Perawatan Rambut yang disarankan Dokter

Tags



PENGENALAN

Rambut dapat memainkan peran penting dalam menentukan paras seseorang.
Manusia diberikan sekitar 100.000 helai rambut di atas kulit kepala. Setiap hari sekitar 100 helai rambut akan rontok dan digantikan dengan rambut yang baru.
Rambut
dibagi menjadi 2 bagian yaitu folikel yang berada dalam kulit dan batang rambut (shaft) yaitu bagian luar yang kita lihat.
Jumlah folikel adalah tetap dan akan menurun sesuai usia.
Setiap helai rambut terdiri dari 3 lapisan keratin di mana lapisan luar (kutikula) berfungsi untuk melindungi 2 lapisan dalam.
Rambut yang sehat akan terlihat bersinar karena lapisan kutikula berada dalam kondisi horizontal. Ini akan memindai cahaya dan juga memudahkan sebum mengalir untuk melembabkan rambut.
Rambut akan memanjang 3-4 mm per hari yaitu sekitar 6 inci setahun.


Cara- cara MERAWAT RAMBUT

Perawatan rambut berbeda menurut jenis rambut, gaya rambut dan juga jenis kegiatan yang dilakukan.
Jenis sampo yang digunakan dan frekuensi mencuci rambut adalah berdasarkan kelembaban rambut dan permasalahan rambut.

  • Sampo untuk rambut kering dan rusak sangat diperlukan jika dalam kondisi berikut: Rambut keriting, rambut yang diluruskan atau diikalkan dengan menggunakan bahan kimia, rambut yang selalu menggunakan pengering listrik terutama ketika rambut basah dan juga rambut yang selalu terkena air laut dan air diklorinasi.
  • Sampo untuk rambut berminyak pula harus digunakan bagi mereka yang memiliki rambut berminyak.
  • Setengah remaja mengalami rambut yang agak berminyak karena pada usia ini kelenjar sebaceous mungkin lebih aktif dan mengeluarkan sebum melebihi dari kebutuhan.
  • Sampo bayi yang lembut, disarankan bagi mereka yang aktif dalam olahraga dan perlu sering membersihkan rambut setiap hari.



Sampo digunakan untuk MENANGANI RAMBUT BERMASALAH

Masalah rambut yang biasa terjadi adalah ketombe, rambut rontok, rambut rapuh dan pecah.

Ketombe (dandruff)
Penyebab terjadinya ketombe masih tidak diketahui, namun ia dikaitkan dengan hadirnya sejenis jamur (jamur).

Ketombe dapat diobati dengan menggunakan sampo yang mengandung asam salicilic, seng, Tars atau selenium sulfate.

Jika pengobatan ini tidak efektif, silahkan ke dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Rambut rapuh, pecah atau bercabang (hair breakage)
Rambut bisa pecah di bagian yang lemah baik di pangkal, tengah maupun di bagian ujung rambut.


Penyebab rambut rusak adalah:

Terkena bahan kimia yang digunakan untuk meluruskan, mengerintingkan dan menyemir rambut.
Sering menyisir rambut terutama ketika menggunakan sisir yang tidak sesuai dengan ketebalan rambut dan menyisir rambut dalam keadaan basah.
Sering ikat kepang (braid) dengan ketat.
Mengalami masalah medis seperti "Hypothyroidism" (hormon tiroid rendah) dan "anorexia nervosa" (tidak mau makan karena takut menjadi gemuk meskipun sebenarnya tubuh pasien terlalu kurus).


Untuk mengatasi masalah ini;

Gunakan sampo untuk rambut rusak dan gunakan pemangkas rambut.
Jangan menyisir rambut ketika basah dan gunakan sisir yang tepat
Hindari mengering rambut dengan alat pengering dalam kondisi terlalu basah dan pada suhu yang tinggi.
Dapatkan layanan penata rambut profesional jika Anda ingin meluruskan, mengeritingkan atau menyemir rambut.
Jika Anda berambut panjang dan memiliki rambut bercabang, sebaiknya bagian ujung rambut dipotong.
Jika Anda mengalami rambut rapuh tanpa sebab, jumpalah dokter untuk mendapatkan saran.



Rambut rontok (hair loss)

Rambut rontok adalah hal yang biasa terjadi pada setiap orang.
Setiap hari sekitar 100 helai rambut akan rontok dan akan diganti dengan rambut baru.
Masalah akan timbul bila rambut yang rontok tidak diganti dan ini bisa menyebabkan seseorang menjadi botak.
Botak itu bisa terjadi sementara atau permanen.
Antara penyebab rambut rontok adalah penggunaan bahan kimia dan suhu tinggi untuk perawatan rambut serta masalah medis.
Jika rambut Anda rontok berkelanjutan setelah menjalani perawatan di salon atau Anda mengalami botak permanen, Anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran.


Penulis: Dr. Salmiah bt. Md. Shariff
sumber: http://www.myhealth.gov.my/

Artikel Terkait