru.
4.            Diskusikan pekerjaan Anda bersama teman-teman sekelas Anda.

B. Membuat Parafrasa dari Teks Tertulis
Membaca merupakan salah satu kegemaran Anda, bukan?  Bagaimanakah cara memahami isi wacana yang dibaca? Jawabannya, tentu saja kita harus menemukan ide pokok dalam wacana yang dibaca. Ide pokok dalam sebuah wacana tersebar dalam paragraf. Setiap paragraf mengan dung  gagasan utama dan gagasan penjelas. Ide pokok sebuah wacana merupakan kumpulan  beberapa gagasan utama. Dengan kata lain, apabila akan mencari ide pokok dalam  wacana, pada dasarnya kita sedang mencari gagasan utama.
 Meringkas pun bisa diartikan menuliskan kembali suatu  bacaan bacaan ke dalam bentuk yang lebih singkat atau pendek. Hal ini  sebab pada dasarnya ringkasan berisi kumpulan  beberapa  gagasan utama. M elalui ringkasan, kita dapat mengingat inti w acana lebih lama. S elain itu, jika suatu saat memerlukan i nformasi dari wacana tersebut, kita dapat memanfaatkan  ringkasan yang telah kita tulis.
Di samping itu, untuk mengungkapkan isi wacana yang dibaca dapat dilakukan dengan membuat parafrasa. Parafrasa bermakna penguraian kembali suatu wacana atau karangan dalam bentuk susunan kata-kata yang lain dengan maksud untuk dapat mempelajari makna yang tersembunyi. Istilah parafrasa juga bermakna mengubah bentuk karangan dari puisi menjadi prosa.
Tujuan Belajar
Sekarang, Anda akan belajar membuat parafrasa dari teks tertulis. Anda diharapkan  mampu mengungkapkan kembali dengan kalimat sendiri secara tertulis teks yang telah dibaca.
Teknik atau langkah-langkah dalam memparafrasakan  sebuah  karangan atau paragraf adalah sebagai berikut.
1.            Bacalah bacaan atau wacana tersebut dengan cermat. Hal ini dilakukan supaya Anda m emahami makna umum atau isi wacana tersebut. Anda dapat pula memanfaatkan teknik membaca memindai.
2.            Teliti dan pahamilah hubungan kata, kelompok kata yang satu dengan kata dan kelompok kata yang lain dan k alimat yang satu dan kalimat yang lain dalam wacana tersebut.
3.            Catatlah kata atau ungkapan yang kurang jelas.  Kemudian, carilah keterangannya dalam kamus atau ensiklopedia.  Makna yang diterangkan dalam kamus pun perlu dipertimbangkan dan dipadankan dengan makna yang akan disalin.
4.            Perhatikanlah nada dan suasana penuturan asli. Bentuk bahasa dan k alimat boleh diubah semuanya, tetapi nada dan suasana  penuturan hendaknya jangan diubah.
5.            Setelah selesai memparafrasakan, bacalah kembali tulisan Anda. Lalu, sesuaikanlah dengan teliti. Jika terdapat halhal yang dirasa kurang sesuai, segera ganti dengan yang lebih tepat.
Sekarang, bacalah wacana berikut dengan cermat.
pula dikemukakan  Manajer  Operasional Sari Ater Spring Resort, Otto Haris  Samallo.  Menurutnya, kenaikan  pengunjung tahun 2004 mencapai 20 persen dibandingkan dengan tahun 2003.
Kenaikan jumlah pengunjung tersebut,  menurut Otto, merupakan  gejala  menarik yang diperlihatkan  wisatawan manca negara.  Tahun 2003 jumlah wisatawan mancanegara yang  datang sebesar 4,2 persen dari jumlah  pengunjung  keseluruh an, yakni 1.075.500 jiwa atau sekira 40.000 jiwa. Sementara  asal  negara wisatawan mancanegara yang  dominan  datang ke Sari Ater dari Korea, Timur Tengah, dan  Malaysia. "Khususnya untuk  Malaysia,  jumlah  mereka yang  datang naik  dibandingkan dengan tahun  sebelumnya. Hal ini disebabkan salah satunya  dengan dibukanya penerba  ngan langsung  Bandung– Kuala Lumpur Agustus lalu," ujar Otto.
Penerbangan pesawat langsung  Ban dung– Kuala Lumpur tersebut, kata Otto  di rasa kan sangat ber pengaruh terhadap  wisatawan mancanegara asal Malaysia yang berkunjung ke Sari Ater. Untuk tahun 2005, jelas Otto pihaknya  memperkirakan wisman asal Malaysia akan terus naik. Meski secara umum  terjadi kenaikan pe ngunjung,  namun  bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004, dirasakan turut   berpengaruh. Hal itu terlihat  jumlah  pe ngunjung pada 28 Desember 2004 ber jumlah 2.203 jiwa, sedangkan pada  tanggal yang sama tahun 2003 jumlah yang berkunjung sebanyak 8.468 jiwa.
Turunnya jumlah pengunjung juga dirasakan pada tanggal 30 Desember 2004, yakni sebanyak 6.320 jiwa.  Padahal, pada tanggal sama di tahun 2003  jumlah pengunjung mencapai 7.822 jiwa.  "Namun, pada pergantian tahun, yakni 31  Desember 2004, terjadi kenaikan  dibandingkan dengan 31 Desember 2003, yakni dari 21.039 jiwa naik mencapai 25.376 jiwa," ujar Otto. Ketika ditanya dari segi pendapatan, kata Otto, kenaikan  pengunjung itu berarti terjadi kenaikan dalam peroleh an pendapatan, yakni  sebesar 15,39 persen dibandingkan dengan  tahun sebelumnya.
Menurut Otto, kenaikan  pengunjung itu tidak lepas dari strategi promosi yang dilakukannya, serta penataan terhadap lokasi di Sari Ater sendiri dengan  melengkapi berbagai fasilitas yang dapat menarik minat pengunjung. "Kemasan paket yang dilakukan juga memengaruhi kenaikan pengunjung," tandasnya. Tahun 2005, berbagai langkah pengembangan akan dilakukan. Di antaranya menambah fasilitas 50 kamar lagi, lantaran saat sekarang jumlah kamar tersedia baru 80 kamar. Penambahan ini akan dilanjutkan tahun 2006 dengan 50 kamar. Begitu pula  dengan kolam renang akan diberikan perhatian khusus untuk kelas ekonomi  menengah ke bawah sehingga harga tiketnya betul-betul terjangkau.
Sumber: www.pikiranrakyat.com

