Apa
yang Akan Kita Wariskan?
Ini bukan suatu aib, bahkan bisa menjadi kekuatan
negeri yang membanggakan dengan syarat, seluruh manusia yang terlahir di bumi Indonesia
memiliki sumber daya yang berkualitas. Sampai di sini, coba renungkan fakta
yang sesungguhnya terjadi.
Penduduk yang pesat tentunya membuat persaingan
hidup semakin sengit. Multi dimensi permasalahan pun akan mengakar dalam
kehidupan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat drastis, tentunya menyisakan
penduduk miskin. Penduduk miskin mempunyai keterbatasan mengakses kebutuhan
dasar yang tentunya berpengaruh pada tubuh yang lemah dan kesehatan secara
keseluruhan, sehingga mereka tidak dapat mencari nafkah dengan baik, tentu hal
ini membawa konsekuensi pada kemiskinan yang lebih dalam dan panjang dari
generasi ke generasi, biasa disebut lingkaran setan kemiskinan, atau kemiskinan
struktural.
Menurut Sestama BKKBN, Sudibyo Alimoeso, proyeksi
penduduk perlu direvisi, kalu tidak direvisi dampaknya akan sangat luas apabila
dikaitkan dengan penyediaan kebutuhan dasar penduduk, seperti pelayanan
kesehatan, pangan, perumahan, lapangan kerja, dan lain sebagainya Dalam
mengupayakan pengendalian laju pertumbuhan penduduk, menurut Kepala BKKBN,
Sugiri Syarief memerlukan upaya percepatan dan strategi yang lebih inovatif,
salah satunya adalah melalui KB Mandiri Lingkaran Biru, pada Hari Kontrasepsi
Dunia.
KB Mandiri Lingkaran Biru pertama
kali diluncurkan oleh Presiden Soeharto pada akhir 1987 dengan empat jenis
kontrasepsi, yaitu IUD, pil, implant dan suntik. Program itu sukses karena
pelaksanaannya dilakukan dengan mendorong pasangan usia subur mengikuti KB
sendiri menggunakan alat dan obat berlogo lingkaran biru yang dijual di
tempat-tempat pelayanan, dokter, dan bidan praktik swasta.
Pertumbuhan penduduk tak terkendali juga mengakibatkan
kemiskinan struktural, krisis pangan, pengangguran, arus penduduk masuk kota
menghasilkan perumahan kumuh, kemacetan, krisis energi dan air bersih. Kita
tahu bahwa cadangan minyak hanya untuk 10 tahun mendatang. Berapa lama cadangan
energi tak terbarukan seperti batu bara dan gas dapat memenuhi kebutuhan
manusia Indonesia? Apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak?
Tanah yang tandus karena terlalu banyak ditanami kelapa sawit dan tembakau?
Kemiskinan dan kebodohan?
Oleh karena itu, sejak saat ini kita perlu
mengupayakan terwujudnya keluarga kecil sehat sejahtera, dan kelak menurunkan
anak cucu yang lebih berkualitas dan berdaya saing secara global. Anak cucu
kita diharapkan mempunyai kemampuan berinovasi untuk mengatasi berbagai krisis
di masa yang akan datang, mengejar ketertinggalan di segala bidang, kelak
meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Jadi, sangat perlu untuk menggeser
nilai tradisional bahwa banyak anak banyak rejeki, menjadi keluarga kecil sehat
sejahtera.