Bencana Non Alam
Bencana nonalam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
(UU No 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, Bab I Ketentuan Umum, Pasal 1 angka 3)
Bencana nonalam antara lain kebakaran
hutan/lahan yang disebabkan oleh manusia, kecelakan transportasi, kegagalan
konstruksi/teknologi, dampak industri, ledakan nuklir, pencemaran lingkungan,
dan kegiatan keantariksaan.
Contoh bencana
Apakah
bencana akibat kegagalan teknologi itu?
Dalam ‘Panduan Pengenalan
Karakteristik Bencana dan Upaya Mitigasinya di Indonesia’, kegagalan teknologi
diartikan sebagai semua kejadian bencana yang diakibatkan oleh kesalahan
desain, pengoperasian, kelalaian, dan kesengajaan manusia dalam penggunaan
teknologi dan/atau industri (Bakornas PBP, 2005).
Penyebab bencana kegagalan teknologi, antara lain: kebakaran, kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik, kesalahan prosedur pengoperasian pabrik, kerusakan komponen, kebocoran reaktor nuklir, kecelakaan transportasi (darat, laut, dan udara), sabotase atau pembakaran akibat kerusuhan, dan dampak ikutan dari bencana alam (gempa bumi, banjir, longsor, dan sebagainya).
Penyebab bencana kegagalan teknologi, antara lain: kebakaran, kegagalan/kesalahan desain keselamatan pabrik, kesalahan prosedur pengoperasian pabrik, kerusakan komponen, kebocoran reaktor nuklir, kecelakaan transportasi (darat, laut, dan udara), sabotase atau pembakaran akibat kerusuhan, dan dampak ikutan dari bencana alam (gempa bumi, banjir, longsor, dan sebagainya).
Mekanisme perusakan
Ledakan menyebabkan korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan bangunan dan infrastruktur. Kecelakaan transportasi membunuh dan melukai penumpang dan awak kendaraan, dan juga dapat menimbulkan pencemaran. Kebakaran pada industri dapat menimbulkan suhu yang sangat tinggi dan menimbulkan kerusakan pada daerah yang luas. Zat-zat pencemar (polutan) yang terlepas di air dan udara akan dapat menyebar pada daerah yang sangat luas dan menimbulkan pencemaran pada udara, sumber air minum, tanaman pertanian, dan tempat persediaan pangan; sehingga menyebabkan daerah tersebut tidak dapat dihuni, satwa akan binasa, dan sistem ekologi terganggu. Bencana kegagalan teknologi pada skala yang besar akan dapat mengancam kestabilan ekologi secara global.