Sehabis
berolahraga, tenggorokan kita akan terasa kering dan kehausan. Ini terjadi
karena tubuh banyak mengeluarkan keringat, sehingga air dalam tubuh juga banyak
yang keluar. Keadaan demikian membuattubuh segera mengeluarkan zat yang
menghentikan pengeluaran cairan tersebut. Zat yang dimaksud dinamakan hormon.
Apabila kita minum air, segera hormon yang dikeluarkan tubuh tersebut akan
berhenti.
Asal kata
hormon dari bahasa Yunani yakni hormaen yang berarti
menggerakkan. Hormon merupakan suatu zat yang dihasilkan oleh suatu bagian
dalam tubuh. Organ yang berperan dalam sekresi hormon dinamakan kelenjar
endokrin. Disebut demikian karena hormon yang disekresikan diedarkan ke
seluruh tubuh oleh darah dan tanpa melewati saluran khusus. Di pihak lain, terdapat
pula kelenjar eksokrin yang mengedarkan hasil sekresinya
melalui saluran khusus.
Walaupun
jumlah yang diperlukan sedikit, namun keberadaan hormon dalam tubuh sangatlah
penting. Ini dapat diketahui dari fungsinya yang berperan antara lain dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh, proses reproduksi, metabolisme zat,
dan lain sebagainya.
Hormon akan
dikeluarkan oleh kelenjar endokrin bila ada rangsangan (stimulus). Hormon
tersebut akan diangkut oleh darah menuju kelenjar yang sesuai. Akibatnya, bagian
tubuh tertentu yang sesuai akan meresponnya. Sebagai contoh, hormone insulin
disekresikan pankreas saat ada rangsangan gula darah yang tinggi, hormon
adrenalin disekresikan medula adrenal oleh stimulasi saraf simpatik, dan
lain-lain.
Di dalam
tubuh manusia ada beberapa jenis kelenjar endokrin, yakni kelenjar hipofisis,
tiroid, paratiroid, timus, pankreas, adrenal, ovarium, testis, dan kelenjar
pencernaan. Simak dan pahami uraian berikut.
1.
Kelenjar Hipofi sis (Pituitari)
Kelenjar
hipofi sis terletak pada dasar otak dan di bawah kendali hipotalamus. Di dalam
tubuh, ukurannya lebih kurang sebesar kacang ercis. Kelenjar ini seringkali
disebut pula sebagai master of gland, sebab hormone yang dihasilkan
dapat memengaruhi fungsi endokrin yang lain.
Berdasarkan
strukturnya, kelenjar hipofi sis terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian depan
(lobus anterior), bagian tengah (intermediet), dan bagian belakang (posterior).
Bagian tengahnya hanya dimiliki oleh bayi, sementara pada orang dewasa telah
hilang atau tinggal sisanya saja. Oleh karena itu, pada orang dewasa,
kelenjar hipofi sis hanya tersusundua bagian saja yakni bagian depan dan bagian
belakang. Berikut dibahas dua bagian kelenjar hipofi sis tersebut.
a.
Kelenjar Hipofisis Anterior
Kelenjar
hipofisis anterior berkembang dari lipatan langit-langit mulut yang tubuh ke
arah otak. Lipatan tersebut akhirnya kehilangan persambung an dengan saluran
pencernaan. Bagian depan kelenjar hiposifis ini menghasilkan banyak hormon.
Selain itu, berpengaruh juga terhadap berbagai macam organ
Di dalam
tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofi sis anterior ini hanya
digunakan dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru
kekurangan dapat memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja,
kelebihan hormone somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkan pertumbuhan
raksasa (gigantisme). Selanjutnya, bila kelebihan tersebut terjadi pada
waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang tidak seimbang (akromegali),
seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar. Sebaliknya, bila
sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau
kekerdilan (kretinisme).
b.
Kelenjar Hipofi sis Posterior
Kelenjar
hipofi sis posterior merupakan hasil dari perluasan otak. Tepatnya berasal dari
perkembangan tonjolan hipotalamus ke arah bawah, ke arah lipatan mulut yang
membentuk bagian anterior hipofisis. Hormon yang dihasilkan kelenjar ini ada
tiga, yakni vasopresin
(antidiuretic
hormone = ADH), pretesin, dan oksitosin. Vasopresin dan pretesin berfungsi
mengurangi jumlah air yang hilang dari ginjal saat keluar sebagai urine. Selain
itu, kedua hormon tersebut berfungsi menaikkan tekanan darah dengan mengecilkan
arteriol. Sementara,oksitosin berperan dalam membantu proses
kelahiran dengan kontraksi uterus. Oksitosin juga membantu sekresi susu dari
payudara ibu.
