Miskin Bahasa, Miskin Ilmu!
oleh "Andi Akhmad" SMA N 1 purworejo, jateng
setiap perkataan yang
menjatuhkan
tak lagi ku dengar dengan
sungguh
juga tutur kata yang
mencela tak lagi kucerna di dalam jiwa
aku bukan seorang yang
mengerti tentang
kelihaian membaca hati
aku cuma pemimpi kecil
yang berangan tuk merubah nasibnya
(Sang
Penghibur) grup band Padi
Manusia merupakan makhluk
sosial yang berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan berinteraksi dengan orang banyak. Tidak ada
satu pun manusia yang tidak
berinteraksi satu sama lain. Di sini Bahasa memegang peranan dalam proses interaksi. Bahasa itu sendiri
adalah sebuah alat komunikasi, yang digunakan oleh suatu masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, mencari informasi dan mengidentifikasi diri. Dalam
sosiologi, komunikasi merupakan salah satu syarat terjadinya interaksi. Jika
tidak terjadi komunikasi maka tidak akan terjadi interaksi. Untuk berinteraksi tentu saja membutuhkan alat
untuk berinteraksi yaitu bahasa.
Di era globalisasi
ini ilmu pengetahuan berkembang sangat
pesat dan informasi yang semakin meluas. Semua itu tidak bisa dicapai tanpa adanya bahasa. Bahasa sebagai perantara untuk berkomunikasi mempunyai peranan penting untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan. Sekarang ini masyarakat indonesia sudah banyak
yang bisa berbahasa indonesia, bahkan di daerah pedalaman seperti masyarakat
adat yang hidup jauh dari pusat kota seperti di daerah pedalaman Papua mulai
mahir berbahasa Indonesia.
Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
suatu sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
Dengan begitu, berarti bahasa merupakan sebuah tanda atau syarat terjadinya
interaksi dalam berbagai kegiatan terutama untuk menunjang ilmu pengetahuan
manusia.
Jika kita amati dalam
setiap kita melakukan kegiatan, maka ketika berinteraksi kita akan menggunakan bahasa, entah itu
bahasa sehari - hari, bahasa isyarat, bahasa tanda, ataupun bahasa lainnya.
Misalnya, ketika sedang
membaca buku apakah tidak menggunakan bahasa? Ketika melihat tulisan di
buku, Ketika kita membaca buku, ketika
kita mengucapkan sebuah kata, kita sedang menggunakan bahasa. Mengapa begitu?
Tulisan merupakan salah satu tanda atau isyarat dalam
bahasa yang berada pada sebuah media agar bisa diketahui oleh orang lain. Tanpa kita sadari, ketika menulis atau mencatat
materi yang disampaikan oleh guru, pengetahuan kita akan bertambah. Jika kita
memahami dan mendalami tulisan tersebut maka apa yang kita tulis akan masuk
kedalam memori ingatan kita.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati). Ketika kita membaca buku
berarti kita sedang melakukan kegiatan meresepsi, menganalisa, dan
menginterpretasi untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
dalam media tulisan tersebut. Ketika
kita memperoleh pesan tersebut maka pengetahuan kita akan semakin bertambah.
Ketika kita membaca tulisan dan mengucapkannya berarti kita sedang menyampaikan sebuah bahasa
menggunakan suara. Kita tahu bahwa buku
adalah jendela dunia, untuk mengetahu isi sebuah buku kita perlu memiliki
kemampuan membaca dan memahami bahasa. Banyak pengetahuan yang akan kita dapat
dengan membaca buku, tentu saja kita harus memahami bahasa yang digunakan.
Ketika guru menyampaikan
materinya di sekolah maka akan menggunakan ragam bahasa agar muridnya memahami
apa yang disampaikan guru. Penyampain
itu dapat melalui tulisan, ucapan yang disampaikan oleh guru. Di dalam
penyampaian materi akan muncul tanya jawab antara murid dengan guru, diskusi
antar murid, diskusi guru dengan murid, sehingga dalam kegiatan itu tentu saja
akan melibatkan penggunaan bahasa.
dari hal diatas dapat
kita ketahui bahwa penggunaan bahasa berperan penting
dalam kegiatan pembelajaran untuk
meningkatkan pengetahuan. Bahasa digunakan untuk membaca buku
pelajaran, untuk menulis dan mengartikan kata. Selain itu, ketika guru
menyampaikan pembelajaran juga melibatkan peran penting bahasa. Guru
menjelaskan se detail mungkin agar para muridnya memahami apa yang di sampaikan
oleh guru.
Ketika kita mendengarkan
sebuah informasi yang diucapkan oleh orang lain dan kita meresponnya atau
mengetahui apa yang diucapkan orang tersebut sebagai suatu informasi terbaru,
berarti kita telah mendapatkan transfer ilmu. Hanya dengan mendengarkan kita
akan mendapatkan banyak informasi penting ataupun pengetahuan baru. Di saat kita belajar di sekolah guru akan menyampaikan materinya menggunakan ucapan dan
jika kita mendengarkannya dengan sungguh - sungguh
maka akan terjadi transfer pengetahuan baru dari guru kepada murid. Di media massa kita bisa mendengarkan berbagai
informasi terbaru seperti lowongan pekerjaan, berita tentang politik, budaya,
ekonomi bahkan hingga kesehatan. dari hal ini dapat kita lihat bahwa peran bahasa berguna untuk menganalisis dan
mengartikan dalam mendengarkan suatu informasi. Ketika mendengarkan, kita harus
memahami bahasa yang diucapkan.
