Kurang Tidur Bisa Tambah Berat Badan

Tags

Sekelompok peneliti Amerika Serikat mencoba menantang asumsi yang menyatakan tidur yang kurang menyebabkan individu mudah kurus ketika mengklaim praktek itu sebaliknya dapat menambah berat badan seseorang.

Sejak bertahun lamanya, ahli berat badan menekankan pentingnya mengkonsumsi makanan rendah kalori dan latihan yang memadai.

Namun, penelitian terbaru Universitas Chicago menunjukkan faktor ketiga untuk mengontrol berat badan - mendapat cukup tidur pada malam hari.

Bahkan, dua studi yang dipublikasikan kemarin menemukan, relawan yang terlibat dalam penelitian dengan tidak mendapatkan tidur cukup, memiliki sejenis hormon yang kadarnya tinggi dan memicu rasa lapar.

Mereka juga terdeteksi memiliki hormon pada tingkat rendah yang menyebabkan seseorang merasa kenyang.

"Sehubungan itu, kami merekomendasikan setiap program penurunan berat badan turut memasukkan faktor mendapat cukup tidur sebagai salah tips berguna," kata pakar tidur universitas berkenaan, Dr Esra Tasali, yang turut terlibat menghasilkan penelitian itu.

Satu studi yang melibatkan 18.000 dewasa yang dirilis bulan lalu oleh Organisasi Ulasan Obesitas Amerika Utara menemukan, mereka yang menikmati tidur kurang empat jam semalam, adalah 73 persen lebih mudah untuk obese atau gemuk dibandingkan mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam lamanya.

Studi terbaru yang dirilis kemarin juga menemui hasil hampir sama ketika menyangkut penelitian pada 1.024 relawan.

Dari jumlah, 14,9 persen responden yang tidur hanya lima jam mencatat hormon ghrelin yang meningkatkan selera makan.

Mereka yang kurang tidur juga mencatat penurunan hormon leptin yang menyebabkan seseorang merasa kenyang.

Dalam penelitian itu, peneliti menemukan tingkat optimal tidur untuk tujuan mengontrol berat badan rata-rata 7,7 jam.

"Tindakan mengurangi waktu tidur hanya akan membuat selera makan meningkat dan makan berlebihan."

Artikel Terkait