2.
Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar
tiroid merupakan kelenjar yang terletak pada leher, tepatnya pada laring.
Kelenjar ini terdiri atas dua lobus yakni sebelah kanan dan kiri laring.
Beratnya sekitar 25 g dan kaya akan darah. Hormon terpenting yang disekresikan
kelenjar tiroid adalah tiroksin. Hormon tiroksinterbentuk dari asam
amino yang mengandung yodium. Bagi tubuh, hormon ini berpengaruh
dalam proses metabolisme sel. Selain itu, hormon tersebut juga memengaruhi
pertumbuhan, perkembangan, dan diferensiasi jaringan tubuh.
Beberapa
penyakit manusia ada yang disebabkan oleh kelenjar tiroid. Kondisi kelebihan
hormon tiroid (hipertiroid) dapat menimbulkan gejala hipermetabolisme (morbus
basedowi), dengan tanda-tanda meningkatnya detak jantung sehingga muncul
gugup, napas cepat dan tidak teratur, mulut menganga, dan mata melebar.
Sementara itu, apabila seseorang sebelum dewasa kekurangan hormon tiroid (hipotiroid),
tubuhnya dapat mengalami kretinisme (kerdil). Kretenisme
ditandai dengan fi sik dan mental penderita yang tumbuh tidak normal.
Pada orang
dewasa, kondisi hipotiroid dapat menyebabkan miksedema. Gejala
penyakit ini, adalah laju metabolisme rendah, berat badan bertambah, bentuk
badan menjadi besar, kulit kasar, dan rambutmudah rontok. Selain
penyakit-penyakit tersebut, seseorang juga dapat mengalami pembengkakan
kelenjar tiroid karena kekurangan makanan yang mengandung yodium. Penyakit
pembengkakan demikian dinamakan gondok.
3.
Kelenjar Paratiroid (Anak Gondok)
Kelenjar
paratiroid terdiri atas empat struktur kecil yang terdapat pada permukaan
kelenjar tiroid. Hormon yang disekresikan kelenjar ini disebut parathormon (PTH).
Hormon parathormon berperan dalam pengaturan pemakaian ion kalsium (Ca2+) dan
fosfat (PO43+) pada jaringan.
Manusia
jarang mengalami hipoparathormon (kondisi kekurangan hormon parathormon).
Kalaupun mengalaminya, seseorang dapat kejang otot atau tetani.
Sedangkan hiperparathormon (kondisi kelebihan hormon parathormon) dapat
menimbulkan berba gai gejala seperti tulang menjadi rapuh, lemah, dan berbentuk
abnormal. Selain itu, kadar ion Ca2+ yang berlebihan dalam darah dapat masuk ke
air seni dan mengendap bersama ion fosfat. Endapan ini dapat membentuk batu
ginjal sehingga menyumbat saluran air seni.
4.
Kelenjar Timus
Kelenjar
timus merupakan kelenjar hasil penimbunan hormon somatotrof atau hormon
pertumbuhan. Pada orang dewasa, kelenjar ini tidak digunakan kembali.
5.
Kelenjar Adrenal (Anak Ginjal)
Kelenjar
adrenal (glandula adrenal) pada manusia berbentuk sepasang struktur
kecil yang terletak di ujung anterior ginjal dan kaya akan darah. Masing-masing
struktur kelenjar ini memiliki dua bagian, yakni bagian luar (korteks) dan
bagian dalam (medula).
Bagian
korteks kelenjar adrenal menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin)
yang berpengaruh dalam penyempitan pembuluh darah sehingga tekanan
darah dan denyut jantung meningkat. Hormon ini juga berperan
mengubah glikogen (gula otot) menjadi glukosa (gula darah). Selain
itu, hormon adrenalin bersama hormon insulin memengaruhi proses
pengaturan kadar gula dalam darah.
