Essay
Disusun oleh :
Nama : Mijil Sunoto
Fakultas : Fakultas Ilmu Sosial
Prodi : Ilmu Sejarah
NIM : 15407144002
Dosen Pengampu : Bapak Danar
Universitas Negeri Yogyakarta
Manusia sebagai Makhluk Sosial
Sebelum
kita mengerti lebih jauh tentang peranan manusia sebagai makhluk sosial,
sebelumnya apa itu ilmu sosial? Ilmu sosial adalah ilmu yang
mencakup semua aspek didalam kehidupan mulai dari sifat seseorang atau
individu, interaksi antar individu, antara individu dan kelompok, dan interaksi
antara kelompok dan kelompok. Ilmu sosial bukan hanya mempelajari interaksi timbal balik
antar individu saja, tetapi juga mempelajari bagaimana memecahkan
masalah-masalah yang terjadi diantara individu, maupun antar kelompok. Sebab
dalam kehidupan tidak mungkin jika kita
tidak memiliki masalah, dan disini ilmu sosial sangatlah berperan
penting, karena mengacu pada beberapa aspek seperti, moral, politik, dan
sebagainya.
Menurut kodratnya manusia terlahir sebagai makhluk
sosial, yaitu makhluk yang tidak bisa hidup sendiri dan selalu membutuhkan
bantuan dari oranglain. Seperti kata pepatah bahwa sebaik-baiknya manusia
adalah yang bermanfaat bagi oranglain. Dalam hidup ini, banyak hal kecil yang
bisa bermanfaat. Contoh kecilnya adalah bertukar informasi, ilmu pengetahuan,
ataupun sharing kepada oranglain. Disinilah kita bersosial, saling
mengisahkan kepribadian dengan satu sama lainnya, saling bicara untuk
kepentingan bersama, saling berbagi dan melengkapi apa yang menjadi kekurangan
pada orang lain.
Dengan
mengingat kebaikan orang lain, juga melupakan kebaikan kita, selalu berpikiran
positif, memiliki niat yang baik,
bisa memberikan gagasan yang baik dan membantu mencapai cita-cita masyarakat
luas, kita juga sudah memberikan nilai-nilai positif dalam membangun kehidupan
sosial yang baik, dan tentunya tak lepas dari ilmu yang kita miliki. Jika kita menjalankan kehidupan yang
benar-benar sosial, maka lingkungan telah menjadi panutan bagi masyarakat
sekitarnya. Jika lingkungan itu baik, maka baiklah pulalah orang disekitarnya,
dan begitulah pulalah sebaliknya. Kita sombong, angkuh, acuh tak acuh atau
apatis, egois hanya ingin menang sendiri atau lebih umumnya lagi tidak 5S
(salam, senyum, sapa, sopan, dan santun), maka lingkungan berubah menjadi rusak,
setiap manusia menjadi momok bagi manusia lainnya.