Akibat Ledakan Penduduk

Tags

Apa yang Akan Kita Wariskan?

            Sekitar 7 miliar orang kini hidup di dunia. Bila dalam kondisi sama, maka akan ada tambahan penduduk sebanyak 1 miliar lagi dalam kurun waktu 12 tahun mendatang. Indonesia sendiri menjadi negara dengan penduduk terbanyak nomor empat. Dalam laju perhitungan laju pertumbuhan penduduk, negeri ini berada di posisi kelima setelah Nigeria, Pakistan, India dan Brasil.                                                                                                                                                                                                                                                                            
Ini bukan suatu aib, bahkan bisa menjadi kekuatan negeri yang membanggakan dengan syarat, seluruh manusia yang terlahir di bumi Indonesia memiliki sumber daya yang berkualitas. Sampai di sini, coba renungkan fakta yang sesungguhnya terjadi.
Penduduk yang pesat tentunya membuat persaingan hidup semakin sengit. Multi dimensi permasalahan pun akan mengakar dalam kehidupan. Pertumbuhan penduduk yang meningkat drastis, tentunya menyisakan penduduk miskin. Penduduk miskin mempunyai keterbatasan mengakses kebutuhan dasar yang tentunya berpengaruh pada tubuh yang lemah dan kesehatan secara keseluruhan, sehingga mereka tidak dapat mencari nafkah dengan baik, tentu hal ini membawa konsekuensi pada kemiskinan yang lebih dalam dan panjang dari generasi ke generasi, biasa disebut lingkaran setan kemiskinan, atau kemiskinan struktural.
Menurut Sestama BKKBN, Sudibyo Alimoeso, proyeksi penduduk perlu direvisi, kalu tidak direvisi dampaknya akan sangat luas apabila dikaitkan dengan penyediaan kebutuhan dasar penduduk, seperti pelayanan kesehatan, pangan, perumahan, lapangan kerja, dan lain sebagainya Dalam mengupayakan pengendalian laju pertumbuhan penduduk, menurut Kepala BKKBN, Sugiri Syarief memerlukan upaya percepatan dan strategi yang lebih inovatif, salah satunya adalah melalui KB Mandiri Lingkaran Biru, pada Hari Kontrasepsi Dunia.
            KB Mandiri Lingkaran Biru pertama kali diluncurkan oleh Presiden Soeharto pada akhir 1987 dengan empat jenis kontrasepsi, yaitu IUD, pil, implant dan suntik. Program itu sukses karena pelaksanaannya dilakukan dengan mendorong pasangan usia subur mengikuti KB sendiri menggunakan alat dan obat berlogo lingkaran biru yang dijual di tempat-tempat pelayanan, dokter, dan bidan praktik swasta.
Pertumbuhan penduduk tak terkendali juga mengakibatkan kemiskinan struktural, krisis pangan, pengangguran, arus penduduk masuk kota menghasilkan perumahan kumuh, kemacetan, krisis energi dan air bersih. Kita tahu bahwa cadangan minyak hanya untuk 10 tahun mendatang. Berapa lama cadangan energi tak terbarukan seperti batu bara dan gas dapat memenuhi kebutuhan manusia Indonesia? Apa yang akan kita wariskan kepada anak cucu kita kelak? Tanah yang tandus karena terlalu banyak ditanami kelapa sawit dan tembakau? Kemiskinan dan kebodohan?

Oleh karena itu, sejak saat ini kita perlu mengupayakan terwujudnya keluarga kecil sehat sejahtera, dan kelak menurunkan anak cucu yang lebih berkualitas dan berdaya saing secara global. Anak cucu kita diharapkan mempunyai kemampuan berinovasi untuk mengatasi berbagai krisis di masa yang akan datang, mengejar ketertinggalan di segala bidang, kelak meningkatkan peradaban dan martabat bangsa. Jadi, sangat perlu untuk menggeser nilai tradisional bahwa banyak anak banyak rejeki, menjadi keluarga kecil sehat sejahtera.

Artikel Terkait