Apakah faktor risiko terhadap pelecehan anak?
Tidak ada satu faktor pun yang dapat menjelaskan kenapa sebagian individu bersikap kekerasan terhadap anak atau kenapa kekerasan terjadi dalam suatu masyarakat lebih sering dibandingkan dengan beberapa masyarakat yang lain.
Risiko kekerasan meningkat jika ada faktor-faktor tertentu dikalangan orang tua atau anggota keluarga yang lain.
Faktor penyebab ini dapat dibagi menjadi empat kelompok:
Faktor risiko anak
Bayi prematur, ketaknormalan sejak lahir, kurang berat badan, terkena racun sejak dalam kandungan.
Pemarah: susah atau lambat untuk bertindak.
Fisik / kognitif / ketidakmampuan emosi, penyakit yang serius atau kronis.
Cedera saat kecil.
Kelompok teman sebaya yang anti sosial.
Umur - anak muda lebih rentan.
Anak-anak yang kuat, masalah perlakuan, kurang perhatian.
Faktor risiko orangtua
Faktor kepribadian - agresif dan obsesi.
Penguasaan respon yang lemah.
Depresi / kerisauan.
Kurang toleransi frustrasi.
Rasa tidak aman.
Kurang percaya.
Rasa tidak aman dengan orang tua sendiri.
Telah disalahgunakan ketika masa kecil.
Konflik keluarga, kekerasan rumah tangga.
Faktor risiko keluarga
Struktur keluarga - ibu / ayah tunggal dengan kurang dukungan, jumlah anak yang banyak dalam satu rumah.
Isolasi sosial, kurangnya dukungan.
Orangtua yang mengidap penyakit atau masalah mental.
Penyalahgunaan narkoba.
Perceraian / perpisahan, terutama penceraian penuh konflik.
Umur.
Tingkat stres yang tinggi.
Kurangnya interaksi antara orangtua dan anak, sikap yang negatif dan perlakuan anak.
Kurang pengetahuan dan harapan tinggi tentang perkembangan anak.
Faktor risiko sosial / lingkungan
Kemiskinan.
- Daur kehidupan yang getir kondisi sosial yang sulit.
- Tidak ada fasilitas kesehatan, asuransi kesehatan, perawatan anak yang memadai dan layanan sosial.
- Orangtua menganggur, tidak ada rumah sendiri.
- Isolasi sosial / kurangnya dukungan sosial.
- Terkena rasial / diskriminasi.
- Sekolah yang kurang sumber keuangan.
- Terkena racun lingkungan.
- Lingkungan lingkungan yang ganas / berbahaya.
- Kekerasan dalam komunitas.
Apakah dampak pelecehan anak?
Akibat jangka pendek
Akibat gangguan emosi dan perlakuan
- Rasa rendah diri
- Lasak terlampau / hiperaktif
- Melukai diri sendiri
- Kurang hubungan peer
- Merasa malu / bersalah
- Gangguan somatik, histeria
- Penurunan kinerja pelajaran
- Masalah gizi
- Depresi, kecemasan
- Penyalahgunaan obat / alkohol
Akibat kekerasan fisik dan emosi
- Hiperaktif, agresif, pemarah dan mudah terangsang dengan perbuatan kasar / ganas.
- Tidak ada empati (tidak memahami perasaan orang lain.
- Terkena masalah emosi seperti buli atau ponteng sekolah.
- Menyalahkan orang lain.
- Lemah dalam hubungan sesama sendiri, pembelajaran dan juga kejuruan.
Akibat pengabaian emosi
- Menyalahkan diri sendiri
- Diam dan tidak bereaksi atau tidak memberi respon sosial dan emosi kepada lingkungan
- Kemungkinan besar menjadi korban kekerasan saat dewasa
- Kontrol diri kurang, rasa rendah diri
- Bersedih dan mudah menjadi murung
- Akibat jangka panjang pelecehan anak
Efek kesehatan
Gangguan perkembangan.
Cacat.
Masalah gizi.
Masalah tidur.
Depresi / kerisauan.
Efek kesehatan reproduksi jangka panjang (long term reproductive health outcome).
Kegagalan fungsi seksual.
Kemandulan.
Dampak Sosial
- Salah laku, perlakuan kekerasan.
- Melukai / merusak diri sendiri.
- Perlakuan berisiko tinggi.
- Kemungkinan besar menjadi ibu / ayah yang mendera anak.
- Penyalahgunaan obat / alkohol.
Akibat yang menyebabkan kematian
- Membunuh (homicide).
- Membunuh diri (Suicide).
- Membunuh anak (infanticide).
- AIDS.
- Melakukan aborsi ilegal berdasarkan gender.
- Kematian akibat efek buruk kesehatan reproduksi.
Tanggal Update: 27 April 2012
Penulis: Dr. Siti Aishah bt. Saidin
Peramban: Dr. Fuziah bt. Md. Zain