Lalu apa akibatnya jika kita kekurangan pemahaman dalam berbahasa?
Banyak orang yang tidak menyadari bahwa
penguasaan bahasa itu penting. Ketika kita berbicara tentu saja menggunakan
bahasa. Kemampuan seseorang berbicara dapat kita lihat ketika mereka berbicara ataupun berpidato. Jika orang
tersebut dalam kesehariannya menggunakan bahasa tidak baku seperti “lo”, “gue”,
jika mereka tidak memahami bahasa baku dalam bahasa indonesia ketika berpidato
mereka akan menggunakan tata bahasa yang tidak teratur sehingga akan membuat
para pendengar tidak nyaman. Dalam mengucapkan atau berpidato dibutuhkan
kemampuan tata bicara yang benar sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jika kita kekurangan kemampuan bebahasa maka akan
menghambat proses sosialisasi. Dalam kehidupan sehari – hari kita selau
berinteraksi, baik dirumah dengan keluarga, disekolah dengan guru dan teman
ataupun di masyarakat. Kemampuan berbahasa sangat penting untuk melakukan
sosialisasi. Ketika berkomunikasi dengan keluarga seperti ayah, ibu maupun
kakak kita harus menggunakan bahasa yang sopan. Ketika berkomunikasi disekolah
kita dituntut untuk menggunakan bahasa yang tidak basa – basi, ketika berbicara
dengan guru kita harus menggunakan bahasa yang benar dan baik. Ketika bercakap
– cakap dengan teman kita juga harus mengetahui batasan – batasan berbahasa
yang benar agar tidak salah pengertian kepada mereka. Jika kita tidak dapat
melakukan cara berbahasa seperti itu, maka proses sosialisasi akan terhambat, begitu
pula ilmu pengetahuan yang kita dapat dari sosialisasi juga akan terhambat.
Kemampuan berbahasa juga akan memengaruhi ketika
kita melakukan pembelajaran kelompok di dalam kelas. Mereka yang tidak pandai
berbicara karena minimnya kemampuan berbahasa akan diam saja dalam diskusi
kelompok dan mereka hanya menyimpan pendapat mereka didalam hati. Sedangkan
mereka yang pandai berbahasa akan sering berbicara dalam diskusi kelompok
karena kemampuan menyusun kata dari mereka bagus. Dengan adanya seseorang yang kurang
kemampuan dalam bebahasa akan membuat pengetahuan yang diterima tidak maksimal
karena kurangnya tingkat diskusi.
Minimnya kemampuan berbahasa dapat memengaruhi
tingkat pengetahuan kita. Jika seseorang mampu menguasai banyak bahasa maka pengetahuan
dan pengalaman mereka akan semakin banyak, begitu pula sebaliknya. Misal saja
jika penduduk di daerah pedalaman yang mempunyai televisi. Acara dalam televisi
kebanyakan menggunakan bahasa indonesia dan ternyata para penduduk tidak mampu
berbahasa indonesia. Maka, mereka hanya bisa mendapatkan pengetahuan melalui
gambar yang ditayangkan tanpa memahami bahasa yang diucapkan. Hal tersebut
menghabat proses transfer ilmu pengetahuan. Sejenak, coba anda nyanyikan lagu dibawah ini.
A
B C D E F G
H
I J K L M N O P
Q
R S T U V W X Y and Z.
Now
I know my A B C tell me what you think of me.
Lagu di atas menjelaskan bahwa belajar bahasa itu penting dan
harus di ajarkan sejak mulai anak - anak
termasuk cara membaca ataupun cara penulisannya.
Bahasa mempunyai peranan
dalam ilmu pengetahuan. Fungsi bahasa sebagai alat interaksi tentu saja
memberikan kemudahan untuk mendapatkan informasi yang membuat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, jika tidak terjadi interaksi melalui
komunikasi maka ilmu pengetahuan akan sulit berkembang. Di sinilah peran
penting bahasa untuk melakukan komunikasi dan transfer ilmu pengetahuan.
Dari keseluruhan dapat kita simpulkan bahwa
peranan bahasa sangat penting untuk menambah pengetahuan kita. Jika kita
kekurangan pemahaman berbahasa (miskin bahasa) maka transfer pengetahuan yang
kita dapatkan akan terhambat. Pengetahuan tentang bahasa perlu diajarkan sejak
usia anak – anak agar penerapan bahasa mereka benar – benar matang dengan
bimbingan dari orang tua dan guru . Dengan penguasaan bahasa yang baik maka
ilmu pengetahuan yang kita peroleh akan
semakin banyak.