Setelah membaca wacana tersebut, Anda kemudian mencatat hal-hal penting dari wacana tersebut. Anda lalu mencoba membuat parafrasa atau menuliskan kembali isi wacana tersebut ke  dalam  beberapa kalimat dengan menggunakan bahasa sendiri. Tentu Anda membuat parafrasa dari wacana tersebut berdasarkan gagasan p enting yang telah Anda catat. Bacalah contoh parafrase dari wacana tersebut berikut ini.
Jumlah pengunjung objek wisata Sari Ater Spring Resort di Ciater, Subang sepanjang tahun 2004 mengalami kenaikan s ebesar 20 persen dibandingkan tahun 2003. Asal negara  wisman yang dominan datang ke Sari Ater adalah dari Korea, Timur Tengah, dan M alaysia. Dibukanya penerbangan langsung B andung-Kuala L umpur berpengaruh terhadap wisman asal  Malaysia. Meski  secara umum terjadi kenaikan pengunjung, namun bencana t sunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004, d irasakan turut berpengaruh. Turunnya jumlah pengunjung juga d irasakan pada 30 Desember 2004 yakni sebanyak 6.320 jiwa. K enaikan pengunjung juga berkat adanya strategi promosi dan penataan lokasi di Sari Ater. Tahun 2005 berbagai langkah pengembangan akan dilakukan di Sari Ater.
Perlu Anda ketahui, selain dari gagasan penting sebuah w acana, kita dapat membuat parafrasa sebuah wacana berdasar-

