Tanaman Kelor Tumbuhan Anti-Penuaan

Tags

Sebelumnya banyak yang mengetahui buah kelor atau disebut munggai di daerah utara digunakan dalam masakan karena rasanya enak dan mudah diperoleh. Selain buah, daunnya juga digemari untuk dijadikan sayur dan enak jika dimasak lemak.

Namun, perkembangan pesat bidang bioteknologi menyebabkan tanaman yang juga nama ilmiahnya Moringa Olifela kini dikomersialkan ketika daun, buah, batang serta akarnya dapat diproses menghasilkan berbagai produk seperti teh, minyak, salad, sampo, sabun, jus dan kosmetik.

Pohon kelor terpercaya berasal dan daerah sekitar Himalaya serta India dan disebarkan ke benua Afrika, Asia Tenggara dan Asia Barat. Di beberapa negara Afrika, termasuk Etiopia, Sudan, Madagaskar, Somalia, dan Kenya selain Arab Saudi dan Israel itu dijadikan tanaman untuk program pemulihan tanah kering dan gersang.

Ini disebabkan sifat tanaman itu yang mudah tumbuh di tanah gersang selain tahan lama. Di Asia Tenggara, dahan kelor biasanya ditanam sebagai tiang pagar karena mudah hidup, selain daun dan buahnya bisa dimakan. Pokoknya bisa tumbuh hingga mencapai ketinggian 10 meter, daunnya kecil, batangnya rapuh sedangkan buahnya sebesar ibu jari dan panjangnya sampai 60 sentimeter.

Biarpun manfaat Moringa sudah dikenal dan digunakan sebagai herbal tradisional oleh suku asli di beberapa negara, tetapi potensi khasiat tumbuhan ini hanya mulai mendapat perhatian dari ilmuwan modern pada akhir abad ke-19.

Ilmu penggunaan Moringa oleh suku asli dicatat di 80 negara dalam lebih dari 200 bahasa lokal. Biarpun nilainya dan segi medis sudah lama disadari, ia masih belum begitu luas khususnya di kalangan masyarakat modern.

Tumbuhan itu mengandung satu senyawa unik yang dikenail sebagai cytokini yang mana penelitian ilmiah dan klinis menemukan sangat cocok untuk mempercepat pertumbuhan. Selain itu tes cytokini ke atas ternak menemukan hewan yang diberikan diet mengandung bahan itu mampu meningkatkan produksi susu, selain mempercepat penyembuhan atau penggantian sel rusak.

Menyadari kelor memiliki banyak khasiat untuk kesehatan tubuh, sebuah syanikat lokal, FM Alliance Marketing Sdn Bhd yang berbasis di Jitra, Kedah mengorak langkah mengkomersialkan tumbuhan itu untuk menghasihkan pelbagal produk.

Manajer Pemasaran dan Promosinya, Abdul Hadi Ismail, mengatakan studi klinis menemukan cytokini juga mengandung unsur anti udzur atau penunaan, sehingga memungkinkan ia menjadi bahan awet muda atau merawat pehbagai penyakit. Katanya, meskipun akarnya terasa pahit, ia sangat efektif untuk membantu sistem pencernaan, membasmi cacing parasit dalam usus, mengatasi sembelit, menenangkan sistem saraf dan membangun ketenangan dan meningkatkan energi batin.

"Selain itu, ia juga sering digunakan untuk mengobati lumpuh, demam, batuk, pilek, peradangan saluran napas, paru-paru, kejang babi dan histeria. Daunnya juga berguna untuk menyembuhkan penyakit kudis (gusi berdarah), anemia (kekurangan sel darah merah) , menyeimbangkan dan memulihkan sistem fungsi tubuh. Bahkan Moringa atau kelor juga kaya dengan vitamin B, B1, B2, B3, C, D, E, antioxidan, fiber dan sumber klorofil yang tinggi. Ia memasok kandungan klorofil tertinggi dalam catatan tanaman yang dikenal sejak awal peradaban manusia, "katanya ketika ditemui Berita Minggu, baru-baru ini.

Abdul Hadi mengatakan, ia juga mengandung senyawa beta sitosterol yang berpotensi untuk menurunkan tekanan darah dalam tubuh yang mana ia banyak digunakan untuk mengobati darah tinggi di India.

Ia mengatakan, tanaman ini memiliki nilai medis yang tinggi karena bersifat bebas racun atau tidak beracun selain memiliki sejarah yang panjang dalam bidang pengobatan Ayurveda di kalangan masyarakat India.

"Rekor Ayurveda mengidentifikasi 300 ramuan dari Moringa sesuai diamalkan untuk mengatasi dan mengobati berbagai penyakit. Pencairan zat dan jus hijau Moringa mempercepat penyerapan biologis tubuh dan larutan zat yang bersifat 100 persen biokimia memungkinkan tubuh menggunakannya terus tanpa proses pencernaan," katanya.

Artikel Terkait