Sementara
itu, bagian korteks (bagian luar) adre nal mengeluarkan hormon kortin yang
tersusun atas kortison dan deoksikortison. Hormon
kortin dapat memudahkan perubahan protein menjadi karbohidrat, kemudian juga
mengatur metabolisme garam dan air.
Penyakit
manusia yang disebabkan oleh kurangnya sekresi hormon ini adalah penyakit
Addison. Gejala yang timbul pada penderita penyakit ini antara lain tekanan
darah rendah, kelemahan otot, gangguan pencernaan, peningkatan retensi kalium
dalam cairan tubuh dan sel, kulit kecoklatan, dan nafsu makan hilang.
Penderitanya dapat diobati dengan pemberian hormon kortin melalui mulut atau
intramuskular.
6.
Kelenjar Pankreas
Kelenjar
prankeas dinamakan juga kelenjar Langerhans atau pulau
Langerhans. PulauLangerhans merupakan sekelompok kecil yang tersebar di seluruh
pankreas. Sel-sel pulau Langerhans tak terkait dengan
saluran pembawa getah pankreas yang menuju duodenum. Namun, sel-sel
kelenjar ini sangat kaya akan pembuluh darah.
Sekresi
yang dihasilkan dari kelenjar Langerhans yakni hormone insulin,
sebuah hormon berbentuk protein yang ditemukan oleh Dr. Frederick
Banting pada tahun 1922. Hormon insulin berperan saat proses
pengubahan gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) didalam hati.
Sehingga, oleh hormon tersebut, kadar gula darah menjadi turun.
Kekurangan hormon insulin pada seseorang dapat menyebabkan penyakit diabetes
melitus atau penyakit ken cing manis. Gejala penyakit kencing
manis ditandai dengan tingginya glukosa dalam darah yang tinggi.
Glukosa yang ada dalam tubuh penderita tidak diubah menjadi glikogen dan lemak,
justru sebaliknya glikogen dan lemak yang diubah menjadi glukosa.
Selain
hormon insulin, kelenjar Langerhans juga memproduksi hormon guklagon.
Hormon guklagon hormon yang berperan dalam mengubah glikogen menjadi glukosa.
7.
Kelenjar Kelamin
Kelenjar
kelamin disebut pula dengan gonad. Meskipun fungsi utamanya adalah
memproduksi sel-sel kelamin, namun kelenjar kelamin juga memproduksi hormon.
Kelenjar kelamin laki-laki terdapat pada testis, sementara kelenjar kelamin
perempuan berada pada ovarium.
Di dalam
testis terdapat sel Leydig yang menghasilkan hormone testosteron atau androgen.
Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap proses
spermatogenesis (proses pembentukan sperma) dan pertumbuhan
sekunder pada laki-laki. Pertumbuhan sekunder padaanak laki-laki ditandai
dengan suara menjadi besar, bahu dan dada bertambah bidang, dan
tumbuh rambut pada bagian tubuh tertentu misalnya kumis, janggut,
cambang, ketiak, dan sekitar kemaluan.
Sementara
itu, hormon estrogen dan progesteron disekresikan
oleh ovarium. Estrogen dihasilkan oleh folikel de Graff dan dirangsang oleh
hormon FSH. Hormon estrogen berfungsi saat pembentukan kelamin sekunder wanita,
seperti bahu mulai berisi, tumbuhnya payudara, pinggul menjadi lebar, dan
rambut mulai tumbuh di ketiak dan kemaluan. Di samping itu, hormon enstrogen
juga membantu dalam pembentukan lapisan endometrium.
Bagi
wanita, hormon progesteron berfungsi menjaga penebalan endometrium, menghambat
produksi hormon FSH, dan memperlan-car produksi laktogen (susu). Hormon ini
dihasilkan oleh korpus luteum dan dirangsang oleh LH.
8.
Kelenjar Pencernaan
Kelenjar
pencernaan merupakan kelenjar yang terdapat pada sa luran pencernaan. Misalnya
saja kelenjar pada lambung dan usus. Pada lambung, kelenjar mensekresikan hormon
gastrin, yaitu hormone yang berperan dalam sekresi getah lambung. Sementara hormone sekretin danhormon
kolsistokinin disekresikan oleh kelenjar pada usus. Ma sing-masing
fungsi hormon ini adalah merangsang sekresi getah pankreas dan getah empedu.