"Tahun ini anggaran PPMK hanya sebesar 200 miliar rupiah untuk 267 kelurahan se-DKI," ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Provinsi DKI Jakarta, Budihardjo.
Penggunaan anggaran tersebut, sebesar 119 miliar rupiah untuk bidang ekonomi dan 81 miliar rupiah bagi pembangunan bidang fisik dan sosial. Pada tahun 2007, anggaran PPMK dialokasikan sebesar 267 miliar rupiah dan rata-rata setiap kelurahan mendapat 1 miliar rupiah.  Khusus di daerah korban banjir, dana tersebut dimanfaatkan untuk merehabilitasi rumah-rumah warga yang terkena bencana banjir.
Pengelolaan dana PPMK tahun 2008 masih ditangani Dewan Kelurahan (Dekel). Rencana pengalihannya ke Lembaga  Keuangan Mikro (LKM) belum bisa dilakukan karena masih menunggu payung hukumnya, terutama untuk  petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk  pelaksanaan (juklak-nya). Budihardjo mengakui bahwa pembagian dana PPMK tahun ini tidak ada yang mencapai1 miliar rupiah per kelurahan.
"Sekarang kelurahan yang banyak  memiliki gakinnya tentu akan lebih banyak mendapat dana PPMK. Kelurahan Menteng atau Kelurahan Gelora tentu menerima jatah anggaran PPMK lebih kecil," kata Budihardjo menambahkan.
Anggaran PPMK sudah dikeluarkan  Pemprov DKI sejak 2002, dengan tujuan  mengentaskan kemiskinan di ibu kota. Jumlahnya sudah mencapai 600 miliar rupiah dan dana bergulir yang digolong-   kan macet sampai tahun 2007 antara 67 miliar rupiah sampai 79 miliar rupiah.
"Tapi, ini masih dilakukan penelitian tingkat kemacetannya karena masih mungkin untuk ditagih. Kalau tidak, aset peminjam bisa disita," ujar Budihardjo. Dana bergulir PPMK yang macet, kata Budi, umumnya antara lain peminjam pindah alamat dan meninggal dunia.
Sementara kasus dana PPMK yang "ditilep" oknum Ketua Dekel Rawaterate sebesar 89 juta rupiah, diakui Budihardjo, sudah ada kesanggupan  oknumnya untuk mengembalikan secara men- cicil 1 juta rupiah per bulan. Kalaupun warga mau melaporkannya ke polisi, itu hak warga.  Sementara soal dana banjir tahun 2007 yang dikeluhkan warga Rawate rate tidak tepat sasaran. Ia  mengakui belum mendapat laporan. Namun, kalau itu benar, akan dilakukan cek lapangan.
Penyimpangan penggunaan anggaran PPMK tidak hanya terjadi di Rawaterate, tetapi juga di Jelambar, Tambora, Jakarta Barat, yang juga diduga diselewengkan oleh pihak Dekel.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi C (Bidang Keuangan) DPRD DKI Jakarta, mengatakan bahwa program PPMK perlu  dievaluasi. Hal ini sebab selama ini pengawasan terhadap pendistribusian dan penggunaan anggaran untuk rakyat tersebut sangat lemah. "PPMK harusnya dibatasi waktunya sampai kapan dan, jika hasil evaluasi menyatakan tergolong gagal, perlu dicarikan gantinya yang lebih baik," katanya.
Sumber: Suara Karya, 7 April 2008, dengan pengubahan
2.            Parafrasakankanlah wacana tersebut dengan menggunakan kalimat Anda sendiri.  Perhatikanlah langkah-langkah yang telah Anda pelajari dalam membuat parafrasa.
3.            Setelah selesai, diskusikan pekerjaan Anda bersama teman-teman sekelas Anda.

1.            Bacalah sebuah artikel di surat kabar atau majalah yang bertema lingkungan, k emudian tulislah pokok-pokok dari artikel yang Anda baca.
2.            Berdasarkan pokok-pokok isi artikel tersebut, tuliskanlah parafrasa dari artikel yang telah Anda baca itu.
3.            Berikanlah pekerjaan Anda kepada teman sebangku Anda. Mintalah tanggapan dari  teman sebangku Anda dalam bentuk tertulis tentang ketepatan pekerjaan Anda itu.

