Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012, 10 persen remaja berusia 15-19 tahun telah menjadi ibu. Padahal,
hamil di usia sangat belia merupakan salah satu penyebab kematian ibu.
Kehamilan di usia dini juga sebagian besar tidak diinginkan atau yang
biasa disebut "kecelakaan".
Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Nurdadi Saleh mengatakan,
waktu yang paling sehat bagi wanita untuk hamil yaitu, pada usia 25-35
tahun. Kehamilan yang terjadi pada usia sebelum 21 tahun dan sesudah 40
tahun beresiko tinggi bagi kesehatan.
“Akan banyak kelainan yang bisa terjadi, baik pada ibu maupun pada
janin karena fisik dari si ibu belum sempurna, apalagi kalau masih
remaja,” kata Nurdadi, Kamis (12/2/2015).
Semakin dini, risiko kehamilan akan semakin tinggi. Nurdadi
menjelaskan, pada remaja pertumbuhan bagian panggulnya belum sempurna.
Jika hamil usia dini, maka berisiko mengalami kelainan panggul. Akibat
panggul yang belum berkembang sempurna itu pun menyebabkan proses
kelahiran bayi harus dengan operasi caesar.
Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi ini juga mengatakan, mereka
yang hamil usia dini sangat berisiko mengalami preeklampsia atau
tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Tingginya angka kematian ibu pun
banyak disebabkan oleh kasus tersebut.
Tak hanya pada ibu, perkembangan janin bisa tidak sempurna. Sering
kali mereka yang hamil usia dini melahirkan anak prematur maupun
memiliki kelainan bawaan. Hal ini disebabkan oleh indung telur yang
belum sempurna.
“Sel telur belum sempurna akibatnya sering timbul kelainan kromosom
pada bayinya. Ini menimbulkan kelainan bawaan,” terang Nurdadi.
Rebutan nutrisi dengan janin pun biasanya terjadi karena usia remaja
masih mengalami pertumbuhan. Untuk itu, hamil usia dini seharusnya
dihindari.
Hamil usia dini dapat disebabkan oleh seks pranikah maupun terjadinya
pernikahan dini. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2010, seks
pranikah telah terjadi pada laki-laki maupun perempuan pada usia 10-24
tahun. Adapun, Indonesia termasuk negara dengan persentase pernikahan
usia muda tinggi di dunia, yaitu peringkat 37 dan tertinggi kedua di
ASEAN setelah Kamboja.
sumber: kompas.com