Intisari Pelajaran 2
r Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan atau memerhatikan dengan baik sesuatu yang diucapkan atau dibacakan oleh orang lain. Dalam menyimak, kita melakukan kegiatan  mendengarkan dan menangkap isi pembicaraan dengan akurat. Informasi bisa didapatkan dari berbagai sumber, seperti surat kabar, majalah, buku, televisi, radio, dan tuturan langsung.
r Pada prinsipnya, dari sumber apa pun informasi tersebut diperoleh, Anda harus berkonsentrasi dalam mendengarkannya sebab mendengarkan merupakan kegiatan yang memerlukan konsentrasi. Salah satu cara agar konsentrasi muncul, cermati dan tangkaplah pokok-pokoknya. Dalam berkomunikasi, dikenal ragam atau laras bahasa tulis dan ragam bahasa lisan.
r Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa, baik lisan maupun tulisan. Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui lisan atau tuturan. Dalam perwujudannya, ragam bahasa lisan dibantu oleh bahasa tubuh, gerak-gerik, mimik muka, intonasi, dan isyarat. Dengan demikian, walaupun menggunakan kalimat yang tidak sempurna, lawan bicara akan tetap memahami maksudnya.
r Parafrasa bermakna penguraian kembali suatu wacana atau karangan dalam bentuk susunan kata-kata yang lain dengan maksud untuk dapat mempelajari makna yang tersembunyi. Istilah parafrasa juga bermakna mengubah bentuk karangan dari puisi menjadi prosa dapat juga disebut parafrasa.
Refleksi
Manfaat apakah yang Anda peroleh setelah mengikuti pelajaran ini? Tentu banyak, bukan? Anda  menjadi mahir membuat parafrasa dari wacana yang telah dibaca. Anda pun telah  mengetahui  bagaimana menyimak yang baik, termasuk bagaimana menentukan fakta dan pendapat dalam  informasi yang disimak. Kegiatan-kegiatan tersebut tentu dapat Anda gunakan dalam kehidupan sehari-hari Anda.
Jika Anda menemukan kesulitan dalam mempelajari pelajaran ini, bertanyalah kepada guru, orangtua, atau teman Anda. Ingat satu hal lagi, rajinlah berlatih agar Anda semakin pandai.
Latihan Pemahaman Pelajaran 2
1.            Bacalah wacana berikut dengan cermat. Mengenal Lumba-lumba

Lebih dari 70 persen permukaan bumi  di liputi air. Di kedalaman samudra, be r agam makhluk berjumlah sangat besar hidup selaras satu sama lain. Salah satunya adalah lumba-lumba.
Lumba-lumba lebih sering kita lihat di permukaan air. Namun, sebenarnya mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di kedalaman lautan. Walaupun begitu, lumba-lumba dapat melihat lebih baik dalam gelapnya lautan. Bagaimanakah mereka dapat melakukan ini? Lumba-lumba diciptakan dengan sistemnya yang lengkap dan sempurna, yang memungkinkan mereka menemukan arah dengan merasakan getar an suara. Para ilmuwan menamakan sistem ini "elokasi".
Bagaimana mereka dapat melakukannya? Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantong-kantong kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantong-kantong ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Kantong udara ini berperan sebagai cermin akustik Sumber: www.flicker.com, 16 April 2008 yang memfokuskan suara yang dihasilkan gum palan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus.
Suara lumba-lumba segera memantul kembali apabila membentur benda apa pun. Lumba-lumba mendengarkan saksama pantulan suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di bagian rahang bawahnya yang di sebut "jendela akustik". Dari sini, informasi suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci mengenai jarak benda-benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya. Berkat perangkat  ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas; bahkan memetakan samudra. Inilah sistem sonar sempurna yang dimiliki lumba-lumba.
Sistem berteknologi tinggi yang  terbuat dari daging dan tulang yang ditempatkan  dalam tubuh seekor makhluk laut  adalah bukti  kehebatan dan kesempurnaan sang  Pencipta. Kapal selam modern  menemukan

arah  melalui sonar. Lumba-lumba telah menggunakan teknologi jutaan tahun lebih awal dibandingkan dengan  manusia yang baru me nemukannya di abad ke-20.  Mustahil seekor binatang mampu memiliki sistem sedemikian menakjubkan atas kehendaknya sendiri.
Sistem tak tertandingi pada lumba- lumba adalah bukti bahwa Tuhan telah  menciptakan mereka. Sistem sonar  freku ensi tinggi ini tidak hanya berfungsi  mengindra benda-benda di lautan. Lumba-lumba juga  menggunakannya untuk mencari makan. Lumba-lumba  dalam suatu kelompok meng arahkan gelombang suara kuat ini pada  sekelompok ikan.  Melalui     cara ini, me reka membuyarkan  kawanan ikan dan  dengan  mudah menangkapnya. Ikan  dilumpuhkan dengan senjata ini, dan turut menjadi mangsa mudah bagi burung- burung laut. Lumba-lumba juga menggunakan sistem sonar untuk berkomunikasi secara me- ngagumkan. Mereka mampu saling berkirim pesan meski terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Artinya, seekor lumba-lumba di Selat Bosphorus dapat berkomunikasi dengan rekannya di Selat Dardanela. Lumba-lumba paling  sering ber komunikasi secara menakjubkan untuk menemukan  pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.
Sumber: www.harunyahya.com dengan pengubaha n
2.            Tentukanlah pokok-pokok informasi dari wacana tersebut.
3.            Tentukanlah fakta dan pendapat yang terdapat dalam wacana tersebut.
4.            Tulislah parafrasa dari wacana tersebut.



Artikel Terkait